rij : nilai rating kinerja ternormalisasi
Berikut ini contoh perhitungan preferensi untuk memperjelas
penggunaan formula preferensi pada Rumus 2.2 : V1 Imam H
=0,670,67+0,671,00+1,000,67+1,000,33+0,671,00+ 0,330,33+0,330,4925+1,000,33+0.330,33 = 3.494
V2 Hari Susanto
=0,670,67+0,671,00+1,000,67+1,000,33+0,671,00+ 0,330,33+0,330,33+1,000,25+0,330,33 = 3.357
V3 Kuntinah
=0,671,00+0,671,00+1,001,00+1,001,00+0,671,00+ 0,331,00+0,331,00+1,001,00+0,331,00 = 5,99
Setelah melakukan perhitungan nilai preferensi, langkah selanjutnya adalah melakukan perankingan untuk mendapatkan
alternatif terbaik. Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternative Ai lebih terpilih. Dari contoh perhitungan preferensi
diatas maka diperoleh alternatif terbaik yaitu Kuntinah V3.
2.5 Jaminan Kesehatan Daerah JAMKESDA
Jaminan Kesehatan Daerah JAMKESDA adalah suatu upaya pemeliharaan kesehatan yang pembiayaannya dikelola secara terpadu. Selain itu, JAMKESDA
merupakan program jaminan bantuan pembayaran biaya pelayanan kesehatan
yang diberikan Pemerintah Daerah Kab. Bojonegoro kepada masyarakat Kab. Bojonegoro. Sasaran Program Jamkesda adalah seluruh masyarakat Kab.
Bojonegoro yang belum memiliki jaminan kesehatan berupa Jamkesmas, ASKES dan asuransi kesehatan lainnya. Jenis-jenis pelayanan kesehatan yang ditanggung
program JAMKESDA antara lain berupa pelayanan kesehatan di Puskesmas dan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Kriteria-kriteria penerimaan JAMKESDA
atau jaminan kesehatan daerah, yaitu : 1.
Jenis lantai bangunan tempat tinggal. 2.
Jenis dinding bangunan tempat tinggal. 3.
Fasilitas tempat buang air besar. 4.
Konsumsi dagingayamsusu perminggu 5.
Pembelian pakaian baru setiap anggota rumah tangga. 6.
Frekuensi makan dalam sehari. 7.
Lapangan pekerjaan utama kepala keluarga. 8.
Pendidikan tertinggi kepala keluarga. 9.
Pemilik asetharga bergerak atau tidak bergerak
34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang cara pengambilan data untuk penelitian. Cara pengambilan data tersebut dapat dilakukan berbagai langkah seperti yang akan
dijelaskan dibawah ini.
3.1 Rumusan Masalah
Saat ini teknologi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan setiap orang. Teknologi hadir untuk memudahkan penggunanya dalam
menyelesaikan berbagai macam masalah. Tidak hanya perangkat keras dan perangkat lunak yang berkembang, metode komputasi pun juga ikut berkembang.
Salah satu metode yang berkembang adalah Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan. Sistem pendukung pengambilan keputusan semi terstuktur dan tidak
terstruktur dapat diselesaikan dengan adanya sistem pendukung pengambilan keputusan. Salah satu kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah seleksi
penerimaan Jamkesda. Seleksi penerimaan jaminan kesehatan terkadang ditentukan dengan keputusan yang tidak sesuai sehingga dapat merugikan
masyarakat. Adanya masalah tersebut penulis ingin melakukan suatu penelitian dengan kasus seleksi penerimaan Jaminana Kesehatan Daerah dengan metode
SAW, adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah mengukur keakuratan dan ketepatan model SAW
Simple Additive Weighting
yang digunakan untuk menyelesaikan masalah penerimaan JAMKESDA pada Kelurahan Kepatihan
RTRW 1205 Bojonegoro, Jawa Timur. Sistem yang ada diharapkan dapat membantu dalam pengambilan keputusan dan dapat memberikan hasil keputusan