Farida Aryani, 2014 Peran Peergroup Dalam Membentuk Gaya Hidup Konsumtif Remaja
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
interview wawancara, kuisioner angket, dokumentasi dan gabungan keempatnya.
Untuk menunjang hal tersebut penulis menggunakan beberapa teknik yaitu sebagai berikut:
1. Observasi
Pengertian observasi menurut Kartono 1980, hlm.142 adalah “Studi yang
disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan
”. Selanjutnya dikemukakan tujuan observasi adalah: “mengerti ciri-ciri dan luasnya signifikansi dari inter relasinya elemen-
elemen tingkah laku manusia pada fenomena sosial serba kompleks dalam pola- pola kulturil tertentu”. Menurut Nawawi dan Martini 1992, hlm.74 “Observasi
adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala pada objek penelitian
”. Dalam
Sugiyono 2013,
hlm.227 “Observasi dapat dibedakan
menjadi
participant observation
observasi berperan serta dan
non participant observation
”. Dalam penelitian ini observasi yang dilakukan adalah
participant observation
dimana peneliti terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari objek yang sedang diamati. Pengamatan ini dilakukan dengan cara mengamati hal yang
dikerjakan oleh sumber data, mengamati, mencatat, menganalisis dan selanjutnya membuat kesimpulan mengenai perilaku remaja bersama
peergroup
nya serta melihat aktivitas mereka sehari-hari di sekolah maupun diluar sekolah.
Lebih lanjut dikemukakan oleh Sugiyono 2013, hlm.228 “Manfaat dari
observasi salah satunya adalah dengan observasi peneliti dapat menemukan hal- hal yang sedianya tidak akan terungkapkan oleh informan dalam wawancara
karena bersifat sensitiF”. Untuk itulah peneliti memandang bahwa observasi
dirasa tepat dalam penelitian ini karena peneliti terlibat langsung sehingga antara peneliti dan objek penelitian tidak ada yang dirahasiakan.
2. Wawancara
Farida Aryani, 2014 Peran Peergroup Dalam Membentuk Gaya Hidup Konsumtif Remaja
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Menurut Sugiyono 2013, hlm.231: Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
akan melaksanakan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
informan yang lebih mendalam.
Melalui wawancara ini peneliti ingin mendapatkan informasi secara verbal mengenai sikap, pengetahuan dan tindakan yang menjadi target penelitian yaitu
tentang peranan
peergroup
dalam membentuk gaya hidup konsumtif pada remaja di SMAN 7 Bandung. Wawancara digunakan peneliti dengan cara memberikan
pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada informan untuk mengetahui kejelasan dari suatu permasalahan. Teknik wawancara yang digunakan dalam
penelitian ini adalah wawancara tak berstrukur
unstructured interview
dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun secara
sistematis. Pedoman wawancara disusun secara sederhana. Teknik ini dilakukan agar interaksi yang dilakukan antara peneliti dengan responden lebih lugas dan
tidak ada yang merasa diintimidasi. Wawancara ini juga dilakukan agar suasana diantara peneliti dan informan tidak ada rasa canggung. Sehingga peneliti dengan
responden dapat berbincang seperti layaknya teman yang sedang mendengarkan curahan hati remaja. Pendekatan seperti ini sangat tepat apabila respondennya
para remaja. Tujuannya adalah untuk memperkuat suatu data yang telah diperoleh serta untuk memperoleh informasi secara meluas dan mendalam. Alasan tersebut
sejalan dengan yang diungkapkan oleh Creswell 2013, hlm.267 bahwa: Dalam wawancara kualitatif, peneliti dapat melakukan
face-to-face interview
wawancara berhadap-hadapan dengan partisipan, mewawancarai mereka dengan telepon, atau terlibat dalam focus group
interview interview
dalam kelompok yang terdiri dari enam sampai delapan partisipan dalam
kelompok. Wawancara-wawancara seperti ini tentu saja memerlukan pertanyaan-pertanyaan yang secara umum tidak terstruktur
unstructured
dan bersifat terbuka
open-ended
yang dirancang untuk memunculkan pandangan dan opini dari partisipan.
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan terhadap dua kelompok teman sebaya yang berada di SMA Negeri 7 Bandung sebagai informan utama, yang
merupakan sumber data terpenting untuk menjawab penelitian ini.
Farida Aryani, 2014 Peran Peergroup Dalam Membentuk Gaya Hidup Konsumtif Remaja
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3. Studi Dokumentasi