Faktor-Faktor yang memperkuatsolidaritaskegiatankeagamaan ANALISIS TENTANG SOLIDARITAS MASYARAKAT ISLAM

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 77

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Solidaritas masyarakat Palesanggar dalam kegiatan kemaan yang paling di harapakan adalah rasa senasib sepenanggung keagamaan, itu merupakan jembatan untuk meeratkan satu sama lain karena ketika mereka mengahidiri sebuah kegiatan keagamaan tentunya mereka saling komunikasi sama lain. Setelah berbagai macam peneliti dari penjelasan diatas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Bahwa masyarakat di desa Palesanggar solidaritasnya tinggi dalam melakukan kegiatan keagamaan, mereka saling berpartisipasi dalam mesukseskan sebuah acara atau kegiatan keagamaan dan mengesampingkan pekerjaan peribadinya. Dan sebenarnya mereka tidak hanya solid dalam kegiatan keagamaan namun juga solid dalam kegiatan- kegitan sosial seperti bersih-bersih desa dan gotong royong lainnya. Pemahaman keagamaan masyarakat desa Palesanggar tidak berbeda jauh karena mereka rata-rata alumni podok pesantren dan ketika mereka lulus dari pondok tetap menjalankan tradisi-tradisi pesantren. Ilmu agama yang diperoleh dipesantren mereka terapkan dimasyarakat Sehingga tidak heran kalau solidaritas kegiatan kegamaan disana tetap digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id berjalan dengan baik.Walaupun masayrakat desa Palesanggar ekonominya rata-rata menengah kebawah tidak menjadi asalan untuk selalu mendorong anak-anaknya melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan masarakat lebih banyak memilih anaknya dimasukkan ke pesantren setelah lulus SD, SMP. Karena mereka meyakini kalau melanjutkan ke podok lebih fokus ke pelajaran Agama. 2. Ada beberapa faktor yang bisa memperlancar dan mengahambat solidaritas masyarakat Islam dalam melakukan kegiatan keagamaan yaitu: Kesadaran diri, Tokoh Aagama, Linhkungan, keluarga, KebiasaanMasyarakat yang ada di desa Palesanggar. Adapun yang bisa menghambat solidaritas kegiatan keadamaan adalah: Cuaca,Sakit dan Kifayah. Ketiganya tersebut yang menghambat sebuah kegiatan keagamaan di desa Palesanggar

B. Saran-saran

Dalam bentuk apapun, adapun saran-saran yang perlu disampaikan untuk meningkatkan dan mempertahankan solidaritas kegiatan kegamaan di desa Palesanggar. Tentunya penelitian ini masih perlu ada kelanjutan mengenai hal-hal yang ada di desa Palesanggar. Ada beberapa harapan kepada masyarakat Palesanggar 1. Kepada para tokoh agama terutama di desa Palesanggar untuk tetap mempertahankan atau meningkatkan bebagai kegitan kegamaan dan sosial. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 2. Kepada seluruh masyarakat Palesanggar untuk selalu solid dalam berbagai hal terutama dalam kegiatan kegamaan karena dengan begitu akan tercipta rasa nyaman dan manfaat tersendiri. 3. Untuk semua lembaga yang menjadi pendidik atau guru, karus menyampaikan denga ikhlas dan sabar karena ada beberapa anak yang masih kelas SD dipikul oleh salah satu guru sampai luka memer, ada pula memar disekitar matanya, karena bagaimanapun yang namanya anak kecil pasti doyan bermain karna itu merupakan masa-masa mereka bermain.

C. Penutup

Alhamdulillahi Binikmatihi Tatimmussholihatu puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari akan banyaknya keterbatasan, sehingga uraian skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak pembaca sangatlah diharapkan oleh penulis demi proses menuju kesempurnaan yang lebih lanjut skripsi ini. Akhirnya penulis hanya bisa berdo’a semoga penulisan ini dapat membawa manfaat bagi penulis sendiri, lebih dari itu, penulis juga berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat menjadi khasanah keilmuan sebagai referensi yang bermanfaat bagi penulis selanjutnya dan dapat dikembangkan lebih luas serta lebih sempurna dari pada skripsi ini. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Daftar Pustaka Ayuob, M, Mahmoud. Islam Antara Keyakinan dan Praktik Ritual, Yogyakarta: AK Group, 2004. Bakar , Osman. Tauhid dan Sains Esai-EsaiTentang Sejarah dan Filsafat Sains Islam,Bandung: Pustaka Budaya, 1994. Douglas Ritzer George, J. Goodman, Teori Sosiologi Modern, Jakarta: keccana, 2011. Doyle Paul Jhonson. ” Teori Sosiologi Klasik Dan Moderen”Jakarta: Gramedia Pustaka.1994. Djamari Agama dalam Prespektif Sosiologi. Bandung: Alfabeta, 1988. George ritzer,Teori Solidaritas Modern. Jakarta; Kencana, 2005. Fauzan Almanshur M. Djunaidi Ghony dan.Metode Penelitian kualitatif, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012. Hendropuspito, Sosiologi Agama, Yogyakarta: Kanisius, 1983. Jhon Scontt,Wirawan, Teori Sosial: Masala-Masalah dalam Sosiologi,Yogyakarta: pustaka Pelajar, 2012. Kontowijoyo, Islam Mengenai Ilmu Epistimologi, Metode dan Etika,Yogyakarta, Kuntowijoyo, Perubahan Sosial dalam Masyarakat Agraris; Madura1850- 1940Yogyakarta: Matabangsa,2002. Setiyani, Wiwik. Bahan Ajar Studi Praktik Keagamaa, Yogyakarta: Interpena, 2014. Lexy Jmoleong, Metode Penelitian Kualitatif,Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009. Litief A. Wiyata, Carok; Konflik kekerasan dan Harga Diri Orang Madura, Yogyakarta: Lkis, 2006.