Modulus Elastisitas Beton Sifat-sifat Beton Keras

37 dengan lem epoxy. Tepi benda uji harus digergaji dengan gerinda intan untuk menghilangkan pengaruh pengecoran atau vibrasi. Beban kecepatan 0,005 MPadetik sampai runtuh. 2. Pengujian tarik belah pengujian tarik beton tak langsung dengan menggunakan Split cylinder test . Dengan membelah silinder beton terjadi pengalihan tegangan tarik melalui bidang tempat kedudukan salah satu silinder dan silinder beton tersebut terbelah sepanjang diameter yang dibebaninya.

2.6.2.3 Modulus Elastisitas Beton

Modulus elastisitas beton didefinisikan sebagai kemiringan slope dari diagram tegangan-regangan yang masih dalam kondisi elastis, atau pada garis linier yang ditunjukkan pada diagram. Modulus elastisitas yang besar menunjukkan kemampuan menahan tegangan yang cukup besar dalam kondisi regangan yang masih kecil, artinya beton mampu menahan tegangan desak utama yang cukup besar akibat beban-beban yang terjadi pada suatu regangan sebagai kemampuan terjadi retak kecil Paul Nugraha dan Antoni, 2007. Kajian tentang hubungan tegangan-regangan beton perlu diketahui untuk menurunkan persamaan analisis dan perencanaan suatu bagian struktur. Kemampuan bahan untuk menahan beban yang didukungnya dan perubahan bentuk yang terjadi pada bahan itu sangat tergantung pada sifat tegangan dan regangan tersebut. Tolak ukur yang umum dari sifat elastisitas suatu bahan adalah modulus elastisitas, yang merupakan perbandingan dari desakan yang diberikan dengan perubahan bentuk per-satuan panjang, sebagai akibat dari desakan yang diberikan. Universitas Sumatera Utara 38 Modulus elastisitas ditentukan berdasarkan rekomendasi ASTM C-469, yaitu modulus chord. Adapun perhitungan modulus elastisitas chord chord modul Ec adalah : = 0,00005 2.4 Dimana : E c = Modulus Elastisitas MPa S 2 = Tegangan sebesar 0,4 f c MPa S 1 = Tegangan yang bersesuaian dengan regangan arah longitudinal sebesar 0,00005 MPa = Regangan longitudinal akibat tegangan S 2 = = penurunan arah longitudinal mm x 25,4 . 10 -3 L = tinggi beton jarak antara dua strain gauge mm Modulus elastisitas pada beton bervariasi. Ada beberapa hal yang mempengaruhi modulus elastisitas beton antara lain sebagai berikut ini: 1. Kelembaban Beton dengan kandungan air yang lebih tinggi merniliki modulus elastisitas yang juga lebih tinggi daripada beton dengan spesifikasi yang sama. 2. Agregat Nilai modulus dan proporsi volume agregat dalam campuran mempengaruhi modulus elastisitas beton. Semakin tinggi modulus agregat dan semakin besar proporsi agregat dalam beton, semakin tinggi pula modulus elastisitas beton tersebut. Universitas Sumatera Utara 39 3. Umur Beton Modulus elastisitas beton meningkat seiring pertambahan umur beton seperti halnya kuat tekannya, namun modulus elastisitas meningkat lebih cepat daripada kekuatannya. 4. Mix Design Beton Jenis beton memberikan nilai E modulus elastisitas yang berbeda-beda pada umur dan kekuatan yang sama.

2.6.2.4 Penyerapan Air Absorbsi

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT SEBAGAI PENGGANTI SEMENTERHADAP SIFAT MEKANIS BETON RINGAN DENGAN AGREGAT PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT SEBAGAI PENGGANTI SEMEN TERHADAP SIFAT MEKANIS BETON RINGAN DENGAN AGREGAT KASAR PECAHAN BATA CITICON.

0 2 16

PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT SEBAGAI PENGGANTI SEMENTERHADAP SIFAT MEKANIS BETON RINGAN DENGAN AGREGAT PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT SEBAGAI PENGGANTI SEMEN TERHADAP SIFAT MEKANIS BETON RINGAN DENGAN AGREGAT KASAR BATU APUNG.

0 2 15

PENDAHULUAN PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT SEBAGAI PENGGANTI SEMEN TERHADAP SIFAT MEKANIS BETON RINGAN DENGAN AGREGAT KASAR BATU APUNG.

0 7 6

PENGARUH PENGGUNAAN SILICA FUME PADA BETON RINGAN DENGAN AGREGAT KASAR GERABAH PENGARUH PENGGUNAAN SILICA FUME PADA BETON RINGAN DENGAN AGREGAT KASAR GERABAH.

0 2 15

PENGARUH PENAMBAHAN GLENIUM ACE 8590 TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON RINGAN DENGAN PENGARUH PENAMBAHAN GLENIUM ACE 8590 TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON RINGAN DENGAN AGREGAT KASAR BATU APUNG.

0 3 15

PENDAHULUAN PENGARUH PENAMBAHAN GLENIUM ACE 8590 TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON RINGAN DENGAN AGREGAT KASAR BATU APUNG.

0 5 5

PENGGUNAAN LUMPUR LAPINDO BAKAR SEBAGAI AGREGAT KASAR BETON RINGAN Penggunaan Lumpur Lapindo Bakar Sebagai Agregat Kasar Beton Ringan.

0 0 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Pengaruh Penggunaan Bambu Sebagai Agregat Kasar Terhadap Sifat Mekanik Beton Ringan

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Pengaruh Penggunaan Bambu Sebagai Agregat Kasar Terhadap Sifat Mekanik Beton Ringan

0 0 8

PENGARUH PENGGUNAAN BAMBU SEBAGAI AGREGAT KASAR TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON RINGAN TUGAS AKHIR - Pengaruh Penggunaan Bambu Sebagai Agregat Kasar Terhadap Sifat Mekanik Beton Ringan

0 0 15