Aktivitas GR
ditentukan melalui
pengukuran menggunakan
spektrofotometer  berdasarkan  kepada  oksidasi  NADPH  pada  panjang gelombang  340  nm.
Aktivitas  enzim  diekspresikan  sebagai  nmol  dari NADPH yang dioksidasi per mg protein per menit.
c.  Enzim Superoxida Dismutase SOD Pengamatan aktifitas enzim SOD dilakukan berdasarkan metode yang
dilakukan  oleh  Jiang  dan  Huang  2001.  Untuk  mengukur  aktivitas  enzim SOD,  0,05  ml  supernatan  ditambahkan  kedalam  tabung  reaksi  yang  telah
berisi 0,2 mL EDTA 0,1 M, 0,1 mL Nitroblue tetrazolium NBT, serta buffer fosfat 0,0067 M pada pH 7,8. hingga diperoleh campuran sebanyak 3 ml.
Setelah  itu  campuran  tersebut  diinkubasikan  kedalam  kotak  cahaya dengan  diberi  penerangan  lampu  Neon  20  watt  selama  3  menit,  dimana
sebelumnya  kotak  telah  dipanaskan  selama  15  menit.   Setelah  itu  campuran ditambahkan  0,05  ml  riboflavin  0,12  mM  dan  diinkubasikan  kembali.
Pengukuran dilakukan setiap 1 menit dengan mengukur tingkat absorbansinya pada panjang gelombang 560 nm.
6. Analisis prolin
Analisis  prolin  dilakukan  menggunakan  metode  modifikasi  Bates  1973, dengan  menggunakan  spektrofotometer  dengan  prolin  murni  sebagai  standar.
Asam  ninhydrin  disiapkan  sebagai  pereaksi  dengan  melarutkan  1  g  ninhidrin dalam  30  ml  asam  asetat  glasial  dan  20  ml  6  mol  asam  asetat.   Larutan
didinginkan  dan  disimpan  selama  24  jam  hingga  pereaksi  ini  siap  digunakan. Daun  sampel  tanaman  sebanyak  0,05  g,  diekstraksi  dalam  10  ml  asam
sulfosalisilik  3  menggunakan  mortar,  lalu  disentrifuse  dengan  kecepatan  6000 rpm selama 5 menit dan diambil supernatannya.
Setelah dipisahkan, supernatan diterra sebanyak 10 ml, 2 ml cairan sampel diambil dan direaksikan dengan 2 ml asam ninhidrin dan 2 ml asam asetat glasial.
Setelah  itu  tabung  reaksi  dipanaskan  selama  1  jam  pada  suhu  100 C,  kemudian
proses  reaksi  diakhiri  dalam  ice-bath.   Campuran  ini  selanjutnya  diekstraksi dengan 4 ml toluen, dikocok menggunakan test tube stirrer selama 15 – 20 detik.
Larutan toluen dipisahkan dari endapan yang terbentuk, lalu diukur absorbansinya
=  µg prolinml x ml toluen  115,5  µg µmol g sampel  5
= µ mol prolin  g bobot basah pada  panjang  gelombang  520  nm,  untuk  blanko  digunakan  toluen.   Konsentrasi
prolin ditentukan dari kurva standar dan dihitung berdasarkan berat segar yaitu :
[
7. Analisis klorofil
Analisis klorofil dilakukan ketika tanaman yang diberi perlakuan cekaman sudah  mencapai  tahap  kritis  yaitu  pada  hari  ke  14  sebelum  dilakukan  recovery.
Daun  tanaman  diambil  dan  ditimbang  menggunakan  timbangan  analitik  seberat 0,05  g,  lalu  daun  dihaluskan  menggunakan  mortar  setelah  ditambahkan  2  ml
aseton  80.   Selanjutnya  homogenat  diambil  sebanyak  2  ml  dan  dimasukkan kedalam  mikrofilter  dan  di  sentrifuse  pada  5.410  g  selama  20  detik  untuk
memisahkan  supernatan  dari  bahan  tanaman  daun. Ekstraksi  dilakukan
beberapa  kali  sampai  bahan  tidak  berwarna  lagi.   Supernatan  ditera  sebanyak  10 ml dan diamati menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 645 nm
untuk mengamati klorofil A dan 663 nm untuk klorofil B. Kandungan klorofil A dan B diketahui dengan menggunakan rumus :
klorofil A mgmg sampel = {12,7 x A 663 – 2,69 x A 645} x Fp Bobot sampel mg
klorofil B mgmg sampel = {22,9 x A 645 – 4,68 x A 645} x Fp Bobot sampel mg
dimana Fp faktor pengencer = 10 ml x 1 liter 1000 ml
8. Produksi