Informasi Analisis Jabatan Klasifikasi, Desain, Perancangan Kembali Pekerjaan

membantu bagi tercapainya tujuan organisasi. Berdasarkan penetapan target dan evaluasi pencapaian target inilah analisis jabatan dibuat. f. Keterkaitan Analisis Jabatan dengan Lingkungan Eksternal Kaitan analisis jabatan dengan teknologi yang digunakan terletak pada rancangan pekerjaan. Berdasarkan rancangan pekerjaan tersebut dapat diketahui teknologi apa dan yang bagaimana yang semestinya diterapkan. Teknologi yang digunakan saat iniadalah evaluasi dalam analisa jabatan. Hasil analisis dapat menunjukkan tepat tidaknya teknologi yang digunakan serta pengaruh teknologi terhadap pencapaian tujuan organisasi.

2.1.7 Informasi Analisis Jabatan

Berdasarkan data yang dikumpulkan akan didapat dua output besar yaitu deskripsi uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Dari hasil uraian pekerjaan kemudian dapat dibangun formulir penilaian prestasi kinerja dan sistem klasifikasi pekerjaan. Sistem klasifikasi ini kemudian secara mantap digunakan untuk mengevaluasi dan sasaran kompensasi. Berdasarkan spesifikasi pekerjaan, maka rekrutmen dan seleksi dapat direncanakan serta dapat pula digunakan untuk merancang pelatihan pengembangan pegawai. Sejumlah informasi yang akan didapat dari hasil analisis jabatan dapat meliputi beberapa hal, seperti : 1. Orientasi pekerjaan kapan, mengapa dan bagaimana kinerja karyawan, seperti : a. Proses aktivitas kerja b. Penggunaan prosedur c. Catatan aktivitas dokumentasi d. Tanggung jawab perorangan 2. Orientasi aktivitas kerja, seperti : a. Kinerja perilaku menusia dalam bekerja komunikasi, pengambilan keputusan, perasaan. b. Gerakan dasar. c. Permintaan pekerjaan perorangan. 3. Mesin, peralatan, perlengkapan dan berbagai alat bantu kerja yang digunakan. 4. Relasi pekerjaan yang bisa diukur dan yang tidak bisa diukur : a. Proses material, b. Pembuatan produk, c. Pengetahuan yang dimiliki, d. Jasa yang diberikan. 5. Kinerja, seperti : a. Ukuran pekerjaan, b. Standar kerja, c. Tingkat kesalahan, d. Aspek lainnya. 6. Isi pekerjaan, seperti : a. Kondisi fisik kerja, b. Skedul kerja, c. Konteks organisasi, d. Konteks sosial, e. Insentif Uang dan nonuang. 7. Persyaratan Perorangan : a. Pengetahuan dan ketrampilan yang berkaitan dengan pekerjaan. b. Atribut diri karakteristik, fisik, personalitas. 8. Beban kerja dan kebutuhan tenaga kerja.

2.1.8 Klasifikasi, Desain, Perancangan Kembali Pekerjaan

Hasil analisis jabatanpekerjaan juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan lain, seperti pengklasifikasian, membuat desain dan perancangan kembali suatu pekerjaan. Klasifikasi pekerjaan dilakukan melalui proses pengelompokkan pekerjaanjabatan tertentu berdasarkan jenis aktivitas yang dilakukan, kecakapan yang dibutuhkan ataupun faktor lain yang erat kaitannya dengan pekerjaan. Desain pekerjaan bertujuan untuk mengatur penugasan kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, teknologi dan keprilakuan. Sedangkan fungsinya adalah menetapkan kegiatan kerja seseorang kelompok secara organisasional. Beberapa elemen yang tercakup dalam desain pekerjaan : a. Elemen Organisasional, berkaitan dengan efisiensi yang mencakup : • Pendekatan mekanistik, mengidentifikasi setiap tugas suatu pekerjaan agar dapat diatur untuk meminimalkan waktu dan tenaga; • Aliran kerja, untuk menjaga keseimbangan kerja; • Praktek kerja, menyangkut cara pelaksanaan kerja yang ditetapkan. b. Elemen Lingkungan, berkaitan dengan kemampuan dan ketersediaan SDM yang potensial. c. Elemen Keprilakuan, mencakup : • Otonomi, tanggungjawab atas apa yang dikerjakan; • Variasi, menjauhkan dari kebosanan kerja; • Identifikasi tugas, kejelasan tugas yang dilaksanakan ; • Umpan balik, untuk mengetahui hasil kerja. Terkadang pekerjaan yang ada perlu dirancang kembali guna menghindari in-efisiensi dalam melaksanakannya. Metode yang dapat digunakan dalam perancangan kembali pekerjaan, seperti : a. Simplifikasi pekerjaan, yakni menyederhanakan pekerjaan, dimana resiko yang akan muncul adalah terjadinya spesialisasi, sehingga dapat menimbulkan kebosanan, terutama yang terampil. b. Perluasan pekerjaan, yaitu : • Job enlargement perluasan kerja secara horisontal, dengan menambah lebih banyak tugas agar variatif dan mengurangi pekerjaan yang monoton. • Job enrichment perluasan kerja secara vertikal, karyawan diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan manajerial disamping operasional. • Job rotation rotasi pekerjaan, memindahkan merotasi karyawan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain, untuk mengatasi kejenuhan dan memberi kesempatan karyawan untuk menggunakan ketrampilannya.

2.2 Analisa Beban Kerja