Pengaruh intensitas cahaya dan periode aklimasi terhadap pertumbuhan serta kualitas layak display tanaman walisongo (Sceffiera arboricola)

073
PENGARUH INTENSITAS CAHAYA D A ~
PERIODE AKLIMATISASI TERHADAP PERTUMBUHAN
SERTA KUALITAS LAYAK DISPLA Y TANANIAN
WALISONGO (Scefflern arboricoln)

Oleh:
Dwi Astuti

A34302024

PROGRAM STUD1 HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

D W I ASTUTI. Pengaruh Intensitas Caliaya dan Periode Aklimatisasi
Terhadap Pertumbuhan serta Kualitas Layak Dispznj~Tanaman Walisongo
(ScefJ2en nrboricoln) (dibimbing oleh NURZIAYATI H. S. ARIFIN d a n
ANDRI ERNAWATI).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan intensitas cahaya dan

periode aklimatisasi pada tanaman Sceflera arboricola sebelum ditempatkan
dalam ruang agar diperoleh ketahanan tanaman optimal Lan diperoleh waktu
maksimal ufltuk layak display di dalam ruang. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan November 2005 sampai Februari 2006. Bertempat di Kebun Percobaan
Leuwikopo dan Ruang 608 Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Darmaga, Bogor.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Factorial in Time
Faktor lama aklimatisasi (selama 2, 4, dan 6 minggu, dengan simbol A) dan besar
intensitas cahaya (paranet 55, 65, dan 75%, dengan simbol P), sehingga didapat 9
kombinasi perlakuan. Setiap koabinasi perlakuan diulang 6 kali, sehingga
diperoleh 54 satuan percobaan. Satu satuan percobaan terdiri dari 1 pot tanaman,
jadi diperlukan 54 tanaman. Pot yang digunakan berdiameter 20 cm dengan media
tanam campuran antara arang sekam, cocopeat, dan kompos dengan perbandingan
2:l:l(v/v/v).
Pengamatan yang dilakukan adalah penghitungan tinggi tanaman, jumlah
daun, lebar daun, dan persentase warna daun variegata yang dilakukan setiap
minggu. Setelah tanaman dipindahkan ke dalam ruang dilakukan pengamatan
kualitas tanaman oleh responden dari mahasiswa Program Studi Hortikultura
semester 7 pada tiap minggu yang meliputi warna daun, penarnpilan fisik
tanaman, dan kelayakan displqi. Keadaan lingkungan yang turut diamati adalah

suhu dan kelembaban rata-rata harian, serta intensitas cahaya. Data diuji dengan
analisis uji-F pada taraf 5%. Bila data rnenunjukkan perbedaan npata, pen~ujian
dilanjutkan dengan menggunakan uji Dlu~cnnpada taraf 5%, sedangkan untuk
tanggapan responden diolah dengan menzgunakan Kruskal Wallis pada software
Minitab.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan kelembaban rata-rata harian
se!&ma dilakiian aklimatisasi addah 26.i°C dan 83.8%, sedangkan pada saat di
ruang adalah 26.2"C dan 94.2%. Rata-rata intensitas cahaya pada naungan 55%
add+ 3 664 fc, naungan 65% adalah 2 935 fc, naungan 75% adalah 2 130.6 fc,
dalam ruang 260.32 fc, sedangkan diluar adalah 7 904 fc.
Pada saat dilakukan aklimatisasi terjadi pertambahan tinggi tanaman dan
lebar daun. Perlakuan 6, 4 dan 2 minggu aklimatisasi mempmyai perubahan
tinggi tanaman dan lebar daun paling besar pada naungh 75% (2 130.6 fc).
Perubahan persentase warna daun variegata, baik pada perlakuan 6, 4 dan 2
minggu aklimatisasi mempunyai nilai paling kecil pada naungan 55% (3 664 fc).
Faktor tunggal lama aklimatisasi berpengaruh nyata terhadap perubahan
persentase warna daun variegata, jumlah daun, tinggi tanaman dan daun baru,
sedangkan untuk perubahan lebar daun dan daun yang rontok tidak dipengaruhi
secara nyata. Untuk parameter perubahan persentase warna daun variegata dan

jumlah daun memberikan nilai perubahan paling kecil pada 2 minggu aklimatisasi
(A3). Perubahan tinggi tanaman mempunyai nilai paling besar pada 6 minggu
aklimatisasi (Al), sedangkan perubahan daun baru pada 2 minggu aklimatisasi
(A3). Faktor tunggal intensitas naungan tidak berpengaruh nyata terhadap semua
parameter yang diarnati. Namun, nilai perubahan lebar daun, tinggi tanaman clan
daun baru paring besar pada intensitas naungan 55% (3 664 fc). Intensitas
naungan 65% (2 935 fc) memberikan nilai paling kecil pada perubahan
kerontokan daun. Perubahan persentase warna daun variegata dan jumlah daun
mempunyai nilai perubahan paling kecil pada intensitas naungan 55% (3 664 fc).
Berdasarkan penilaian responden, perubahan persentase warna daun
variegata dan jumlah kerontokan dam, tanaman Sceflera arboricola mempunyai
kelayakan display sampai 2 minggu di dalam ruang, tetapi pada perlakuan
intensitas naungan 55% (3 664 fc) dan lama aklimatisasi 2 minggu (PlA3) dapat
bertahan sampai 3 minggu.

PENGARUH INTENSITAS CAKAYA DAN
PERIODE AKLIMATISASI TERHADAP PERTUMBUHAN
SERTA KUALITAS LAYAK DISPLAY TANAMAN
WALISONGO (Scefflera arboricola)


Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh:

Dwi Astuti
A34302024

PROGRANI STUD1 HORTIIiULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006