Cara Kerja Penelitian METODOLOGI PENELITIAN
37
Gambar 23. Skema Rangkaian Alat Sistem Laser CO
2
tipe semi sealed-off
D.2. Pelurusan Optik alignment
Agar daya laser keluar, harus dilakukan pelurusan optik alignment. Pelurusan optik ini dilakukan untuk meluruskan jalan
berkas laser di dalam resonator. Resonator yang digunakan dalam sistem laser CO
2
ini berupa gratting, tabung lucutan, dan cermin outcoupling. Pada resonator, gratting dan cermin outcoupling berfungsi
sebagai pemantul. Sedangkan tabung lucutan sebagai tempat medium aktif. Agar jalan berkas laser lurus, kedudukan antara gratting, cermin
outcoupling, dan tabung lucutan harus sejajar dalam satu garis lurus. Pada penelitian ini pelurusan optik dilakukan dengan bantuan
laser He-Ne. Langkah-langkah dalam pelurusan optik, adalah sebagai berikut :
1 Laser He-Ne diletakkan sedemikian rupa sehingga berkas
He-Ne melewati diafragma cermin outcoupling, dan berkas tepat jatuh di tengah-tengah gratting.
2 Gratting diatur dengan memutar mikrometer sehingga seluruh
pantulan berkas laser He-Ne jatuh tepat di tengah-tengah lubang diafragma cermin outcoupling.
3 Cermin outcoupling dipasang pada diafragma. Kemudian, pantulan
berkas laser He-Ne dari cermin outcoupling diluruskan dengan memutar mikrometer diafragma sehingga kembali ke sumber laser
He-Ne.
4 Setelah cermin outcoupling sejajar dengan gratting, tabung lucutan
diletakkan di tengah-tengah antara gratting dan cermin outcoupling. Tabung lucutan diatur dengan memutar skrup
penyangga tabung sehingga berkas laser He-Ne tepat jatuh di tengah-tengah jendela brewster yang ada di ujung-ujung tabung.
5 Jika daya belum muncul, maka dapat dipicu dengan menggerakkan
gratting atau cermin outcoupling. Jika daya tetap tidak muncul, maka pelurusan optik diulangi dari langkah awal kembali.
D.3. Pengisian Campuran Gas
Proses ini terbagi menjadi 2 tahap, yaitu pembuatan campuran gas dalam tangki pencampur dengan bantuan flow meter dan pengisian
campuran ke dalam tabung laser CO
2
. Pembuatan campuran gas didahului dengan memvakumkan
seluruh sistem laser CO
2
. Setelah sistem vakum, katup keluaran gas pada tabung pencampur ditutup. Kemudian alirkan gas CO
2
, N
2
dan He menuju ke tabung pencampur gas melalui flow meter. Flow meter
berfungsi untuk mengatur tekanan gas-gas tersebut. Atur tekanan dari gas-gas tersebut dengan perbandingan He:N
2
:CO
2
sebesar 30:10:40. Perbandingan tekanan tersebut merupakan perbandingan tekanan yang
menghasilkan daya laser yang optimum. Setelah dicapai tekanan gas yang diinginkan, ketiga katup gas pada flow meter ditutup, sehingga
tabung pencampur berisi campuran gas He, N
2,
CO
2
dengan perbandingan 30 : 10 : 40.
Pengisian gas campuran untuk laser CO
2
semi sealed-off dimulai dengan menvakumkan tabung lucutan. Pada saat proses
pemvakuman, katup keluar-masuk tabung pencampur ditutup dan katup pada tabung lucutan dibuka. Setelah tabung lucutan vakum, pompa
vakum dimatikan, lalu tabung lucutan diisi dengan campuran gas dari tabung pencampur dengan tekanan rendah. Catu daya tegangan tinggi
dihidupkan, tegangan diatur sehingga terjadi pendaran pada kedua belah tabung lucutan. Setelah tabung lucutan berpendar, gas dialirkan kembali
sampai didapatkan daya laser. Setelah daya laser didapat, katup tabung lucutan ditutup sehingga sekarang tabung laser CO
2
dalam keadaan sealed-off.
D.4. Optimalisasi Daya Laser CO
2
Dalam penelitian ini, optimalisasi daya laser CO
2
tipe sealed-off sebagai sumber radiasi spektroskopi fotoakustik dilakukan dengan
mengubah-ubah arus listrik masukan. Arus listrik masukan divariasikan mulai dari yang paling tinggi
sampai paling rendah. Dengan mengamati power meter, dapat dilihat daya laser keluaran. Dengan langkah-langkah di atas dapat diketahui
arus listrik masukan yang membuat laser menjadi optimum.
41