Pengeluaran Konsumsi LANDASAN TEORI

c. Liquefied Petroleum Gas LPG lebih bersih daripada minyak tanah, sehingga dapat mengurangi tingkat polusi udara. d. Subsidi Liquefied Petroleum Gas LPG sudah berhasil diterapkan di negara–negara lain seperti India dan Brasil.

2.10. Pengeluaran Konsumsi

Pengeluaran konsumsi beberapa diantaranya meliputi pengeluaran konsumsi rumah tangga keluarga. Dalam keadaan normal, sebagai salah satu komponen daripada pendapatan nasional, pengeluaran konsumsi pada umumnya tidak pernah mempunyai angka di bawah lima puluh persen Soediyono, 1997 : 147 . Untuk memahami pengeluaran konsumsi, ada baiknya terlebih dahulu memahami beberapa teori tentang pengeluaran konsumsi yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi. Teori pertama adalah teori yang dikemukakan oleh J.M. Keynes, yang menyatakan bahwa Konsumsi seseorang akan tergantung pada tingkat pendapatan yang telah diterima pendapatan aktual atau absolut oleh seseorang atau masyarakat. Di dalam teori tersebut Keynes menjelaskan bahwa jika terjadi kenaikan pendapatan aktual maka kenaikan konsumsi seseorang lebih kecil dari kenaikan pendapatan aktual yang diterima. Hal ini dikarenakan seseorang pasti menyisihkan sebagian pendapatan yang diterimanya untuk tujuan lain yaitu menabung dan membayar hutang. Teori yang dikemukakan oleh Keynes tersebut serupa dengan yang diungkapkan oleh Albert Ando, Franco Modigliani dan Richard Brunberg. Menurut Albert, Franco dan Richard, pengeluaran konsumsi akan tergantung dari siklus hidup seseorang pada saat seseorang belum, bekerja, maka untuk membiayai pengeluaran konsumsinya ia akan disubsidi oleh oleh orang tuannya atau hutang. pada saat sudah bekerja ia akan menyisihkan sebagian pendapatannya guna ditabung untuk membayar utang sebelum ia bekerja dan membiayai konsumsi setelah pensiun, seperti telah disebutkan,ia akan memakai tabung annya untuk membiayai konsumsinya. Kamaludin, 2001: 67. Menurut Milton Friedman menyatakan bahwa, konsumsi seseorang tergantung pada pendapatan permanennya pendapatan yang rutin ia terima setiap periode tertentu dan bukan pada pendapatan transiteori pendapatan yang tak terduga Kamaluddin,2001: 86. Jika ahli ekonomi diatas menyatakan bahwa pengeluran konsumsi sangat dipengaruhi oleh pendapatan absolut atau pendapatan permanennya, maka sedikit berbeda dengan teori James Dussenberry 1949 yang menyatakan bahwa, Pengeluaran konsumsi seseorang bukan tergantung dari pendapatan absolute aktualnya tetapi tergantung dari pendapatan relatifnya Kamaluddin,2001: 87. Maksud dari teori James Dussenberry tersebut adalah konsumsi seseorang tergantung dari tingkat pendapatannya atau relatif dibanding terhadap pendapatan orang lain. Orang yang pendapatannya lebih rendah akan meniru pola konsumsi orang yang pendapatannya lebih tinggi di sekelilingnya. Karakteristik lain dari pengeluaran konsumsi adalah sekali pengeluaran konsumsi seseorang meningkat, maka tidak mungkin pengeluaran konsumsi tersebut menurun sekalipun pendapatannya menurun. Dari beberapa teori tersebut maka dapat dikatakan bahwa pengeluaran konsumsi merupakan keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhannya di mana pengeluaran tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh pendapatannya tetapi juga lingkungan atau masyarakat sekitar ia tinggal.

2.11. Kerangka Berpikir Penelitian