19
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 20162017
dengan melakukan penelitian secara studi pustaka dan penelitian lapangan.
3.2 Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan berupa buku-buku teks, internet, dan jurnal yang menunjang penelitian. Sedangkan alat yang digunakan adalah laptop, alat ukur
meteran dll, dan alat penunjang lainnya.
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara studi pustaka yaitu mempelajari buku-buku teks
yang terdapat di perpustakaan jurusan matematika, perpustakaan Universitas Lampung dan jurnal yang menunjang proses penelitian dan juga praktek
penelitian secara langsung. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan penulis dalam menyelesaikan
penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Megumpulkan referensi yang berhubungan dengan penelitian.
20 2.
Menuliskan definisi-definisi dan teorema-teorema yang berhubungan dengan penelitian.
3. Mempelajari dan memahami definisi-definisi dan teorema-teorema yang
berhubungan dengan penelitian. 4.
Menguraikan dan menggunakan definisi-definisi dan teorema-teorema sebagai acuan dalam melakukan penelitian.
5. Pengambilan sampel data kecepatan angin pada lokasi prospek penelitian
Kelurahan Gunung Terang. 6.
Pengambilan data ukuran bunker udara. 7.
Desain ukuran blower. 8.
Pembahasan dan perhitungan. 9.
Penarikan kesimpulan.
21
3.4 Diagram Alir
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
Pengumpulan Referensi
Pemahaman Materi
Pengambilan Sampel Data Kecepatan laju angin
Pengambilan Data ukuran Bunker Udara
Desain Ukuran Blower
Penarikan Kesimpulan
Pembahasan dan perhitungan Mulai
Selesai
38
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan antara lain
sebagai berikut:
1.
Jumlah maksimal orang yang dapat masuk ke dalam bunker adalah 174 orang usia 9 -12 tahun.
2. Kebutuhan minimal pergantian udara dalam bunker saat jumlah orang
maksimal di bunker adalah 1,044 m
3
menit. 3.
Bunker tipe L45 per satu unit ketika kecepatan udara sedang antara maksimum dan minimum sudah mencukupi kebutuhan maksimal udara
dalam bunker dengan debit udara 1,0674218 m
3
menit. Untuk mengatasi masalah jika laju angin yang dihasilkan turbin kecil atau mendekati nol,
maka digunakan turbin dengan sumber tenaga accuaki atau listrik tenaga surya yang dapat digunakan setiap saat ketika dibutuhkan.
4. Dengan menggunakan metode pembagian beda hingga didapat model
matematika untuk menggambarkan kecepatan angin di dalam bunker yaitu fx =
0,000034064
x -
0,0000015143
x
2
+
0,00000002144
x
3
+
0,000000002652
x
4
. 5.
Dari hasil perhitungan didapatkan fungsi kecepatan angin pada bungker terhadap kecepatan angin yang dihasilkan pada setiap turbin.