Tes Pauli LANDASAN TEORI

Dalam menangani query yang sederhana, MySQL dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu. e. Ragam tipe data Memiliki tipe ragam yang cukup banyak, seperti float, double, char, date, text, dsb. f. Perintah dan fungsi MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh dalam perintah Select dan where .

2.8. Tes Pauli

Tes pauli dikembangkan pada tahun 1938 oleh Dr. Richard Pauli. Pada dasarnya Dr. Richard Pauli ingin menjadikan psikologi sebagai ilmu pasti. Hal ini berarti psikologi menjadi suatu bidang eksperimen. Pauli ingin menunjukkan bahwa sebagian atau seluruh simtom kepribadian seseorang dapat diketahui dengan menggunakan metode eksperimen. Selain untuk mengukur kemampuan, tes ini juga dapat digunakan untuk mengukur niat atau motivasi yang berpengaruh pada hasil kerja. Dikarenakan niat atau motivasi merupakan salah satu unsur dari kepribadian seseorang, maka Tes Pauli digolongkan ke dalam salah satu tes kepribadian. Dengan menggunakan Tes Pauli, tester dapat mengukur faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil kerja seseorang. Faktor – faktor tersebut adalah: 1. Ability Berupa intelegensi, bakat, ketajaman perceptual, kecekatan motorik, emosi yang stabil, daya tahan fisik, daya tahan mental, usia, tingkat pendidikan. 2. Motivasi Melihat sikap testee terhadap tes, pandangan terhadap hidup, dorongan yang dimiliki di dalam diri, kondisi lingkungan sosial. 3. Ketidaksadaran Pribadi Tes Pauli memakan waktu selama satu jam. Selama satu jam ini testee akan memperlihatkan kemampuan diri yang sebenarnya. Pada 10 menit pertama, kesadaraan testee masih kuat Kendali Rasio. Pada 10 – 20 menit, terjadi transisi dari Kendali Rasio ke Emosi. Dari 20 – 60 menit akan terlihat gambaran testee yang sesungguhnya, karena pada waktu ini akan muncul Dominasi Emosi. 4. Memunculkan Situasi Kebersamaan Rasa takut atau malu dalam mengerjakan tes akan menghambat atau merugikan testee. Oleh karena itu Tes Pauli biasanya diberikan secara klasikal, sehingga perasaan tersebut tidak menghinggapi testee. 5. Persaingan Pelaksanaan Tes Pauli yang berbentuk klasikal akan berpengaruh terhadap testee, yaitu munculnya persaingan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. 6. Rendahnya Pembelajaran Sebelum mengikuti tes, seorang testee dapat belajar, berlatih maupun mendapatkan saran untuk menghadapi tes. Tetapi saat tes berlangsung, kesadaran akan pembelajaran dan saran tersebut akan terlupakan ketika mencapai menit 15 sampai 20. Hal ini dikarenakan situasi psikis banyak difokuskan pada pengerjaan tes. Dalam Tes Pauli terdapat aspek – aspek yang diukur, yaitu: 1. Energi Psikis 2. Ketelitian dan Tanggung Jawab 3. Kehati – hatian 4. Pengendalian Perasaan 5. Dorongan Berprestasi 6. Vitalitas dan Perencanaan Berikut adalah karakteristik dari Tes Pauli: 1. Situasi memaksa, monoton, kaku: berfungsi untuk memprediksi kemampuan testee dalam mengikuti aturan, sikap menghadapi pekerjaan, mengarahkan diri untuk mencapai prestasi, dan mengatasi masalah. 2. Tugas sederhana: berfungsi untuk memprediksi kemampuan testee dalam menyelesaikan tugas sederhana. 3. Aturan yang pasti: berfungsi untuk mengetahui kesiapsiagaan testee dalam bekerja, mengarahkan diri terhadap peraturan, dan menyesuaikan diri dengan situasi baru. 4. Waktu yang lama: berfungsi untuk melihat kemampuan testee dalam mengendalikan diri, daya tahan dalam waktu tertentu, kemampuan testee mengarahkan kemauan, dan keteraturan testee dalam bekerja. 5. Kesulitan tes: berfungsi untuk mengetahui kemampuan testee dalam menghadapi kesulitan tes dan secara keseluruhan dapat memprediksi kemampuan testee menghadapi masalah dalam hidup. Tes Pauli akan menghasilkan Grafik Kerja. Grafik Kerja merupakan hasil dari tes yang diubah ke dalam bentuk grafik dan tabel. Setiap unsur-unsur yang terdapat pada Grafik Kerja mempunyai arti dan memiliki hubungan dengan unsur lainnya yang diinterpretasi oleh psikolog, untuk melihat psikologi dari testee. Dasar menginterpretasi hasil tes pauli ada 8 unsur interpretasi yaitu: 1. Jumlah : jumlah perhitungan yang mampu dikerjakan selama tes 2. Hasil awal Ha : hasil perhitungan yang mampu dikerjakan selama 3 menit pertama 3. Penurunan awal Pa : jumlah perhitungan selama 3 menit yang kurang dari jumlah perhitungan 3 menit sebelumnya.  Titik terendah Tr : jumlah hitungan paling sedikit: 4. Salah Sa : jumlah perhitungan yang salah 5. Dibetulkan Dib : jumlah perhitungan yang dibetulkan 6. Simpangan Si : jarak antara grafik hasil dan grafik rata-rata. 7. Tinggi Ti : Titik Puncak – Titik terendah 8. Titik Puncak P: jumlah hitungan terbanyak selama 3 menit. Bila diasumsikan bahwa untuk setiap sumber memiliki dua kemungkinan besarr dan kecil, maka akan didapat 2 8 kemungkinan interpretasi. Terdapat pokok-pokok dalam intepretasi: 1. Tes pauli adalah situasi buatan yang hanya merekam watak individu sebagai insan karya orang yang bekerja. 2. Pauli berasumsi bahwa pola kerja individu merupakan hasil latihan yang telah mengkristal, sehingga menjadi ssisi wataknya sebagai insan karya. 3. Pauli mengatakan bahwa pada dasarnya ia mengukur fungsi latihan di dalam kehidupan seseorang, latihan itu sendiri merupakan suatu pengulangan kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan keterampilanhasil kerja. Latihan dibatasi oleh bakat, sehingga pada suatu saat memiliki batas, yang artinya hasil latihan itu mencapai suatu titik jenuh, terjadi kerutinan, bahkan penurunan kemampuan karena lelah. 4. Latihan juga dipengaruhi oleh kemampuan dan sikap terhadap lingkungan, maka menurut pauli keandalanmutu latihan kerja seseorang bisa diukur kekuatannya dari dayaenergi. 5. Kuantitas kerja seseorang dapat dilihat dari jumlah yang berhasil diraihnya, tanpa melihat unsur lain. Pada tes pauli semakin besar jumlahnya maka semakin baik kemampuan kerjanya. 6. Kualitas kerja menurut pauli, yang menunjuk pada pelaksanaan daya kerja atau merupakan gambaran dari cara individu mencapai tujuannya apakah lancar atau banyak rintangan dapat dilihat dari grafik kerja yang menunjuk pada simpangan, naik turunnya kurva sudut elevasi, letak puncak, hasil awal, dan letak penurunan awal. 7. Selain dayaenergi yang dimiliki, kualitas kerja bergantung pada aspek-aspek emosional. Maka, secara umum dapat dikatakan bahwa grafik kerja menunjukkan pengaruh aspek-aspek emosional terhadap energidayakemampuan kerja seseorang. 8. Tes pauli hanya mengukur potensi sikap kerja bukan perilaku seseorang. Scoring Tes Pauli: 1. Jumlah : total hasil pekerjaan yang dikerjakan testee 2. Salah dan dibetulkan: a. Jika jumlah dibawah 1000: b. Jika jumlah antara 1001 sampai 4000: c. Jika jumlah lebih dari 4000: 3. Untuk menghitung simpangan digunakan rumus: 4. Tinggi: Hasil tertinggi dikurangi hasil terendah 5. Tempat Puncak: kurun waktu dimana hasil tertinggi berada 6. Hasil awal: Hasiljumlah pada kurun waktu I 7. Penurunan awal : Hasil awal – Hasil terendah sebelum waktu VII Langkah pembuatan grafik: 1. Garis horizontal merupakan waktu, tiap angka mewakili nilai sebesar 3 menit. 2. Garis vertikal merupakan jumlah yang mampu ditempuh. 3. Masukkan koordinat jumlah yang mampu ditempuh setiap 3 menit menggunakan tinta hitam 4. Hubungan koordinat hitam 1 dan koordinat hitam 2, koordinat hitam 2 dan koordinat hitam 3, koordinat hitam 4 dan koordinat hitam 5, dst. sehingga membentuk garis berwarna hitam. 5. Dengan menggunakan tinta biru, tentukan nilai tengah antara koordinat hitam 1 dan 2, koordinat hitam 3 dan koordinat hitam 4, koordinat hitam 5, dan koordinat hitam 6, dst. 6. Hubungan koordinat biru 1 dan koordinat biru 2, koordinat biru 3 dan koordinat biru 4, koordinat biru 5 dan koordinat biru 6, dst. sehingga menjadi sebuah garis berwarna biru. 7. Dengan menggunakan tinta berwarna merah, tentukan nilai titik tengah pada garis biru 1, biru 2, biru 3, dst. 8. Hubungkan koordinat berwarna merah tersebut hingga menjadi garis. Garis —garis berwarna merah inilah yang disebut Grafik Pauli. Langkah menghitung simpangan titik hitam ke garis merah dengan menggunakan rumus gradien: 1. Cari nilai tengah antara titik hitam 1 dan titik hitam 2, titik hitam 3 dan titik hitam 4, .... , titik hitam 19 dan titik hitam 20. Tandai dengan titik berwarna biru. 2. B1= H1+H22, B2=H3+H42, B3=H5+H62, ..... B10=H19+H202 3. Cari nilai tengah antara titik biru 1 dan titik biru 2, titik biru 3 dan titik biru 4, titik biru 5 dan titik biru 6, .... titik biru 9 dan titik biru 10. Tandai dengan titik berwarna merah. 4. M1 = B1+B22, M2=B3+B42, M3=B4+B52, ....., M5=B9+B102 5. Cari nilai gradien antara M1 dan M2, M2 dan M3, M3 dan M4, M4 dan M5 6. m = y1+y2 x1-x2 7. Setelah diketahui gradien, cari nilai y2 untuk x1,y1= M1,2.5 dan x2= 3. 8. Hitung jarak antara titik hitam ke garis merah dengan cara: Jarak = |H3-Y2| 9. Ulangi langkah 6-8 untuk mencari gradien pada M2 dan M3, M3 dan M4, M4 dan M5. 16

BAB III METODE PENELITIAN