MAKALAH GERAKAN KEAGAMAAN DI INDONESIA D

MAKALAH
“GERAKAN KEAGAMAAN DI INDONESIA”
Ditujukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Gerakan Keagamaan Baru
Dosen pengampu : Dr. Ahmad Muttaqin, M.Ag, MA

Disusun Oleh :

Oda Diego Dendy Saputra (14520008)
Rizal Hema Saprudin (14520040)
Abdul Qadir Abdillah (15520001)
Muhammad Habibul Musthofa (15520003)

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
PRODI STUDI AGAMA-AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2017

A. Pendahuluan
Suatu aliran maupun faham keagamaan seringkali muncul sekaligus sebagai gerakan
keagamaan. Sebagai suatu gerakan keagamaan, terkadang aliran keagamaan tersebut
mengklaim diri sebagai penyelamat umat dari dekadensi moral yang melanda masyarakat dan

keterpurukan ekonomi. Dalam konteks ini, gerakan keagamaan dapat mengusung konsep
“ratu adil” (messianic movement) yang menjanjikan suatu penyelamatan atau pembebasan
dari segala keterpurukan yang sedang terjadi.
Menurut para Sosiolog, gerakan messianic movement biasanya muncul di kalangan
masyarakat yang sedang dilanda keterpurukan ekonomi ataupun kesulitan politik yang
berkelanjutan. Dengan demikian maka keterpurukan ekonomi, politik dan berbagai kesulitan
lain dalam masyarakat akan menjadi lahan subur bagi perkembangan gerakan keagamaan
yang tergolong sempalan itu.
Dari satu segi, aliran-aliran keagamaan di Indonesia secara garis besar terdiri atas dua
macam. Pertama, aliran keagamaan yang secara doktrinal tidak bertentangan dengan arus
utama (mainstream) umat beragama di Indonesia. Kedua, aliran-aliran keagamaan yang
tergolong mempunyai doktrin yang tidak sejalan dengan doktrin yang dimiliki kelompok
mainstream.
Di sini kami akan bahas tentang gerakan keagamaan baru di Indonesia. Terutama akan
dibahas seputar gerakan keagamaan dari Lia Eden tentang sejarah dan perkembangan gerakan
tersebut, ajaran dan aktivitas dari gerakan keagamaan tersebut, dan problematika yang
dihadapi kelompok tersebut.

B. Sejarah dan Perkembangan Lia Eden
Komunitas Eden atau juga disebut Tahta Suci Kerajaan Tuhan Eden berawal dari

pengalaman spiritual Paduka Bunda Lia Eden, sebutan untuk sosok wanita yang pada waktu
itu biasa disebut dengan nama Lia Aminuddin.
Berawal dari penyingkapan kegaiban yang terjadi pada 27 Oktober 1995, Lia
Aminuddin yang juga Bunda Lia mengalami pembimbingan sesosok gaib malaikat yang
bernama Habib Al Huda, yang kemudian mengenalkan diri sebagai Malaikat Jibril pada 28
Juli 1997. Sosok gaib malaikat inilah yang membimbing Bunda Lia, berkata-kata pada hati

nuraninya dan membimbingkan pengajaran ketuhanan kepadanya. Sejak saat itu, Bunda Lia
menjadi medium Malaikat Jibril yang menyampaikan pesan melalui dirinya, baik melalui
lisannya maupun berkata-kata melalui hati nurani yang kemudian harus dituliskannya.
Di dalam pembimbingan Malaikat Jibril, Bunda Lia mengalami proses pensucian dan
pembimbingan

spiritual.

Pada

saat

bersamaan,


Bunda

Lia

diperintahkan

untuk

menyampaikan pesan-pesan Malaikat Jibril kepada masyarakat. Setiap kali menerima pesanpesan Malaikat Jibril, pesan-pesan itu dituliskannya dan kemudian disebarkan kepada
masyarakat. Pesan-pesan itu kemudian dikirimkan kepada pemimpin lembaga-lembaga resmi
kenegaraan, lembaga agama, dan tokoh-tokoh nasional dalam bentuk dokumen resmi dengan
nama dan alamat penerima yang jelas.
Pada awalnya (1997), Malaikat Jibril memberikan nama “Salamullah” (artinya:
keselamatan dari Allah) untuk komunitas para muridnya. Dalam proses perkembangannya,
pada bulan Juni 2000 Malaikat Jibril memerintahkan kepada para muridnya untuk
mendeklarasikan Salamullah sebagai agama baru, setelah pesan-pesan dan peringatan
Malaikat Jibril diabaikan, bahkan para muridnya mendapat tentangan dari para ulama dan
umat Islam. Salamullah disebutkan sebagai agama baru yang bersendikan pada perenialisme,
keyakinan bahwa pada hakikatnya seluruh agama memiliki sumber yang sama, yaitu Tuhan

Yang Maha Esa.
Agama Salamullah memang dideklarasikan dan sempat dicatat dalam sejarah, tapi tak
pernah berkembang. Agama baru Salamullah dinyatakan oleh Malaikat Jibril hanya untuk
memisahkan Jamaah Salamullah dari keterkaitannya secara formal dengan pemahaman Islam
pada umumnya, sebelum Malaikat Jibril menempatkan Eden sebagai institusi Surga dan
wahana perdamaian semua agama.
Usai deklarasi agama baru, proses pengajaran Malaikat Jibril di Salamullah terus
berkembang. Malaikat Jibril kemudian mengajarkan spiritualitas tanpa agama, yang
mendasarkan religiusitas Kaum Eden pada tauhid (absolute monotheism), kesucian,
ketundukan kepada Tuhan yang terwujud dalam buah moralitas keseharian. Dimulai dengan
perintah kepada Bunda Lia Eden untuk melepaskan afiliasi pada agama tertentu dan
keterikatan pada syariat agama (pada tahun 2000), Malaikat Jibril memberikan pilihan untuk
memilih spiritualitas non-agama kepada para muridnya (pada tahun 2002), dan kemudian
menyatakan Eden sebagai institusi ketuhanan yang mandiri dan tak memiliki afiliasi
keagamaan dengan agama apapun (pada tahun 2005).
Sejak pengajaran perenialisme, Eden diperkenalkan sebagai nama baru Salamullah.
Dalam proses pergulirannya, nama Eden dan spiritualitas perenial semakin mengkristal dan

menggantikan nama Salamullah yang memiliki afiliasi budaya dengan Islam. Pengkristalan
itu semakin mengental melalui berbagai jenjang pentahbisan Kerajaan Tuhan Eden yang

puncaknya adalah peresmian Kerajaan Tuhan Eden pada 5 Desember 2005. Sejak itu, nama
resmi institusi Eden adalah Tahta Suci Kerajaan Tuhan Eden dan para murid Malaikat Jibril
yang berada di dalamnya dikenal dengan sebutan Komunitas Eden.
Akhirnya pada tahun 2005, Lia diseret ke meja pengadilan yang menghukumnya
dengan hukuman penjara 2 tahun. Meski sang pemimpin berada di dalam hotel prodeo, tak
dinyana kegiatan Komunitas Eden tetaplah berjalan seperti biasa. Bahkan menurut salah satu
pengikutnya, para jamaah justru tertuju ke penjara yang menjadi tempat Lia Eden dihukum
dan tetap menganggapnya sebagai penyampai wahyu dari Malaikat Jibril.
C. Ajaran dan Aktivitas dari Lia Eden
Kaum ulama ribut karena dalam ajarannya Eden mengaku sebagai nabi yang diutus.
Ajaran ini mengklaim bahwa ajaran Islam dan Kristen telah jauh melenceng dan dia diutus
untuk memperkenalkan ajaran yang sesungguhnya. Sekarang aliran ini telah dilarang beredar
di Indonesia dengan alasan penistaan agama.
Kelompok lain yang dinilai MUI sebagai aliran sesat. Tak ada kegiatan ibadah khusus
seperti shalat sebagaimana umat Muslim lakukan. Mereka hanya berdoa dan selalu
memanjatkan puji-pujian kepada Tuhan setiap waktu. Bila Lia mendapatkan wahyu dari
Malaikat Jibril, maka semua jamaah diharuskan berkumpul dan mendengarkan wahyu yang
mereka sebut sebagai risalah. Lia lantas duduk di kursi kebesarannya dan membimbing para
pengikutnya dalam menerima wahyu yang telah didapatkannya. Mereka juga menentang
pengkotakkan umat melalui agama-agama. Bagi mereka, Tuhan hanya satu. Sedangkan untuk

kitab suci, Komunitas Eden mempelajari hampir setiap kitab suci dari berbagai agama. Selain
itu, mereka juga mempunyai wahyu-wahyu yang diyakini diturunkan melalui Lia Eden dan
kini mulai dibukukan seperti halnya Al-Qur’an tempo dulu. Melalui Komunitas Eden, para
jamaah ini juga akan bertekad untuk menghapuskan semua agama yang ada di dunia.
Sehingga tidak ada lagi konflik antar agama atau bahkan pertikaian antar agama yang satu
dengan agama lainnya.
Adapun balutan kain putih yang melekat di tubuh para jamaahnya, dinamakan sebagai
mori. Diakui para pengikutnya, pakaian tersebut digunakan sebagai peringatan agar tidak
berbuat dosa dan selalu putih bersih tanpa dosa. Para jamaahnya sendiri memang tidak
diperbolehkan melakukan dosa sekecil apa pun. Bila salah satu dari mereka telah melakukan
dosa, maka ganjaran yang harus diterima adalah dikeluarkan dari komunitas, tak peduli

lamanya waktu mereka bergabung. Bahkan ada salah satu anak Lia yang harus dikeluarkan
dari Komunitas Eden karena telah melakukan dosa pada perbuatannya.
Para jamaah Eden dikenal dengan sifat kemandirian yang mereka miliki. Mereka
mengaku tidak memiliki pegawai satu pun di rumah. Apapun pekerjaan di dalam rumah,
harus mereka kerjakan sendiri tanpa bantuan dari pihak luar. Seseorang yang akan masuk ke
dalam komunitas haruslah menjalani beberapa prosesi. Salah satunya yang disebutkan
kepada Realita adalah dengan proses penyucian melalui api. Setiap calon anggota jamaah
diharuskan melewati api dan dibakar. Sebelumnya, mereka juga harus mengakui seluruh dosa

yang pernah dilakukan di masa lampau, baik dosa besar maupun dosa kecil. Barulah mereka
melakukan proses penyucian dengan cara dibakar. Bila tubuh terasa sakit dan terbakar, maka
ada dosa yang belum diakui oleh si calon anggota. Sebaliknya, bila mereka tidak merasa
kesakitan, maka mereka telah suci dan bersih layaknya bayi yang baru lahir. Setelah melewati
prosesi tersebut, mereka akan secara resmi menjadi anggota jamaah Komunitas Eden.
Meskipun sudah resmi menjadi seorang anggota jamaah, tidak menutup kemungkinan si
anggota itu dikeluarkan karena telah melakukan dosa. Tak heran, ketika beberapa tahun
silam, anggota jamaah Eden mampu mencapai angka ratusan. Tapi, saat ini hanya sekitar 50
jamaah karena banyaknya yang keluar ataupun dikeluarkan oleh Malaikat Jibril yang telah
mereka yakini sebelumnya.
Sekitar 14 orang diantara 50 anggota, tinggal dalam satu rumah di Jalan Mahoni
Nomor 30. Sisanya tinggal di rumah masing-masing. Untuk masalah pembiayaan sendiri,
dananya sebagian besar berasal dari anggota-anggotanya yang telah bekerja. Ada semacam
kas yang menampung penghasilan para anggotanya tersebut. Dana itulah yang digunakan
untuk membiayai setiap kegiatan Komunitas Eden termasuk kebutuhan sehari-hari anggota
lainnya yang tidak bekerja. Entah sampai kapan Komunitas Eden akan tetap bertahan.
Namun, yang pasti setiap pengikut Komunitas Eden percaya bahwa apa yang mereka yakini
selama ini merupakan sesuatu yang menunjukkan kebenaran dan akan membawa mereka ke
surga bernama Eden, surga yang dijanjikan oleh Tuhan sebelumnya.
Kitab Sucinya adalah Lembaran AL-HIRA (gabungan dari isi kitab suci Taurat ,

Zabur, Injil, Al-Qur`an, Weda. Syahadatnya : RABBUNALLAH Lia Aminuddin (awal
dahulu) dan sekarang berubah nama menjadi : LIA EDEN (Lia yang tinggal didalam surga
Adn, yaitu setelah turun wahyu yang menyuruh menceraikan suaminya Aminuddin dan
benar-benar bercerai, kemudian LIA menikah dengan MALAIKAT JIBRIL dan tinggal dalam
surga Adn berkasih sayang dan berhubungan seks dengan Malaikat Jibril itu, maka dia
mengganti namanya dengan LIA ADNIN atau Lia Eden (Lia yang tinggal di surga Adn) LIA

EDEN (d/h LIA AMINUDDIN, mengaku menerima wahyu dan setiap saat selalu siap
seorang pencatat wahyu di depan komputer. Begitu wahyu turun langsung dibaca oleh Lia
dan langsung pula dicatat oleh penulis wahyu (salah seorang sekretaris wahyunya bernama
Yuyus Yusuf A. dari Tasikmalaya, mahasiswa DO dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta),
sehingga wahyu–wahyu tersebut sudah menumpuk di rumahnya.- Muhammad Abdur
Rahman : Imam Besar Agama Salamullah dan berpangkat IMAM MAHDI Pokok-Pokok
Ajarannnya Kala Tuhan takkan menyisakan harapan terhadap bangsa Arab, dunia Islam harus
berpaling ke negeri ini, menjadi makmum Nabi Muhammad secara langsung. Niscaya kiblat
di Mekah tak lagi berdaulat, karena untuk apa lagi berhaji ke sana, kalau nabi Muhammad
telah bangkit dan kerajaan malaikat yang disebut surga itu bertahta di negeri ini
Sementara Tuhan sendiri pun berkehendak membuat pemusatan kiblat semua agama
di negeri Indonesia. Jakarta akan menjadi pusat spiritual semua agama. Maria dan Yesus
disebutkan termasuk pendiri Salamullah, tapi keduanya kemudian menyerahkan daulat

Salamullah sepenuhnya kepada Abdul Rahman yang ditunjukkan Tuhan sebagai Imam
Mahdi.
Lia adalah Maria yang diutus untuk mendamaikan seluruh agama-agama, maka
diapun dititahkan Tuhan agar tak beragama lagi. Tapi berketuhanan. Bahkan didaulat
dibandingkan denganku sebagai Ruhul Kudus. Dia menjadi penyampai wahyu bagi seluruh
agama-agama
Babi itu kini telah dihalalkan Tuhan. Padahal babi yang sediakalanya termasuk
binatang kutukan Tuhan mengakibatkan Tuhan terpaksa meninjau kembali ketetapan-Nya
mengharamkan babi. Dipertimbangkan babi yang busuk itu dipertanggungkan sebagai olahan
makanan yang lebih baik daripada ular dan sebagainya itu. Babi yang diternakkan dapat lebih
terpelihara pertumbuhan dan perkembangbiakannya dari pada menternakkan ular.
D. Eksistensi GKB Lia Eden dan Anand Krishna di Indonesia
Pada tahun sekitar 1996 di Indonesia, telah muncul Jamaah Salamullah, sebuah
kelompok spiritual yang mengusung paham baru dalam pensucian diri dengan metode atau
cara pengalaman langsung. Semua orang yang mengikuti jalan Salamullah langsung berjuang
untuk hidup dalam kesucian. Dimulai dengan pertobatan dosa, berjanji untuk hidup suci dan
tunduk patuh kepada apa yang diajarkan oleh Jibril. Setelah itu dicukur rambut ubun-ubun
dan diolesi spiritus kemudian dibakar. Lalu gerakan agama baru ini hidup dalam komunitas
spiritual yang mereka menyebut keiompoknya sebagai ”kaum Eden”. Jibril dalam pandangan
kaum Salamullah ini adalah guru atau syaikh mereka yang mengajarkan kebenaran dan


keadilan serta meluruskan kembali ajaran-ajaran agama yang telah mentradisi dan kultus.
Dengan kata lain, keyakinan terhadap Jibril dan ajaran-ajarannya merupakan inti dari paham
Salamullah.1
Menurut Ahmad Syafi'i Mufid, kelompok ini telah mengalami beberapa perubahan
mendasar dan menghadapi tantangan yang semakin besar. Pertama, perubahan komunitas
Salamullah menjadi komunitas Eden mengisyaratkan bahwa kelompok ini, yang berakar dari
paham dan gerakan Islam, telah bergeser menjadi kelompok yang menyatakan diri keluar dari
Islam, dan berdiri sebagai agama tersendiri. Kedua, pusat kegiatan kelompok ”Kingdom of
God” demikian mereka menyebut rumah jalan Mahoni No. 30 Kemayoran,Jakarta telah
mendapatkan tekanan dari masyarakat sekitar sehingga polisi harus melakukan evakuasi
Penyelamatan anggota kelompok. Ketiga, pemimpin gerakan Lia Aminuddin telah
dipersalahkan melakukan pelanggaran’terhadap pasal penodaan agama dan dijatuhi hukuman
penjara selama 2 tahun. Abdurrahman (disebut Imam Mahdi), tokoh kedua dalam kelompok
Eden, sempat ditahan dan diadili, kemudian dibebaskan. Akibat semua itu, soliditas
kelompok menjadi semakin teruji dan ketataan kelompok inti semakin terseleksi. 2 Ajaran
utamanya ialah pengesaan Tuhan (absolute monotheism), perenialisme, keindahan, kesucian,
kesetaraan (egalitarisme), regulasi ruh dan senantiasa berserah diri kepada Allah. Pandangan
keagamaan ini terhadap penganut agama lain sangat toleran dan bahkan agama-agama lain itu
adalah kebenaran dan ajaran Tuhan juga. Jadi, gerakan yang semula bercorak sufisme

perenial, kemudian berkembang menjadi spiritualisme Eden. Sufisme perenial maksudnya
ajaran yang menurut mereka dibawa oleh malaikat Jibril dan kemudian berkembang menjadi
agama baru. Kehadiran agama Kerajaan Tuhan ini dianggap sebagai penggenapan nubuwah
dan sekaligus memenuhi janji dan kebenaran Tuhan tentang surga dan neraka.3
Dimana pada tahun 1997, muncul Fatwa MUI kepada kelompok Lia Eden yang
dinyatakan bertentangan atau dianggap aliran sesat. Walaupun begitu kelompok ini tetap
senakin eksis, bahkan menyatakan sebagai agama baru (lepas dari Islam). walau
pemimpinnya telah dipenjara 2 kali tahun 2006 dan tahun 2009 terkait masalah kelompoknya
1Ahmad Syafi'i Mufid, Kuasa Jibril dan Sufisme Perenial Salamullah hingga Spiritualitas
Eden, dalam Martin Van Bruissen dan Julia Day Howell, a Day Howell, Urban Sufisme ,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2008), hlm. 416
2 Ahmad Syafi'i Mufid, Kuasa Jibril dan Sufisme Perenial Salamullah hingga Spiritualitas
Eden, dalam Martin Van Bruissen dan Julia Day Howell, ia Day Howell, Urban Sufisme ,
hlm. 417
3 Ahmad Syafi'i Mufid, Kuasa Jibril dan Sufisme Perenial Salamullah hingga Spiritualitas
Eden, dalam Martin Van Bruissen dan Julia Day Howell, ia Day Howell, Urban Sufisme ,
hlm. 446

itu (dihukum atas penistaan agama). Bahkan setelah pasca bebas tahun 2011, kelompok ini
masih tetap eksis ajarannya. Sebagaimana kelompok ini pernah mengatakan akan ada UFO
yang mendarat di monas pada tahun 2015. Bahkan situs komunitaseden.com sampai sekarang
(2017) masih ada, walau situs ini dikabarkan juga pernah diblokir oleh pemerintah.
Sementara untuk kelompok Anand Krishna yang memilki banyak tempat meditasi ini,
telah dimulai didirikan tahun 1991, walau diketahui awalnya tidak berupa padepokan atau
asrama dalam pengertian umum, tapi akhirnya berupa padepokan atau asrama yang
menyediakan tempat tinggal atau penginapan. Saat itu, ashram (sebutan tempat meditasi
kelompok ini) yang pertama ada di bilangan Sunter Jakarta hanyalah pusat pembelajaran seni
meditasi, seni kehidupan yang proses pembelajarannya bersifat informal dan Tidak ada iuran
tetap. Walau ada sumbangan yang dianjurkan bagi pengikutnya untuk pemeliharaan dan
pembiayaaan tempat. Kemudian karena semakin berkembang, tahun 2001 kelompok ini
mendirikan One Earth Retreat Center di Ciawi, Bogor (Jawa Barat), dengan fasilitas
penginapan. Lalu padepokan kedua, Anand Ashram di Ubud Bali yang menyediakan
penginapan bagi pengunjung tempat itu. Ada juga didirikan tempat pusat meditasi dan
pelayanan di Kuta Bali dan Yogyakarta, walaupun tempat ini tidak menyediakan penginapan.
Begitupula ada tempat pertemuan di Singaraja, Surakarta, Semarang, Blitar, Surabaya,
Bandung dan Lampung.4 Dan mungkin sekarang sudah hadir di setiap kota Besar di
Indonesia.
Dimana berdasar salah satu buku karya Anand Krishna NeoSpiritual Hypnotherapy,
yang membahas masalah hipnotis khususnya, namun secara umum dapat dikategorikan
meditasi pula, mengajak pembacanya untuk mengikuti Anand Krishna Foundation yang
dikatakan berafiliasi dengan PBB dengan menyediakan akses website ataupun call center tiap
kota, seperti di kota lain seperti, Solo, Maumere, Lombok, Kediri, Pati, Tampak Siring,
Tabanan dan lain-lainnya.5

E. Kesimpulan

4 Anand Krishna, Sanyas Dharma: Mastering the Art and Science of Discipleship, (Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 2012), hlm. 5-6.
5 Anand Krishna, Neospiritual Hypnotherapy, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2012), hlm. 301-302.

DAFTAR PUSTAKA
Syafi'i Mufid, Ahmad. Kuasa Jibril dan Sufisme Perenial Salamullah hingga Spiritualitas
Eden, dalam Martin Van Bruissen dan Julia Day Howell, a Day Howell, Urban
Sufisme . Jakarta: Rajawali Pers, 2008.
Krishna, Anand. Sanyas Dharma: Mastering the Art and Science of Discipleship. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2012.
Krishna, Anand. Neospiritual Hypnotherapy. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012.
http://pakrizqon.blogspot.co.id/2015/04/lia-eden-agama-kontroversial.html