F. Metode Penelitian
Untuk melengkapi penelitian ini agar tujuan dapat lebih terarah dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, maka metode penelitian yang dipakai sebagai
berikut :
1. Jenis Pendekatan
Dalam penelitian hukum dikenal dua jenis pendekatan dalam penelitian, yaitu pendekatan yuridis sosiologis dan pendekatan yuridis normatif.
Pendekatan yuridis sosiologis merupakan pendekatan dengan mengambil data primer atau data yang diambil langsung dari lapangan, sedangkan pendekatan Yuridis
normatif merupakan penelitian hukum yang meletakkan hukum sebagai sebuah bangunan sistem norma. Sitem norma yang dimaksud adalah mengenai asas-asas,
norma, kaidah dari peraturan perundangan, putusan pengadilan, perjanjian serta doktrin ajaran
18
Penelitian dalam skripsi ini adalag penelitian yuridis normatif. Penilitian yuridis normatif selalu mengambil isu dari hukum sebagai sistem norma yang
digunakan untuk memberikan justifikasi preskriptif tentang suatu peristiwa hukum, sehingga penelitian hukum normatif menjadikan sistem norma sebagai pusat
kajiannya. Sistem norma dalam arti yang sederhana adalah sistem kaidah atau atauran, sehingga penilitian hukum normatif adalah penelitian yang mempunyai objek
kajian tentang kaidah atau aturan hukum sebagai suatu bangunan sistem yang terkait
18
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada Jakarta, 2001, Halaman: 38
Universitas Sumatera Utara
dengan suatu peristiwa hukum. yuridis normatif merupakan pendekatan dengan data sekunder atau data yang berasal dari kepustakaan dokumen. Dokumen yang
dimaksud disini adalah dokumen yang terkait dengan hubungan internasional yang mengatur tentang hubungan diplomatik dan hubungan konsuler antara lain: Konvensi
Wina 1961, Konvensi Wina 1963, Konvensi Wina 1975.
2. Data Penelitian
Sumber data dari penelitian ini berasal dari Library Research penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan ini dilakukan terhadap berbagai macam sumber
bahan hukum yang dapat di klasifikasikan atas 3 tiga jenis, yaitu : a.
Primary Resource atau Authoritative Records Bahan Hukum Primer Merupakan berbagai dokumen peraturan nasional yang tertulis, sifatnya
mengikat dan ditetapkan oleh pihak yang berwenang, dalam tulisan ini antara lain Konvensi Wina 1961
b. Secondary Resource atau Not authoritative Records Bahan Hukum
Sekunder Merupakan bahan-bahan hukum yang dapat memberikan kejelasan terhadap
bahan hukum primer. Semua dokumen yang merupakan informasi atau hasil kajian tentang keputusan kasus diplomat India ditangkap oleh kepolisian Amerika Serikat
serta macam-macam pelanggaran hak atas kekebalan diplomatik di negara penerima seperti literatur, hasil-hasil penelitian, makalah-makalah dalam seminar, dan lain-lain.
c. Tertiary Resource Bahan Hukum Tersier
Universitas Sumatera Utara
Merupakan bahan bahan hukum yang dapat memberikan petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder, mencakup
kamus bahasa untuk pembenahan bahasa Indonesia serta untuk menerjemahkan beberapa literatur asing.
3. Teknik Pengumpulan Data