3.4.4 Pengukuran Kedalaman Muka Air Sumur Pantau
Pengkuran kedalaman muka air tanah pada sumur pantau dilakukan pada Bulan Agustus 2012 dan Januari 2013, tujuannya untuk mengetahui perubahan muka air tanah di daerah sekitar
lokasi penelitian. Pengukuran kedalaman muka air tanah pada sumur pantau dengan menggunakan alat water level indicator, seperti pada Gambar 3.9.
Gambar 3.8.
Peta Topografi Lokasi Penelitian Gayaberat
Gambar 3.9. Alat untuk Mengukur Kedalaman Muka Air Sumur Pantau
Sumur pantau yang diamati adalah sumur pantau yang dikelola oleh Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Jawa Tengah yaitu: Pelataran PRPP, STM Perkapalan, Wot Gandul,
Pelabuhan Tanjung Mas, Universitas Sultang Agung UNISULA, Lingkungan Indusri Kaligawe LIK, dan halaman kantor kecamatan Pedurungan. Tabel 3.2 menunjukkan data hasil pengukuran
sumur pantau yang telah dilakukan.
Tabel 3.2. Data Hasil Pengukuran Sumur Pantau
No Lokasi
UTM X UTM Y
Kedalaman Sumur meter Agustus 2012 Januari 2013
1 STM Perkapalan
433923 9229898
26,70 24,93
2 Pelabuhan Tanjung
Emas 437124 9230859
7,2 6,4
3 UNISULA 440319
9231095 8,85
9,3 4 Kec.
Pedurungan 440925
9227064 29,2
26,6 5 Wot
Gandul 436426
9228484 12
10,2 6 PRPP
432637 9230381
Rusak Rusak
3.4.5 Data Curah Hujan Kota Semarang
Data informasi curah hujan di daerah kota Semarang digunakan untuk membantu dalam interpretasi data penelitian. Data tersebut didapatkan dari stasiun
Klimatologi BMKG Kota Semarang. Gambar 3.10. menunjukkan data curah hujan daerah di Semarang pada bulan Mei 2012 dan Oktober 2012.
Dari data curah hujan tersebut terlihat didaerah Gunung pati memiliki curah hujan tertinggi pada bulan Mei 2012 dan Oktober 2012 yaitu sekitar 200 mm.
Daerah Semarang bagian utara yang memiliki curah hujan cenderung lebih tinggi terlihat pada daerah Pelabuhan Tanjung Mas yaitu sekitar 150 mm. Curah hujan
yang tinggi dapat mengakibatkan adanya penambahan massa pada lapisan akuifer air tanah. Data curah hujan Kota Semarang dapat dilihat pada lampiran 2.
3.4.6 Permodelan