Analisis Permintaan Manfaat Rekreasi Taman Nasional Gede Pangrango Propinsi Jawa Barat Dan Prospek Pengembangannya Dimasa Datang

Hery Prasetyo Wibowo. E 01495090. Analisis Permintaan Manfaat Relireasi Taman Nasional
Gede Pangrango Propinsi Jawa Barat Dan Prospek Pengembangannya Diniasa Datang.
Dibawah bimbingan Ir. Sudaryanto dan Ir. & Sambas Basuni, MS.
Tamao nasional merupakan suatu kawasan yang ~nerniliki sifat lokal spesifik dengan
keanekaragaman hayati dan bentang alam yang dimilikinya dan

ditetapkan sebagai kawasan

perlindungan agar dapat difungsikan sebagai konservasi, rekreasi dan pengembangan ilmu
pengetahuan.

Pemanfaatan dengan menonjolkan salah satu fungsi dimungkinkan. namun tidak

meninggakan fungsi yang laimya. Rekreasi alam merupakan salah satu kegiatan pemanfaatan dari
fungsi rekreasi taman nasional dan salah satu bentuk pemanfaatan intangible benefit yang memiliki
karakteristik yang membedakan dengan tangible benefimya, yaitu; nonrivalry, none.vIzrdable

dan

cangestible.
Permintaan suaN komoditi merupakan keinginan seseorang atau lebih untuk niemperoleh

suatu barang dan jasa yang dibeli atau dibayar dengan harga tertentu. Fakror-faktor yang diduga
mempengamhi permintaan manfaat rekreasi Taman Nasional Gede Pan-mngo adalah citarasa,
promosi, kualitas obyek rekreasi, aksesbilitas, biaya rekreasi, alokasi biaya rekreasi. dan keamanan
dalam kawasan.
Penelitian ini berhjuan unruk mengetahui pennintaan pasar terhadap manfaar reheasi dan
faktor- faktor yang mempengaruhi, nilai sosial, nilai pilihan dan nilai keberadaan Taman Nasional
Gede Pangmgo, serta tingkat pengelnbangamya dimasa datang. Penelitian ini merupakan hasil
observasi dan wawancara dengan pengunjung nusantara, mancanegara dan penduduk sekitar taman
nasional.
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa faktor-faktor yang o~en~pengaruhi
permintaan
manfaat rekreasi Talnan Nasional Gede Pangango adalali citarasa (XI), proliiosi (XI). kualitas obyek
rekreasi (Xj), ahsesbilitas (X,), biaya rekreasi (X5), alokasi biaya rekreasi (Xb) dan heamanan dalam
kawasan (X,).
+0.207Xj

Fungsi pemintaan manfaat rekreasi TNGP adalah Y= -1.03 + 0,123 S, +0.407 X,

+ 0,149X, - 0.000002X5 + 0,000001X6 + 0,169X,.


F I,,,,,,,,persa~i~aan
tersebut 65.66 (> F

,,&I), ini dapat diartikan model yang digunakan tepat dan persarliaan ini merniliki Rsq = 53.80 %.
Melalui operasi srep11,isediperoleh hasil persalnaan terbaik. yaitu Y = -1.06 + 0,132 Xi &0.405 XI
0,209 X j + 0,152 X,

- 0,000002

+

X5+ 0,177 X,, dengan Rsq = 53,ll %. Penghilangan variabel

alokasi biaya rekreasi disebabkan adanya hubungan yang erat (interkorelasi) antara biaya perjalanan
dengan alokasi biaya rekeasi.
Nilai sosial Talnan Nasional
Rp. 2.984.500.000.00 pertahun.

Gede Pangrango


adalah Rp.

757.440.750.00

-

Nilai ini diestimasi dari pengunjung melalui pendskatan biaya

perjalanan (Trmjel Cosr .Ilrtl7od) dan penilaian kontingensi (Contir?genqi. iirl~,a~iorl).Pendekatan
biaya perjalanan adalah pendekatan yang di-wakan pada suatil barang atau jasa yang tidak lnemiliki

harga pasar.

Informasi tentang biaya perjalanan merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan

pengunjung selama dalam kegiatan rekreasi. Sedangkan penilaian kontingensi merupakan pendekatan
yang menggunakan Metode Kesediaan Membayar dari seseorang atau lebih atas pengalaman yang
diperoleh atas komoditi yang dinikmatinya.
Nilai keberadaan Taman Nasional Gede Pangrango adalah Rp.


4.686.612.500,OO. Nilai

keberadaan adalah manfaat yang dirasakan pengunjung dan masyalmkat dari keberadaan suatu

-

ekosistem dan merupakan nilai dari manfaat fisik taman nasional yang dirasakan pengunjug dan
masyarakat sekitar taman nasional.
Nilai pilihan adalah nilai yang dapat diinterpretasikan sebagai manfaat sumberdaya alam yang
potensial dimasa datang, baik manfaat langsung dan tidak langsung dari ekosistem. Nilai pilihan
Taman Nasional Gede Pangrango diestimasi dari sisi penawari (szrppIq~side option valtre), yaitu
sebesar Rp. 8.618.497.000,OO selama 5 tahun terakhir.
Perubahan arah pengembangan taman nasional dari ketidakmandirian menuju kemandirian
perlu segera d i t i s 'sejak d i . S e l m a ini Taman Nasional Gede Pangrango masih disubsidi dari
pemerintah dalam pembiyaan proyek-proyek dan operasional taman nasional.

Pengembangan harus

bersifat menyeluruh, yaitu pengembangan ekstemal dan internal.
Kekurangan lain Taman Nasional Gede Pangrango adalah bentuk laporan implementasi proyekproyek dimana tidak memberikan besamya nilai manfaat sebenamya yang dapat diperoleh. Perubahan

pandangan bahwa taman nasional merupakan suatu badan usaha yang berorientasi konservasi dan
ekonomi secara seimbang akan mematangkan proses kemandian. Sehingga taman nasional dapat
menghidupi organisasinya dan dana dari pemerintah bukan lagi bersifat subsidi tetapi merupakan
investasi.
Pembangunan dan pengembangan aspek konservasi Taman Nasional Gede Pangrango masih
berbenturan dengan kepentingan masyarakat lokal. Hal ini ditunjukkan denganya adanya indikasi
gangguan terhadap kawasan oleh masyarkat. Perambahan hntan, pencurian flora-fauna dari taman
nasional merupakan gangguan yang sering ditemui di dalam kawasan.

Taman Nasional Gede

Pangrango memiliki nilai manfaat rekeasi alam adalah Rp. 302.244,44 per Haltahun. Peningkatan
perambahan hutan 3 tahun terakhir ini, seluas 31,675 Ha, telah merugikan dali aspek wisata sebesar
Rp. 9.573.592.64 per tahun.
Pembangunan dan pengembangan Taman Nasional Gede Pangrango perlu direncanakan secara
baik dari pihak pengelola, yaitu pemerintah. Pemerintah sebagai institusi legal-fom~alperlu merubah
kebijaksanaan secara selektif. yaitu kebijaksanaan pengelolaan yang berdasarkan konservasi dan
ekonolni yang seimbang dan berdasarkan Strategi Konservasi Dunia.

ANALISIS PERMINTAAN MANFAAT R E I W A S I

TARlAN NASIONAL GEDE PANGRANGO PROPINSI JAWA BARAT
DAN PROSPEK PENGEMBANGANNYA DIMASA DATANG

Karya IImiah
sebagai salah satu syarat untuk
memperoieh gelar Sarjana Kehutanan
pada Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor

Oleh :
HERY PRASETYO WIBOWO
E. 1495090

JURUSAN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000