Keseimbangan Benda Tegar Titik Berat

32 Secara matemetis momen inersia partikel dirumuskan: � = � Momen inersia sistem partikel dirumuskan: � = Σ � � � = � + � + � Untuk benda dengan massa yang terdistribusi secara kontinue, perhitungan momen inersia menggunakan rumus integral: � = ∫ � � dengan � adalah elemen massa kecil benda yang berjarak � dari poros rotasi. c. Hukum Kekekalan Momentum Sudut Momentum sudut total benda-benda yang bergerak rotasi akan tetap konstan jika torsi total yang bekerja padanya sama dengan nol Agus Taranggono, 2005: 34. Jika momen gaya atau torsi yang bekerja pada benda sama dengan nol Σ� = dan benda berotasi pada sumbu tetap, maka ketika � momen inersia � dan kecepatan sudut � serta ketika � momen inersia � dan kecepatan sudut � , sesuai dengan hukum kekekalan momentum sudut dapat dirumuskan sebagai berikut: � = � � � = � � = konstan

d. Keseimbangan Benda Tegar

Benda tegar adalah benda yang strukturnya akan tetap kuat atau tidak berubah bentuk walaupun dikenai gaya pada benda tersebut. Suatu benda tegar dikatakan seimbang statis apabila benda tegar tersebut tidak bergerak 33 translasi Σ� = maupun rotasi Σ� = . Syarat keseimbangan statis benda tegar secara matematis dinyatakan sebagai berikut: 1 Resultan gaya eksternal harus nol: Σ� = Syarat pada persamaan 9 dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan 10, yaitu: � = � + � + ⋯ = Persamaan 10 dapat dijabarkan menjadi persamaan 11 berupa: � = � + � + ⋯ = � = � + � + ⋯ = � = � + � + ⋯ = Persamaan 11 menyatakan bahwa jumlah komponen gaya sepanjang tiga arah yang saling tegak lurus adalah sama dengan nol Halliday Resnick, 1985: 416. 2 Resultan torsi eksternal harus nol: Σ� = Syarat pada persamaan 12 dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan 13, yaitu: � = � + � + ⋯ = Persamaan 13 dapat dijabarkan menjadi persamaan 14 berupa: � = � + � + ⋯ = � = � + � + ⋯ = � = � + � + ⋯ = 34 Persamaan 14 menyatakan bahwa dalam keadaan seimbang, jumlah komponen torsi yang bekerja pada benda sepanjang tiga arah yang saling tegak lurus adalah sama dengan nol Halliday Resnick, 1985: 417.

e. Titik Berat

Suatu benda tegar terdiri atas bagian-bagian kecil yang disebut sebagai partikel. Setiap partikel memiliki massa. Berat keseluruhan benda tegar tersebut merupakan resultan dari gaya gravitasi yang terarah vertikal ke bawah dari semua partikelnya. Resultan ini bekerja melalui suatu titik tunggal yang disebut sebagai titik berat atau pusat gravitasi. Koordinat titik berat benda , yang terdiri atas banyak partikel dengan titik berat , , , , , , … yang beratnya berturut- turut , , , … dapat ditentukan dengan rumus: = Σ � � Σ � dan = Σ � � Σ � Akan tetapi, = � sehingga persamaan 15 dapat dinyatakan dengan: = Σ � � Σ � dan = Σ � � Σ � Untuk benda satu dimensi, titik berat sistem benda adalah: = Σ � � Σ � dan = Σ � � Σ � dengan merupakan panjang atau keliling masing-masing komponen punyusun sistem benda. Untuk benda dua dimensi, titik berat sistem benda adalah: = Σ � � � Σ� � dan = Σ � � � Σ� � 35 dengan � merupakan luas dari masing-masing komponen punyusun sistem benda. Sedangkan untuk benda tiga dimensi, titik berat sistem benda adalah: = Σ � � � Σ� � dan = Σ � � � Σ� � dengan � merupakan volum dari masing-masing komponen punyusun sistem benda Purwoko, 2009: 178-180. Titik berat dari beberapa benda homogen yang bentuknya teratur memiliki sumbu simetri ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Titik Berat Benda Berbentuk Luasan No. Benda Tegar Titik Berat 1 Pelat segitiga = �⁄ ; � = tinggi segitiga 2 Pelat persegiempat, jajargenjang, belah ketupat, bujursangkar = �⁄ ; � = tinggi pelat 3 Pelat setengah lingkaran = � � ⁄ ; � = jari-jari lingkaran Purwoko, 2009: 182

B. Penelitian Yang Relevan

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP KOLOID.

0 0 39

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN CURIOUS NOTE PROGRAM (CNP) GUNA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA DIDIK SMA KELAS XI PADA MATERI KESEIMBANGAN DAN DINAMIKA ROTASI.

1 3 154

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS CONCEPTUAL ATTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK KELAS X SMA PADA MATERI POKOK HUKUM NEWTON TENTANG GERAK.

0 0 448

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) DENGAN PENDEKATAN INQUIRY BERBASIS SIKLUS BELAJAR 5E UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK KELAS XI.

0 3 302

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI FLUIDA DINAMIS PESERTA DIDIK SMA.

1 12 249

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Eksploratif Berbasis Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Memecahkan Masalah Peserta Didik SMA Kelas X.

0 3 41

Pengembangan LKPD IPA Tema Pencemaran Lingkungan untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik SMP.

0 0 2

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PENGUKURAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DI KELAS X SMA N 2 YOGYAKARTA.

0 0 2

PENGEMBANGAN LKPD DISCUSSION ACTIVITY BERBASIS PEKA UNTUK MENGETAHUI KETERCAPAIAN KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK GERAK LURUS.

0 0 2

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA P ESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS SCAFFOLDING PADA MATERI KALOR UNTUK MELATIH PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK - Raden Intan Repository

0 2 154