Alat, Media, dan Sumber Belajar Penilaian Hasil Belajar

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa profesionalisme memiliki dua kriteria pokok, yaitu keahlian dan pendapatan bayaran. Kedua hal itu merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan. Artinya seseorang dapat dikatakan memiliki profesionalisme manakala memiliki dua hal pokok tersebut, yaitu keahlian kompetensi yang layak sesuai bidang tugasnya dan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan hidupnya. Contoh guru, dosen, dokter, bidan, polisi dan tentara. Prinsip-prinsip perilaku profesionalisme : a. Tanggung jawab Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai professional hendaklah melaksanakan pertimbangan professional dan moral seluruh keluarga. b. Kepentingan publik Harus menerima kewajiban untuk bertindak dalam melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan public c. Integritas Untuk mempertahankan dan memperluas publik maka harus melaksanakan seluruh tanggung jawab professional. d. Obyektifitas dan Independent Seseorang professional harus mampu mempertahankan obyektifitas dan bebas dari konflik. e. Kecermatan dan keseksamaan Anggota harus mengamati standar teknis dan standar etnik profesi. f. Lingkup dan sifat produk jasa Seseorang professional dalam praktik publik harus mengamati prinsip perilaku professional dalam menentukan lingkup dan sikap produk dan jasa yang diberikan.

2. Pengertian Profesi

Profesi dapat diartikan bidang pekerjaan yang didasari oleh keahlian dan tanggung jawab yang tinggi. Keahlian yaitu kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut karena yang bersangkutan telah memahami benar mengenai teknis pelaksanaan pekerjaan tersebut. Ciri utama profesi antara lain : a. Sebuah profesi mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum memasuki sebuah profesi b. Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual yang siginifikan c. Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada masyarakat d. Adanya proses lisensi atau sertifikat e. Adanya organisasi f. Otonomi dalam pekerjaanya

3. Pengertian Tanggung Jawab

Tanggung jawab yaitu bahwa pelaksanaan pekerjaan tersebut terhindar dari kesalahan-kesalahan sehingga hasilnya memuaskan. Bertolak dari pengertian tersebut, maka tenaga professional adalah pekerjapegawai yang telah memiliki keahlian dalam melaksanakan pekerjaan tertentu. Bekerja secara professional adalah bekerja yang didasarkan pada keahlian, bukan bekerja yang didasarkan kepada perintah saja. Untuk menjadi pekerja professional diperlukan belajar dengan tekun melalui learning by doing, keuletan dan kesabaran. Dalam diri pekerja yang professional terdapat cirri-ciri sebagai berikut : a. Selalu mengejar kesempurnaan kerja b. Memiliki kesungguhan dan ketelitian kerja c. Tekun, ulet dan gigih untuk membuat sesuatu yang lebih baik d. Integritasnya tinggi dalam menegakan kebenaran dan berkaitan dengan pekerjaannya e. Pemikiran dan tindakan selalu selaras dan konsisten f. Mencintai profesi yang ditekuni Dalam kenyataannya manusia sebagai mahluk Tuhan memiliki watak masing- masing yang berdampak dalam profesionalisme kerja. Tiga watak pekerja professional tersebut adalah sebagai berikut : a. Kerja seorang professional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil b. Kerja seorang professional harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan danatau pelatihan yang panjang, eksklusif dan berat c. Kerja seorang professional diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral harus menundukan diri pada mekanisme control kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama di dalam sebuah organisasi profesi. Pelanggaran kode etik profesi bias dalam berbagai bentuk, meskipun dalam praktek yang umum mencakup 2 kasus yaitu :