8. Penilaian Hasil Ahir
Tahap ini adalah tahap terakhir dari keseluruhan proses pembuatan perangkat pembelajaran. Penilaian hasil akhir dimaksudkan
dengan peneliti melakukan cek ulang dari kekurangan-kekurangan perangkat pembelajaran sehingga dihasilkan perangkat pembelajaran
yang siap dipakai sebagai suplemen belajar mahasiswa di lingkungan pendidikan kejuruan.
Penialaian ini
meliputi pengujian
kelayakan perangkat
pembelajaran berupa isi materi apakah sesuai dengan materi dan silabus sistem mikroprosesor, serta mememnuhi standar kompetensi
dari mata kuliah praktek sistem mikroprosesor.
3.5 Pengumpulan Data
Menurut Suharsimi Arikunto 2006:149 dijelaskan bahwa metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan
data penelitiannya. Lebih lanjut dikatakan bahwa untuk memperoleh data-data yang diinginkan sesuai dengan tujuan peneliti sebagai bagian dari langkah
pengumpulan data, merupakan langkah yang sukar karena data yang salah akan menyebabkan kesimpulan yang ditarik akan salah.
1. Metode Angket Angket kuisioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Suharsimi Arikunto: 2006:151. Angket dipakai untuk mengukur indikator program
yang berkenaan dengan kriteria tampilan progam dan kriteria kualitas teknis yang membutuhkan pendapat dari responden.
Setelah indikator-indikator mengenai komponen evaluasi telah ditetapkan selanjutnya dilakukan kisi-kisi angket. Dari kisi-kisi angket
inilah pertanyaan angket dibuat. Surachmad, W 1997 mengungkapkan bahwa beberapa petunjuk
mengenai konstruksi angket antara lain: a. Setiap pertanyaan dirumuskan dengan sejelas-jelasnya dan
seringkas-ringkasnya. b. Pertanyaan yang diajukan hanya yang dapat dijawab oleh reponden.
c. Sifat pertanyaan harus netral dan obyektif. d. Pertanyaan yang diajukan hanya yang jawabannya tidak dapat
diperoleh dari sumber lain. e. Keseluruhan
pertanyaan dalam
angket harus
sanggup mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah yang dihadapi.
Dalam metode angket, sampel dihubungi melalui pertanyaan tertulis Winarno Surachmad, 1975. Angket menggunakan format 4 point
dari skala likert, dimana alternatif respon adalah sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS dan sangat tidak setuju STS.
Penentuan skor skala likert dilakukan secara apriori. Bagi skala yang berarah positif akan mempunyai kemungkinan-kemungkinan skor 4
untuk respon SS, skor 3 untuk respon S, skor 2 untuk respon TS dan skor 1
untuk respon STS. Sedangkan bagi skala yang berarah negatif maka kemungkinan skor akan menjadi sebaliknya Oppenheim, 1966.
2. Wawancara Sebagai alat pengumpul data, wawancara banyak digunakan dalam
penelitian sosial dan pendidikan. Ada beberapa kelebihan dalam wawancara, yakni peneliti bisa kontak langsung dengan responden,
sehingga dapat mengungkapkan jawaban dengan lebih bebas dan mendalam. Lebih dari itu hubungan dapat dibina lebih baik sehingga
responden bebas mengemukakan pendapatnya. Wawancara bisa direkam sehingga data dan informasi bisa lebih lengkap. Melalui wawancara maka
data yang diperoleh bisa komprehensip, yakni bisa data kualitatif dan kuantitatif.
Seperti telah dijelaskan, dalam menggunakan metode wawancara ini peneliti bertujuan untuk mendapatkan saran dari pakar atau ahli tentang
perangkat pembelajaran mikroprosesor.
3.6 Analisis Data