Pengertian Evaluasi Kurikulum Prinsip-prinsip Evaluasi Kurikulum

24

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Evaluasi Kurikulum

Evaluasi adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliabel untuk membuat keputusan tentang suatu program Purwanto dan Atwi Suparman, 1999. Rutman and Mowbray 1983 mendefinisikan evaluasi adalah penggunaan metode ilmiah untuk menilai implementasi dan outcomes suatu program yang berguna untuk proses membuat keputusan. Chelimsky 1989 mendefinisikan evaluasi adalah suatu metode penelitian yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi dan efektifitas suatu program. Menurut Harsono 2005, kurikulum merupakan gagasan pendidikan yang diekpresikan dalam praktik. Dalam bahasa latin, kurikulum berarti track atau jalur pacu. Saat ini definisi kurikulum semakin berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan tetapi juga termasuk seluruh program pembelajaran yang terencana dari suatu institusi pendidikan. Sedangkan dalam Sisdiknas, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu Pasal 1 Butir 19 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dari beberapa definisi kurikulum di atas maka dapat disimpulkan pengertian evaluasi kurikulum, adalah penelitian yang sistematik tentang manfaat, kesesuaian efektifitas dan efisiensi dari kurikulum yang diterapkan. Dengan pengertian lain evaluasi kurikulum adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliable untuk membuat keputusan tentang kurikulum yang sedang berjalan atau telah dijalankan. 25

B. Prinsip-prinsip Evaluasi Kurikulum

Sasaran utama pelaksanaan penilaian ditujukan untuk mengetahui sampai sejauh mana siswa dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Tujuan merupakan acuan dari seluruh komponen dalam kurikulum. Baik komponen bahan, metode maupun evaluasi. Luas dan dalamnya isi kurikulum bergantung pada banyak ditentukan oleh tujuan yang hendak dicapai. Berdasarkan penjelasan di atas dalam melakukan evaluasi kurikulum perlu dipegang prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Evaluasi mengacu pada tujuan. Tujuan sebagai acuan ini harus dirumuskan terlebih dahulu sehingga dengan jelas menggambarkan apa yang hendak dicapai. Prinsip lain dari penggunaan tujuan sebagai acuan dalam evaluasi adalah bahwa rumusan itu harus dapat menggambarkan bentuk perilaku yang dapat diukur. Tekanan utama dalam menentukan bobot sasaran dalam evaluasi banyak ditentukan oleh banyak bentuk kurikulum yang diterapkan. 2. Evaluasi bersifat komprehensif atau menyeluruh. Ada 2 macam kemungkinan dalam penilaian pencapaian tujuan evaluasi kurikulum. Pertama, melakukan evaluasi dengan butir soal sebanyak-banyaknya sesuai dengan nbanyaknya tujuan atau bahan secara kuantitatif. Kedua, dengan cara mengambil sampel yang mewakili bentuk-bentuk tujuan tertentu sehingga diperoleh butir-butir soal yang tidak terlalu banyak dan dapat dilakukan dalam waktu singkat. 3. Evaluasi dilaksanakan secara objektif. Maksud utama yang terkandung dalam pelaksanaan evaluasi kurikulum adalah sebagai dasar untuk memberikan balikan atau feedback. Keobyektifan ini dimaksudkan, 26 bahwa evaluasi harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, tanpa ada pengaruh luar dari faktor guru maupun siswa itu sendiri. Agar data yang diperoleh itu dapat dijadikan dasar feedback dalam kurikulum maka alat yang digunakan daam evaluasi harus memenuhi kriteria, sbb: Alat evaluasi harus sesuai dengan saaran yang hendak dicapai. Alat yang digunakan harus terpercaya valid. Alat yang digunakan harus terandalkan Reliabel. Alat evaluasi harus signifikan atau dapat dipercaya.

C. Bentuk-Bentuk Pelaksanaan Kurikulum

Dokumen yang terkait

ANALISIS OVEREDUCATION TERHADAP PENGHASILAN TENAGA KERJA DI INDONESIA BERDASARKAN SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL 2007

6 234 19

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, INVESTASI SWASTA, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI EKS KARESIDENAN BESUKI TAHUN 2004-2012

13 284 6

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

ANALISIS PROSES PENYUSUNAN PLAN OF ACTION (POA) PADA TINGKAT PUSKESMAS DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2007

6 120 23

ERBANDINGAN PREDIKSI LEEWAY SPACE DENGAN MENGGUNAKAN TABEL MOYERS DAN TABEL SITEPU PADA PASIEN USIA 8-10 TAHUN YANG DIRAWAT DI KLINIK ORTODONSIA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS JEMBER

2 124 18

HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 100 15

INTENSI ORANG TUA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENIKAHKAN ANAK PEREMPUAN DI BAWAH USIA 20 TAHUN DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN BONDOWOSO

10 104 107

SOAL LATIHAN UTS IPA KELAS 1 SEMESTER 1 GANJIL 2016 KUMPULANSOALULANGAN

5 199 1

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58