9
BAB 2 LANDASAN KONSEPTUAL
2.1 Buku Bantal
Dalam  jurnal  Internasional  yang  berjudul  Pillow  Book  Construction mengungkapkan bahwa A pillow book construction comprised of two pillows,
a thick one a thin one, joined together like the two covers of a book by means of a seam along the short end of the internal sides. Breto, 1998: 1
Dari  jurnal  bersebut,  dapat  diketahui  bahwa    buku  bantal  merupakan sebuah  kontruksi  buku  yang  terdiri  dari  dua  bantal  yang  tergabung  jadi  satu
dengan  cara  jahitan  seperti  dua  sampul,  yang  apabila  dilipat  satu  sama  lain membentuk  bantal besar, namun  di  dalamnya berisi lembaran-lembaran  yang
dapat dibaca.
Gambar 2.1 Rancangan buku bantal Breto 1988:1.
Sedangkan menurut Oktavia 2014: 24, buku bantal adalah buku yang terbuat  dari  bahan  yang  lembut  dan  empuk  yang  dapat  digunakan  untuk
bantal. Sehingga  buku  bantal  dapat  disimpulkan  sebagai  buku  yang  terbuat
dari kain  lembut  dan berisi serat  polyester  yang  empuk.  Buku bantal ini  bisa digunakan  sebagai  sarana  edukatif  untuk  anak-anak  dalam  memperkenalkan
buku  sejak  usia  dini.  Sehingga  dapat  menumbuhkan  kecintaan  pada  kegiatan membaca.  Buku  kain  atau  buku  bantal  biasanya  berisi  gambar-gambar  lucu
dan  cerita  sederhana  yang  dicetak  secara  digital  pada  kain,  sehingga  tidak mengelupas dan aman untuk balita.
Dalam penelitian ini buku bantal digunakan sebagai media pengenalan permainan  tradisional.  Media  buku  bantal  termasuk  ke  dalam  jenis  media
visual,  karena  buku  bantal  merupakan  benda  yang  dapat  digunakan  anak sebagai sarana dalam menggunakan penglihatannya.
2.2 Media
2.2.1 Pengertian Media Meurut  Latuheru  dalam  Oktavia,  2014:18,  media  merupakan  suatu
wadah  atau  sarana  dalam  menyampaikan  informasi  dari  pengirim  kepada penerima.  Media  adalah  segala  bentuk  dan  saluran  yang  dapat  digunakan
dalam suatu proses penyajian informasi. Sedangkan  menurut  Arsyad  2013:3,  kata  media  berasal  dari  bahasa
Latin  medius  yang  secara  harfiah  berarti  perantara  atau  pengantar.  Sama halnya dalam bahasa Arab, media memiliki arti perantara atau pengantar pesan
dari  pengirim  kepada  penerima  pesan.  Sehingga  dapat  disimpulkan  bahwa media  merupakan  segala  sesuatu  yang  dapat  digunakan  untuk  menyalurkan
pesan dari pengirim kepada penerima pesan. 2.2.2 Macam-Macam Media Pembelajaran Anak Usia Dini
Menurut Fadlillah dalam Oktavia, 2014:22, media dapat kelompokan seperti  berikut  ini;  1  Media  audio,  yaitu  sebuah  media  pembelajaran  yang
mengandung  pesan  dalam  bentuk  auditif  pendengaran,  dan  hanya mengandalkan  kemampuan  suara  saja  seperti  radio  dan  kaset.  2  Media
visual, yaitu media  yang hanya mengandalkan  indra penglihatan seperti buku dan  surat  kabar.  3  Media  audiovisual,  yaitu  media  yang  mempunyai  unsur
suara dan unsur gambar seperti televisi. Masih  menurut  Fadlillah  dalam  Oktavia,  2014:23,  media
pembelajaran  juga  dapat  dibagi  kedalam  2  kelompok  berikut  ini;  1  Media lingkungan, dimana anak-anak di dalam proses pembelajaran dikenalkan atau
dibawa  ke  suatu  tempat  yang  dapat  memepengaruhi  pertumbuhan  dan perkembangannya. 2 Media permainan, yaitu media yang sangat disukai oleh
anak-anak. Permainan adalah suatu benda yang dapat digunakan peserta didik sebagai sarana bermain dalam rangka mengembangakan kreativitas dan segala
potensi yang dimiliki anak.
2.3 Permainan Tradisional