Komponen sistem informasi
Secara rinci komponen-komponen sistem informasi dapat di jelaskan sebagai berikut : Kristanto, 2008,13
1. Input disini adalah semua data yang dimasukan ke dalam sistem informasi. Dalam
hal ini yang termasuk dalam input adalah dokumen-dokumen formulir-formulir, dan file-file. Dokumen-dokumen tersebut dikumpulkan dan dikonfirmasikan ke
suatu bentuk sehingga dapat diterima oleh pengolah yang meliputi : a.
Pencatatan b.
Penimpanan c.
Pengujian d.
penkodean 2.
Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input yang kemudian akan disimpan dalam bagian basis data dan seterusnya akan diolah
menjadi suatu output yang akan digunakan oleh si penerima. Komponen ini dalam tugasnya akan merubah segala masukan menjadi keluaran yang terdiri dari :
a. Manusia
b. Metode dan prosedur
c. Peralatan komputer
d. Penyimpanan data
3. Output merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang sudah diolah
menjadi suatu informasi yang berguna dan dapat dipakai penerima. 4.
Teknologi disini merupakan bagian yang berfungsi untuk memasukan input, mengolah input dan menghasilkan keluaran.
5. Basis data merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan dengan yang
lain yang disimpan dalam perangkat keras komputer dan akan diolah menggunakan perangkat lunak.
6. Kendali dalam hal ini merupakan semua tindakan yang diambil untuk menjaga
sistem informasi tersebut agar bsia berjalan dengan lancar dan tidak mengalami gangguan.
Inventaris
Inventaris adalah benda milik perusahaan atau organisasi atau yayasan atau lembaga apa saja sesuai dengan konteksnya yang dapat di gunakan oleh anggotanya. Inventaris
bertujuan untuk memberikan tanda pengenal bagi semua fasilitas di industri. Inventaris ang di buat harus mengandung informasi yang jelas dan mudah dimengerti dengan cepat,
sehingga dapat membantu kelancaran pekerjaan. Dengan demikian pekerjaan akan lebih mudah. Nurhayati,2014
III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan tempatdimana penulis melakukan penelitian untuk membangun sebuah sistem informasi yang dalam hal ini BPJS Ketenagakerjaan Kantor
Cabang Bandung Suci menjadi objek penelitian yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian dan membangun sebuah sistem informasi.
Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Desain penelitian
Desain Penelitian yang digunakan penulis selama melakukan penelitian di BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Bandung Suci adalah menggunakan metode Analisis
Deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan mendapatkan data yang sebenar- benarnya dan selengkap-lengkapnya.
Jenis dan metode pengumpulan data
Data primer dan sekunder adalah data yang diperlukan dalam penelitian yang dilakukan penulis. Data primer yang diperlukan oleh penulis dalam penelitian ini
dikumpulkan dengan melakukan penelitian lapangan ke lapangan yaitu dengan datang langsung ke perusahaan yang bersangkutan. Data sekunder dikumpulan melalui
penelitian kepustakaan berupa dokumen perusahaan.
Sumber data primer
Yang termasuk data primer dalam melakukan penelitian ini adalah data yang berasal dari tempat penelitian seperti wawancara, observasi terhadap pegawai Bpjs
Ketenagakerjaan. Penulis melakukan beberapa cara dalam memperoleh sumber data primer, yaitu :
1.
Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara langsung mengadakan komunikasi dengan karyawan yang dianggap bisa memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penulis
yaitu kepada salah satu pegawai BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Bandung Suci.
2.
Observasi
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan penelitian datang langsung ke lokasi yang di jadikan tempat penelitian, hal ini dilakukan
untuk melihat masalah mengenai proses peminjaman dan pengembalian serta data- data yang mengalir untuk dijadikan bahan penyusunan laporan akhir.
Sumber data skunder
Sumber data skunder berfungsi untuk menambah sumber data primer sebagai pelengkap dalam penyusunan penelitian. Dalam mengumpulkan data skunder penulis
menggunakan cara dokumnetasi dengan cara melakukan pengumpulan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, serta berbagai sumber lain yang
relevan dengan materi penelitian yang sedang penulis lakukan.
Metode pendekatan dan pengembangan sistem
Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis, yaitu:
Metode pendekatan sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis adalah metode pendekatan sistem terstruktur. Tujuan dari metode pendekatan terstruktur ini pada akhir pengembangan
sistem akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas, sehingga dapat menghasilkan sistem yang dianggap efektif. Yang dilengkapi dengan alat-
alat yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem.
Metode pengembangan sistem
Metode Prototype adalah metode pengembangan sistem yang akan di gunakan oleh penulis dalam pengembangan sistem. Model Prototype dapat digunakan untuk
menyambungkan ketidakpahaman pemakai user mengenai hal teknis dan memperjelas speksifikasi kebutuhan yang diinginkan pemakai user kepada pengembang perangkat
lunak.
Metode prototype dimulai dari mengumpulkan kebutuhan user terhadap perancangan sistem yang akan dibuat. Metode ini bertujuan agar user lebih terbayang
dengan apa yang sebenernya diinginkan. ` Berikut tahapan dalam merancanag sebuah sistem yang dilakukan penulis dengan
menggunakan metode pengembangan sistem dengan prototype : 1.
Penulis mengidentifikasi kebutuhan user, agar penulis dapat membangun sistem yang sesuai keinginan user.
2. Penulis mulai membuat prototype sistem yang akan di bangun
3. Penulis menguji coba apakah sistem yang telah di bangun sesuai dengan
kebutuhan user. 4.
Penulis menentukan apakah sistem bisa dierima oleh user ada yang harus diperbaiki. Setelah perbaikan selesai kembali ke langkah ke tiga aitu melakukan
pengujian kembali. 5.
Penulis menelesaikan sistem dengan masukan terakhir dari user. Kelebihan prototype antara lain :
1. Memperkecil kesalahan karena kesalahan bisa segera terdeteksi oleh pemakai.
2. Keterlibatan user secara langsung bisa mendefinisian kebutuhan user.
3. User berperan aktif dalam pengembangan sistem.
4. Penerapanya menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang
diharapkanya. Kekurangan prototype antara lain :
1. Pemakai dapat sering mengubah ubah atau menambahkan speksifikasi
kebutuhan karena menganggap aplikasi sudah cepat dikembangkan, karena
adanya iterasi ini menyebabkan pengembang banyak mengalah dengan pemakai karena perubahan atau penambahan speksifikasi perangkat lunak.
2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan pembangunan sistem sehingga
menggunakan algoritma yang sederhana.
Alat bantu analisisi dan perancangan
1. FlowMap
Flowmap merupakan diagram alir yang menggambarkan pergerakan proses diantara unit kerja yang berbeda-beda, sekaligus menggambarkan arus dari
dokumen, aliran data fisik, entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem informasi.
2. Diagram Konteks
Diagram Konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entiti luar, masukan dan keluaran dari system. Diagram konteks
direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
3. Data Flow Diagram DFD
Data Flow Diagram DFD adalah suatu model logika atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar
dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tesebut dan iteraksi antar data yang disimpan dan prosesy yang dikenakan pada data tersebut.
DFD menggambarkan penimpanan data dan proses yang mentransformasikan data. DFD menunjukan hubungan anatara data pada sistem dan proses pada sistem.
4. Kamus Data
Kamus Data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau mengidentifikasian setiap field atau
file di dalam sistem.
Perancangan basis data 1.
Normalisasi Normalisasi diartikan sebagai suatu teknik yang menstrukturkan data dalam
cara-cara tertentu untuk mencegah timbulnya permasalahan pengolahan data dalam basis data. Permasalahan yang dimaksud adalah berkaitan dengan
penyimpanganpenyimpangan yang terjadi akibat adanya kerangkapan data dalam relasi dan inefisensi pengolahan.
2. Tabel Relasi
Dalam sebuah database, data tabel memiliki sebuah field yang memiliki nilai unik untuk setiap field baris. Field ini ditandai dengan icon bergambar kunci
didepan namanya, baris baris yang berhubungan pada tabel mengulangi kunci
primer primary key dari baris yang dihubungkannya pada tabel lain, salinan dari kunci primer didalam table-tabel yang lain disebut dengan kunci asing.
Kunci asing ini tidak perlu bersifat unik dan semua field yang bisa menjadi kunci asing yang membuat sebuah field merupakan kunci asing adalah jika dia
sesuai dengan kunci primer.
3. Entitas Relationship Diagram ERD
IV. HASIL DAN PENELITIAN