12
2. Pada layar LCD akan keluar perintah untuk memasukkan MMC.
Mikrokontroler akan membaca MMC, bila MMC belum terbaca maka perintah untuk memasukkan MMC akan tampil lagi di LCD.
3. Ketika pompa dihidupkan, ethanol akan dipompa sehingga mengaliri
sensor, saat turbine pada sensor begerak maka sensor akan mengeluarkan pulsa, dan pulsa tersebut akan diolah oleh mikrokontroler, mikrontroler
mengolah pulsa dari sensor menjadi debit ethanol dan jumlah ethanol.
4. Mikrokontroler mengupdate rom yang berupa tanggal, waktu, debit
ethanol, dan jumlah ethanol. 5.
Setelah rom terupdate maka di LCD akan tertampil data berupa jam, tanggal, debit ethanol, dan jumlah ethanol.
6. Mikrokontroler akan menyimpan data tersebut didalam MMC setiap 8 jam.
3.2 Perancangan Perangkat Keras
Pada sub bab ini akan dijelaskan perancangan perangkat keras yang digunakan oleh sistem. Perangkat keras yang menyusun skripsi ini menjadi satu
sistem terdiri dari beberapa bagian yaitu: 1.
Box meja tempat keseluruhan alat 2.
Mikrokontroler Atmega 32 3.
RTC DS1307 4.
LCD Liquid Crystal Display 5.
Modul MMC 6.
Sensor Alir Flow Sensor
3.2.1. Box meja tempat keseluruhan alat
Pada skripsi ini dirancang dan direalisasikan sebuah box yang berbentuk meja yang berfungsi sebagai tempat kaseluruhan alat Gambar
3.2. Box ini berfungsi sebagai tempat simulasi dan pengujian alat sementara. Panjang box 76 cm, lebar 47 cm, dan tinggi 46 cm Gambar
3.3. Pada box ini terdapat pompa air yang berfungsi memompa ethanol sehingga terdapat sirkulasi Gambar 3.4. Pompa yang digunakan dapat
13
mengalirkan air dengan debit 31 litermenit. Pipa pvc digunakan sebagai penghubung sehingga ethanol dapat mengalir dan terjadi sirkulasi. Ember
digunakan sebagai media penampungan ethanol.
Gambar 3.2. Meja dan Keseluruhan Alat
Keterangan gambar: 1.
Box mikrokontroler dan sensor 2.
Pipa PVC 3.
Penampung ethanol 4.
Pompa air 5.
Meja tempat alat
Gambar 3.3. Meja Tempat Keseluruhan Alat
14
Gambar 3.4. Pompa Air
3.2.2. Mikrokontroler
Pada Bab II sudah dijelaskan bahwa dalam perancangan, sistem ini menggunakan mikrokontroler keluarga AVR jenis ATmega32. ATmega32
dipilih karena selain memiliki ADC Analog Digital Converter ATmega32 juga meliliki memory yang cukup besar dan port yang banyak.
Mikrokontroler ini berfungsi sebagai pengendali utama yang dibuat sehingga semua proses yang meliputi penerimaan dan pengolahan data
dari RTC DS1307, pengolahan data dari sensor, dan penyimpanan data pada modul MMC. Gambar 3.5 menunjukkan untai modul mikrokontroler,
sedangkan untuk konfigurasi port-port mikrokontroler ditunjukkan pada Tabel 3.1.
15
Gambar 3.5. Untai Modul Mikrokontroler Tabel 3.1 Konfigurasi Penggunaan PIN Atmega 32
Nama Port Fungsi
PORT A.0 SDA
PORT A.1 SCL
PORT B.4 CS
PORT B.5 MOSI
PORT B.6 MISO
PORT B.7 SCK
PORT C LCD
PORT D.2 OUT SENSOR
PORT D.3 OUT RTC
16
3.2.3. RTC DS1307
Pada pembuatan alat dalam skripsi ini digunakan RTC jenis DS1307. Dari rangkaian RTC hanya ada 3 pin saja yang digunakan untuk
dikoneksikan ke mikrokontroler. Pin-pin tersebut yaitu SDA, SCL, dan SWQOUT pada kaki ke 5 dan 6 dari RTC DS1307. Port A.0 dan A.1
pada mikrokontroler digunakan untuk dikoneksikan pada pin SDA dan SCL yang masing-masing telah diberi resistor pull-up sebesar 4K7. Kaki
SQW dikoneksikan pada port D.3 yang sebelum nya telah diberi resistor bernilai 4K7 Ohm. Pada rangkaian RTC ditambahkan sebuah baterai
sebesar 3,3 V untuk menyuplai rangkaian RTC pada saat tidak ada sumber tegangan yang diberikan oleh mikrokontroler ke rangkaian RTC ini.
Rangkaian RTC DS1307 disajikan pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6. Rangkaian RTC DS1307
3.2.4. LCD Liquid Crystal Display