2. 3.
Rentang gerak sendi
RGS lutut
Latihan RGS aktif dan pasif
lutut
dan Micro
Wave Diathermy
orthopedi. Gerakan
maksimum yang mungkin
dilakukan oleh sendi lutut
pasien OA yang diukur
oleh peneliti dengan
goniometer. 1.
fleksi: menggerakkan
sendi ke arah pengurangan
sudut sendi 2.
ekstensi: menggerakkan
sendi ke arah peningkatan
sudut sendi. Upaya
mempertahank an fleksibilitas
dan memperbaiki
mobilitas RGS dengan
menggerakkan nya
secara fleksi
dan ekstensi
dan pemanfaatan
gelombang elektromagneti
k yang
dilakukan oleh fisioterapis
terhadap pasien
OA lutut.
Gonio meter
Pengukuran langsung
sendi lutut 1. fleksi
2. ekstensi Derajat
ยบ
Ya=0 Tidak=1
Numerik
Nominal
3.6 Alur Penelitian
Penelitian diawali dengan penyusunan proposal yang kemudian dilanjutkan
dengan kordinasi terhadap pihak rumah sakit lokasi penelitian, guna keperluan perolehan data rekam medik responden. Setelah memperoleh
responden yang sesuai dengan kriteria penelitian, dilakukan informed consent dan penjelasan mengenai tujuan serta manfaat penelitian guna memperoleh
kesediaan responden. Perolehan data, bersumber dari data primer melalui pengukuran derajat rentang gerak sendi lutut responden menggunakan
goniometer sebelum menjalani terapi MWD dan latihan RGS, untuk kemudian dilakukan pengukuran akhir RGS lutut responden setelah menjalani
terapi MWD dan latihan RGS secara aktif dan pasif selama satu bulan. Data hasil pemeriksaan, kemudian diolah dengan bantuan program komputer.
3.7 Analisis Data
Pada awalnya, seluruh data hasil pengukuran RGS dari responden yang telah
terkumpul, diperiksa kelengkapan dan ketepatannya. Untuk data yang telah lengkap dan tepat, selanjutnya akan diolah dengan bantuan program komputer
menggunakan analisa statistik berupa uji t berpasangan. Untuk uji normalitas, dilakukan dengan menggunakan metode Saphiro Wilk karena jumlah
responden pada penelitian ini berjumlah 50.
3.8 Pengajuan Etik Penelitian
Penelitian ini mengikuti kaidah sesuai etika penelitian yang berlaku dengan
merahasiakan semua data pasien yang ada sehingga sampel dari pasien tidak dapat dilacak keberadaannya. Penelitian ini telah disetujui oleh komite etik
penelitian Fakultas Kedokteran Univrsitas Lampung dan memperoleh surat kelanjutan etikethical clearance nomor 2620UN268DT2015.