observasi yang dilakukan oleh peneliti serta dari studi pustaka. Dapat dikatakan data sekunder ini bisa berasal dari dokumen-dokumen grafis
seperti tabel, catatan, foto dan lain-lain Arikunto 2010 : 22. Data-data sekunder yang diperoleh peneliti dan digunakan untuk menyusun skripsi ini
adalah data dari dokumentasi baik yang didokumentasikan pribadi maupun yang telah terdokumentasikan oleh informan-informan yang ada.
Dokumentasi lain yang berupa buku-buku pendukung, dokumen grafis seperti tabel, catatan dan foto juga dipergunakan peneliti guna melengkapi
penelitian yang dilakukan.
3.3 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses pengumpulan data secara sistematis untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh kesimpulan.
Analisis data menurut Bogdan dalam Sugiyono 2009 : 334 yaitu proses mencari dan menyusun secara sistematik data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis
data kualitatif bersifat induktif, yaitu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi
hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga dapat
disimpulkan apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak berdasarkan data
yang terkumpul. Bila hipotesis dapat dapat diterima maka berkembang menjadi teori.
Dalam menganalisis data penelitian ini mengacu pada struktur analisis data seni menurut Rohidi. Rohidi 2011 : 221 mengungkapkan,
data seni bagi peneliti seni dan pendidik seni menjadi sangat berguna ketika
kita perlu
menyempurnakan, mengabsahkan,
menjelaskan, menerangkan, atau menafsirkan kembali data yang diperoleh dari latar yang
sama. Setelah seseorang meneliti telah melakukan pengumpulan data, hal yang diperlukan dilakukannya adalah menganalisis dan menafsirkan data
tersebut. Dua tahap dalam menganalisis data penelitian seni yaitu, analisis data intraestetik dan analisis data ekstraestetik. Keduanya saling berkaitan,
dan sekaligus juga menyeluruh Rohidi 2011 : 241. Bertalian dengan analisis data intraestetik, Ocvirk memberi
gambaran tentang karya seni visual, dan menunjukkan tiga komponen dasar dari karya seni untuk dianalisis yaitu; 1 subyek, 2 nas content, dan 3
bentuk form. Sementara dalam mengalisis data faktor ekstraestetik perlu memperhatikan beberapa situasi antara lain; 1 latar alam, fisik yang
menjadi sumber daya lingkungan yang dapat dimanfaatkan, 2 konteks sosial budaya tempat karya seni hadir, 3 orang-orang yang terlibat di
dalamnya, 4 perilaku atau tindakan orang-orang, dengan siapa mereka berinteraksi, dan 5 hubungan yang berlangsung antar warga pada latar
penelitian Rohidi 2012 : 243.
Data penelitian tentang pewarisan bentuk, nilai, dan makna tari Kretek, dianalisis data penelitiannya disesuaikan dengan dua tahap yang
telah dijelaskan diatas. Kedua tahap yang disebutkan di atas, analisis intraestetik terkait dengan bentuk tari Kretek, nilai dan makna tari Kretek,
proses pewarisan tari Kretek, dan pencipta tari Kretek. Analisis ekstraestetik berkaitan dengan faktor-faktor pendukung pewarisan tari Kretek, subyek
dan obyek penelitian dari hasil pengumpulan data.
3.4 Teknik Keabsahan Data