Keuntungan dan Kerugian Beton

13 a. Bahan baku semen dan senyawa-senyawa semen Susunan senyawa semen Portland secara kimia dengan analisis kimia, akan terlihat jumlah oksida yang membentuk bahan semen. Semen dibuat dari bahan-bahan atau unsur-unsur yang mengandung oksida-oksida. Unsur-unsur tersebut tercantum pada table 1 dibawah ini. Tabel 1. Komponen bahan baku semen Wuryati dan Candra, 2001 Jenis Bahan Persen Batu kapur CaO 60-65 Pasir silikat SiO 2 17-25 Tanah liat Al 2 O 3 3-8 Bijih besi Fe 2 O 3 0.5-6 Magnesia MgO 0.5-4 Sulfur SO 3 1-2 Soda Na 2 O + K 2 O 0.5-1 b. Pengaruh semen terhadap air Ketika semen diberi air, air akn berangsur-angsur mengadakan persenyawaan dengan senyawa-senyawa semen. Sebagian dari senyawa semen akan larut membentuk senyawa dengan air, yaitu membentuk gel agar-agar. Agar-agar ini akan mengendap menyelubungi butir-butir semen yang lain. Bila jumlah airnya cukup banyak, pembentukan agar-agar ini pun dapat berlanjut. Akan tetapi, 14 hal ini tergantung pula pada besarnya butiran semen yang ada. Oleh karena itu semen yang butirannya semakin halus, kan semakin cepat mengadakan senyawa dengan air. Suatu semen yang baru saja bercampur dengan air pasta semen, merupakan suatu massa plastis yang terdiri dari butiran semen dan air. Setelah pasta semen mulai mengeras, tampaknya bervolume tetap. Hasil pengerasan ini terdiri dari hidrat senyawa- senyawa semen yang ada, yang berupa agar-agar, kristal-kristal, kapur padam, sedikit senyawa lain, dan butiran semen yang tidak bersenyawa dengan air. Sisa air yang tidak bersenyawa dengan semen mengisi pori- pori antara benda tadi, yang disebut pori-pori kapiler, didalam agar- agar itu sendiri terdapat pori-pori agar-agar yang berisi air. Air yang ada didalam agar-agar inidapat melanjutkan hidrasi bagi butir semen yang belum bersenyawa bila jumlah air dari luar berkurang. Persenyawaan air dengan semen tidak terjadi dalam waktu yang singkat. Derajat pengerasan ini terutama dipengaruhi oleh susunan senyawa semen, kehalusan dari butiran semen, jumlah air yang dicampurkan, dan jumlah air yang ada disekitar butir semen. 15

2. Agregat

Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran pembuatan mortar dan beton. Agregat aduk dan beton juga dapat didefinisikan sebagai bahan yang dipakai sebagai pengisi atau pengkurus, dipakai bersama dengan bahan perekat, dan membentuk suatu massa yang keras, padat bersatu, yang disebut adukan beton Wuryati dan Candra, 2001. Ditinjau dari besarnya butiran, maka agregat dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: a. Agregat halus Agregat halus adalah agregat yang semua butirannya menembus ayakan dengan lubang 4.8 mm. agregat halus dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: 1 Pasir galian Pasir galian dapat diperoleh langsung dari permukaan tanah, atau dengan cara menggali dari dalam tanah. Pasir jenis ini pada umumnya tajam, bersudut, berpori, dan bebas dari kandungan garam yang membahayakan. Namun, karena pasir ini diperoleh dengan cara menggali maka pasir ini sering bercampur dengan kotoran atau tanah, sehingga sering harus dicuci dulu sebelum digunakan.