Ciri-ciri Kebahagiaan Pernikahan Kebahagiaan Pernikahan 1. Definisi Kebahagiaan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac. digilib.uinsby.ac.id id digilib.uinsby.ac.id
Usia berkaitan dengan keadaan psikologis seseorang. Pasangan suami istri yang menikah di usi 30-an biasanya memiliki pertimbangan
yang lebih matang serta lebih realistis. Sebaliknya pada masa remaja lebih kepada adanya bayang-bayang romantis kehidupan pernikahan.
c. Kesiapan jabatan pekerjaan Pasangan suami istri yang menikah dan telah memiliki pekerjaan
akan lebih mampu mengelola pernikahannya dengan baik. Uang yang didapat dari bekerja tersebut merupakan sarana yang dapat digunakan
untuk menutup atau menyelesaikan persoalan-persoalan seputar masalah ekonomi. Kurangnya uang dalam pernikahan dapat
menimbulkan ketegangan antara suami dan istri. d. Kematangan emosi
Kematangan emosi memiliki peran penting didalam sebuah pernikahan, karena diharapkan suami dan istri mampu mengontrol
emosinya ketika keduanya menghadapi permasalahan. Kontrol emosi tersebut mencegah suami dan istri mengambil keputusan atau tindakan
yang kurang bijaksana dan membahayakan pernikahannya. e. Minat-minat dan nilai yang dianut
Semakin sama minat suami dan istri maka akan semakin mudah pasangan suami istri membangun pernikahan bahagia.
f. Masa pertunangan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac. digilib.uinsby.ac.id id digilib.uinsby.ac.id
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagiaan pernikahan adalah penyesuaian diri,
penyesuaian seksual, penyesuaian keuangan, penyesuaian dengan keluarga, latar belakang kanak-kanak, usia pernikahan, kesiapan jabatan pekerjaan,
kematangan emosi, minat, dan nilai yang dianut, serta masa pertunangan.