Identifikasi dan Batasan Masalah

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Semarang. Dalam penelitian tersebut dipaparkan bagaimana membentuk akhlak dalam hal mu’amalah, yakni tata krama siswa dalam kehidupan sehari- hari. Dalam tesis tersebut diulas teori-teori pendidikan akhlak, kesesuaiannya dengan penerapan pembinaan tatakrama siswa. Namun demikian dalam tesis tersebut hanya sebatas pembentukan akhlak lahiryah, kurang menyentuh kedalaman spiritual siswa yang akan membentuk akhlak luar dari seseorang. Selain tesis tersebut, penulis juga menelusuri buku-buku tentang pembentukan sikap spiritual, diantaranya yaitu Daur al-Bait fi Tarbiyat al-T{ifl al-Muslim, ditulis oleh Khatib Ahmad Santhut, yang telah diterjemahkan dalam edisi Indonesia Menumbuhkan Sikap Sosial, Moral dan Spiritual Anak dalam Keluarga Muslim oleh Ibnu Burdah, tahun 1998. Dalam buku tersebut diulas bagaimana cara praktis pembentukan sikap sosial, moral dan spiritual anak dengan merujuk pada kajian-kajian sebelumnya dalam tema pendidikan Islam dan ilmu jiwa perkembangan. Dari beberapa topik penelitian dan buku yang penulis baca, belum ada yang secara khusus membahas tentang pembentukan sikap spiritual melalui implementasi waz{ifah seperti dalam penelitian ini.

G. Metode Penelitian

1. Memahami lokasi penelitian dan persiapan diri Untuk memulai dan memasuki penelitian di lapangan, peneliti perlu memahami terlebih dahulu lokasi yang akan diteliti, disamping itu pula peneliti juga harus mempersiapkan diri baik fisik maupun mental. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id mengingat persoalan yang akan diteliti adalah terkait dengan etika dan adat setempat. Disamping itu pula peneliti hendaknya mengenal lokasi terbuka dan lokasi tertutup. 20 Lofland menjelaskan lokasi terbuka adalah tempat lapangan umum dimana hubungan antara peneliti dengan subyek tidak begitu akrab. Lokasi tertutup merupakan hubungan antara peneliti dengan subyek yang ada dilokasi bisa akrab sehingga dengan mudah diteliti dan diamati dan dapat melakukan wawancara secara mendalam. 21 Dalam penelitian awal yang penulis lakukan, dapat dikatakan lokasi Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya adalah terbuka dan tetutup, hal ini karena disebagian sisi penulis tidak mengenal secara akrab subyek penelitian, terutama kaitannya dengan administrasi waz{ifah, sedangkan disisi lain penulis dapati sebagai lokasi tertutup karena penulis mengenal akrab subyek penelitian terutama para mashayikh Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya yang telah penuls kenal sebelumnya. Sehubungan dengan persiapan diri, penulis telah menggali informasi terlebih dahulu terkait waktu yang tepat untuk melakukan pengambilan data penelitian dan pelaksanaan waz{ifah. Secara tidak langsung sedikit banyak penulis sudah mengetahui dan memahami kondisi bahasa, sikap, dan adat yang berlaku di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya. Oleh karena itu selain mengetahui waktu yang tepat untuk 20 M.S. Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner, Yogyakarta: Paradigma, 2012, 91 21 Ibid., 92.