TimerCounter Transistor Sebagai Saklar Lampu LED Light-Emitting Diode

2.13 TimerCounter

Timer pada dasarnya hanya menghitung pulsa clock. Frekuensi pulsa clock yang dihitung tersebut bisa sama dengan frekuensi Kristal yang dipasang atau dapat diperlambat menggunakan prescaler dengan faktor 8, 64, 256 atau 1024. Mikrokontroler AVR ATmega8535 mempunyai tiga macam timer, yaitu timer counter0 8 bit, timer counter116 bit, timercounter2 8 bit.[8] Timer berhubungan erat dengan kata frekuensi, perioda dan duty cycle. Frekuensi adalah jumlah pulsa yang terjadi dalam satu satuan waktu. Perioda merupakan kebalikan dari frekuensi. Jika frekuensi dinyatakan dan ƒ, dan perioda dalam T maka hubungan antara keduanya adalah ƒ =1T. Duty cycle DC adalah perbandingan antara pulsa t H dan perioda yang dinyatakan dalam persen.[8] 2.5

2.14 Transistor Sebagai Saklar

Pada keadaan aktif, transistor dapat berfungsi sebagai penguat arus dan pada keadaan saturasi dan cut-off, transistor dapat berfungsi sebagai saklar. Saat transistor berada dalam keadaan saturasi, transistor berfungsi sebagai saklar yang tertutup. Saat transistor dalam keadaan cut-off, transistor berfungsi sebagai saklar terbuka. Konfigurasi transistor sebagai saklar dapat dilihat pada Gambar 2.11. Gambar 2.11. Transistor sebagai saklar Konfigurasi transistor sebagi saklar mempunyai persamaan arus basis I B : 2.6 Beta DC β atau sering disebut h fe pada transistor adalah rasio arus kolektor I C dengan arus basis I C . Persamaannya adalah : � = 2.7 Dari persamaan 2.30 dapat diperoleh persamaan untuk arus basis minimal I Bmin yaitu: � = � 2.8 Arus I C saturasi I Csat adalah arus kolektor ketika nilai V CE = 0, sehingga nilai I Csat dapat diperoleh dengan persamaan: = � 2.9

2.15 Lampu LED Light-Emitting Diode

Sebuah LED adalah sejenis dioda semikonduktor yang dapat mengeluarkan energi cahaya ketika diberikan tegangan. LED mempunyai struktur yang sama dengan dioda, akan tetapi pada LED elektron melewati sambungan P-N. Untuk menyalakan sebuah lampu LED, membutuhkan arus sebesar 10mA-20mA dan tegangan sebesar 3V-5V. LED mempunyai tiga warna dasar yang banyak dijual dipasaran yaitu merah,hijau dan biru akan tetapi dalam perkembangannya LED sudah mempunyai banyak macam warna. Gambar 2.12. LED Light-Emitting Diode . LED akan menyala bila ada arus listrik mengalir dari anoda menuju katoda. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin terang nyala LED tersebut. Berikut rumus untuk menghitung resistor pada LED : � = . 2.10 dengan V adalah tegangan, I adalah arus dan R adalah hambatan. Apabila ingin mencari nilai resistor, maka: = � 2.11 = � −� 2.12 dengan Vs adalah tegangan sumber dan Vd adalah tegangan kerja LED.

2.16 Modul Serial