4
Teori kedua yang dipakai dalam penelitian ini adalah Teori Daya Tarik, dimana teori ini yang paling dominan diantara yang lainnya. Tayangan yang
disuguhkan kepada khalayak seharusnya memiliki daya tarik yang tinggi, karena itu adalah poin terpenting dalam setiap tayangan. Setiap bidang pekerjaan, menyebut
komunikan dengan sebutan yang berbeda. Jika di radio sebutan untuk konsumennya yaitu pendengar, televisi yaitu penonton, dan dalam perdagangan disebut dengan
pembeli. Konsumen memiliki peran yang sangat penting bagi berdirinya sebuah perusahaan. Komunikator harus bisa memanjakan dan melakukan segala sesuatu
untuk dapat menyenangkan hati konsumennya, dan dalam hal ini yaitu televisi terhadap penontonnya. Terdapat sebuah kalimat yaitu konsumen adalah raja Engel,
dkk. 1994 : 9. Kalimat ini ingin memberi arti bahwa konsumen bukanlah komunikan yang tidak bisa terfikir. Ia memiliki kuasa untuk menerima atau menolak apa yang
diberikan komunikator melalui media apapun, misal televisi. Berikut adalah penjelasan tentang teori-teori tersebut.
2.2.1 Teori S-O-R
Teori ini merupakan singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Teori ini semula berasal dari Psikologi, namun kemudian menjadi teori komunikasi karena
objek model dari Psikologi dan Ilmu Komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan
konasi. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi. Artinya model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal,
simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu. Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap
stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan Effendy, 1999:254.
5
Jadi unsur-unsurnya adalah : a.
Stimulus S = Pesan b.
Organisme O = komunikan responden c.
Response R = Efek
Jika dikaitkan dengan tayangan televisi, maka dapat dikatakan bahwa apapun yang disuguhkan akan mendapatkan respon dari penonton tayangan televisi itu.
Berbagai macam ucapan, gaya tubuh, penampilan busana, dan lain sebagainya yang ditampilkan di layar televisi itu akan merangsang penonton untuk merespon apa yang
mereka saksikan. Dengan begitu, nantinya akan menimbulkan perasaan suka atau tidak suka terhadap tayangan televisi yang mereka tonton.
Bagaimana respon penonton terhadap suatu tayangan televisi, penulis akan menjelaskannya dengan merujuk kepada pemikiran Dennis Mc Quail. Menurut Mc
Quail 1989, khalayak atau publik
adalah sejumlah orang yang memiliki minat sama terhadap suatu kegemaran persoalan tertentu tanpa harus mempunyai pendapat yang
sama, dan menghendaki pemecahan masalah tanpa adanya pengalaman untuk itu. Khalayak juga dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca,
pendengar, pemirsa berbagai media atau komponen isinya. Dalam kaitannya sebagai penerima pesan yang disiarkan oleh media massa maupun individual, proses
penerimaan, distribusi informasi dan perubahan perilaku pada penerima pesan memiliki urutan sebagai berikut:
1 Seleksi
2 Interpretasi penerjemahan pesan pemaknaan
3 Masuk memori teringat
4 Proses berpikir
5 Perilaku tindakan evaluasi: senang tidak senang atau kecenderungan
bertindak terhadap informasi yang mereka terima.
6
Ketertarikan khalayak atas objek yang dipilihnya merupakan sebuah bukti bahwa objek tersebut menarik dan disukai. Dengan begitu, loyalitas penonton
terhadap objek yang dalam hal ini adalah tayangan televisi akan terbentuk. Tidak perlu memaksa atau memilihkan objek mana yang lebih bagus, penonton sudah
pandai dalam memilih sendiri tayangan yang menarik.
2.2.2. Teori Daya Tarik