Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS

2.3 Kerangka Berpikir

Tari Kretek merupakan sebuah karya seni yang berakar dari pengalaman hidup bersama dalam mengupayakan nafkah di sebuah pabrik rokok kretek. Tari Kretek tercipta oleh banyak pihak yang berkecimpung dalam produksi rokok. Pihak-pihak yang berperan berasal dari pemerintah yang diwakili oleh Gubernur Jawa Tengah dan Kasie Kebudayaan Kabupaten Kudus saat itu sebagai penggagas sekaligus pemangku kepentingan, pihak pencipta yang diwakili oleh Endang Tony sebagai penata gerak, dan pihak produsen rokok yang diwakili oleh PT. Djarum sebagai ladang dan medan gagasan penciptaan rokok. Tari Kretek berkembang menjadi tarian khas Kudus menggambarkan identitas Kabupaten Kudus yang mayoritas penduduknya hidup bergantung pada produksi rokok dan memiliki keIslaman yang khas dengan dua walinya, Sunan Kudus dan Sunan Muria. Keberadaan tari Kretek yang sangat penting bagi Tari Kretek Pemda Dinas Pariwisata Djarum Fondation Sekolah Sanggar Seni Puring Sari Pewarisan Tari Kretek masyarakat Kudus menjadi miliki bersama dan layak dilestarikan, dipelajari serta diwariskan kepada generasi berikutnya. Proses pelestarian, pembelajaran dan pewarisan melibatkan berbagai unsur masyarakat baik Sanggar Seni Puring Sari Endang Tony sebagai pencipta tari Kretek maupun pemerintah daerah, PT. Djarum dan sekolah-sekolah. Sanggar Seni Puring Sari mememiliki kepentingan pelestarian dan pewarisan tari Kretek sebagai pencipta tari Kretek agar tari Kretek menjadi tari yang besar dan populer dimasayarakat. Pemerintah daerah memiliki kepentingan pelestarian dan pewarisan tari Kretek agar semakin meningkatkan pemahaman identitas Kabupaten Kudus. PT. Djarum memiliki kepentingan pelestarian dan pewarisan tari Kretek guna meningkatkan promosi rokok kretek. Berbagai kepentingan yang ada mendorong kerjasama pelestarian dan pewarisan tari Kretek. 43

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Format desain penelitian kualitatif terdiri dari tiga model, yaitu format deskriptif, format verifikasi, dan format grounded research. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif, yaitu penelitian yang memberi gambaran secara cermat mengenai individu atau kelompok tertentu tentang keadaan dan gejala yang terjadi Koentjaraningrat 1993:89. Penelitian tentang pewarisan bentuk, nilai dan makna tari Kretek di Sanggar Seni Puring Sari Kabupaten Kudus menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif mengharuskan peneliti langsung berhadapan dengan responden untuk mengumpulkan data-data informasi yang dibutuhkan, baik dari lokasi, individu atau kelompok penari Kretek, bentuk penyajian tari Kretek, maupun peristiwa-peristiwa yang terjadi saat melakukan penelitian. Setelah informasi dan data-data terkumpul, peneliti mendiskripsikan data-data kemudian dioleh dalam tahap analisis hasil pembahasan. Sebagaimana yang dikemukankan Sukmadinata 2011 : 60 menyebutkan bahwa: Penelitian kualitatif qualitative reseach adalah suatu penelitian ang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisis fenomena,