Berkaitan dengan kemampuan awal peserta didik, sebagian besar peserta didik SMA Negeri 2 WATES adalah peserta didik dari semua
kalangan ekonomi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi sekolah untuk tetap berprestasi dan menjalankan misi pengajarannya dengan
baik. Pembelajaran yang dilakukan oleh sebagian besar guru masih
melakukannya secara konvensional, yang didominasi dengan ceramah dan hanya memposisikan peserta didik sebagai penerima materi. SMA
Negeri 2 WATES memiliki media pembelajaran seperti perangkat LCD, namun dalam hal penggunaan masih belum bisa dimanfaatkan secara
maksimal. Dalam rangka untuk meningkatkan minat para peserta didik selama mengikuti pembelajaran, guru harus pandai menggunakan
strategi pembelajaran yang menarik dan tepat dalam penyampaian materi, khususnya dalam pelajaran sejarah. Hal ini disebabkan karena
sejarah masih sering dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang mudah dan membosankan, sehingga banyak peserta didik yang terkesan
kurang berminat terhadap mata pelajaran ini.
B. PERUMUSAN PROGRAM DAN RANCANGAN PPL
Pada perumusan
program kerja,
tidak sepenuhnya
semua permasalahan yang teridentifikasi dimasukkan ke dalam program kerja.
Pemilihan dan penentuan program kerja dilakukan melalui musyawarah berdasarkan pada permasalahan-permasalahan yang ada di SMA Negeri 2
WATES dan dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang. Adapun yang menjadi pertimbangan dalam perumusan program-program kerja
antara lain: berdasarkan kemampuan peserta, visi dan misi sekolah, kebutuhan dan manfaat bagi sekolah, dukungan dari pihak sekolah, waktu
yang tersedia, serta sarana dan prasarana yang tersedia.
Dengan adanya kegiatan PPL ini, diharapkan dapat menjadi sarana mahasiswa calon guru mendapatkan gambaran secara nyata mengenai
kegiatan sebagai guru di sekolah. Adapun rencana kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan PPL di SMA Negeri 2 WATES meliputi:
1. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan pihak UNY melalui dosen pembimbing lapangan
menyerahkan mahasiswa PPL kepada pihak sekolah yang bersangkutan. Kemudian untuk selanjutnya dilakukan observasi lokasi dan dilanjutkan
pelaksanaan PPL. 2. Tahap Latihan Mengajar micro teaching
Dalam micro teaching ini, peserta PPL melakukan praktik mengajar pada kelas yang kecil dengan standar Kurikulum 2013. Yang berperan sebagai
guru adalah praktikan sendiri, dan yang berperan sebagai peserta didik adalah teman satu kelompok yang berjumlah dua belas orang dengan
seorang dosen pembimbing. 3. Tahap Observasi
Tahap observasi ini dilakukan mulai dari observasi keadaan situasi dan kondisi fisik atau non-fisik dan pendukung pembelajaran di sekolah,
observasi peserta didik baik di dalam atupun di luar kelas, dan sampai observasi kegiatan belajar mengajar di kelas.
4. Tahap Pembekalan Sebelum melaksanakan kegiatan PPL di sekolah, peserta PPL perlu
mempersiapkan diri baik secara mental maupun fisik. Selain itu perlu juga dilakukan pendalaman materi yang terkait dengan kegiatan belajar mengajar.
Peserta PPL juga diikutsertakan dalam workshop implementasi Kurikulum 2013, serta materi lainnya yang menunjang kegiatan PPL di sekolah
5. Tahap Pelaksanaan