Pengujian Kuat Lentur Pembahasan 1. Pengujian Kuat Tekan

86

B. Saran

Adapun saran berdasarkan pengujian yang telah dilakukan terhadap kuat tekan dan kuat lentur beton berserat campuran, yaitu sebagai berikut: 1. Pada proses perawatan curing compound dilakukan dengan semaksimal mungkin dan diusahan air mengenai seluruh bagian beton sehingga beton tetap lembab. 2. Pencampuran bahan pokok dan bahan tambah harus benar-benar tercampur hingga homogen agar dapat menghasilkan kekuatan dan daya tahan yang maksimal. 3. Dalam pencampuran serat harus tercampur dengan merata dan tidak menggumpal pada satu bagaian agar pada saat pengujian dapat berperan dengan baik. 4. Pada proses penumbukan dilakukan dengan seimbang.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan masalah antara lain: 1. Pengecoran yang dilakukan ditempat terbuka langsung terkena sinar matahari sehingga membuat air lebih cepat menguap dan beton akan kehilangan kelecakan. 2. Keterbatasan bak perendam beton, sehingga beton direndam seadanya. 3. Perendaman dilakukan di luar ruang dan terpapar matahari, sehingga suhu air pada siang hari bisa lebih tinggi dari standar yang ditentukan 27 o . 87 4. Mixer yang digunakan kecil, sehingga pengadukan dilakukan setengah-setengah tidak bisa langsung satu adukan. 5. Proses pemadatan sulit dilakukan dan kurang terkontrol. 6. Hasil adukan kurang homogen dan serat menggumpal. 88 DAFTAR PUSTAKA Ahmad dkk. 2009. Jurnal Teknik Sipil: Analisis Pengaruh Temperatur terhadap Kuat Tekan Beton. Makassar: Universitas Negeri Makassar. Anonim. 1982. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia PUBI-1982. Bandung: Departemen Pekerjaan Umum. Armeyn. 2006. Hubungan Faktor Air Semen dan Lama Waktu Pengadukan dengan Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi. Padang: Institut Teknologi Padang. Balitpang PU Kementerian Umum, 2005. RSNI T-02-2005 Standar Pembebanan untuk Jembatan. Kementerian Pekerjaan Umum. Biro Pusat Statistik. 2013. Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis Tahun 1987-2011. diakses dari http:www.bps.go.idtab_subview.php?tabel=1daftar=1id_subyek=17 notab=12. Pada tanggal 27 Juni 2015, jam 21:30 WIB. Darlan. 2014. Kontruksi Perkerasan Lentur. diakses dari http:binamarga.grobogan.go.idinfo-bina-margakarya-artikel-ilmiah119- konstruksi-perkerasan-lentur-flexible-pavement. pada tanggal 5 Oktober 2015, jam 20:20 WIB. Ferry, N. 2011. Sifat Serat Polyprolylene. diakses dari http:www.ferryndalle.com201111sifat-serat-polypropylene.html. pada tanggal 20 Juli 2015, Jam 15:15 WIB. Hannant, D.J., 1978, Fiber Cements and Fiber Concretes, Chicester: John Wiley Sons. Kusumo dan Laurensius A.D. 2003. Pengaruh Penambahan Serat Baja Lokal Kawat Bendrat pada Beton Memadat Mandiri Self Compacting Concrete. Yogyakarta: UAJY. Laintarawan, dkk. 2009. Buku Ajar Kontruksi Beton 1. Denpasar: Universitas Hindu Indonesia. Nugraha dan Antoni. 2007. Teknologi Beton dan Material, Pembuatan ke Beton Kinerja Tinggi. Yogyakarta: Andi Offset.