2.2.5.6 Mentakhfif Lafazh Inna, Anna, Ka-anna, dan Lakinna
a. Ketentuan bagi Inna yang ditakhfifkan
Bila lafazh
َڰ ۮ
dengan hamzah yang dikasrahkan ditakhfifkan diringankan dengan dibaca
َ ۴
, kebanyakan membatalkan pengamalannya Arraaini 2010:194, seperti yang terdapat pada ayat berikut:
َ۵ ݓ ݛ ݇ عَ۵ڰڰَ݆ ܙ ܻ ݎَڱ݅ َ݂ ۴ ٌَܭ ف۵ ܊
“Sesungguhnya setiap jiwa diri yakin ada penjaganya”َ At-Thariq:4. Asalnya:
۵ ܊َ۵ ݓ ݛ ݇ عَ۵ڰڰَ݆ ܙ ܻ ݎَڰ݅ َ݂ ڰ ۴ ٌَܭ ف
,
Sedikit sekali yang mengamalkannya. Contoh yang beramal seperti yang terdapat pada ayat berikut:
َ ݓڰݏ ݛ ّف ݛ َ݆۵ڰڰَ݆ ا َ݂ ّ ۴ ݔ “Dan
sesungguhnya kepada masing-masing_mereka yang berselisih itu_pasti Tuhanmu akan menyempurnakan dengan cukup
”َHud:111.
b. Ketentuan bagi Anna yang di takhfifkan
Apabila anna dengan hamzah yang difathahkan ditakhfifkan, maka amalnya masih tetap berlaku seperti sedia kala, tetapi wajib isimnya berupa
dhomir sya‟n yang dibuang. Khabarnya wajib berbentuk jumlah Arraaini 2010:195, seperti yang terdapat pada firman Allah SWT:
َ ݃ ݛ ܚَ ۴َ ݇ ع “Dia
Mengetahui bahwa akan ada ..”َAl-Muzzammil:20. Taqdirnya adalah َ ݑڰݎ ۴َ ݇ ع
.
c. Ketentuan bagi Ka-anna yang ditakhfifkan
Apabila ka-anna ditakhfifkan sehingga menjadi ka-an, maka amalnya masih tetap berlaku seperti sedia kala, boleh membuang isimnya dan boleh
pula menyebutkannya Arraaini 2010:196, seperti yang terdapat dalam
ungkapan seorang penyair: َ ݇ڰܛ݆۴َ ܼ ܔ۴ ݔَݗ ݆ ۮَ ܫ ܳ ۾َ ۻڰݛ ۹ ܬَ ڰ ۫ ݂
Seakan-akan kijang itu memanjat pohon berduri randu yang daunnya rimbun.
d. Ketentuan bagi Lakinna yang ditakhfifkan
Apabila lafazh
َڰن ݆݃
di takhfifkan, maka wajib mengihmalkannya meniadakan pengamalannya, karena menuntut menghubungkannya dengan
jumlah ismiyyah Ismail 2000:117. Apabila mentakhfif lakinna, maka boleh menghubungkannya dengan
jumlah fi‟liyyah Ismail 2000:117, seperti firman Allah SWT:
َ ݔ َ م
َ ܬَ۵ َ َ݇
ݏ َ ۵
َ َ َ ݔَ ݆
َ ݃ َ ن
ََ ݂ َ ݎ۵
َ َ َ۪۴
َ ݎَ ܻ َ ܛ
َ ݓ َ َ
َ ݚ َ ܯ
َ َ݇ َ
َ “Dan Kami tidaklah menganiaya
mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri” Hud:101. Boleh juga menghubungkan lakinna dengan jumlah ismiyyah Ismail
2000:117, seperti firman Allah SWT: َ ݇ ܳ ݆۴َ فَ ܚ۴ ڰܕ݆۴َ ن ݃ ݆ “Tetapi orang-orang
yang mendalami ilmunya....
” An-Nisaa‟:162.
38
BAB 3
METODE PENELITIAN
Secara umum, penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu. Penelitian pada dasarnya merupakan suatu pencarian inquiry, menghimpun data, mengadakan pengukuran, analisis, sintesis,
membandingkan, mencari hubungan, menafsirkan hal-hal yang bersifat teka-teki Sukmadinata 2005:53. Oleh karena itu, dibutuhkan metode untuk melakukan
sebuah penelitian. Menurut Arikunto 2010:203 Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data penelitiannya. Berikut adalah
rincian mengenai metode penelitian yang dilakukan.
3.1 Jenis dan Desain Penelitian