0.91 1.15 0.89 0.75 Pengaruh Kondisi Ruang, Frekuensi Dan Volume Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Dan Periode Layak Display Dracaena Marginata “Tricolour”

Tabel 2. Nilai Evapotranspirasi pada Beberapa Tingkat Ruang, Frekuensi dan Volume Penyiraman Perlakuan 1 MSP 2 MSP 3 MSP 4 MSP 5 MSP 6 MSP 7 MSP 9 MSP 10 MSP 12 MSP ------------------------------------------------------------------mmminggu--------------------------------------------------------------------------- R1 3.29a 3.80a 3.52a 3.24a 3.10a 2.92a 3.06a 3.36a 3.55a 3.79a R2 2.81b 3.32b 3.32a 3.40a 3.08a 3.05a 3.16a 3.23a 3.43a 3.39b Tukey 0.05 0.35

0.27 0.28

0.24 0.36

0.25 0.28

0.29 0.24

0.23 F1 1.97b 2.56b 2.44b 2.09b 1.81b 1.67b 1.94b 2.07b 2.27b 2.38b F2 4.13a 4.57a 4.40a 4.55a 4.37a 4.30a 4.28a 4.54a 4.71a 4.80a Tukey 0.05 0.35

0.27 0.28

0.24 0.36

0.25 0.28

0.29 0.24

0.23 V1 2.94a 3.17b 3.01b 2.95b 2.73b 2.59b 2.75b 2.85b 3.03b 3.08b V2 3.16a 3.95a 3.83a 3.69a 3.45a 3.38a 3.47a 3.75a 3.96a 4.10a Tukey 0.05 0.35

0.27 0.28

0.24 0.36

0.25 0.28

0.29 0.24

0.23 R1F1 2.05c 2.62c 2.44b 1.96b 1.71c 1.66c 1.99c 2.28b 2.41c 2.58c R1F2 4.54a 4.99a 4.59a 4.52a 4.50a 4.18ab 4.14ab 4.45a 4.69ab 5.00a R2F1 1.88c 2.50c 2.45b 2.23b 1.92c 1.68c 1.89c 1.86b 2.14c 2.18c R2F2 3.73b 4.14b 4.20a 4.57a 4.25ab 4.43a 4.43a 4.62a 4.73a 4.59ab Tukey 0.05 0.71

0.54 0.57

0.49 0.72

0.50 0.56

0.57 0.47

0.46 R1V1 3.16a 3.30b 3.07b 2.77b 2.67b 2.45c 2.70c 2.76b 2.93c 3.18c R1V2 3.43a 4.31a 3.97a 3.71a 3.54a 3.39a 3.43ab 3.97a 4.18a 4.41a R2V1 2.71a 3.05b 2.96b 3.13b 2.80b 2.74c 2.81c 2.94b 3.13c 2.97c R2V2 2.90a 3.59b 3.69a 3.67a 3.37ab 3.37ab 3.50a 3.54a 3.74ab 3.80b Tukey 0.05 0.71

0.54 0.57

0.49 0.72

0.50 0.56

0.57 0.47

0.46 F1V1 1.88c 2.19d 2.08d 1.83c 1.59c 1.47c 1.77c 1.89c 2.00d 2.03d F1V2 2.05c 2.93c 2.81c 2.35c 2.04c 1.87c 2.11c 2.24c 2.55c 2.73c F2V1 3.99ab 4.16b 3.94b 4.07b 3.87b 3.72b 3.74b 3.81b 4.06b 4.12b F2V2 4.28a 4.98a 4.85a 5.03a 4.87a 4.89a 4.83a 5.26a 5.36a 5.47a Tukey 0.05 0.71

0.54 0.57

0.49 0.72

0.50 0.56

0.57 0.47

0.46 R1F1V1 2.02e 2.18e 2.07e 1.69e 1.65d 1.62d 1.99d 2.08d 2.06ef 2.17f R1F1V2 2.09e 3.06de 2.81e 2.24e 1.77d 1.70d 1.98d 2.47d 2.76e 3.00e R1F2V1 4.31ab 4.41b 4.07bc 3.85cd 3.69bc 3.27c 3.41c 3.43c 3.79cd 4.20c R1F2V2 4.76a 5.57a 5.12a 5.19a 5.31a 5.09a 4.87a 5.47a 5.59a 5.81a R2F1V1 1.75e 2.20e 2.10e 1.98e 1.54d 1.31d 1.55d 1.70d 1.94f 1.90f R2F1V2 2.01e 2.80e 2.80e 2.47e 2.30d 2.05d 2.23d 2.02d 2.33ef 2.47ef R2F2V1 3.67abcd 3.90bcd 3.82bcd 4.28bc 4.06bc 4.17b 4.07abc 4.19bc 4.32c 4.05cd R2F2V2 3.80abc 4.38bc 4.57ab 4.87ab 4.44ab 4.69ab 4.78ab 5.06ab 5.14ab 5.14ab Tukey 0.05 1.12

0.87 0.91

0.77 1.15

0.80 0.89

0.91 0.75

0.73 Ket : - Angka yang tidak diikuti huruf pada kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Tukey 5 - R1 = Ruang AC - F1 = Frekuensi penyiraman 1 kali seminggu - V1 = Volume 50 ml - R2 = Ruang non AC - F2 = Frekuensi penyiraman 2 kali seminggu - V2 = Volume 75 ml - MSP = Minggu Setelah Perlakuan Tabel 3. Nilai Kelembaban Media pada Beberapa Tingkat Ruang, Frekuensi dan Volume Penyiraman Perlakuan 8 MSP 12 MSP ----------------------------- R1 35.48b 29.91b R2 57.36a 50.01a Tukey 0.05 8.67 7.53 F1 21.79b 21.79b F2 71.04a 71.04a Tukey 0.05 8.67 7.53 V1 39.24b 34.26b V2 53.59a 45.66a Tukey 0.05 8.67 7.53 R1F1 17.73c 17.87c R1F2 53.22b 41.95b R2F1 25.84c 21.20c R2F2 88.87a 78.82a Tukey 0.05 17.45 15.17 R1V1 27.06c 22.92c R1V2 43.89bc 36.90bc R2V1 51.42ab 45.60ab R2V2 63.29a 54.41a Tukey 0.05 17.45 15.17 F1V1 17.15c 18.03c F1V2 26.42c 21.04c F2V1 61.33b 50.49b F2V2 80.76a 70.28a Tukey 0.05 17.45 15.17 R1F1V1 14.26d 15.65d R1F1V2 21.21d 20.09d R1F2V1 39.87cd 30.19cd R1F2V2 66.57bc 53.71bc R2F1V1 20.05d 20.41d R2F1V2 31.64 21.99d R2F2V1 82.80ab 70.80ab R2F2V2 94.94a 86.84a Tukey 0.05 27.76 24.15 Ket : - Angka-angka yang tidak diikuti huruf pada kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Tukey 5 - R1 = Ruang AC - F1 = Frekuensi penyiraman 1 kali seminggu - V1 = Volume 50 ml - R2 = Ruang non AC - F2 = Frekuensi penyiraman 2 kali seminggu - V2 = Volume 75 ml - MSP = Minggu Setelah Perlakuan Pertambahan Tinggi Tanaman Faktor tunggal ruang berpengaruh nyata pada 2 MSP dan memberikan pengaruh sangat nyata pada 3 - 12 MSP. Frekuensi penyiraman hanya memberikan pengaruh nyata pada 4 - 7 MSP. Volume penyiraman sama sekali tidak memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman Tabel Lampiran 6. pada 12 MSP, ruang AC memberikan nilai lebih besar dibandingkan ruang non AC, yaitu 1.61 cm pada ruang AC dan pada ruang non AC sebesar 1.04 cm. Pada 7 MSP, frekuensi penyiraman 2 kali seminggu memberikan nilai lebih kecil dibandingkan frekuensi sekali seminggu, yaitu sebesar 1.06 cm. Tetapi, mulai 10 - 12 MSP, frekuensi penyiraman 2 kali seminggu memberikan pengaruh lebih besar dibandingkan frekuensi penyiraman sekali seminggu Tabel 5. Interaksi ruang dan volume penyiraman, interaksi frekuensi dan volume penyiraman serta interaksi ruang, frekuensi dan volume penyiraman tidak memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman. Interaksi ruang dan frekuensi penyiraman memberikan pengaruh sangat nyata pada 9 - 12 MSP Tabel Lampiran 6. Nilai tertinggi untuk interaksi ruang dan frekuensi penyiraman, yaitu pada perlakuan R1F2 sebesar 1.92 cm dan terendah pada perlakuan R2F2 sebesar 0.94 cm pada 12 MSP. Walaupun interaksi antara ruang, frekuensi, dan volume penyiraman tidak memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman, tetapi dengan uji Tukey taraf 5 menunjukkan bahwa pada ruang AC, dengan frekuensi 2 kali seminggu dan volume penyiraman sebesar 75 ml, pertambahan tinggi tanaman cenderung lebih besar Tabel 4. Pertambahan Jumlah Daun Faktor tunggal ruang sama sekali tidak memberikan pengaruh terhadap pertambahan jumlah daun kecuali pada 4 MSP. Frekuensi penyiraman memberikan pengaruh sangat nyata pada 3, 7 - 12 MSP dan memberikan pengaruh nyata pada 6 MSP. Volume memberikan pengaruh nyata pada 2, 11 dan 12 MSP Tabel Lampiran 7. Ruang non AC memberikan pertambahan daun sebesar 1.4 dan ruang AC sebesar 1.2 pada 4 MSP. Pada 12 MSP, frekuensi penyiraman 2 kali seminggu memberikan nilai lebih besar, yaitu 2.0 dibandingkan frekuensi penyiraman sekali seminggu, yaitu 1.6. Volume penyiraman sebanyak 75 ml juga memberikan nilai lebih besar dibandingkan volume penyiraman sebanyak 50 ml pada 9, 11 dan 12 MSP Tabel 5. Interaksi ruang dan frekuensi penyiraman memberikan pengaruh sangat nyata mulai pada 8 - 12 MSP dan memberikan pengaruh nyata pada 3 MSP. Interaksi ruang dan volume penyiraman memberikan pengaruh nyata pada 4, 7 - 9, dan 11 - 12 MSP. Interaksi frekuensi dan volume penyiraman hanya memberikan pengaruh sangat nyata pada 4 MSP Tabel Lampiran 7. Interaksi ruang dan frekuensi memberikan nilai lebih besar pada perlakuan R1F2, yaitu sebesar 2.2. Untuk interaksi ruang dan volume, perlakuan R1V2 memberikan nilai lebih besar dari perlakuan lainnya, yaitu 2.0. Perlakuan F2V1 memberikan nilai terbesar pada 4 MSP, yaitu sebesar 1.5 Tabel 5. Interaksi ruang, frekuensi dan volume penyiraman hanya berbeda sangat nyata pada 3 MSP Tabel Lampiran 7, dimana perlakuan R2F1V1 dan R2F2V1 memberikan nilai tertinggi, yaitu 1.4 terhadap pertambahan jumlah daun ini Tabel 5. Pertambahan Panjang Daun Perlakuan ruang, frekuensi, volume penyiraman, maupun interaksinya tidak berpengaruh nyata terhadap panjang daun untuk setiap minggu pengamatannya Tabel Lampiran 8. Pertambahan Lebar Daun Baik frekuensi maupun volume penyiraman tidak memberikan pengaruh nyata terhadap lebar daun. Ruang memberikan pengaruh sangat nyata terhadap pada 3 MSP dan pengaruh nyata pada 7 - 9 MSP Tabel Lampiran 9. Ruang non AC memberikan pengaruh lebih besar dibandingkan ruang AC pada 7 MSP, yaitu sebesar 0.73 cm pada 3 MSP. Walaupun frekuensi dan volume penyiraman tidak memberikan pengaruh terhadap pertambahan lebar daun, tetapi dengan uji Tukey taraf 5 menunjukkan bahwa frekuensi penyiraman seminggu sekali cenderung memiliki nilai lebih besar Tabel 6. Interaksi ruang dan frekuensi penyiraman tidak berpengaruh terhadap lebar daun. Tetapi pada 3 MSP, baik interaksi ruang dan volume penyiraman maupun interaksi frekuensi dan volume penyiraman memberikan pengaruh nyata. Interaksi ruang, frekuensi, dan volume penyiraman memberikan pengaruh nyata pada 9 dan 12 MSP dan memberikan pengaruh sangat nyata pada 10 dan 11 MSP Tabel Lampiran 9. Untuk interaksi ruang dan volume, perlakuan R2V1 dan R2V2 memberikan nilai yang lebih besar diantara perlakuan lainnya, yaitu sebesar 0.73 cm pada 3 MSP. Interaksi frekuensi dan volume penyiraman memberikan pengaruh terkecil pada perlakuan F2V2, yaitu 0.71 cm. Perlakuan R2F1V2 memberikan pengaruh tertinggi, dengan pertambahan lebar daun sebesar 0.76 cm pada 12 MSP. Tabel 4. Nilai Pertambahan Tinggi Tanaman pada Beberapa Tingkat Ruang, Frekuensi dan Volume Penyiraman Perlakuan 7 MSP 9 MSP 10 MSP 11 MSP 12 MSP ---------------------------------cm------------------------------ R1 1.26a 1.38a 1.47a 1.53a 1.61a R2 1.01b 1.03b 1.04b 1.04b 1.04b Tukey 0.05 0.14

0.14 0.16

Dokumen yang terkait

PENGARUH WARNA SUNGKUP DAN FREKUENSI PENYIRAMAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH DAN PERTUMBUHAN SEMAI JATI (Tectona grandis Linn.f)

0 4 2

PENGARUH KONSENTRASI BENZILADENIN (BA)TERHADAP PERTUMBUHAN TUNAS PADA PENYETEKAN DRACAENA (Dracaena compacta)

2 41 46

Pengaruh Intensitas Naungan dan Dosis Pemupukan selama Aklimatisasi terhadap Kualitas Dracaena marginata "colorama" setelah Simulasi Pengangkutan

0 9 61

Pengaruh Frekuensi Penyiraman Air dan Tingkat Pemupukan Kalium terhadap Pertumbuhan dan Produksi Som Jawa

1 12 81

Pengaruh Kondisi Ruang Berpendingin Dan Frekuensi Penyiraman Terhadap Pertnmbuhan Dan Ketahanan Tanaman Aglnonema Commutatum Dan Dieffenbachia Amoena

0 9 60

Pengaruh Volume dan Frekuensi Penyiraman terhadap Tanaman Paku-Pakuan dalam Lingkkungan Tumbuhan Terrarium

0 18 69

Pengaruh intensitas cahaya dan periode aklimasi terhadap pertumbuhan serta kualitas layak display tanaman walisongo (Sceffiera arboricola)

1 30 53

PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI PENYIRAMAN LIMBAH CAIR TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF Pengaruh Konsentrasi Dan Frekuensi Penyiraman Limbah Cair Tahu Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Rosella (Hibiscus sabdariffa).

0 3 16

PENDAHULUAN Pengaruh Konsentrasi Dan Frekuensi Penyiraman Limbah Cair Tahu Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Rosella (Hibiscus sabdariffa).

1 4 4

PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI PENYIRAMAN LIMBAH CAIR TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF ROSELLA Pengaruh Konsentrasi Dan Frekuensi Penyiraman Limbah Cair Tahu Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Rosella (Hibiscus sabdariffa).

0 2 12