Aspek-aspek Kreativitas Hakikat Kreativitas

17 kenyamanan, keakraban, kebutuhan dan keteraturan, ketakhayulan, merasa ditentukan oleh nasib, hereditas atau kedudukan seseorang di dalam hidup. Menurut Murphy 1980 dalam Utami Munandar 1992: 35 jika anda mempunyai keinginan yang kuat untuk membebaskan diri dari kebiasaan yang menghambat ungkapan kreatif, anda telah sembuh 51. Menemukan faktor internal merupakan langkah pertama untuk mengatasinya. Dalam membantu mewujudkan kreativitas siswa, perlu dilatih dalam keterampilan tertentu sesuai dengan minat pribadinya dan diberi kesempatan untuk mengembangkan bakat dan talenta mereka. Guru dan orang tua perlu mkenciptakan iklim yang merangsang pemikiran dan keterampilan kreatif, serta menyediakan sarana prasarana. Utami Munadar menjelaskan keberhasilan kreatif adalah persimpangan intersection, antara keterampilan anak dalam bidang tertentu domain skill, keterampilan berpikir dan bekerja kreatif, dan motivasi instrinsik, dapat juga disebut motivasi batin. Dalam penelitian ini, faktor-faktor kreativitas guru diambil dari penelitian Dwi Novianto dalam skripsi yang berjudul ”Kreativitas Guru Penjasorkes Dalam Menyikapi Keterbatasan Sarana dan Prasarana Pembelajaran Penjasorkes Pasca Gempa Bumi 27 Mei 2006 di Sekolah Dasar, yaitu sebagai berikut: 1 Kemampuan guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dalam melihat masalah dalam pembelajaran penjasorkes. 18 2 Kemampuan guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan menuangkan atau mengimplementasikan ide-ide sebagai upaya dalam memecahkan masalah dalam pembelajaran penjasorkes. 3 Kemampuan menerapkan hal-hal baru dalam pembelajaran penjasorkes.

2. Hakikat Guru Penjasorkes

a. Pengertian Guru

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah UU no 14 2005. Sedangkan Menurut Muhibbin Syah 1995: 224, guru adalah tenaga pendidik yang pekerjaan utamanya mengajar. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak harus di lembaga pendidikan formal seperti sekolah. Guru sebagai figur di sekolah harus memiliki kompetensi atau kemampuan mengajar sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan Guru pendidikan jasmani adalah seseorang yang memiliki jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian- keahlian dalam usaha pendidikan dengan jalan memberikan pelajaran pendidikan jasmani. Guru merupakan pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan, walaupun dalam kenyataan masih ada orang di luar