Koreksi Pasang Surut Tide Correction Koreksi Apungan Drift Correction Peta Gayaberat Observasi

Grav3D. Untuk mendukung interpretasi data juga diberikan data kontrol meliputi data curah hujan Kota Semarang pada Bulan Mei 2012 dan Oktober 2012 serta data pengukuran sumur pantau Bulan Agustus 2012 dan Bulan Januari 2013.

3.4.1 Koreksi Pasang Surut Tide Correction

Koreksi pasang surut dilakukan setiap 1 menit. Nilai tide diperoleh dari data yang terukur langsung dengan alat gravimeter yang diletakkan di base. Gambar 3.6. menunjukkan perbedaan pembacaan tide pada periode Mei dan Oktober. Gambar 3.6. Grafik Tide Pada Pengukuran Periode Mei dan Oktober 2012 Faktor x dari persamaan yang diperoleh dari grafik dikalikan dengan waktu pada saat data diambil, kemudian nilai tersebut ditambahkan pada pembacaan gayaberat terukur sehingga diperoleh nilai pasang surut terkoreksi.

3.4.2 Koreksi Apungan Drift Correction

Setelah didapatkan nilai gayaberat terkoreksi pasang surut kemudian dilanjutkan perhitungan untuk mendapatkan nilai gayaberat terkoreksi apungan, yaitu dengan mengurangkan nilai gayaberat terkoreksi pasang surut dengan nilai koreksi apungan yang didapatkan dari persamaan: Contoh pengolahan data gayaberat ditunjukkan pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Contoh Pengolahan Data Gayaberat Sampai Diperoleh Nilai g obs No Stasiun UTM X UTM Y Grav Read mGal Tide mGal Drift mGal GravObs mGal 1 BaseKop A yani 16 434696 9225692 2725.163 0.017 0.000 978098.538 2725.162 0.017 0.000 2725.162 0.018 0.000 2725.166 0.019 0.000 2 UnWahas 432317 9224922 2740.413 0.048 0.001 978113.823 2740.415 0.049 0.001 2740.41 0.05 0.001 2740.415 0.05 0.001 3 Menoreh Utara 432561 9225483 2741.507 0.072 0.001 978114.943 2741.507 0.073 0.001 2741.507 0.076 0.001 Untuk nilai gradien vertikal gayaberat di setiap titik ukur, dihitung dengan menghitung selisih gayaberat lokal di permukaan tanah dengan gayaberat lokal pada saat alat diangkat beberapa meter dari permukaan tanah kemudian dibagi dengan perbedaan ketinggian alat.

3.4.3 Peta Gayaberat Observasi

Untuk menunjukkan kualitas data, ditampilkan pula peta gayaberat observasi hasil perhitungan setelah dilakukan koreksi pasang surut dan koreksi apungan serta peta topografi daerah penelitian untuk menunjukkan korelasi antara nilai gayaberat dengan topografinya. Gayaberat obesrvasi relatif rendah yaitu mencapai 978099 mGal dibagian selatan, sedangkan bagian tengah dan utara relatif tinggi yaitu mencapai 978119 mGal. Dari perbandingan dua peta tersebut, daerah selatan memiliki gayaberat observasi relatif rendah berada di sekitar topografi yang relatif tinggi yaitu sekitar 100 meter, dan sebaliknya untuk daerah penelitian bagian tengah dan utara. Gambar 3.7 menunjukkan gayaberat observasi daerah penelitian pada pengukuran Mei 2012 dan Oktober 2012. Hal ini menunjukkan bahwa nilai gayaberat berbanding terbalik dengan topografinya gambar 3.8. Semakin tinggi topografinya maka semakin rendah nilai gayaberat yang teramati, begitu pula sebaliknya. Gambar 3.7. Peta Gayaberat Observasi Mei 2012 dan Oktober 2012 Gayaberat Observasi Mei 2012 Gayaberat Observasi Oktober 2012

3.4.4 Pengukuran Kedalaman Muka Air Sumur Pantau