Perancangan Promosi Lembur Batik Cimahi

(1)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi:

Nama Lengkap : Asep Eldi Yansyah

Tempat Tanggal Lahir : Indramayu, 17 Desember 1987 Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Perkawinan : Belum Nikah Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : Sarjana Desain/Desain Komunikasi Visual

Alamat : Komp. Pemda B 6 No. 25 Cipocok Jaya, Serang - Banten Telepon/HP : 085692445641

Email : apesedliyasnyah@yahoo.com

Pendidikan Formal

TK Pertiwi, Serang (1992-1994) SD Negeri 5, Serang (1994-2000) SMP Negeri 4, Serang (2000-2003)

SMA Negeri 1 Cipocok Jaya, Serang (2003-2006)

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) di Bandung, (2006-2010)

Pendidikan Non Formal

Orientasi Lingkungan Mahasiswa Kampus (OLIMPUS) UNIKOM, Bandung (2006) Pendekatan Ala Desain (PADI) Fakultas Desain UNIKOM, Bandung (2006)

Kontes Mural “Gen X and The Future”, Lembang (2008) Seminar “1001 Inspiration Design Festival”, Bandung (2008) Kerja Praktek di Museum Pos Indonesia, Bandung (2009)


(2)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang memiliki ragam budaya yang beragam. Salah satu kebudayaan asli Indonesia adalah batik. Batik adalah seni gambar diatas kain untuk pakaian yang dibuat dengan tehnik rintang menggunakan material lilin. Batik merupakan kerajinan Indonesia yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak lama. Kata batik berasal dari bahasa Jawa yang berarti menulis. Sebagaimana namanya mbatik adalah ngemban yang berarti menulis serta

titik yang berarti membuat titik yang berasal dari bahasa Jawa, yang secara filosofis berarti padat karya. Karena membatik membutuhkan banyak tenaga kerja. Mulai dari mendesain, menggambar motif, membuka-tutup kain dengan malam, mewarnai, hingga memasarkan batik itu sendiri.

Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak yang hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun seiring perkembangan jaman menjadikan batik berkembang dan makin beragam. Sehingga sekarang batik memiliki banyak corak yang dihasilkan dari berbagai daerah di Indonesia. Kondisi ini menyebabkan setiap daerah berusaha mencari motif-motif yang khas untuk mewakili daerahnya.

Sekarang keberadaan batik bisa dimiliki oleh siapa saja, tidak terbatas pada status, golongan, maupun jabatan. Namun pemakaian batik masih dominan dikenakan oleh orang dewasa, itu pun sering dipakai apabila ada acara-acara khusus. Para remaja masih terbilang kurang untuk memakai batik dalam rutinitasnya sehari-hari. Dan biasanya hanya dipakai sebagai seragam sekolah, terlepas dari itu pemakaian batik di kalangan remaja masih kurang. Ini dikarenakan para remaja lebih menyukai model-model pakaian yang lebih modern dibandingkan dengan pakaian khas Indonesia.


(3)

2 Salah satunya adalah batik Cimahi, batik Cimahi memang tidak termasuk ke dalam kategori klasik layaknya batik Cirebon, Garut, Pekalongan, Solo, maupun Yogyakarta. Namun kondisi itulah yang memotivasi para seniman batik Kota Cimahi untuk menciptakan dan mengembangkan motif batik khas Cimahi. Sekarang kota Cimahi memiliki kebanggaan budaya tersendiri yaitu batik Cimahi. Itu berarti kota Cimahi setidaknya telah memberikan kontribusi bagi ragam kekayaan budaya Indonesia. Dan memberikan warna tersendiri pada batik Jawa Barat agar dapat mengimbangi batik-batik yang kebanyakan berasal dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Menurut Dekranasda kota Cimahi, batik Cimahi pertama kali dibuat melalui suatu kompetisi yang diadakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) kota Cimahi yang diketuai oleh Atty Suharti Tochija. Kompetisi ini sendiri merupakan hasil musyawarah yang diikuti oleh tokoh masyarakat, seniman, pengusaha, dan unsur Dekranasda kota Cimahi lainnya. Dengan adanya kompetisi ini, identitas kota Cimahi pun akan terangkat melalui hasil kreativitas masyarakatnya sendiri. Batik Cimahi telah diperkenalkan pada masyarakat, terutama masyarakat Cimahi, pada tanggal 21 Juni 2009 yang bertepatan dengan hari ulang tahun kota Cimahi yang ke-8.

Penanaman kecintaan terhadap kebudayaan Indonesia perlu ditanamkan sejak dini. Mesti adanya sarana dan prasarana yang menunjang agar hal itu dapat terwujud dengan baik. Salah satu tempat yang dibuat pemerintah kota Cimahi adalah Lembur Batik. Tempat ini berdiri tepatnya pada bulan Juli 2009 setelah batik Cimahi terlahir. Ini merupakan upaya pemerintah kota Cimahi dalam melestarikan dan mempertahankan Batik Cimahi. Pada Lembur Batik diberikan pengetahuan tentang titik sejarah batik Cimahi, proses pembuatan batik Cimahi berdasarkan jenis proses pembuatannya yaitu terdiri dari batik cap dan batik tulis, hingga proses akhir dalam pembuatan batik Cimahi.

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang ada di Lembur Batik tersebut dibagi menjadi dua, yaitu menjual produk-produk batik Cimahi dan


(4)

3 mengadakan pelatihan membatik bagi para pengunjung yang ingin belajar membatik. Pelatihan membatik inilah yang menjadi kegiatan utama dalam menarik minat pengunjung, karena di Lembur Batik diajarkan bagaimana proses membatik dari awal hingga ke tahap akhir.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Kurangnya informasi kepada masyarakat tentang keberadaan Lembur Batik sebagai pusat wisata belanja batik khas Cimahi dan sebagai tempat paling tepat untuk menelusuri titik sejarah perjalanan batik Cimahi.

2. Perlunya pengetahuan sejak dini tentang kekayaan budaya kepada remaja.

3. Masih minimnya minat para remaja untuk mengenakan batik.

4. Belum adanya sarana atau tempat pendidikan dari pemerintah daerah yang didalamnya terdapat pembelajaran tentang cara membatik, karena biasanya membatik diajarkan secara turun temurun oleh generasi keluarga diatasnya.

5. Kurangnya informasi tentang Lembur Batik sebagai tempat pembelajaran pembuatan batik Cimahi.

6. Masih minimnya promosi yang dilakukan Lembur Batik selaku upaya untuk memperkenalkan batik yang telah dikukuhkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia.

7. Perlunya informasi kepada masyarakat tentang keberadaan Lembur Batik sebagai pusat pelestarian batik Cimahi terbesar di kota Cimahi, dengan menjadikan Lembur Batik sebagai salah satu laboratorium budaya.

8. Perlu adanya pemahaman bahwa upaya pelestarian batik tidak melulu dilakukan turun-temurun di satu garis keturunan keluarga. Selama ada kemauan siapapun bisa belajar membuat kain batik. Sekalipun mereka bukan keluarga seniman batik.


(5)

4

1.3 Fokus Masalah

Berdasakan uraian yang di jelaskan diatas, dalam upaya menjelaskan ruang lingkup permasalahan yang dihadapi, maka penulis mengemukakan masalah sebagai berikut :

Bagaimana membuat konsep perancangan bentuk visual yang memberikan informasif dan persuasif dalam media promosi tentang keberadaan Lembur Batik sebagai tempat untuk belajar membatik ?

1.4 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan dari Lembur Batik ini adalah agar para remaja saat ini mau untuk belajar tentang kebudayaannya sendiri, khusunya belajar untuk membatik di Lembur Batik agar para remaja bisa membatik dan dapat membatik sesuai keinginan sendiri.

1.5 Batasan Masalah

Begitu banyak potensi-potensi yang dimiliki oleh Lembur Batik sehingga potensi untuk maju sangat terbuka lebar untuk bersaing dalam persaingan pasar yang cukup ketat. Oleh karena itu, permasalahan masalah ini membahas tentang batik Cimahi dalam lingkup lokasi dan kegiatan yang ada didalam Lembur Batik Cimahi sebagai sentra terbesar batik Cimahi.


(6)

5

1.6 Definisi

Promosi

Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan. (Kotler, Armstrong, 2007)

Lembur

Kata “lembur” yang berasal dari bahasa Sunda yang memiliki arti bagian

kampung yg merupakan suatu kesatuan.

Batik

Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu. Batik atau kata batik berasal dari bahasa Jawa amba yang mempunyai arti menulis dan titik. Kata batik merujuk pada kain dengan corak atau gambar yang dihasilkan oleh bahan malam (wax) yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye). (Aurino, 2007)

Cimahi

Dijelaskan dalam laman resmi kota Cimahi bahwa, kota Cimahi adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak di sebelah barat Kota Bandung. Cimahi dahulu bagian dari Kabupaten Bandung, yang kemudian ditetapkan sebagai kota administratif. Kota

Cimahi mendapat julukan sebagai "Kota Tentara" atau “Kota Militer”

karena di kota ini banyak pusat pendidikan untuk militer atau tentara. Karena disana banyak terdapat pusat-pusat pendidikan militer atau tentara.


(7)

6 Sentra

Sentra adalah suatu tempat yang menjadi pusat (tengah-tengah). Seperti pusat (kota, industri, pertanian, dan sebagainya).

Laboratorium budaya

Laboratorium budaya adalah tempat tertentu yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk mempelajari suatu kebudayaan (kerajinan) tertentu.


(8)

7

BAB II

PEMBAHASAN UMUM LEMBUR BATIK

2.1 Pengertian Umum Batik

Batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tingggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (Jawa khususnya) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan ketrampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada waktu itu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai

ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir

yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah

lazim bagi kaum lelaki.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tradisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.

2.2 Sejarah Batik di Indonesia

Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.

Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia


(9)

8 dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah-daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjuangan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedagang Muslim melawan perekonomian Belanda.

Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Lama-kelamaan kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.

Sedangkan bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanahlumpur.

Zaman Majapahit, batik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, dapat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulungagung. Mojokerto adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulungagung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal


(10)

9 dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit.

2.3 Jenis-jenis Batik

Dilihat dari proses pembuatannya, batik dibagi menjadi lima jenis, yaitu :

1. Batik Tulis, penggambaran kain dilakukan dengan tangan, menggunakan lilin panas, canting maupun kuas.

2. Batik Cap, penggambaran kain menggunakan lilin panas dilakukan dengan batik cap, yaitu alat pencetak dari tembaga.

3. Batik Kombinasi, yaitu kombinasi antara batik cap dan batik tulis. 4. Batik Printing, penggambaran kain dengan cara menyablon atau

printing dari pabrik.

5. Batik Cabut, kombinasi antara batik printing dan batik tulis

2.4 Proses Pembuatan Batik

Untuk membuat batik, peralatan yang diperlukan adalah: kain mori (bisa terbuat dari sutra, katun atau campuran kain polyester), pensil untuk membuat desain batik, canting yang terbuat dari bambu, berkepala tembaga serta bercerat atau bermulut, canting ini berfungsi seperti sebuah pulpen. Canting dipakai untuk menyendok lilin cair yang panas, yang dipakai sebagai bahan penutup atau pelindung terhadap zat warna, gawangan (tempat untuk menyampirkan kain), lilin, panci dan kompor kecil untuk memanaskan.


(11)

10

2.4.1 Langkah - langkah Pembuatan Batik

1. Langkah pertama membuat desain batik diatas kain mori dengan pensil atau biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada.

2. Langkah kedua adalah menggunakan canting yang telah berisi lilin cair untuk melapisi motif yang diinginkan. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena. Setelah lilin cukup kering, celupkan kain ke dalam larutan pewarna.

3. Proses terakhir adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus dengan air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah digambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur).

2.4.2 Alat-alat yang Digunakan dalam Pembuatan Batik

a. Sehelai kain putih

Pada awal kemunculannya, kain yang digunakan sebagai bahan batik adalah kain hasil tenunan sendiri. Kain putih import baru dikenal sekitar abad ke-19. Sekarang ini dapat dengan mudah mendapatkan kain putih dengan harga terjangkau. Jenis kain yang dapat digunakan pun beraneka ragam, dari jenis kain mori sampai jenis sutera. Ukuran pun tidak harus lebar, cukup dengan ukuran kecil.


(12)

11 Gambar 2.1 Kain mori putih

b. Canting

Canting berfungsi semacam pena, yang diisi lilin malam cair sebagai tintanya. Bentuk canting beraneka ragam, dari yan berujun satu hingga beberapa ujung. Canting yang memiliki beberapa ujung berfungsi untuk membuat titik dalam sekali sentuhan. Sedangkan canting yang berujung satu berfungsi untuk membuat garis, lekukan dan sebagainya. Canting terdiri dari tiga bagian. Pegangan canting terbuat dari bambu. Terdapat mangkuk sebagai tempat lilin malam, serta ujung yang berlubang sebagai ujung pena tempat keluarnya lilin malam.


(13)

12 c. Lilin malam dan pemanas

Sebelum digunakan, lilin malam harus dicairkan terlebih dahulu dengan cara dipanaskan di atas kompor atau pemanas lain. Lilin malam dalam proses pembuatan batik tulis berfungsi untuk menahan warna agar tidak masuk ke dalam serat kain di bagian yang tidak dikehendaki. Sedangkan bagian yang akan diwarnai dibiarkan tidak ditutupi lilin.

Gambar 2.3 Lilin malam dan pemanas (kompor)

d. Pewarna batik

Pewarna batik yang digunakan setiap daerah berbeda-beda. Pewarna tersebut berasal dari bahan-bahan yang terdapat di daerah tersebut. Di Kebumen misalnya, pewarna batik yang digunakan adalah pohon tom, pohon pace dan mengkudu yang memberi warna merah kesemuan kuning. Di Tegal digunakan pace atau mengkudu, nila, dan soga kayu. Namun batik Cimahi tidak terpaku kepada pewarna alam, batik Cimahi bisa menggunakan pewarna pakaian yang sudah ada. Jadi warna yang dihasilkan pun lebih beragam.


(14)

13

2.5 Kota Cimahi

2.5.1 Perihal Kota Cimahi

Dijelaskan dalam laman resmi kota Cimahi www.cimahikota.go.id bahwa, Cimahi mulai dikenal pada tahun 1811, Gubernur Jendral Willem Daendels membuat jalan Anyer - Panarukan, dengan dibuatnya pos penjagaan di Alun-alun Cimahi sekarang. Tahun 1874 – 1893, dilaksanakan pembuatan jalan kereta api Bandung - Cianjur sekaligus pembuatan stasiun kereta api Cimahi. Tahun 1886 dimulainya pembangunan pusat pendidikan militer dan fasilitas lainnya. Tahun 1935, Cimahi menjadi kecamatan. Tahun 1962 dibentuk setingkat kewedanaan, meliputi 4 kecamatan: Cimahi, Padalarang, Batujajar dan Cipatat. Tahun 1975, ditingkatkan menjadi kota administratif (pp no. 29 tahun 1975), diresmikannya pada tanggal 29 Januari 1976. Tahun 2001 ditingkatkan statusnya menjadi kota otonom.

Cimahi yang berasal dari status kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Bandung sesuai dengan perkembangan dan kemajuannya maka berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1975 tentang Pembentukan Kota Administratif, Cimahi dapat ditingkatkan statusnya dari Kecamatan menjadi Kota Administratif yang berada di wilayah Kabupaten Bandung yang dipimpin oleh Walikota Administratif yang bertanggungjawab kepada Bupati Kepala Daerah Kabupaten Bandung. Kota Administratif Cimahi dengan luas wilayah keselurahan mencapai 4.025,73 Ha, yang merupakan bagian dari Kabupaten Bandung Utara sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Barat.


(15)

14 Cimahi telah menunjukkan perkembangan yang pesat, khususnya dibidang pelaksanaan pembangunan dan peningkatan jumlah penduduk, yang pada tahun 1990 berjumlah 290.202 jiwa dan pada tahu 2000 meningkat menjadi 352.005 jiwa dengan pertumbuhan rata-rata 2,12 % per tahun. Hal ini mengakibatkan bertambahnya beban tugas dan wewenang kerja dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan. Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya peningkatan dibidang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di wilayah Cimahi.Kota Administratif Cimahi, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1975 tentang Pembentukan Kota Administratif Cimahi.

2.5.2 Letak Geografis Kota Cimahi

Secara Geografis wilayah Kota Administratif Cimahi mempunyai kedudukan strategis, baik dari segi ekonomi maupun sosial budaya. Dari segi potensi, industri dan perdagangan, perhubungan serta pendidikan. Kota Administratif mempunyai prospek yang baik bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat berdasarkan hal tersebut di atas dan memperhatikan aspirasi masyarakat yang berkembang.


(16)

15 Gambar 2.4 Peta kota Cimahi (www.cimahikota.co.id)

Wilayah Kota Administratif Cimahi yang meliputi Kecamatan Cimahi Utara, Kecamatan Cimahi Tengah dan Kecamatan Cimahi Selatan. Perlu dibentuk menjadi Kota Cimahi sebagaimana diatur dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 9 tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Cimahi. Maka pada tanggal 18 Oktober 2001 dibentuklah Kota Cimahi yang disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan melalui proses penelitian dari lima perguruan tinggi negeri dan swasta yaitu Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Tekhnologi Bandung (ITB), Sekolah Tinggi Pemerintah Dalam Negeri (STPDN ), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Jend. Ahmad Yani (Unjani). Dimana proses tersebut meneliti tentang persyaratan Daerah Otonom yaitu luas wilayah, Pendapatan Asli Daerah (PAD), jumlah penduduk serta kehidupan sosial politik ekonomi dan budaya. Dengan demikian Kota Cimahi adalah Daerah


(17)

16 Otonom yang berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

2.6 Batik Cimahi

2.6.1 Perihal Batik Cimahi

Batik Cimahi pertama kali dibuat melalui suatu kompetisi yang diadakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) kota Cimahi yang diketuai oleh Atty Suharti Tochija. Kompetisi ini sendiri merupakan hasil musyawarah yang diikuti oleh tokoh masyarakat, seniman, pengusaha, dan unsur Dekranasda kota Cimahi lainnya. Dengan adanya kompetisi ini, identitas kota Cimahi pun akan terangkat melalui hasil kreativitas masyarakatnya sendiri.

Menurut Dekranasda kota Cimahi, batik Cimahi memiliki lima desain motif dasar, yang merupakan hasil perlombaan desain motif batik yang digelar pada tanggal 21 Juni 2009 yang bertepatan dengan sewindu Hari Jadi Kota Cimahi. Perlombaan ini digagas Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Cimahi. Semua peserta sepakat mengangkat identitas Kota Cimahi melalui benda seni yang lahir dari kreativitas masyarakat. Dalam kompetisi ini, ada sekira 80 motif yang diterima oleh panitia, namun tidak semua motif ini cocok untuk dijadikan motif kain batik Cimahi.


(18)

17

2.6.2 Tehnik Pembuatan Batik Cimahi

Pada batik Cimahi, terdapat 2 jenis jenis batik bila dilihat dari proses pembuatannya, yaitu batik tulis dan batik cap. Ini menjadi kelebihan tersendiri yang dimiliki oleh batik Cimahi.

2.6.3 Motif Batik Cimahi

Dari kompetisi tersebut, terpilihlah lima motif batik yang dinilai paling sesuai dan cocok untuk dijadikan motif batik Cimahi. Kelima motif itu adalah motif anyaman awi (bambu), motif pusaka Kujang, motif Sampeu Cireundeu (daun singkong), motif militer Cimahi (pusdik), dan motif Curug Cimahi.

Motif anyaman awi (bambu) yang diciptakan oleh Didi Sahadi didominasi oleh lukisan bambu dan anyamannya. Inspirasinya datang dari seorang warga Cimahi yang merupakan penggagas Asosiasi Bambu Sedunia. Ciawitali sendiri merupakan nama suatu kampung di Kecamatan Cimahi Tengah yang banyak ditumbuhi rumpun bambu.

Gambar 2.5 Batik Cimahi Motif Anyaman Awi www.cimahikota.go.id


(19)

18 Motif pusaka Kujang, diambil karena pusaka Kujang merupakan simbol Jawa Barat. Ini dapat memperkuat bahwa batik Cimahi adalah salah satu batik dari Jawa Barat.

Gambar 2.6 Batik Cimahi Motif Kujang www.cimahikota.go.id

Motif Sampeu Cireundeu (daun singkong) yang dibuat oleh Dadang lebih mewakili masyarakat adat Kampung Cirendeu yang terletak di wilayah Leuwigajah, Cimahi Selatan. Singkong atau sampeu yang merupakan makanan pokok pengganti nasi bagi masyarakat sekitar selama 80 tahun, telah menjadi inspirasi bagi Dadang untuk menciptakan motif batik. Jadi, pada motif Cirendeu ini, motif daun singkong dan ketela lebih mendominasi.

Gambar 2.7 Batik Cimahi Motif Sampeu Cireundeu Dekranasda kota Cimahi


(20)

19 Motif militer Cimahi, motif ini terinspirasi dari banyaknya Pusat Pendidikan (Pusdik) militer di kota Cimahi. Meskipun tergolong kota kecil, namun Pusdik ini mencapai angka belasan sehingga membedakan kota Cimahi dengan kota-kota lain yang ada di Jawa Barat. Pada motif Pusdik, terlukis berbagai aktivitas pendidikan militer seperti latihan perang, motif Kawah Candradimuka yang merupakan simbol pendidikan militer, dan lain-lain.

Gambar 2.8 Batik Cimahi Motif Militer Lembur Batik Cimahi

Motif Curug Cimahi, motif ini terinspirasi dari air terjun kebanggaan masyarakat Cimahi. Sekalipun kawasan wisata Curug Cimahi kini telah masuk ke dalam wilayah Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.

Gambar 2.9 Batik Cimahi Motif Curug Cimahi Lembur Batik Cimahi


(21)

20

2.7 Lembur Batik

2.7.1 Sejarah Singkat Lembur Batik

Batik Cimahi memang tidak termasuk ke dalam kategori klasik layaknya batik Cirebon, Garut, Pekalongan, Solo, maupun Yogyakarta. Namun Kondisi itulah yang memotivasi para seniman batik Kota Cimahi untuk menciptakan dan mengembangkan motif batik khas Cimahi. Tempat paling tepat untuk menelusuri titik sejarah perjalan batik Cimahi, yaitu Lembur Batik yang terletak di Jalan Pasantren No 131. Pusat wisata dan belajar batik Cimahi ini baru dirintis sebulan lalu oleh sepasang suami istri Hijriyah Kurniyawati S.Teks dan Triswanto S.Teks.

Gambar 2.10 Lembur Batik Cimahi

Keduanya mendirikan gerai Batik Cimahi P-12 di Perumahan Bumi Prima blok P/12. Dari tempat ini makin mempererat kerjasama dengan UKM yang bergerak di bidang pembuatan batik.

Pengunjung Lembur Batik akan diberi pemahaman bahwa upaya pelestarian batik tidak selalu berasal turun-temurun di satu garis keturunan keluarga. Selama ada kemauan siapapun bisa belajar membuat kain batik, sekalipun mereka bukan keluarga seniman batik.


(22)

21 Dengan bimbingan tenaga profesional pengunjung diajak membedakan mana kain batik dan bukan batik berdasar proses pembuatannya. Pengunjung bisa belajar membatik di sini hingga pada proses akhir dalam pembatikan.

2.7.2 Stuktur Organisasi Lembur Batik

OWNER / PEMILIK

GENERAL MANAGER / PENGELOLA

MARKETING / PEMASARAN

SPG PENJUALAN

STAF BATIK TULIS STAF

BATIK CAP

STAF DESAIN

Struktur Kepengurusan

Lembur Batik Cimahi


(23)

22

2.7.3 Kegiatan Lembur Batik

Kunjungan Belajar (studi tour).

Praktek Dasar Membatik (practical lesson).

Lomba Gambar dan Desain Motif Batik (skill development). Materi Tinjauan dan Latihan Penulisan (journal report). Lomba Desain Busana Batik Cimahi untuk Remaja

(antar siswa / sekolah - 1 tahun sekali). Lomba Karya dari Bahan Batik Cimahi (antar siswa / sekolah 1 tahun sekali).

Seminar dan Pameran Karya Siswa dari Bahan Batik Cimahi (sekolah sekota cimahi - 1 tahun sekali).

2.7.4 Tujuan Lembur Batik

Dalam rangka turut membantu meningkatkan mutu pendidikan melalui proses belajar mengajar di sekolah, Lembur Batik bermaksud menawarkan kerja sama dengan pihak sekolah negeri maupun sekolah swasta di wilayah kota Cimahi dan sekitarnya. Dari kerjasama tersebut Lembur Batik antara lain memiliki tujuan :

Memelihara rasa kebangsaan dalam jiwa siswa melalui pengenalan budaya bangsa secara lebih mendalam dan pelestarian budaya leluhur (tradisi) yang ada ditanah air. Hal ini dimaksudkan untuk menanamkan rasa nasionalisme dikalangan siswa secara benar.

Menanamkan rasa cinta dan bangga serta percaya diri dalam jiwa siswa, untuk selalu memelihara serta mengembangkan warisan budaya bangsa.


(24)

23 Membantu institusi pendidikan (sekolah) dalam memperkaya pengalaman siswa melalui proses transfer informasi yang sempurna, mulai dari filosofi / sejarah, ilmu pengetahuan dan kegunaan, hingga prosesi praktis dalam satu bidang ilmu. Hal ini dimaksudkan agar siswa menjadi terbiasa untuk menguasai ilmu secara lebih lengkap, mengembangkan terus menerus, dan menjadikan pengalaman sebagai bekal hidup yang berharga.

Perwujudan rasa bakti Lembur Batik Cimahi untuk turut melestarikan batik dan ilmu kriya membatik, dengan menjadikan Lembur Batik Cimahi sebagai salah satu laboratorium budaya.

Terdorong oleh rasa kecintaan dan kebanggaan itulah, Lembur Batik yang bergerak di bidang usaha kerajinan batik bermaksud mengajarkan semua aspek yang berkaitan dengan tradisi membatik, melalui kegiatan belajar bersama lembur batik Cimahi.

Dalam kegiatan ini akan disampaikan materi - materi yang erat hubungannya dengan masalah batik; mulai dari filosofi dan sejarah batik, tradisi, dan keutamaan batik sebagai adikarya, kekayaan ragam hias batik, proses desain motif batik, dan proses pembuatan batik yang terkenal rumit serta memiliki nilai jual yang tinggi. Melalui kegiatan ini Lembur Batik berharap akan banyak perusahaan, lembaga dan institusi lain yang akan turut menyumbangkan peran aktifnya bagi peningkatan mutu pendidikan di negeri tercinta ini.


(25)

24

2.7.5 Denah Lembur Batik

Gambar 2.12 Denah Lembur Batik

2.8 Pelatihan Membatik di Lembur Batik

Potensi-potensi yang ada di Lembur Batik sepatutnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Selain di Lembur Batik menjual komoditas-komoditas produk batik Cimahi, disana juga diadakan pelatihan-pelatihan membatik yang ditujukan kepada para pengunjung. Pada saat ini pelatihan membatik hanya diikuti sebatas pengunjung yang hanya sekedar menuangkan hobi, dan para turis-turis yang sengaja datang untuk belajar membatik. Sehingga pelatihan membatik yang dilakukan Lembur Batik ini belum menyeluruh ditujukan kepada masyarakat luas.

Pelatihan membatik inilah yang membedakan Lembur Batik dibandingkan dengan galeri-galeri batik lainnya yang berada di sekitar kota Cimahi. Di Lembur Batik diajarkan bagaimana cara membatik, dari mulai :

Pembuatan sketsa diatas kain mori.


(26)

25 Pencelupan untuk menghasilkan warna yang sesuai dengan

keinginan, dan untuk melunturkan lilin yang menempel.

Penjemuran atau pengeringan, yang merupakan proses akhir dari pelatihan membatik.

2.9 Tinjauan Khusus Lembur Batik Cimahi

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Nur Libina yang merupakan seorang General Manager di Lembur Batik Cimahi yang dilaksanakan pada hari Selasa, 6 April 2010 yang bertempat pada Lembur Batik Cimahi itu sendiri yang berlokasi di Jalan Pesantren No. 131 Cibabat kota Cimahi pada pukul 13.00 WIB. Wawancara sebagai cara untuk mengumpulkan data – data baru secara langsung dari sumber yang terkait.

Dari wawancara yang dilakukan, maka dapat diperoleh data – data berikut :

Pendirian Lembur Batik Cimahi itu didirikan berdasarkan UKM (Usaha Kecil Menengah), bukan atas dasar dorongan Pemerintahan Kota Cimahi. Tetapi merupakan kesadaran diri agar Kota Cimahi tetap memiliki eksistensi.

Batik Cimahi merupakan batik modern karena terlahir di era sekarang. Jadi batik Cimahi membuka diri atas kemajuan teknologi yang ada. Ini terlihat pada proses sketsa awal yang menggunakan proses komputerisasi.

Akibat dari kemajuan tersebut, mempermudah dalam proses pembuatan batik Cimahi. Sehingga warna-warna yang digunakan lebih beragam.

Tidak ada pakem khusus dalam pembuatan batik Cimahi dalam hal ragam warna dan motif. Ini sangat berbeda dengan batik-batik Jawa yang masih terdapat unsur-unsur kepercayaan. Oleh karena itu batik Cimahi lebih bebas dalam dalam masalah motif dan warna.


(27)

26 Pelatihan yang dilakukan Lembur Batik Cimahi dalam pembelajaran membuat batik ini terinspirasi banyaknya negara-negara lain yang mengklaim batik, terutama motif, warna dan corak. Sebenarnya prosesnya lah yang harus dijaga dan dipertahankan. Motif dan warna jangan terlalu dipersoalkan, karena motif dan lainnya bisa tercipta melalui setiap individu.

2.10 Promosi

Promosi merupakan salah satu unsur yang penting dari pemasaran, selain struktur harga dan distribusi. Dengan promosi perusahaan dapat memberikan informasi, menghimbau serta mempengaruhi masyarakat agar tertarik untuk membeli produk atau jasa yang dipasarkan.

Pengertian promosi menurut Kotler, Armstrong (2001;74): "Promosi adalah aktivitas mengkomunikasikan keunggulan produk serta membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya"

Sedangkan pengertian promosi menurut Djaslim Saladin (1996 : 68) adalah: “Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan mengingat

produk tersebut”

2.10.1 Tujuan Promosi

Adapun tujuan promosi, yaitu diantaranya :

1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial 2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit

3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan

4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar

5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing


(28)

27 6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang

diinginkan.

2.11 Strategi Komunikasi

Menurut ahli komunikasi Bernard Berelson dan Garry A. Stainer dalam bukunya Human Behaviour, yang mampu mendefinisikan komunikasi sebagai berikut :

”Komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan lambang – lambang atau kata – kata, gambar, bilangan, grafik dan lain – lain. Kegiatan atau proses penyampaiannya biasanya dinamakan komunikasi.”

2.12 Strategi Kreatif

Proses penyampaian informasi kepada target promosi mengacu pada teori menurut Benjamin Lee Whorf dan Edward Sapir :

“Bahasa dapat mempengaruhi proses kognitif ( pemikiran). Karena bahasa – bahasa di dunia sangat berbeda – beda dalam hal karakteristik makna dan strukturnya. Sehingga orang yang menggunakan bahasa yang berbeda juga akan berbeda dalam cara memandang dan berfikir tentang

dunia.”

2.13 Psikologis Remaja

Dalam menentukan segmentasi, promosi ini mengacu pada teori menurut Piaget (dalam Santrock, 2001), yaitu seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena perilaku adaptasi secara biologis mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja secara aktif membangun dunia kognitif mereka, di mana informasi yang didapatkan tidak langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif mereka. Remaja sudah mampu membedakan


(29)

28 antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide lainnya, lalu remaja juga menghubungkan ide-ide tersebut. Seorang remaja tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu mengolah cara berpikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru.

2.14 Khalayak Sasaran

Demografis :

Gender : Laki-laki dan perempuan Usia : 14 – 19 tahun

Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA) Status : Belum menikah

Status sosial ekonomi : Menengah ke atas

Geografis :

Remaja yang tinggal atau bersekolah di daerah perkotaan, khususnya di daerah kota Cimahi dan Bandung.

Psikografis :

Remaja yang masih dalam bimbingan guru dan orang tua

Remaja yang pada usia ini sudah mulai memiliki sifat menerima, mengerti dan lebih menghargai berbagai sikap orang atau pihak lain yang mungkin sebelumnya ditolaknya.

Remaja yang memiliki ketertarikan pada kebudayaan.

Remaja yang mulai merasa ingin tahu secara detail mengenai sesuatu hal.


(30)

29

2.15 Kajian Permasalahan

Dalam pengkajian masalah dalam perancangan promosi ini mengacu pada metode 5 w + 1 H:

What : Mengajak masyarakat khususnya remaja

Why : Agar mau untuk belajar tentang kebudayaan sendiri Who : Remaja, 14 - 19 tahun (SMA)

Where : Sekolah-sekolah, baik sekolah negeri atau swasta When : Secara rutin saat tahun ajaran sekolah berlangsung How : Membuat media promosi untuk menarik minat remaja


(31)

30

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN PROMOSI LEMBUR BATIK

3.1. Strategi Komunikasi

Untuk menginformasikan gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dibutuhkan suatu bentuk komunikasi yang dapat dengan mudah dimengerti oleh sasaran. Komunikasi tersebut dapat menggunakan bahasa verbal atau bahasa visual.

Perancangan komunikasi visual kali ini menyampaikan suatu informasi tentang keberadaan Lembur Batik melalui konsep desain yang bisa menarik perhatian masyarakat, remaja pada khusunya. Untuk menciptakan desain yang informatif dan komunikatif, tipografi, ilustrasi dan warna merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dari elemen desain. Dalam perancangan suatu karya desain pemilihan elemen tipografi, ilustrasi dan warna sangatlah penting kedudukannya sehingga harus dipikirkan dan direncanakan dengan baik karena dapat mempengaruhi karya desain tersebut.

Bahasa yang digunakan dalam promosi ini menggunakan bahasa Indonesia yang jelas yang bertujuan agar pesan yang disampaikan diterima dengan baik, karena bahasa dapat mempengaruhi proses pemikiran (kognitif) seseorang.

3.1.1. Tujuan Komunikasi

Strategi komunikasi yang bersifat informatif dan persuasif tersebut dapat menimbulkan rasa kecintaan terhadap kebudayaan Indonesia, tidak hanya untuk mengenakan dan memakai produknya tetapi belajar dalam proses agar kelestarian kebudayaan Indonesia dapat berlangsung di semua kalangan.


(32)

31

3.1.2. Materi Pesan

Materi pesan yang ingin disampaikan dalam promosi ini yaitu :

Menginformasikan tentang keberadaan Lembur Batik sebagai tempat belajar untuk membatik.

Mengajak para remaja untuk belajar membatik di Lembur Batik sebagai upaya pelestarian kebudayaan

Pesan tersebut dibuat sedemikian rupa dan semenarik mungkin lewat tagline, headline, visual, lambang dan semua komponen yang terdapat pada media-media promosi agar lebih efektif penyampaiannya dan mudah diingat. Tagline dalam promosi ini adalah :

“Ekspresikan, Kreasikan, dan Kenakan”

3.2 Strategi Kreatif

Strategi kreatif dalam promosi Lembur Batik ini menggunakan bahasa Indonesia yang jelas yang bertujuan agar pesan yang disampaikan diterima dengan baik dan jelas. Pendekatan komunikasinya berupa tampilan yang yang bersifat ajakan yang menginformasikan Lembur Batik sebagai tempat untuk belajar membatik. Semua itu disatupadukan dan disusun secara menarik dan disesuaikan dengan pesan yaitu menginformasikan kelebihan yang ditawarkan bahwa Lembur Batik itu merupakan tempat wisata belanja dan belajar batik. Ini diharapkan agar menarik target promosi untuk mau mengunjungi Lembur Batik.


(33)

32

3.2.1 Rasionalisasi Visual

Pendekatan visual yang akan ditampilkan dalam media promosi ini adalah ilustrasi yang telah mengalami proses komputerisasi yang digabungkan dengan elemen-elemen desain seperti tipografi, warna, layout dan komposisi untuk memberikan pesan yang ingin disampaikan dari potensi-potensi yang ada di Lembur Batik.

Dari visualisai tersebut, ingin memberikan kesan yang bersih dan tidak terlalu penuh tetapi tetap mengandung unsur etnik dari batik Cimahi. Ini dimaksudkan agar citra modern di batik Cimahi dapat terlihat dari visual promosi yang ditampilkan sehingga pesan yang ingin disampaikan lebih informatif.

3.3 Strategi Media

3.3.1 Pemilihan Media

Untuk menyampaikan isi pesan yang informatif dan tepat kepada khalayak sasaran promosi yang dituju dan mencapai tujuan yang diharapkan, serta mempertimbangkan sistem strategi komunikasi yang dibuat, maka dipilih media promosi :

1. Poster

Poster merupakan media yang sering dijumpai karena bisa diletakkan di sisi jalan sehingga dapat terlihat / terbaca oleh orang yang melewatinya. Poster juga memiliki kelebihan, yaitu media yang sangat informatif karena bisa memuat berbagai informasi karena orang bisa lebih lama untuk melihat dan membaca.


(34)

33 2. Iklan tabloid remaja dan majalah remaja

Karena majalah dan majalah games lebih banyak dibaca oleh para remaja dibandingkan dengan media cetak yang lain. Dan juga majalah menawarkan kualitas cetak ulang foto (image) yang paling baik dibandingkan dengan iklan cetak surat kabar lainnya, khususnya dalam hal warna, salah satu elemen yang paling penting bila iklan tersebut harus memunculkan visual yang utuh.

3. E-banner

Media promosi E-banner atau Electronic Banner dipilih karena sesuai dengan kebiasaan target promosi. Seiring dengan perkembangan jaman, kebutuhan akan informasi yang salah satunya dari internet sangat besar. Hampir kebanyakan sekarang anak remaja pasti mempunyai akun pertemanan jejaring sosial.

3.3.2 Pertimbangan Media

Media yang digunakan atau dipilih yaitu media yang biasa dijumpai dengan target promosi, baik secara tempat pendistribusian atau kebiasaannya, sehingga pesan dan informasi yang disampaikan dapat membujuk target promosi secara perlahan. Selain itu melalui pertimbangan bahwa media tersebut dapat saling menutupi kelemahan media yang satu dengan yang lain untuk dapat memberikan informasi yang efektif.

3.3.3 Media Pendukung

Media pendukung ini digunakan untuk melengkapi dan menunjang media utama. Media pendukung ini terdiri dari spanduk, x-banner, brosur, flyer, serta stationery yang mendukung pada saat


(35)

34 proses kegiatan dilaksanakan, seperti formulir pendaftaran, sertifikat, dan merchandise.

3.3.4 Penyebaran Media

Penyebaran media merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan informasi dalam promosi ini dapat berjalan dengan baik dan tersampaikan dengan tepat pada khalayak sasaran.

3.3.4.1. Tempat Penyebaran Media

Tempat penyebaran media khususnya dilakukan di sekolah-sekolah (SMA) yang berada di sekitar wilayah Bandung dan Cimahi. Ini karena sifat promosinya yang masih mengutamakan wilayah-wilayah yang masih ada di sekitar wilayah Lembur Batik.

3.3.4.2. Jadwal Penyebaran Media

Penyebaran media ini dilakukan pada saat tahun ajaran sekolah berlangsung. Tepatnya 6 bulan sekali, karena merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan.

Penyebaran media promosi ini terdiri dari 3 tahap per 6 bulan yaitu:

Tahap pertama dimana penyebaran media ini bertujuan sebagai pemberitahuan awal untuk menginformasikan bahwa adanya tempat untuk belajar batik serta menjual produk batik.

Tahap kedua adalah penyebaran media promosi yang membujuk/mengajak segmentasi untuk mau mengunjungi Lembur Batik sebagai tempat untuk belajar membatik.


(36)

35

Tahap ketiga adalah penyebaran media promosi yang merupakan media pengingat sekaligus juga menjadi media pendukung pada saat acara tersebut berlangsung.

Tabel 3.1. Jadwal Penyebaran Media

3.4 Strategi Distribusi

MEDIA DISTRIBUSI

Poster Media ini yang nantinya akan diletakkan di sekolah, seperti kantin sekolah, perpustakaan-perpustakaan sekolah, dan majalah dinding sekolah. Iklan Tabloid Remaja dan

Majalah Remaja

Pendistribusian dari media ini sesuai dengan penerbitan majalah, biasanya dilakukan satu bulan sekali. Bisa didapatkan di toko buku terdekat atau tempat-tempat lainnya yang menyediakan.


(37)

36 Spanduk Ditempatkan di sekitar wilayah sekolah

yang biasa dilalui khalayak sasaran sehingga mudah terlihat.

Brosur Didistribusikan langsung ke sekolah-sekolah,

X-Banner Media ini akan ditempatkan di tempat pendaftaran pelatihan membatik yang akan dilaksanakan di sekolah, dan juga ditempatkan di Lembur Batik itu sendiri. E-banner / web banner Media ini nantinya akan ditempatkan di situs-situs pertemanan jejaring sosial yang sekarang ini sangat digemari para remaja.

Flyer Disebarkan di sekolah-sekolah pada saat pulang sekolah.

Merchandise Dibagikan ketika kegiatan berlangsung

Tabel 3.2 Strategi Distribusi

3.5 Konsep Visual

Konsep visual dalam promosi ini secara garis besar memunculkan kesan bersih dan sederhana, tetapi masih terdapat unsur-unsur etnik yang bisa mewakili kebudayaan dari batik itu sendiri. Kesan bersih dimaksudkan untuk mengangkat citra modern yang terdapat pada batik Cimahi, tetapi ini pun disesuaikan juga dengan target promosi.

3.5.1 Format Desain

Format desain yang dipakai dalam media promosi ini tersebut mengacu pada teori Frank Jefkins yaitu Law of proportion, karena


(38)

37 pada satu sisinya, baik horizontal maupun vertikal. Ini karena format yang seperti ini terlihat lebih mempunyai banyak ruang, sehingga informasi yang disampaikan pun lebih informatif. Di lain hal, format desain seperti ini lebih menarik dibandingkan dengan bentuk sama sisi atau bujur sangkar.

Pertimbangan dari pemilihan dua format desain ini adalah :

Format portrait lebih menonjolkan visual, agar dapat menarik perhatian para khalayak sasaran yang melihat.

Format landscape lebih mengutamakan banyaknya informasi yang ditampilkan.

3.5.2 Layout

Penataan elemen-elemen desain grafis yang muncul dalam visual promosi ini akan dikomposisikan yang akan menjadi kesatuan, sehingga dapat terlihat kesan yang bersih dan modern tetapi juga mempertimbangkan sisi arah baca. Gambaran berada di tengah, dan disesuaikan dengan media aplikasi. Sedangkan identitas perusahaan selalu ditempatkan paling atas dari gambaran. Kemudian tagline

ditempatkan di tengah dibawah gagasan visual. Serta nama perusahaan yang selalu ditempatkan di bawah, ini agar memudahkan khalayak sasaran untuk menangkap informasi yang disampaikan. Komposisi pun disesuaikan dengan format desain yang digunakan sesuai dengan lokasi penempatan media itu sendiri.

3.5.3 Tipografi

Jenis tipografi (huruf) yang digunakan adalah jenis huruf yang sesuai dengan konsep dari promosi tersebut. Huruf-huruf yang digunakan baik pada tagline, hedline text maupun bodytext tetap mengutamakan unsur-unsur keterbacaan, sehingga informasi yang


(39)

38 disampaikan dapat diterima dengan jelas. Alternatif huruf sebagai berikut:

Tagline:

Lucida Handwriting

a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

Headline:

Arial Rounded

a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

Bodytext:

Arial

a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

3.5.4 Warna

Warna merupakan unsur visual yang memiliki peran penting dalam sebuah desain karena menciptakan suatu kesan dan dapat diinterpretasikan kedalam bentuk energi. Melalui kesan inilah warna dapat mempengaruhi pikiran dan emosi seseorang, dan tidak hanya dapat membangkitkan selera tetapi juga dapat mempengaruhi pendapat atau penilaian dari seseorang yang melihatnya. Alternatif warna-warna yang akan digunakan antara lain sebagai berikut:


(40)

39 Warna ini digunakan lebih dominan sebagai

background, karena ingin menimbulkan kesan bersih.

Memberikan kesan klasik yang modern dan mewakili kebudayaan tradisional.

Sebagai warna pendukung pada setiap visual yang ditampilkan. Dan digunakan sebagai warna yang dapat menarik perhatian target promosi

Tabel 3.3 Warna

3.5.5 Ilustrasi

Ilustrasi yang digunakan pada promosi ini berupa ilustrasi manual yang telah melalui proses komputerisasi, dengan tampilan yang yang bersifat mengajak dan menginformasikan Lembur Batik sebagai tempat untuk belajar membatik selanjutnya didukung oleh unsur-unsur ilustrasi lain yang dapat memperkuat gagasan visual yang muncul. Sehingga nantinya menjadi suatu komposisi yang menarik untuk menyampaikan pesan yang informatif kepada khalayak sasaran promosi.


(41)

40 Konsep dari visualisasi perancangan promosi ini adalah ingin menampilkan kesan yang bersih dan tidak terlalu penuh tetapi tetap mengandung unsur etnik dari batik Cimahi. Ini dimaksudkan agar citra modern di batik Cimahi dapat terlihat dari visual promosi yang ditampilkan sehingga pesan yang ingin disampaikan lebih informatif.


(42)

41

BAB IV

MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

4.1 Media Cetak 4.1.1 Poster

Pemilihan visual yang akan ditempatkan pada media poster ini menampilkan potensi-potensi Lembur Batik yang mengajak remaja untuk belajar membatik melalui visual-visual yang menampilkan tangan sebagai simbol untuk mengajak, serta didukung oleh visual-visual lain yang mewakili tentang batik, seperti canting, kain putih, dan lain-lain.


(43)

42 Ukuran : 60cm x 40cm

Material : Art Paper Teknik Produksi : Cetak Offset

Keteranagan : Menampilkan keunikan tentang potensi-potensi yang ada di Lembur Batik, sehingga dapat mengajak target sasaran untuk datang dan belajar membatik di Lembur Batik Cimahi

4.1.2 Iklan Tabloid Remaja

Gambar 4.2 Iklan Tabloid Remaja

Ukuran : 36cm x 23cm Material : Art Paper Teknik Produksi : Cetak separasi

Keterangan : Akan dimuat di Tabloid Remaja Gaul yang terbit tiap minggu. Menampilkan ilustrasi tangan yang menyimbolkan ajakan untuk ikut dalam kegiatan yang diadakan oleh Lembur Batik. Kemudian diberikan ilustrasi


(44)

43 pendukung seperti visual canting dan visual wajah perempuan. Ini dimaksudkan untuk mengarahkan bahwa segmentasi dari promosi tersebut.

4.1.3 Iklan Majalah Remaja

Gambar 4.3 Iklan Majalah Remaja

Ukuran : 19cm x 12,5cm Material : Art Paper Teknik Produksi : Cetak separasi

Keterangan : Akan dimuat dalam majalah remaja Grey, yang terbit setiab bulan sekali. Menampilkan keunikan tentang potensi-potensi yang ada di Lembur Batik, sehingga dapat mengajak target sasaran untuk datang dan belajar membatik di Lembur Batik Cimahi.


(45)

44

4.1.4 Brosur

Gambar 4.4 Brosur Ukuran : 30cm x 21cm Material : Art Paper Teknik Produksi : Digital Printing

Keterangan : Menampilkan tentang potensi-potensi yang ada di Lembur Batik secara lebih rinci, dimulai dari komoditi-komoditi yang ada, hingga pada proses pembuatan batik yang ada di Lembur Batik. Sehingga dapat mengajak target sasaran untuk datang dan belajar membatik di Lembur Batik Cimahi.

4.1.5 Spanduk


(46)

45 Ukuran : 3,6m x 1m

Material : Flexi Outdoor Teknik Produksi : Digital Printing

Keerangan : Menampilkan visual persuasif yang disimbolkan dengan tangan yang melambai. Serta didukung oleh ilustrasi seperti boneka tangan yang memakai pakaian batik, ini dimaksudkan bahwa siapa pun bukan hanya bisa mengenakan batik, tetapi semua kalangan bisa untuk belajar membatik.

4.1.6 Flyer

Gambar 4.6 Flyer Ukuran : 21cm x 15cm Material : Art Paper Teknik Produksi : Cetak Offset

Keerangan : Media ini nantinya akan disebar di sekolah-sekolah, tepatnya pada saat jam pulang sekolah. Menampilkan visual yang menginformasikan serta mengajak untuk belajar membatik. Dan menampilkan


(47)

46 kegiatan-kegiatan yang ada di Lembur Batik sehingga informasi yang ada dapat tersampaikan dengan baik ke target sasaran.

4.1.7 X-banner

Gambar 4.7 X-banner

Ukuran : 160cm x 60cm Material : Flexi Outdoor Teknik Produksi : Digital Printing

Keterangan : Menampilkan ilustrasi tangan yang menyimbolkan ajakan untuk ikut dalam kegiatan yang diadakan oleh Lembur Batik. Kemudian diberikan ilustrasi pendukung seperti visual canting dan visual wajah perempuan. Ini dimaksudkan untuk mengarahkan bahwa segmentasi dari promosi tersebut.


(48)

47

4.2 Media Elektronik

4.2.1 E-banner

Gambar 4.8 E-banner

Ukuran : 250px x 170px

Keterangan : Menampilkan ilustrasi tangan yang menyimbolkan ajakan untuk ikut dalam kegiatan yang diadakan oleh Lembur Batik. Sehingga adap menarik perhatian target sasaran yang sedang berinternet. Iklan ini akan terhubung dengan website resmi Lembur Batik, yaitu www.cantingart-lemburbatik.com.


(49)

48

4.3 Stationery

Gambar 4.9 Stationery

Material : Artpaper Teknik Produksi : Digital Printing

Keterangan : Ini akan dipakai pada saat kegiatan berlangsung. Visual diambil dari salah satu motif batik Cimahi, yaitu Ciawitali. Ini sekaligus sebagai media pengingat bagi yang mengikuti pelatihan membatik di Lembur Batik.


(50)

49

4.4 Merchandise

Gambar 4.10 Merchandise

Keterangan : Ini akan dibagikan saat acara berlangsung sebagai hadiah karena telah mengikuti pelatihan membatik di Lembur Batik Cimahi. Sekaligus media pengingat bagi khalayak sasaran yang telah berkunjung ke Lembur Batik. Prosedur penyampaian merchandise ini dibagikan ketika acara pelatihan membatik selesai, saat peserta pelatihan akan meninggalkan Lembur Batik.


(51)

50

4.5 T-shirt

Gambar 4.11 T-shirt

Ukuran : All size

Material : Combad 20s/30s Teknik Produksi : Sablon separasi

Keterangan : T-shirt yang dibagikan pada saat kegiatan berlangsung. Ini merupakan media yang dibagikan kepada siswa untuk menuangkan karya batiknya di shirt tersebut. Nantinya t-shirt ini bisa dibawa pulang sebagai media pengingat. Visualisasi hanya berada di bagian belakang t-shirt, ini hanya sebagai identitas Lembur Batik.


(52)

51

4.6 Mobil Operasional

Gambar 4.12 Mobil Operasional

Ukuran : Menyesuaikan Material : Sticker

Teknik Produksi : Digital Printing

Keterangan : Mobil operasional ini sangat efektif menjadi media promosi, seperti pada saat menyebarkan media cetak lain ke sekolah-sekolah. Pemilihan jenis mobil pun disesuaikan dengan selera khalayak sasaran yaitu Honda Jazz. Visualisasi yang ditampilkan dalam mobil operasional ini adalah sebuah tangan yang sedang membatik motif-motif yang berupa gambaran yang disenangi para remaja, ini untuk mengajak untuk para siswa-siswi untuk belajar membatik di Lembur Batik.


(53)

52

4.7 Papan Jadwal Kunjungan

Gambar 4.13 Papan Jadwal Kunjungan

Ukuran : 100cm x 70 cm Material : Kayu

Keterangan : Ini digunakan di Lembur Batik sebagai catatan jadwal kunjungan sekolah-sekolah yang akan mengikuti pelatihan membatik di Lembur Batik. Ini dapat memudahkan staff atau pengunjung dalam mengatur jadwal kunjungan.


(54)

Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir

PERANCANGAN PROMOSI LEMBUR BATIK - CIMAHI

DK 38315 Tugas Akhir Semester II 2009/2010

Oleh:

Asep Eldi Yansyah 51906022

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(55)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya pada Allah SWT maha segala yang telah memberikan nikmatnya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Tugas akhir ini disusun dengan judul ”PERANCANGAN PROMOSI LEMBUR BATIK - CIMAHI” dengan tujuan menyelesaikan studi di program studi Desain Komunikasi Visual yang menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi agar mendapatkan gelar sarjana, strata satu (S1).

Akhir kata, penulis berharap bahwa tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan dalam melakukan perancangan promosi suatu perusahaan. Kekurangan, keterbatasan dan kemampuan yang penulis miliki membuat tugas akhir ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu penulis sangat berharap banyak untuk saran dan kritik yang dapat membangun. Terima kasih.

Bandung, 16 Juli 2010


(56)

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………

KATA PENGANTAR……….

DAFTAR ISI………

DAFTAR GAMBAR………...

DAFTAR TABEL………

i ii iii vi vii BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah………. 1

1.2 Identifikasi Masalah……… 3

1.3 Fokus Masalah……… 4

1.4 Tujuan Perancangan……… 4

1.5 Batasan Masalah……….. 4

1.6 Definisi Kunci………... 5

BAB II

PEMBAHASAN UMUM LEMBUR BATIK

2.1 Pengertian Umum Batik……….. 2.2 Sejarah Batik……….. 2.3 Jenis-jenis Batik……….. 2.4 Proses Pembuatan Batik ……….. 2.4.1 Langkah-langkah Pembuatan Batik……….. 2.4.2 Alat-alat Yang Digunakan Dalam Membatik………

2.5 Kota Cimahi………

2.5.1 Perihal Kota Cimahi……….. 2.5.2 Letak Geografis Kota Cimahi……….. 2.6 Batik Cimahi………..

2.6.1 Perihal Batik Cimahi………. 2.6.2 Tehnik Pembuatan Batik Cimahi……….

2.6.3 Motif Batik Cimahi………

7 7 9 9 10 10 13 13 14 16 16 17 17


(57)

iv

2.7 Lembur Batik………...

2.7.1 Perihal Lembur Batik………..

2.7.2 Struktur Organisasi Lembur Batik………. 2.7.3 Kegiatan Lembur Batik……… 2.7.4 Tujuan Lembur Batik……… 2.7.5 Denah Lembur Batik………..

2.8 Pelatihan Membatik di Lembur Batik ……….. 2.9 Tinjauan Khusus Lembur Batik Cimahi………..

2.10 Promosi……….

2.10.1 Tujuan Promosi……….

2.11 Strategi Komunikasi……….. 2.12 Strategi Kreatif……… 2.13 Psikologi Remaja……… 2.14 Khalayak Sasaran……….. 2.15 Kajian Permasalahan……….

20 20 21 22 22 24 24 25 26 26 27 27 27 28 29 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN PROMOSI LEMBUR BATIK

3.1 Strategi Komunikasi……….

3.1.1 Tujuan Komunikasi………..

3.1.2 Materi Pesan……… 3.2 Strategi Kreatif………..

3.2.1 Rasionalisasi Visual………..

3.3 Strategi Media……… 3.3.1 Pemilihan Media……….. 3.3.2 Pertimbangan Media……….. 3.3.3 Media Pendukung……… 3.3.4 Penyebaran Media……….. 3.3.4.1 Tempat Penyebaran Media……… 3.3.4.2 Jadwal Penyebaran Media……… 3.4 Strategi Distribusi………. 3.5 Konsep Visual………

30 30 31 31 32 32 32 33 33 34 34 34 35 36


(58)

v

3.5.1 Format Desain………. 3.5.2 Layout……… 3.5.3 Tipografi………. 3.5.4 Warna………. 3.5.5 Ilustrasi……….. 36 37 37 38 39 BAB IV

MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

4.1 Media Cetak………. 4.1.1 Poster………. 4.1.2 Iklan Tabloid Remaja……… 4.1.3 Iklan Majalah Remaja……….. 4.1.4 Brosur……… 4.1.5 Spanduk……… 4.1.6 Flyer……….. 4.1.7 X-banner………

4.2 Media Elektronik……….

4.2.1 E-banner……….

4.3 Stationery……….. 4.4 Merchandise……….

4.5 T-shirt……….

4.6 Mobil Operasional………

4.7 Papan Jadwal Kunjunagan………

41 41 42 43 44 44 45 46 47 47 48 49 50 51 52

DAFTAR PUSTAKA………...

LAMPIRAN………..

53 54


(59)

vi DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Gambar 2.9 Gambar 2.10 Gambar 2.11 Gambar 2.12 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6 Gambar 4.7 Gambar 4.8 Gambar 4.9 Gambar 4.10 Gambar 4.11 Gambar 4.12 Gambar 4.13

Kain mori putih……….

Canting batik………. Lilin malam dan pemanas (kompor)……….. Peta kota Cimahi……….. Batik Cimahi motif Anyaman Awi……… Batik Cimahi motif Kujang……… Batik Cimahi motif Sampeu Cirendeu……… Batik Cimahi motif Militer………. Batik Cimahi motif Curug Cimahi……… Lembur Batik Cimahi……… Struktur kepengurusan Lembur Batik……… Denah Lembur Batik……… Varian poster………. Iklan tabloid remaja……….. Iklan majalah remaja……… Brosur………. Spanduk……… Flyer……… X-banner……… E-banner……… Stationery……….. Merchandise………. T-shirt……….. Mobil operasional………. Papan jadwal kunjungan……….

11 11 12 15 17 18 18 19 19 20 21 24 41 42 43 44 44 45 46 47 48 49 50 51 52


(60)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3

Jadwal penyebaran media….……….

Strategi distribusi….………. Warna………...………..

35 35 39


(61)

53

DAFTAR PUSTAKA

Hayati, Ari.(2008). Batik Trendy. Surabaya: PT. Trubus Agrisarana.

Kotler, P., & Armstrong, G. (2004). Dasar-Dasar Pemasaran

Komalasari, Tia.(2009,11 Juni). Batik Cimahi warnai khazanah budaya kota.

Harian Pikiran Rakyat.

Prawira., Sulasmi Darma., Dra, (1989). Teori Warna Sebagai salah satu unsur desain dan seni. Jakarta : Penerbit Depdikbud.

Aurino.(2007). Sejarah batik Indonesia. Diakses pada 11 Januari 2010 dari w.w.w. : http://batikindonesia.info/2005/04/18/sejarah-batik-indonesia/

Dewan Kerajinan Nasional Daerah.(2009). Batik Cimahi. Diakses pada 26 Oktober 2009 dari w.w.w. : http://www.cimahikota.go.id

Kurniyawati, Hijriyah.(2009). Lembur Batik Cimahi. Diakses pada 10 Februari 2010 dari w.w.w. : http://www.lemburbatik-cantingart.com

Laman resmi kota Cimahi. Diakses pada 13 November 2009 dari w.w.w. : http://www.cimahikota.go.id

Santrock. (2001). Psikologi Remaja. Diakses pada 15 April 2010 dari w.w.w. : http://www.rumahbelajarpsikologi.com/index.php.remaja.html

SUMBER LAIN

Wawancara dengan Hj. Nur Libina, General Manager Lembur Batik – Cimahi. Tanggal 6 April 2010


(62)

Lembar Pengesahan

PERANCANGAN PROMOSI LEMBUR BATIK - CIMAHI

DK 38315 Tugas Akhir Semester II 2009/2010

Oleh:

Asep Eldi Yansyah 51906022

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Disahkan oleh: Dosen Pembimbing

Tiara Isfiaty, M.Sn.

Koordinator Tugas Akhir/Skripsi


(1)

iv 2.7 Lembur Batik………...

2.7.1 Perihal Lembur Batik……….. 2.7.2 Struktur Organisasi Lembur Batik………. 2.7.3 Kegiatan Lembur Batik……… 2.7.4 Tujuan Lembur Batik……… 2.7.5 Denah Lembur Batik……….. 2.8 Pelatihan Membatik di Lembur Batik ……….. 2.9 Tinjauan Khusus Lembur Batik Cimahi……….. 2.10 Promosi………. 2.10.1 Tujuan Promosi………. 2.11 Strategi Komunikasi……….. 2.12 Strategi Kreatif……… 2.13 Psikologi Remaja……… 2.14 Khalayak Sasaran……….. 2.15 Kajian Permasalahan……….

20 20 21 22 22 24 24 25 26 26 27 27 27 28 29 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN PROMOSI LEMBUR BATIK

3.1 Strategi Komunikasi………. 3.1.1 Tujuan Komunikasi……….. 3.1.2 Materi Pesan……… 3.2 Strategi Kreatif……….. 3.2.1 Rasionalisasi Visual……….. 3.3 Strategi Media………

3.3.1 Pemilihan Media……….. 3.3.2 Pertimbangan Media……….. 3.3.3 Media Pendukung……… 3.3.4 Penyebaran Media……….. 3.3.4.1 Tempat Penyebaran Media……… 3.3.4.2 Jadwal Penyebaran Media……… 3.4 Strategi Distribusi………. 3.5 Konsep Visual………

30 30 31 31 32 32 32 33 33 34 34 34 35 36


(2)

v 3.5.1 Format Desain………. 3.5.2 Layout……… 3.5.3 Tipografi………. 3.5.4 Warna………. 3.5.5 Ilustrasi………..

36 37 37 38 39 BAB IV

MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

4.1 Media Cetak………. 4.1.1 Poster………. 4.1.2 Iklan Tabloid Remaja……… 4.1.3 Iklan Majalah Remaja……….. 4.1.4 Brosur……… 4.1.5 Spanduk……… 4.1.6 Flyer……….. 4.1.7 X-banner……… 4.2 Media Elektronik……….

4.2.1 E-banner………. 4.3 Stationery……….. 4.4 Merchandise………. 4.5 T-shirt………. 4.6 Mobil Operasional……… 4.7 Papan Jadwal Kunjunagan………

41 41 42 43 44 44 45 46 47 47 48 49 50 51 52 DAFTAR PUSTAKA ………...

LAMPIRAN………..

53 54


(3)

vi DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Gambar 2.9 Gambar 2.10 Gambar 2.11 Gambar 2.12 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6 Gambar 4.7 Gambar 4.8 Gambar 4.9 Gambar 4.10 Gambar 4.11 Gambar 4.12 Gambar 4.13

Kain mori putih………. Canting batik………. Lilin malam dan pemanas (kompor)……….. Peta kota Cimahi……….. Batik Cimahi motif Anyaman Awi……… Batik Cimahi motif Kujang……… Batik Cimahi motif Sampeu Cirendeu……… Batik Cimahi motif Militer………. Batik Cimahi motif Curug Cimahi……… Lembur Batik Cimahi……… Struktur kepengurusan Lembur Batik……… Denah Lembur Batik……… Varian poster………. Iklan tabloid remaja……….. Iklan majalah remaja……… Brosur………. Spanduk……… Flyer……… X-banner……… E-banner……… Stationery……….. Merchandise………. T-shirt……….. Mobil operasional………. Papan jadwal kunjungan……….

11 11 12 15 17 18 18 19 19 20 21 24 41 42 43 44 44 45 46 47 48 49 50 51 52


(4)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3

Jadwal penyebaran media….………. Strategi distribusi….………. Warna………...………..

35 35 39


(5)

53

DAFTAR PUSTAKA

Hayati, Ari.(2008). Batik Trendy. Surabaya: PT. Trubus Agrisarana.

Kotler, P., & Armstrong, G. (2004). Dasar-Dasar Pemasaran

Komalasari, Tia.(2009,11 Juni). Batik Cimahi warnai khazanah budaya kota. Harian Pikiran Rakyat.

Prawira., Sulasmi Darma., Dra, (1989). Teori Warna Sebagai salah satu unsur desain dan seni. Jakarta : Penerbit Depdikbud.

Aurino.(2007). Sejarah batik Indonesia. Diakses pada 11 Januari 2010 dari w.w.w. : http://batikindonesia.info/2005/04/18/sejarah-batik-indonesia/

Dewan Kerajinan Nasional Daerah.(2009). Batik Cimahi. Diakses pada 26 Oktober 2009 dari w.w.w. : http://www.cimahikota.go.id

Kurniyawati, Hijriyah.(2009). Lembur Batik Cimahi. Diakses pada 10 Februari 2010 dari w.w.w. : http://www.lemburbatik-cantingart.com

Laman resmi kota Cimahi. Diakses pada 13 November 2009 dari w.w.w. : http://www.cimahikota.go.id

Santrock. (2001). Psikologi Remaja. Diakses pada 15 April 2010 dari w.w.w. : http://www.rumahbelajarpsikologi.com/index.php.remaja.html

SUMBER LAIN

Wawancara dengan Hj. Nur Libina, General Manager Lembur Batik – Cimahi. Tanggal 6 April 2010


(6)

Lembar Pengesahan

PERANCANGAN PROMOSI LEMBUR BATIK - CIMAHI

DK 38315 Tugas Akhir

Semester II 2009/2010

Oleh:

Asep Eldi Yansyah 51906022

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Disahkan oleh: Dosen Pembimbing

Tiara Isfiaty, M.Sn.

Koordinator Tugas Akhir/Skripsi