digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac. digilib.uinsby.ac.id id digilib.uinsby.ac.id
masing berusia paruh baya antara umur 40-60 tahun sebagai subyek penelitian, dengan perbedaan tersebut dimungkinkan akan memberikan
hasil yang lebih tepat dalam mengetahui kebahagiaan hubungan dalam pernikahan sehingga penelitian ini akan berbeda dengan penelitian
sebelumnya.
16
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac. digilib.uinsby.ac.id id digilib.uinsby.ac.id
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kebahagiaan Pernikahan 1. Definisi Kebahagiaan
Kepuasan hidup, yang biasanya disebut “Kebahagiaan happiness”
timbul dari pemenuhan kebutuhan atau harapan, dan merupakan penyebab atau sarana untuk menikmati. Sebagaimana diterapkan oleh Alson dan
Dudley dalam Hurlock, 1980 bahwa “Kepuasan hidup merupakan
kemampuan seseorang untuk menikmati pengalaman-pengalamannya, yang disertai tingkat kegembiraan
”. Menurut kamus umum dalam Hurlock, 1980 kebahagiaan
happiness adalah keadaan sejahtera dan kepuasan hati, yaitu kepuasan yang menyenangkan dan timbul bila kebutuhan dan harapan tertentu
individu terpenuhi. Hal ini tidak sama dengan perasaan senang euphoria, yang menunjukkan tidak hanya keadaan puas tetapi juga
“rasa fly” yang tidak terdapat dalam kepuasan hidup atau kebahagiaan sebagaimana juga
tidak hanya secara populer dirumuskan tetapi juga digunakan oleh banyak ahli psikologi. Karena happiness merupakan sinonim dari kepuasan hidup
dan istilah itu digunakan lebih banyak ketimbang kepuasan hidup, maka istilah happiness akan dipergunakan dalam seluruh naskah ini untuk
menunjukkan kepuasan yang merupakan akibat dari pemenuhan kebutuhan dan harapan.
Karena kebahagiaan
happiness dan
ketidakbahagiaan unhappiness atau kepuasan hidup dan ketidakpuasan hidup bersifat