UJI EFEKTIVITAS PENGAWET KLOROBUTANOL 0,5 %b/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HIDROKLORIDA DOSIS GANDA

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Sterilisasi adalah menghilangkan semua bentuk kehidupan, baik bentuk

patogen maupun non patogen, vegetatif, maupun nonvegetatif, dari suatu objek
atau material. Sediaan yang termasuk sediaan steril yaitu sediaan obat suntik
bervolume kecil atau besar, cairan irigasi yang dimaksudkan untuk meredam luka
atau lubang operasi, larutan dialisa dan sediaan biologis seperti vaksin, toksoid,
antitoksin, produk penambah darah dan sebagainya. Sterilitas sangat penting
karena cairan tersebut langsung berhubungan dengan cairan dan jaringan tubuh
yang merupakan tempat infeksi dapat terjadi dengan mudah (Ansel, 1989).
Efektifitas dipengaruhi oleh jumlah mikroorganisme dan pengambilan Obat
tidak aseptis. Berdasarkan hasil penelitian evaluasi penggunaan sediaan farmasi
intravena untuk penyakit infeksi penderita rawat inap periode Oktober-Desember
2005 pada salah satu rumah sakit swasta di Kota Bandung diperoleh salah satu
data bahwa pelaksanaan penyiapan sediaan farmasi intravena sudah dilakukan
dengan baik, yaitu adanya kesesuaian antara takaran obat yang direkonstitusi

dengan jumlah pelarut yang digunakan, serta persyaratan kompatibilitasnya.
Namun, penyiapan sediaan tersebut belum dilakukan dengan teknik aseptis yang
baik (Surahman et al, 2008).
Sediaan injeksi difenhidramin hidroklorida memiliki aktifitas sebagai
antihistamin, antiemetik, antispasmodik, dan reaksi ekstrapiramidal karena obat
(Depkes RI, 2000). Pemberian injeksi difenhidramin hidroklorida diabsorbsi
secara baik dalam tubuh, dan memiliki efek samping sedasi, yang justru
menguntungkan pasien yang dirawat di rumah sakit atau pasien yang perlu banyak
tidur (Departemen Farter, 2007).
Wadah untuk obat suntik tersedia dalam bentuk wadah dosis tunggal
contohnya ampul dan wadah dosis ganda, contohnya vial. Wadah dosis tunggal
adalah suatu wadah yang kedap udara yang mempertahankan jumlah obat steril
yang dimaksudkan untuk pemberian parenteral sebagai dosis tunggal yang bila
dibuka tidak dapat ditutup rapat kembali dengan jaminan tetap steril. Wadah dosis

1

2

tunggal dirancang untuk menampung sejumlah obat yang dimaksudkan untuk

pemberian sebagai suatu dosis tunggal dengan cepat setelah wadah tersebut
dibuka (Ansel, 1989).
Wadah dosis ganda dilengkapi dengan penutup karet dan plastik untuk
memungkinkan penusukan jarum suntik tanpa membuka atau merusak tutup. Bila
jarum ditarik kembali kewadah, lubang bekas tusukan akan tertutup rapat kembali
dan melindungi isi dari pengotoran udara bebas. Apabila dinyatakan lain dalam
monografi, obat suntik dosis berganda diharuskan mengandung zat pengawet
antimikroba, dengan jumlah total yang terdapat dalam sediaan tidak boleh lebih
besar dari 30 ml, sehingga dapat membatasi jumlah tusukan yang dibuat pada
penutupnya dan dapat terjaga sterilitasnya serta untuk membatasi jumlah
pengawet antimikroba yang ada dalam sediaan (Ansel, 1989).
United State Pharmacopea (USP) mempersyaratkan vial dosis ganda untuk
injeksi diberikan batas penggunaan 28 hari setelah pengambilan pertama kecuali
label produk (dalam bungkusnya) menyatakan sebaliknya. Penggunaan vial dosis
ganda harus memperhatikan hal berikut yaitu mematuhi teknik aseptik yang ketat
saat penggunaan vial, menggunakan jarum steril baru dan alat suntik baru untuk
setiap penggunaannya, menyimpan vial di tempat yang bersih dan terlindung
menurut petunjuk pabrik, dan memastikan vial yang kesterilannya terganggu
untuk segera di buang (Dolan et al, 2010).
Zat pengawet yang cocok dapat ditambahkan ke dalam injeksi yang diisikan

dalam wadah dosis ganda atau injeksi yang dibuat secara aseptik (Depkes RI,
1979). Pengawet yang biasa lazim digunakan dalam sediaan injeksi ada beberapa
macam yaitu, Benzil alkohol ( 1%-2%), Klorobutol (0,2%-0,5%), Klorkresol
(0,1%-0,2%), Fenil etilalkohol (0,25%-0,5), Fenol (0,5%), Fenil merkurinitrat
(0,001%-0,002), Fenil merkuri asetat (0,001%-0,002%), Benzalkonium khlorida
(0,01%), Benzethonium khloride (0,01%), Kresol (0,3%-0,5%), metal-phidroksibenzoat (0,18%), Thimerosal (0,01%) (Agoes, 2009).
Klorobutanol adalah pengawet yang aktif terhadap bakteri gram positif dan
gram negatif pada konsentrasi 0,2% - 0,5 % b/v serta aktif sebagai antifungi
seperti Candida albicans, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus albus.
(Raymond, 2009).

3

Dari uraian diatas telah dilakukan penelitian tentang uji efektifitas pengawet
klorobutanol 0,5% b/v pada sediaan injeksi difenhidramin hidroklorida dosis
ganda dengan menggunakan metode pengujian inokulum yaitu dengan
menggunakan cara mikrobiologi dengan medium pertumbuhan tertentu.
1.2

Rumusan Masalah

Masalah yang terkait dari uraian latar belakang diatas adalah berapa lama

efektifitas klorobutanol 0,5% b/v pada sediaan injeksi difenhidramin hidroklorida
dosis ganda masih mempunyai efektifitas sebagai pengawet setelah ada perlakuan
segel kemasan dibuka dan dilakukan penusukan sediaan sampai hari ke-28.
1.3

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sterilitas sediaan injeksi

difenhidramin hidroklorida dosis ganda dengan pengawet klorobutanol 0,5% b/v
setelah segel kemasan terbuka dan dilakukan penusukan sediaan sampai hari ke28 untuk mengetahui efektifitas pengawet dengan uji sterilitas.
1.4

Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan setelah diuji sterilitasnya dapat dilakukan

pengembangan formula pada sediaan injeksi sediaan difenhidramin hidroklorida
dengan pengawet klorobutanol 0,5% b/v sediaan dosis ganda. Selain itu dapat
digunakan sebagai bahan referensi ilmiah bagi mahasiswa dalam melakukan

penelitian selanjutnya.

SKRIPSI
KIKI MEGA PUSPITA
UJI EFEKTIFITAS PENGAWET KLOROBUTANOL
0,5% b/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN
HIDROKLORIDA DOSIS GANDA

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013

Lembar Pengesahan

UJI EFEKTIVITAS PENGAWET KLOROBUTANOL
0,5 %b/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN
HIDROKLORIDA DOSIS GANDA

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program
Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2013

Oleh:

KIKI MEGA PUSPITA
NIM: 09040070

Disetujui Oleh:

Pembimbing I

Drs. Sugiyartono, M.Sc., Apt.

Pembimbing II

Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt.


ii

Lembar Pengujian

UJI EFEKTIVITAS PENGAWET KLOROBUTANOL
0,5 %b/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN
HIDROKLORIDA DOSIS GANDA

SKRIPSI
Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji
pada Tanggal 29 Juni 2013

Oleh :

KIKI MEGA PUSPITA
NIM : 09040070

Disetujui Oleh:

Penguji I


Penguji II

Drs. Sugiyartono, M.Sc., Apt.

Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt

Penguji III

Penguji IV

Drs. H. Achmad Inoni, Apt.

Engrid Juni Astuti, S.Farm, Apt.

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Y.M.E yang telah memberikan karunia, rahmat,

dan keilmuanya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Skripsi yang berjudul UJI EFEKTIVITAS PENGAWET KLOROBUTANOL
0,5% b/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HIDROKLORIDA
DOSIS GANDA telah selesai tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan Skripsi ini penyusun juga disertai berbagai kesulitan
dan hambatan. Akan tetapi berkat bimbingan, arahan, serta bantuan dari berbagai
pihak skripsi ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada:
1.

Drs. Sugiyartono, MS., Apt. sebagai Pembimbing I dan Arina Swastika
Maulita, S.Farm, Apt. sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan
penuh kesabaran, membimbing dan selalu meluangkan waktu maupun
dorongan moral memberi arahan-arahan terbaik kepada saya sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan.

2.

Drs. H. Achmad Inoni, Apt. dan Engrid Juni Astuti, S.Farm, Apt.sebagai
Dosen Penguji yang telah memberikan arahan, masukan, dan kritik yang

membangun terhadap penyusunan skripsi ini.

3.

Tri Lestari H.,M. Kep., Sp. Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Malang.

4.

Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M.Kes. selaku Ketua Program Studi Farmasi
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

5.

Ibu Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt. Selaku kepala laboratorium
program studi farmasi

6.

Dian Ernawati,S.Farm.,Apt. Selaku dosen wali


7.

Seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah
Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan selama
saya mengikuti program sarjana.

8.

Para laboran Laboratorium Formulasi Sediaan Steril, Laboratorium
Teknologi

Sediaan

Farmasi,

Laboratorium

iv

Kimia

Terpadu,

dan

Laboratorium Biomedik: Mas Ferdi, Mbak Susi, dan Mbak Fat yang banyak
membantu dan tidak pernah mengeluh selama proses penyusunan skripsi ini.
9.

PT. Aditamaraya Farmindo, PT. Brataco, dan PT. Elokarya yang telah
membantu dalam penyediaan bahan penelitian sehingga skripsi ini dapat
dikerjakan.

10.

Kedua Orang tuaku H.Y Adi Rianto dan Andriana Niyati serta adikku
Cecillia Diana & Agnes Jesica Natalia, Thank you very much for all. GBU

11.

Teman-teman skripsi Steril Hendra Kepala Suku, Badi Cowok Penakut,
Rhima Koki Omelet, Sulis & Citra Duo Macan yg bikin gempar, Riska
Bahar, dan Amin_ah. Terimakasih banyak atas kekompakan, kerjasama,
semangat ,saran, kritikan, dan masukannya, kalian semua rekan kerja yang
luar biasa, tidak kenal lelah, dan tidak tergantikan.

12.

FELOGA-KA (firda, eka, lita, ona, gaya, kiki, aminah) kebersamaan kita
selama 4 tahun begitu cepat. Tapi jangan sampai persahabatan kita sirna
seiring berjalannya waktu. SUKSES BUAT KITA SEMUA

13.

Teman-teman angkatan 2009 Program Studi Farmasi UMM.

14.

Prastino Ballian Ahmadin yang telah membantuku mengedit naskahku &
menemaniku. Thank u my boy friend 

15.

Riki Dwi yang slalu bersaing sama aku, inget qt janji wisuda bareng ya!!

16.

Tami & Cecek yang udah bantu q jilid naskah semhas secara spiral manual

17.

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimaksih atas
bantuan, dukungan, semangat, dan doa yang telah diberikan dalam
penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, semoga Tuhan Y.M.E membalas kebaikan Bapak, Ibu, dan

Saudara sekalian. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kefarmasian bagi kita semua.
Amin.
Malang, 29 Juni 2013

Kiki Mega Puspita
09040070
v

RINGKASAN
UJI EFEKTIFITAS PENGAWET KLOROBUTANOL 0,5% b/v
PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN
HIDROKLORIDA DOSIS GANDA
Sediaan injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi, atau
serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum
digunakan secara parenteral, suntikan dengan cara menembus, atau merobek
jaringan ke dalam atau melalui kulit atau selaput lender. Salah satu bentuk sediaan
injeksi adalah sediaan injeksi dosis ganda. Sediaan injeksi dosis ganda temasuk
sediaan farmasi yang berpeluang terkontaminasi mikroba, sehingga dapat
membahayakan kesehatan, kerusakan produk, perubahan estetika, dan perubahan
efikasi sediaan. Meninjau dari dfinisi sediaan injeksi dosis ganda, maka injeksi
dosis ganda mutlak harus ditambahkan pengawet untuk menghambat
pertumbuhan mikroba yang dapat masuk secara tidak sengaja selama atau setelah
proses produksi.
Pada penelitian ini pengawet yang digunakan adalah klorobutanol 0,5% b/v
pada sediaan injeksi dosis ganda difenhidramin hidrolorida volume 15 ml dengan
nomer batch yang sama sebanyak 70 vial. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan sterilitas sediaan injeksi difenhidramin hidrolorida dosis ganda
dengan pengawet klorobutanol 0,5% b/v setelah segel kemasan terbuka dan
dilakukan penusukan sediaan sampai hari ke-28 untuk mengetahui efektifitas
pengawet dengan uji sterilitas. Penelitian ini menggunakan metode inokulasi
langsung yang mengacu pada prosedur uji sterilitas yang tercantum pada
Farmakope Indonesia Edisi IV.
Tahap penelitian yang dilakukan adalah uji kontrol lingkungan, uji kontrol
suhu dan kelembaban di luar laminar air flow cabinet (lingkungan penyimpanan
sampel), uji ruangan di dalam laminar air flow cabinet sebelum pengujian
sterilitas dan saat pengujian sterilitas, pemeriksaan pendahuluan, uji sterilitas
media (kontrol negatif), uji fertilitas media (kontrol positif), uji sterilitas sampel
serta uji sterilitas blanko.
Pengujian sampel dilakukan secara aseptis di laminar air flow cabinet,
sampel diuji sterilitasnya setelah segel kemasan dibuka, dilakukan penusukan
pertama pada sediaan serta pengambilan dalam jangka waktu 28 hari. Uji sterilitas
sampel dilakukan pada hari ke-1, 7, 14, 21 dan 28 beserta tiga replikasi tiap
sampel dan blanko. Sampel yang akan diuji sterilitasnya dilakukan pemeriksaan
pendahuluan untuk mengetahui kondisi fisik dan menjamin sediaan yang
digunakan sebagai sampel masih dalam keadaan baik. Pengenceran juga
dilakukan sebelum uji sterilitas, dengan cara sampel diambil 1 ml dan diencerkan
dengan aqua pro injeksi steril untuk menghilangkan pengaruh antibakteri dan
antfungi yang ada dalam sediaan injeksi difenhidramin hidrolorida dosis ganda
sehingga tidak mempengaruhi hasil. Pengenceran didapat 1 : 4 untuk media
thioglikolat dan kassamino.
Mencegah adanya positif palsu dilakukan kontrol lingkungan LAFC
sebelum dan saat penujian sterilitas menggunakan media agar dan diinkubasi
selama 3 hari pada suhu 30-35oC. Kontrol pembanding menggunakan kontrol
vi

positif pada media thioglikolat ditambah bakteri Pseudomonas aeroginosa
sedangkan kassamino ditambah jamur Candida albicans. Kontrol negatif tidak
ada penambahan mikroorganisme kemudian diinkubasi selama 14 hari pada suhu
30-35oC untuk thioglikolat dan 20-25oC untuk kassamino.
Hasil penelitian yang telah dilakukan, klorobutanol 0,5% b/v efektif dalam
mempertahankan sterilitas sediaan injeksi difenhidramin HCl dosis ganda selama
28 hari setelah segel kemasan terbuka dan dilakukan penusukan sediaan sediaan
dengan penyimpanan pada suhu ruangan yang terkendali.

vii

ABSTRAK
UJI EFEKTIFITAS PENGAWET KLOROBUTANOL 0,5% b/v
PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN
HIDROKLORIDA DOSIS GANDA
Penelitiaan mengenai uji efektifitas pengawet klorobutanol dengan
konsentrasi 0,5% b/v pada sediaan injeksi difenhidramin hidroklorida dosis ganda.
Pengujian dilakukan dengan metode inokulasi langsung yaitu mengambil sediaan
menggunakan spuit injeksi secara aseptis kemudian dimaksukkan ke dalam media
thioglikolat dan kassamino. Sebelum dimasukkan ke dalam media sampel
diencerkan terlebih dahulu menggunakan aqua pro injeksi steril dengan
perbandingan 1 : 4, yang kemudian diinkubasi selama 14 hari pada suhu 30-35oC
untuk thioglikolat dan 20-25oC untuk kassamino. Penafsiran hasil dalam
penelitian ini dapat dilihat dari kontrol positif yang menunjukkan adanya
pertumbuhan mikroba, sedangkan kontrol negatif menunjukkan sediaan tetap
steril. Mikroba yang digunakan dalam penelitian ini adalah bakteri Pseudomonas
aeroginosa yang ditambahkan pada media thioglikolat dan jamur Candida
albicans yang ditambahkan pada media kassamino. Data yang diperoleh dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa pengawet klorobutanol dengan konsentrasi
0,5% b/v efektif mempunyai daya antibakteri atau mampu mempertahankan
sediaan tetap steril dalam jangka waktu penyimpanan 28 hari setelah segel
kemasan terbuka dan dilakukan penusukan sediaan.

Kata kunci : klorobutanol 0,5% b/v, difenhidramin hidroklorida, dosis ganda,
media thioglikolat dan kassamino

viii

ABSTRACT
EFECTIVITY TEST PRESERVATIVE CHLOROBUTANOL 0,5
% b/v TOWARD PREPARATION INJECTION
DIFENHIDRAMIN HYDROCHLORIC MULTIPLE DOSE
Study about the efectifity test preservative chlorobutanol with concentration
0,5% b/v in the preparation injection difenhidramin HCl multiple dose. The test
was done by using the direct inoculation method that is uptaking the preparation
using spuit injrction aseptically then put into the thioglikolat and kassamino
medium. Before they were put into the sample medium diluted previously by
using aqua pro sterile injection with the comparinson 1:4, which were then
incubated for 14 days at the temperature 30-35oC for thioglikolat and 20-25oC for
kassamino. The result interpretation in this study could be seen from the positive
control that swown the presence if microba growth. Meanwhile the negative
control shows that the preparation were still sterile. Microba used in this study
were bacteria Pseudomonas aeroginosa which were added to the thioglikat
medium and fungi Candida albicans for added in the kassamino medium. Data
obtained from this study shows that chlorobutanol preservatives with the
concentration 0,5% b/v are effective having the antibacterial power and able to
keep the preparation sterile in the storage period 28 days after the seal packaging
opened and the preparation injected.
Keywords : Chlorobutanol 0,5% b/v, difenhidramin HCl, multiple dose,
thioglikolat and kassamino medium.

ix

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii
LEMBAR PENGUJIAN ....................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
RINGKASAN ....................................................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................xv
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang .........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................4
2.1 Tinjauan Tentang Sediaan Injeksi Difenhidramin Hidroklorida .............4
2.1.1 Definisi Sediaan Injeksi .................................................................4
2.1.2 Kelebihan dan Kelemahan Sediaan Injeksi ...................................4
2.1.3 Tinjauan Farmakologi Sediaan Difenhidramin Hidroklorida ........6
2.2 Tinjauan Tentang Efektifitas Pengawet ...................................................7
2.2.1 Definisi Pengawet .........................................................................7
2.2.2 Mekanisme Kerja Pengawet ..........................................................7
2.2.3 Tipe Pengawet ...............................................................................8
2.2.4 Pengawet Klorobutanol 0,5% b/v .................................................8
2.2.5 Tinajuan Tentang Sifat Fisikokimia Klorobutanol .......................9
2.3 Tinjauan Wadah dan Penutup Sediaan Injeksi ......................................10
2.3.1 Definisi dan Macam-Macam Wadah Sediaan Injeksi ................10
2.3.2 Wadah Dosis Ganda ...................................................................10
2.3.3 Persyaratan Pengguaan Vial ........................................................11

x

2.4 Tinjauan Tentang Sterilisasi ..................................................................12
2.4.1 Definisi Sterilisasi .......................................................................12
2.4.2 Sterilisasi Uap (Autoklaf) ............................................................12
2.4.3 Sterilisasi Panas Kering (Oven) ....................................................12
2.4.4 Sterilisasi dengan Penyaringan ....................................................13
2.4.5 Sterilisasi Gas ..............................................................................14
2.4.6 Sterilisasi dengan Radiasi ............................................................14
2.4.7 Teknik Aseptik ............................................................................14
2.5 Tinjauan Tentang Sterilitas ....................................................................16
2.5.1 Media Untuk Uji Sterilitas ...........................................................17
2.5.2 Pengambilan Sampel Untuk Uji Sterilitas ...................................19
2.5.3 Prosedur Umum ...........................................................................19
2.5.4 Metode Uji Sterilisasi ..................................................................21
2.5.5 Kontrol dalam Uji Sterilitas .........................................................22
2.5.6 Penafsiran Hasil Uji Sterilitas ......................................................24
2.5.7 Mikroorganisme yang Digunakan ...............................................24
2.5.8 Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Injeksi oleh Mikroba ..........26
2.5.9 Sumber-Sumber Kontaminasi Mikroorganisme ..........................28
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL .................................................................30
3.1 Uraian Kerangka Koseptual ...................................................................30
3.2 Skema Kerangka Konseptual .................................................................32
BAB 4 METODE PENELITIAN ..........................................................................33
4.1 Desain Penelitian ...................................................................................33
4.2 Lokasi Penelitian ...................................................................................33
4.3 Waktu Penelitian ....................................................................................33
4.4 Bahan dan Alat yang Digunakan ...........................................................33
4.4.1 Bahan ...........................................................................................33
4.4.2 Alat ..............................................................................................33
4.5 Subjek Penelitian ...................................................................................34
4.6 Skema Kerangka Operasional ................................................................35
4.7 Prosedur Penelitan .................................................................................36
4.7.1 Sterilisasi Alat ..............................................................................36

xi

4.7.2 Prosedur Pembuatan Sediaan Injeksi Difenhidramin HCl ..........36
4.7.3 Menyiapkan unit Laminar Air Flow ............................................37
4.7.4 Kontrol Ruangan LAFC ..............................................................37
4.7.5 Kontrol Ruangan diluar LAFC ....................................................37
4.7.6 Kontrol Suhu dan Kelembapan Lingkungan diluar LAFC ........37
4.7.7 Penyiapan Media .........................................................................38
4.7.8 Uji Sterilitas Pendahuluan ...........................................................38
4.7.9 Pembukaan Segel Kemasan dan Penusukan ................................38
4.7.10 Pengambilan Sampel .................................................................39
4.7.11 Inokulasi Sampel .......................................................................41
4.7.12 Penghitungan Koloni ..................................................................40
4.7.13 Uji Fertilitas Media ...................................................................41
4.7.14 Uji Sterilitas Media ...................................................................41
4.8. Pengamatan dan Penafsiran Sampel Uji ...............................................42
BAB 5 HASIL PENELITIAN ...............................................................................43
5.1 Hasil Uji Kontrol Lingkungan diluar LAFC ........................................43
5.2 Hasil Uji Kontrol Suhu dan Kelembaban ..............................................44
5.3 Hasil Uji Kontrol Ruangan LAFC Sebelum Uji Sterilitas ....................44
5.4 Hasil Uji Kontrol Ruangan LAFC Saat Uji Sterilitas ...........................45
5.5 Hasil Pemeriksaan Pendahuluan ............................................................46
5.6 Hasil Uji Kontrol Fertilitas Media (Kontrol Positif) .............................46
5.7 Hasil Uji Kontrol Sterilitas Media (Kontrol Negatif)............................48
5.8 Hasil Uji Sterilitas Sampel dan Blanko .................................................50
BAB 6 PEMBAHASAN ........................................................................................53
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................57
7.1 Kesimpulan ............................................................................................57
7.2 Saran ......................................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................58
LAMPIRAN ...........................................................................................................60

xii

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

II.1 Pengawet yang Digunakan .............................................................................8
II.2 Klasifikasi Ruangan Steril ............................................................................15
II.3 Perlengkapan dan Kandungan Kuman Dari Manusia ..................................16
II.4 Volume Pengambilan Sampel ......................................................................19
II.5 Jumlah Volume dan Media Untuk Bahan Cair ............................................20
IV.1 Pengambilan Sampel diluar LAFC ..............................................................39
IV.2 Pengambilan Sampel Uji .............................................................................39
V.1 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Penyimpanan Sampel .................................43
V.2 Hasil Uji Kontrol Suhu dan Kelembaban Lingkungan Penyimpanan .........44
V.3 Hasil Uji Kontrol Ruangan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC)
Sebelum Pengujian sterilitas ........................................................................45
V.4 Hasil Uji Kontrol Ruangan LAFC Saat Pengujian Sterilitas .......................46
V.5 Hasil Pemeriksaan Pendahuluan ..................................................................46
V.6 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) ..................................................47
V.7 Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) ................................................48
V.8 Hasil Uji Sterilitas Sediaan Injeksi Difenhidramin HCl Dosis
Ganda dengan Pengawet Klorobutanol 0,5% b/v Setelah
Penusukan Satu Kali dan Blanko Pada Media Thioglikolat ........................51
V.9 Hasil Uji Sterilitas Sediaan Injeksi Difenhidramin HCl Dosis
Ganda dengan Pengawet Klorobutanol 0,5% b/v Setelah
Penusukan Satu Kali dan Blanko Pada Media Kassamino ..........................52

xiii

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

2.1

Rumus Bangun Difenhidramin Hidroklorida ................................................6

2.2

Rumus Bangun Klorobutanol ........................................................................9

3.1

Skema Kerangka Konseptual .......................................................................32

4.1

Skema Kerangka Operasional ......................................................................35

5.1

Cawan Petri Sebelum Uji Sterilitas .............................................................44

5.2

Cawan Petri Saat Uji Sterilitas ....................................................................45

xiv

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1

Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................60

2

Surat Pernyataan Bebas Plagiasi ..................................................................61

3

Sertifikat Pengawet ......................................................................................62

4

Sertifikat Bahan Aktif ..................................................................................63

5

Sertifikat Jamur Candida albicans ..............................................................64

6

Sertifikat Bakteri Pseudomanas aeruginosa ...............................................65

7

Perhitungan Bahan Sediaan Injeksi Difenhidramin HCl .............................66

8

Tabel Hasil Sterilitas Sampel........................................................................67

9

Tabel Hasil Pengamatan Uji Inaktivasi Sampel Sediaan
Difenhidramin HCl Pada Media Thioglikolat .............................................68

10

Tabel Hasil Pengamatan Uji Inaktivasi Sampel Sediaan
Difenhidramin HCl Pada Media Kassamino ...............................................69

11

Foto Hasil Pengamatan Uji Sterilitas Sampel dan Blanko
Media Thioglikolat .......................................................................................70

12

Foto Hasil Pengamatan Uji Sterilitas Sampel dan Blanko
Media Kassamino ........................................................................................75

13

Foto Vial Sediaan .........................................................................................80

14

Foto Lingkungan Tempat Penyimpanan Sampel ..........................................81

15

Foto Hasil Uji Kontrol Lingkungan diluar LAFC ........................................82

16

Foto Hasil Uji Kontrol Ruangan LAFC Sebelum Uji Sterilitas ..................83

17

Foto Hasil Uji Kontrol Ruangan LAFC Saat Uji Sterilitas ........................86

18

Foto Jumlah Koloni Bakteri dan Jamur yang Ditanam Pada Media ............89

19

Foto Hasil Uji Fertilitas dan Uji Sterilitas Media .........................................90

20

Foto Bahan dan Alat yang Digunakan Dalam Penelitian .............................91

xv

DAFTAR PUSTAKA
Agoes, G., 2009. Sediaan Farmasi Steril. Seri Farmasi Industri 4, Bandung: ITB,
hal 1-5,8-16,19-21, 55-62, 95-99, 143, 223-234, 241-243,259
Ansel, H.C., 1989. Pengantar Sediaan Farmasi (Penerjemah Farida Ibraim).
Edisi keempat, Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia, hal 176- 177. 399400, 411- 417. 423, 433- 434.
Buchanan, R. a, 1974 Bergey's Manual of Determinative Bacteriologi.
Baltimore : The Williams and Wilkins Co,.
Cooper and Gunn's. 1972. Dispensing For Pharmaceutical Student. Twelfth
Edition. Ptman Medical, pp: 300-549
Denyer, P. R. 2007. Guide to Microbiological Control in Pharmaceutical and
Medical Devices. 2nd Edition. New York : CRC Press. Pp: 92-94.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979. Farmakope Indonesia. Edisi
III. Jakarta, hal 889-890.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995. Farmakope Indonesia. Edisi
IV. Jakarta, hal 9-10, 885-862, 891.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009. Suplemen I Farmakope
Indonesia. Edisi IV. Jakarta, hal 1512-1514
Dolan, S.A. et al., 2010. AJIC Special Article APIC Position Paper: Safe
Injection, Infution, and Vial Practices in Health Care. Washington DC,
pp: 168-170
Gerland K, e. a. 2011. AHFS DRUG INFORMATION ESSENTIALS.
Bethesda, Maryland : American Society of Health-System Pharmacists .
Hadioetomo, R.S., 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama, hal 102-140.
Jawetz., E., Melnick J.L Adelberg E.A., 1992. Mikrobiologi untuk profesi
kesehatan (alih bahasa: Gerard Bonang). Edisi ke-16, Jakarta: EGC, hal
263-264, 382-385
Lachman, H.A., Leon L., 1993. Pharmacetical Dosage Forms. 2nd Edition .
New York : Marcell Dekker, INC, pp: 24
Lukas, S., 2006. Formulasi Steril. Yogyakarta : Penerbit C.V Andi Offset, hal 6,
25, 31,37

xvi

Remington, J. 1995. The Science and Pharmacy. Easton, penssylvania : Mark
Publishing Company.P :1285
Rowe, C.R., 2009. Handbook Of Pharmaceutical Exipients. 6th Edition.
London: Pharmaceutical Press, pp: 166
Surahman, Emma, dkk., 2005. Evaluasi Penggunaan Sediaan Farmasi
Intravena untuk Penyakit Infeksi Pada Salah Satu Rumah sakit di Kota
Bandung. Majalah Ilmu Kefarmasian ISFI. Vol V. No 1,April 2008, 21-29. hal
37-38
Sweetman, s. e. 2009. Martindale's Drugs Restricted in Sport Pocket
Companion. Pharmaceutical Press, pp: 577
Sylvia T. pratiwi. 2008. Mikrobiologi Farmasi. yogyakarta : Penerbit Erlangga
Turco, S, 1997. Steril Dosage Form. 2nd Edition. Philadelphia : LEA &
FEBIGER, hal 11
USP 32 – NF 27 2009. United States Pharmacopeia and The National
Formulary. Rockville (MD): The United States Pharmacopeial Convention.
Voight, R., 1995. Buku Ajar Teknologi Farmasi. Edisi V. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press, hal 755, 761, 970-977.

xvii