Tingkat Kesehatan Bank a.

Dana pinjaman adalah dana yang berasal dari pihak luar. Dana pinjaman terdiri dari : a Pinjaman dari bank lain Interbank Call Money Pinjaman dari bank lain adalah pinjaman yang berasal dari bank lain di dalam negeri yang diminta bila ada kebutuhan dana mendesak yang diperlukan bank seperti menutup kewajiban kliring. b Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan di luar negeri Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan di luar negeri adalah pinjaman dalam jangka menengah yang realisasinya harus melalui persetujuan Bank Indonesia yang bertindak sebagai pengawas kredit luar negeri PKLN. c Pinjaman Lembaga Keuangan Bukan Bank LKBB Pinjaman LKBB biasanya berbentuk surat berharga yang dapat diperjualbelikan sebelum tanggal jatuh tempo. d Pinjaman Bank Indonesia Pinjaman Bank Indonesia adalah pinjaman yang diberikan oleh Bank Indonesia sesuai syarat dan kewajiban yang berlaku, 3 Dana Masyarakat Dana Pihak Ketiga Dana masyarakat adalah dana yang berasal dari masyarakat, baik perorangan maupun badan usaha yang diperoleh bank dengan menggunakan instrument produk simpanan yang dimiliki oleh bank . Dana masyarakat dihimpun dalam bentuk giro, deposito atau tabungan, a Giro Demand Deposits Giro adalah simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. b Deposito Time Deposits Deposito adalah simpanan berjangka yang dikeluarkan oleh bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jangka waktu tertentu yang telah dijanjikan sebelumnya. c Tabungan Savings Tabungan adalah simpanan pihak ketiga yang dikeluarkan oleh bank yang penyetoran dan penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada masing-masing bank.

2.1.2. Tingkat Kesehatan Bank a.

Pengertian Tingkat Kesehatan Bank Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 131PBI2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, “tingkat kesehatan bank adalah Universitas Sumatera Utara hasil penilaian kondisi Bank yang dilakukan terhadap risiko dan kinerja bank”. Lebih lanjut dinyatakan bahwa bank wajib melakukan penilaian sendiri self assesment atas tingkat kesehatan bank dengan menggunakan pendekatan risiko Risk-based Bank Rating baik secara individual maupun secara konsolidasi. Penilaian tingkat kesehatan bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor sebagai berikut : a. Profil Risiko Risk Profile b. Good Corporate Governance GCG c. Rentabilitas earnings d. Permodalan capital Setiap faktor tersebut ditetapkan peringkatnya berdasarkan kerangka analisis yang komprehensif dan terstruktur. Peringkat akhir hasil penilaian setiap faktor tersebut disebut Peringkat Komposit. Peringkat komposit ditetapkan berdasarkan analisis yang komprehensif dan terstruktur terhadapa peringkat setiap faktor dengan memperhatikan materialitas dan signifikansi masing-masing faktor. Peringkat komposit dikategorikan sebagai berikut : a. Peringkat Komposit 1 PK-1 PK-1 mencerminkan kondisi bank yang secara umum sangat sehat sehingga dinilai sangat mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. b. Peringkat Komposit 2 PK-2 PK-2 mencerminkan kondisi bank yang secara umum sehat sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. c. Peringkat Komposit 3 PK-3 PK-3 mencerminkan kondisi bank yang secara umum cukup sehat sehingga dinilai cukup mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. Universitas Sumatera Utara d. Peringkat Komposit 4 PK-4 PK-4 mencerminkan kondisi bank yang secara umum kurang sehat sehingga dinilai kurangsangat mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. e. Peringkat Komposit 5 PK-5 PK-5 mencerminkan kondisi bank yang secara umum tidak sehat sehingga dinilai tidak mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di tabel 2.1 di bawah ini Tabel 2.1 Matriks Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank Sumber : Lampiran II Surat Edaran Bank Indonesia No. 1324DPNP tanggal 25 Oktober 2011 Universitas Sumatera Utara

b. Profil Risiko Risk Profile

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014

0 44 113

ANALISIS KESEHATAN BANK BERBASIS METODE RISK BASED BANK RATING (RBBR) PADA PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2012

0 18 30

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK BASED BANK RATING ( RBBR ) (STUDI PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DALAM IHSG SUB SEKTOR PERBANKAN TAHUN 2012 - 2014).

0 2 20

ANALISIS PENGARUH RISK BASED BANK RATING (RBBR) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN (STUDI PADA BANK UMUM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-1014).

0 3 18

PENGARUH INDIKATOR DALAM RISK-BASED BANK RATING TERHADAP KEMAMPULABAAN PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI PENGARUH INDIKATOR DALAM RISK-BASED BANK RATING TERHADAP KEMAMPULABAAN PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 15

Analisis tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode Risk-Based Bank Rating (RBBR) (studi empiris pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 dan 2013).

0 5 107

Akurasi Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Ditinjau dari Kinerja Keuangan berdasarkan CAMEL Rating System dan Penilaian Berbasis Risk-Based Bank Rating.

0 0 2

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SWASTA NASIONAL DAN BANK PEMERINTAH YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 62

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK-BASED BANK RATING (RBBR).

0 2 166

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Pendekatan Risiko (Risk-Based Bank Rating)

0 0 18