4.2 Korelasi Data Pengukuran Sumur Pantau dan Curah Hujan
Untuk menunjang interpretasi data gradien vertikal gayaberat selain menggunakan informasi geologi di lokasi penelitian, dibutuhkan pula informasi
kedalaman muka air tanah yang didapatkan dari pengukuran sumur pantau dan juga informasi curah hujan yang didapatkan dari stasiun klimatologi BMKG Kota
Semarang. Peta perubahan sumur pantau bulan Agustus 2012 - Januari 2013 diperoleh dengan mengurangi harga pengukuran sumur pantau bulan Agustus
2012 dengan bulan Januari 2013 Gambar 4.3, dari peta tersebut didapatkan perubahan kedalaman muka air sumur pantau di beberapa tempat di Kota
Semarang. Pengukuran sumur pantau dilakukan di daerah Wotgandul, SMKN 10,
Gambar 4.2. Model Perubahan Muka Air Tanah Akibat Intrusi Air Laut dan
Respon Gayaberat
Air Tanah Air Tanah
Intrusi Intrusi
Pedurungan, UNISULA, dan Pelabuhan. Sedangkan dibeberapa tempat seperti didaerah Semarang Barat, Candi, dan Sampangan tidak dilakukan pengukuran.
Untuk mendapatkan peta perubahan curah hujan bulan Mei 2012 – Oktober 2012, yaitu dengan mengurangi harga pengukuran curah hujan bulan Mei 2012
dengan bulan Oktober 2012 Gambar 4.4. Informasi yang didapatkan untuk pengukuran curah hujan hanya dibeberapa tempat saja di Kota Semarang yaitu di
Bandara A. Yani, Pelabuhan Tanjung Mas, Tlogosari, Semarang Barat, Candi, dan Klipang.
S t
Gambar 4.3. Peta Perubahan Kedalaman Sumur Pantau Periode
Agustus 2012 – Januari 2013
Sumur pantau
Gambar 4.4. memperlihatkan peta curah hujan di Kota Semarang dimana curah hujan tertinggi berada di sebelah barat dan timur lokasi penelitian berkisar
100 mm – 160 mm. Curah hujan terendah berada di Pedurungan yang ditunjukkan dengan citra warna ungu, peta kedalaman sumur pantau di Pedurungan
memperlihatkan adanya kenaikan muka air tanah sebesar 2.8 meter gambar 4.3, kondisi tersebut terlihat berbanding terbalik dengan perubahan curah hujannya,
hal ini mungkin disebabkan karena waktu pengukuran sumur pantau yang berbeda saat data curah hujan diambil. Dimungkinkan adanya curah hujan yang tinggi
Gambar 4.4. Peta Perubahan Curah Hujan Kota Semarang
Periode Mei 2012 – Oktober 2012
pada bulan Januari 2013 sehingga menyebabkan tingginya permukaan muka air tanah didaerah tersebut.
Kenaikan muka air tanah terlihat juga dibeberapa tempat yaitu di Wotgandul sebesar 1.8 meter, SMK 10 sebesar 1.77 meter, dan pelabuhan 0.8 meter.
Penurunan muka air tanah terlihat di UNISULA sebesar -0.6 meter gambar 4.3, dengan nilai curah hujan berkisar 80 mm, kondisi ini disebabkan adanya pompaan
air tanah yang dilakukan warga sekitar selain itu lokasinya yang merupakan daerah kampus dan daerahnya yang merupakan kawasan industri Kaligawe.
4.3 Analisa Data Gradien Vertikal Gayaberat