Implementasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS
PADA SUB BAGIAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
PERUM JASA TIRTA II

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Studi Akuntansi Strata Satu

Oleh:
NENENG ASYIAH
21110134

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2013

RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi
Nama


: Neneng Asyiah

Tempat, tanggal lahir : Purwakarta, 06 Oktober 1992
Alamat Asal

: Kp. Cilayung RT 09/RW 03, Ds. Cilalawi, Kec. Sukatani
Purwakarta - Jawa Barat

Alamat Bandung

: Jl. Kubang Selatan No. 26, Sekeloa, Bandung

Agama

: Islam

Kewarganegaraan

: Indonesia


Data Pendidikan
Pendidikan Formal:
Tahun

Keterangan

1998 s/d 2004

SD Negeri Cilalawi Purwakarta

2004 s/d 2007

SMP Negeri 1 Sukatani Purwakarta

2007 s/d 2010

SMA Negeri 1 Sukatani Purwakarta

2010 s/d sekarang


Universitas Komputer Indonesia Bandung

58

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. .i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... .ix
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Praktek.............................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Praktek ...................................... 3
1.2.1 Maksud Kuliah Kerja Praktek ................................................ 3
1.2.2 Tujuan Kuliah Kerja Praktek ................................................. 3

1.3 Kegunaan Kuliah Kerja Praktek ...................................................... 3
1.4 Metode Kuliah Kerja Praktek .......................................................... 4
1.5 Lokasi dan Waktu Kuliah Kerja Praktek ......................................... 6
1.5.1 Lokasi Kuliah Kerja Praktek .................................................. 6
1.5.2 Waktu Kuliah Kerja Praktek .................................................. 6

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ............................................................. 8
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan ..................................................... 11
2.3 Uraian Tugas Perusahaan .............................................................. 13
2.4 Kegiatan Perusahaan ..................................................................... 17

v

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA
PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ................................................ 20
3.1.1 Implementasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada

Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum
Jasa Tirta II .......................................................................... 21
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ................................................ 30
3.2.1 Teknis Implementasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
Pada Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum
Jasa Tirta II........................................................................... 30
3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek .............................. 38
3.3.1 Implementasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada
Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum
Jasa Tirta II........................................................................... 38
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan .................................................................................... 46
4.2 Saran .............................................................................................. 47
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 48
LAMPIRAN ......................................................................................................... 49
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. 58

vi

KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Wr.Wb,
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas kasih dan
kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek yang berjudul
“IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA SUB
BAGIAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PERUM JASA TIRTA II”.
Tidak lupa terima kasih kepada pembimbing penulis Dr. Ony Widilestariningtyas
S.E., M.Si yang telah meluangkan waktu dan memberi pengarahan dalam
menyelesaikan laporan ini.
Adapun maksud dari penyusunan laporan kuliah kerja praktek ini sebagai
salah satu syarat memenuhi tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang Studi Strata I
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia. Karena
keterbatasan kemampuan dan pengalaman, penulis menyadari dalam penyusunan
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi materi maupun
penyajiannya. Maka dari itu, penulis menerima kritik dan saran untuk kesempurnaan
dalam penyusunan laporan selanjutnya.
Penyusunan laporan ini tidak akan terwujud tanpa dorongan, bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini perkenankanlah
penulis mengucapkan terima kasih kepada:


ii

1. Dr, Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., Selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, S.E., Spec. Lic., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr. Surtikanti, S.E., M.Si., Ak., Selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
4. Wati Aris Astuti, S.E., M.Si., Selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia dan Dosen Wali Kelas
Ak-3 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer
Indonesia.
5. Bagus Dwiwidya L, A.Md., Selaku Kepala Sub Bagian Corporate Social
Responsibility Perusahaan Umum Jasa Tirta II.
6. Deden Nugraha, A.Md., Selaku Pembimbing Perusahaan sebagai Tenaga
Akuntansi Sub Bagian Corporate Sosial Responsibility Perusahaan Umum
Jasa Tirta II.
7. Orang Tua tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara moril
maupun materil, juga atas do’a dan cinta kasihnya yang tiada henti untuk

penulis.
8. Lilis Puspitawati, S.E., M.Si., Ak., Selaku Koordinator Kuliah Kerja Praktek.
9. Hari Robiyanto, A.Md., Selaku Tenaga Fungsional Sub Bagian Corporate
Social Responsibility Perusahaan Umum Jasa Tirta II.

iii

10. Teman-teman seperjuangan kelas Ak-3 khususnya (Derry Dessyany, Helga
Fahresi,

Lydia)

untuk

dorongan

semangat,

pendapat,


saran

dan

kebersamaannya.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi
kita semua.
Alhamdulillahirrabil’alamin,
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, 23 Desember 2013
Penulis,

Neneng Asyiah
21110134

iv

DAFTAR PUSTAKA


http://id.wikipedia.org/wiki/Jasa_Tirta_II
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta.
Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-08/MBU/2013 Tentang
Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan
Program Bina Lingkungan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Perusahaan
Umum (Perum) Jasa Tirta II

48

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Kuliah Kerja Praktek
Perkembangan ekonomi Indonesia yang pesat, yang dimulai pada akhir

tahun enam puluhan menuntut kemampuan manajer untuk mengalokasikan

sumber daya secara efisien dan efektif (Mulyadi, 2001). Kemampuan tersebut
memerlukan informasi akuntansi sebagai salah satu dasar penting dalam
pengambilan keputusan alokasi sumber daya (Mulyadi, 2001). Sistem akuntansi
mengajarkan sistem pengolahan informasi akuntansi, sejak data direkam dalam
dokumen melalui berbagai sistem pembagian kekuasaan dalam organisasi
perusahaan, data keuangan di proses dalam berbagai catatan akuntansi, sampai
dengan informasi disajikan dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2001).
Untuk menangani kegiatan pokok perusahaan, umumnya dirancang sistem
akuntansi yang terdiri dari sistem akuntansi pokok, sistem akuntansi piutang,
sistem akuntansi utang, sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, sistem
akuntansi biaya, sistem akuntansi kas, sistem akuntansi persediaan dan sistem
akuntansi aktiva tetap (Mulyadi, 2001). Sistem akuntansi kas terbagi atas sistem
akuntansi penerimaan kas, sistem akuntansi pengeluaran kas dan sistem dana kas
kecil (Mulyadi, 2001). Pada prinsipnya kas merupakan aktiva lancar yang bersifat
paling likuid dan mudah dipindahtangankan (Haryono Yusuf, 2001).

1

2

Untuk menciptakan internal check fungsi penagihan yang bertanggung
jawab untuk menagih dan menerima cek atau uang tunai dari debitur harus
dipisahkan dari fungsi penerimaan kas yang bertanggung jawab untuk melakukan
endorsment cek dan menyetorkan cek dan uang tunai hasil penagihan ke rekening
perusahaan di bank (Mulyadi, 2001). Fungsi akuntansi tidak boleh digabungkan
dengan fungsi penyimpanan, untuk menghindari kemungkinan penggunaan
catatan akuntansi untuk menutupi kecurangan yang dilakukan oleh karyawan
(Mulyadi, 2001). Jika fungsi akuntansi digabungkan dengan fungsi penerimaan
kas, timbul kemungkinan fungsi penerimaan kas menggunakan kas yang diterima
dari debitur untuk kepentingannya sendiri dan menutupi kecurangan tersebut
dengan memanipulasi catatan piutang kepada debitur (Mulyadi, 2001).
Namun dalam penanganan penerimaan kas pada Sub Bagian Corporate
Social Responsibility Perum Jasa Tirta II tidak terdapat pembagian fungsi (Deden
Nugraha, 2013). Mulai dari penerimaan, pencatatan, penyimpanan, penyetoran ke
bank, memasukan setoran ke database kartu piutang, membuat laporan bulanan
dan bukti penerimaan dilakukan oleh Tenaga Akuntansi (Deden Nugraha, 2013).
Sehingga pengendalian intern dalam penerimaan kas pada Sub Bagian Corporate
Social Responsibility Perum Jasa Tirta II dapat dikatakan kurang baik (Deden
Nugraha, 2013).
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik membuat Laporan Kuliah Kerja
Praktek dengan mengambil judul “IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI
PENERIMAAN KAS PADA SUB BAGIAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY PERUM JASA TIRTA II”.

3

1.2

Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Praktek

1.2.1

Maksud Kuliah Kerja Praktek
Maksud dari Kuliah Kerja Praktek ini adalah untuk memperluas wawasan

dan menambah keterampilan implementasi sistem akuntansi penerimaan kas pada
Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II.

1.2.2

Tujuan Kuliah Kerja Praktek
Tujuan dari Kuliah Kerja Praktek pada Sub Bagian Corporate Social

Responsibility Perum Jasa Tirta II adalah untuk mengetahui implementasi sistem
akuntansi penerimaan kas pada Sub Bagian Corporate Social Responsibility
Perum Jasa Tirta II.

1.3

Kegunaan Kuliah Kerja Praktek
Kuliah Kerja Praktek yang telah diperoleh oleh penulis diharapkan dapat

bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkaitan, yaitu:
1.

Penulis
Dengan adanya Kuliah Kerja Praktek ini penulis menjadi tahu aktivitasaktivitas apa saja yang dilakukan oleh Sub Bagian Corporate Social
Responsibility Perum Jasa Tirta II. Dalam aktivitas penerimaan kas dari
piutang, penulis jadi bisa dalam mengisi kuitansi, pencatatan angsuran ke
dalam buku catatan penyetoran ke bank, isi slip penyetoran, setor angsuran
ke bank dan input angsuran ke kartu piutang pada Sub Bagian Corporate
Social Responsibility Perum Jasa Tirta II.

4

2.

Perusahaan
Dengan adanya Kuliah Kerja Praktek ini perusahaan menjadi terbantu
dalam penanganan penerimaan kas dari piutang, mulai dari input angsuran
ke dalam kartu piutang dan penyetoran ke bank.

3.

Pihak Universitas Komputer Indonesia
a.

Bagi Mata Kuliah
Sebagai referensi bagi mata kuliah yang berkaitan dengan sitem
akuntansi penerimaan kas yaitu Sistem Informasi Akuntansi (SIA).

b.

Bagi Program Studi
Dapat digunakan sebagai informasi dan referensi dimana mata kuliah
yang mempelajari sistem akuntansi memang bermanfaat pada waktu
yang akan datang saat pengetahuan tersebut digunakan, agar mata
kuliah yang bersangkutan dapat dipertahankan keberadaannya.

c.

Bagi Umum
Dapat digunakan sebagai tambahan referensi, informasi dan
pengetahuan mengenai sistem akuntansi penerimaan kas pada suatu
perusahaan.

1.4

Metode Kuliah Kerja Praktek
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek ini, penulis menggunakan Semi

Block Release, yaitu pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek dilakukan pada satu
periode dalam waktu tertentu.

5

Adapun metode pengumpulan data dan informasi yang diperlukan oleh
penulis adalah sebagai berukut:
1.

Studi Lapangan (Field Research)
Untuk memperoleh data yang diperlukan penulis terjun langsung ke
lapangan dengan melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di Sub Bagian
Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II, tepatnya pada bagian
Akuntansi. Ada beberapa langkah, antara lain:
a. Observasi (Observation)
Penulis mengamati dan mempelajari langsung penanganan penerimaan
kas dari piutang pada Sub Bagian Corporate Social Responsibility
Perum Jasa Tirta II.
b. Wawancara (Interview)
Pengambilan data dengan cara tanya jawab dengan pegawai yang
dianggap dapat memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan
penulis. Dalam hal ini adalah Tenaga Akuntansi dan Tenaga
Fungsional Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa
Tirta II.
c. Dokumentasi (Documentation)
Penulis mengumpulkan data-data dari perusahaan yang dibutuhkan
oleh penulis yang berhubungan dengan penerimaan kas yaitu Kuitansi,
Catatan Penyetoran ke Bank, Slip Penyetoran, Kartu Piutang,
Flowchart Penerimaan Kas dari Piutang, Kas dan Bank Program

6

Kemitraan, Daftar Dana Tersedia dan Penggunaan Dana Program
Kemitraan dan Bukti Penerimaan.
2.

Studi Kepustakaan (Library Research)
Yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari literatur, catatancatatan kuliah dan bahan tulisan lainnya yang ada kaitannya dengan
masalah yang diteliti. Untuk studi kepustakaan ini penulis memperoleh
data dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan Sistem
Akuntansi Penerimaan Kas.

1.5

Lokasi dan Waktu Kuliah Kerja Praktek

1.5.1

Lokasi Kuliah Kerja Praktek
Penulis melaksankan Kuliah Kerja Praktek di Perusahaan Umum (Perum)

Jasa Tirta II yang berlokasi di Jl. Lurah Kawi No. 1 Jatiluhur Purwakarta, Telp.
(0264) 201972, Fax. (0264) 201971. Penulis ditempatkan di Sub Bagian
Corporate Social Responsibility, tepatnya di bagian akuntansi.

1.5.2

Waktu Kuliah Kerja Praktek
Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek dalam kurun waktu kurang

lebih 1 bulan, terhitung dari tanggal 22 Juli 2013 hingga 23 Agustus 2013. Penulis
mengikuti hari kerja yang berlaku di perusahaan yaitu dari hari Senin sampai
dengan hari Jumat, dengan jam kerja mulai jam 08:30-16:00 WIB. Waktu Kuliah
Kerja Praktek dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

7

Tabel 1.2
Waktu Kuliah Kerja Praktek
Bulan dan Tahun
No

1
2
3

1
2
3
4

Uraian
Tahap Persiapan
Mengambil Surat
Permohonan Kuliah Kerja
Praktek
Menentukan Tempat
Kuliah Kerja Praktek
Mendapat Tempat Kuliah
Kerja Praktek
Tahap Pelaksanaan
Penentuan Pembimbing
Perusahaan dan Pemberian
Pengarahan
Kuliah Kerja Praktek
Selesai Kuliah Kerja
Praktek
Penilaian Oleh
Pembimbing Perusahaan
Tahap Pelaporan

1
2
3
4

Penentuan Dosen
Pembimbing
Penyusunan Laporan
Kuliah Kerja Praktek
Sidang Kuliah Kerja
Praktek
Penilaian Oleh Dosen
Pembimbing

Juni
2013

Juli
2013

Agust
2013

Sept
2013

Okt
2013

Nov
2013

Des
2013

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1

Sejarah Singkat Perusahaan
Perum Jasa Tirta II adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbentuk

Perusahan Umum yang bergerak di bidang penyediaan air baku dan listrik bagi
kemanfaatan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip
pengelolaan perusahaan.
Bermula dari pemikiran untuk pengembangan sumber daya air terpadu
sungai-sungai di Jawa Barat bagian Utara menjadi satu kesatuan hidrologis
dengan Sungai Citarum sebagai sumber utama. Bentuk pengelolaan waduk, PLTA
dan jaringan pengairan Jatiluhur sejak dibentuk tahun 1957 sampai dengan
sekarang pernah berubah-ubah nama sebagai berikut:
A.

Proyek Serbaguna Jatiluhur (1957-1967)
Pembangunan Proyek Nasional Serbaguna Jatiluhur yang meliputi

Bendungan Utama dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) serta sarana sistem
pengairannya dinyatakan selesai pada tahun 1967. Proyek Serbaguna Jatiluhur
merupakan Tahap I dari Pengembangan Sumber Daya Air di Wilayah Sungai
Citarum dengan tujuan utama meningkatkan produksi bahan pangan nasional
yaitu beras. Untuk mengenang jasa salah satu Putra Terbaik Bangsa Indonesia
Bendungan dan PLTA Jatiluhur diresmikan dengan nama Ir. H. Djuanda.

8

9

B.

Perusahaan Negara/PN Jatiluhur (1967-1970)
Agar potensi yang timbul dengan selesainya proyek PLTA Jatiluhur dapat

diusahakan secara maksimal maka dibentuk Badan Usaha Negara dengan nama
Perusahaan Negara (PN) Jatiluhur berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 1967, tanggal 24 Juli 1967.
C.

Perum Otorita Jatiluhur (1970-1999)
Sebagai Badan Usaha, pada waktu itu Perusahaan Negara. Jatiluhur dalam

usahanya harus memupuk keuntungan. Penyediaan air untuk pertanian yang
bersifat sosial diusahakan secara komersial, sehingga pengelolaan sumber daya air
menjadi tidak harmonis dan tujuan utama proyek menjadi tidak tercapai. Agar
pemanfaatan dan pengembangan potensi-potensi yang timbul dilaksanakan secara
efektif dan efisien maka pengurusannya harus didasarkan atas prinsip-prinsip
ekonomi yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Dengan dasar
tersebut maka Pemerintah membentuk Perusahaan Umum dengan nama “Otorita
Jatiluhur”.
Dengan dibentuknya POJ, maka Badan-Badan/Proyek-Proyek dan dinasdinas yang berada di wilayah pengembangannya dan yang tugas serta
kewajibannya menyangkut tujuan, tugas dan lapangan usaha POJ dilebur kedalam
POJ. Badan-badan tersebut adalah Proyek Irigasi Jatiluhur (Dep. PU), Proyek
Pengairan Tersier Jatiluhur (Dep. Dagri), PN Jatiluhur (Dep. Industri), Dinas PU
Jawa Barat-Wialayah Purwakarta Provinsi Jawa Barat.

10

D.

Perum Jasa Tirta II (1999-Sekarang)
Perum Otorita Jatiluhur dibentuk dengan Peraturan Pemerintah Nomor 20

Tahun 1970, kemudian disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 35
Tahun 1980 dan pada Tahun 1990 disesuaikan lagi dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 42.
Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1998 tentang
Perusahaan Umum, maka POJ diubah dan disesuaikan dengan nama Perum Jasa
Tirta II (PJT II) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 1999. Sifat
usaha PJT II adalah menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum dan
sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinspi pengelolaan perusahaan.
Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II sebagai Badan Usaha Milik
Negara yang didirikan dengan Peraturan Pemerintah R.I. No. 20 Tahun 1970
tentang Perusahaan Umum (Perum) Otorita Jatiluhur sebagaimana telah beberapa
kali diubah dan diatur kembali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah No. 7
Tahun 2010 tentang Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II. Maksud dan tujuan
Perum Jasa Tirta II adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan
program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada
umumnya terutama dibidang pengusahaan dan pengelolaan sumber daya air, serta
optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan barang
dan jasa berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat. Selain itu juga,
perusahaan diharapkan akan menjadi motivator dalam rangka mendorong
tumbuhnya perekonomian masyarakat disekitarnya.

11

Wilayah Kerja Perum Jasa Tirta II mencakup 74 sungai dan anak-anak
sungainya yang menjadi satu kesatuan hidrologis di Jawa Barat bagian Utara.
Daerah kerja Perum Jasa Tirta II berada di Wilayah Sungai Citarum dan sebagian
Wilayah Sungai Ciliwung–Cisadane meliputi daerah seluas + 12.000 km2.
Wilayah pelayanan Perum Jasa Tirta II pada 2 (dua) Propinsi, yaitu Propinsi Jawa
Barat dan DKI Jakarta yang mencakup sebagian Kotamadya Jakarta Timur,
Kotamadya dan Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta,
Kabupaten Subang, sebagian Kabupaten Indramayu, sebagian Kabupaten
Sumedang, Kotamadya dan Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, sebagian
Kabupaten Cianjur dan sebagian Kabupaten Bogor.

2.2

Struktur Organisasi Perusahaan
Suatu perusahaan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuannya jika

ditunjang dengan struktur organisasi yang tersusun dengan baik pula. Dengan
adanya struktur organisasi yang teratur maka setiap fungsi organisasi dapat
berjalan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. Dengan struktur organisasi
tersebut maka dengan sendirinya karyawan akan mengetahui kepada siapa harus
mempertanggungjawabkan hasil kerjanya.
Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor: 1/211/KPTS/2013 tanggal 23 Mei
2013 tentang Struktur Organisasi Perusahaan Umum Jasa Tirta II, susunan
struktur organisasi perusahaan secara kesuluruhan penulis lampirkan pada lembar
lampiran 1.

12

Berikut

adalah

Struktur

Organisasi

Sub

Bagian

Corporate

Responsibility Perum Jasa Tirta II:
Struktur Organisasi Sub Bagian Corporate Social Responsibility
Perum Jasa Tirta II

DIREKTUR UTAMA

SEKRETARIS PERUSAHAAN

KABAG. HUMAS & CSR

KASUBAG CSR

TENAGA FUNGSIONAL Tk. IV

PETUGAS AKUNTANSI Tk. III

Sumber: Sub Bagian Corporate Social Responsibility, 2013
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Sub Bagian Corporate Social Responsibility

Social

13

2.3

Uraian Tugas Perusahaan
Uraian tugas perusahaan mendeskripsikan tugas dan wewenang dari

Direktur Utama, Sekretaris Perusahaan, Bagian Hubungan Masyarakat dan
Corporate Social Responsibility, Sub Bagian Corporate Social Responsibility dan
Tenaga/Staf Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II.
Berikut uraian tugas pada Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa
Tirta II:
1.

Direktur Utama
Tugas Direktur Utama adalah menjalankan segala tindakan yang berkaitan
dengan pengurusan perusahaan untuk kepentingan perusahaan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan perusahaan serta mewakili perusahaan baik di
dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian,
dengan pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan, anggaran dasar dan/atau Peraturan Menteri.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur Utama berwenang untuk:
a. Menetapkan kebijakan kepengurusan perusahaan.
b. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau
beberapa orang anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas
nama Direksi atau mewakili Perusahaan di dalam dan di luar
pengadilan.
c. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau
beberapa orang pekerja Perusahaan baik sendiri-sendiri maupun

14

bersama-sama atau kepada orang lain, untuk mewakili Perusahaan
di dalam dan di luar pengadilan.
d. Mengatur ketentuan tentang ketenagakerjaan Perusahaan termasuk
penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain
bagi

pekerja

perusahaan

berdasarkan

peraturan

perundangundangan, dengan ketentuan penetapan gaji, pension
atau jaminan hari tua, dan penghasilan lain bagi pekerja yang
melampaui kewajiban yang ditetapkan peraturan perundangundangan, harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Menteri.
e. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perusahaan berdasarkan
peraturan ketenagakerjaan Perusahaan dan peraturan perundangundangan.
f. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan.
g. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai
Pengurusan dan pemilikan kekayaan Perusahaan, mengikat
Perusahaan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan
Perusahaan, serta mewakili Perusahaan di dalam dan di luar
pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan
pembatasan

sebagaimana

diatur

dalam

peraturan

perundangundangan, Anggaran Dasar, dan/atau peraturan Menteri
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangundangan.

15

2.

Sekretaris Perusahaan
Sekretaris perusahaan mempunyai tugas penyelenggaraan ketatausahaan,
tata persuratan Direksi, pelayanan informasi dan kehumasan, pengelolaan
perpustakaan, pelaksanaan Bantuan Hukum, penyiapan, menyusun dan
evaluasi naskah perikatan serta penyusun dan pengkajian peraturan yang
berkaitan dengan perusahaan.
Sekretaris Perusahaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Menyampaikan usulan rencana kerja dan anggaran.
b. Melaksanakan ketatausahaan, informasi dan kehumasan serta
bantuan hukum.
c. Memberikan pelayanan informasi perusahaan.
d. Mewakili Direksi untuk berkomunikasi dengan stakeholders.
e. Membangun jaringan kerjasama yang saling menguntungkan
dengan berbagai pihak.
f. Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda Direksi.
g. Mengkomunikasikan kebijakan perusahaan dan/atau pemerintah
kepada pihak internal dan eksternal.
h. Mengkoordinasikan rapat direktorat, rapat tinjauan jangka pendek,
dan rapat tinjauan manajemen serta rapat-rapat lainnya.
i. Melaksanakan dan mendokumentasikan risalah rapat.
j. Melaksanakan penyusunan dan verifikasi naskah perikatan.
k. Melaksanakan analisa dan penyusunan peraturan.
l. Melaksanakan pelayanan bantuan hukum.

16

m. Melaksanakan penyusunan Rencana Kerja dan Program Anggaran
PKBL.
n. Menyampaikan laporan bulanan, triwulanan dan tahunan atas
pelaksanaan PKBL.
o. Menyampaikan pelaporan kegiatan sesuai bidang tugasnya.
3.

Bagian Hubungan Masyarakat dan Corporate Social Responsibility
Bagian Hubungan Masyarakat dan CSR mempunyai tugas pelaksanaan
kegiatan kehumasan, kegiatan tanggung jawab pembinaan lingkungan
(CSR) serta melaksanakan analisis dan penyiapan rancangan kebijakan
dalam bidang hubungan masyarakat.

4.

Sub Bagian Corporate Social Responsibility
Saat ini Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perum Jasa Tirta II
dikelola oleh Sub Bagian CSR. Sub Bagian CSR mempunyai tugas
melaksanaan kegiatan tanggung jawab pembinaan lingkungan (CSR).
Dalam melaksanakan tugasnya, Sub Bagian CSR mempunyai fungsi:
a. Menyiapkan usulan rencana kerja dan anggaran dengan telah
mempertimbangkan resiko.
b. Mengusulkan program pembinaan lingkungan.
c. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan
lingkungan.
d. Menyiapkan bahan bimbingan dalam pelaksanaan pembinaan
lingkungan.
e. Menyusun dan melaksanakan program pembinaan lingkungan.

17

f. Menyiapkan administrasi penyaluran dana pembinaan lingkungan.
g. Melaksanakan pembukuan dan membuat laporan keuangan.
5.

Tenaga/Staf Corporate Social Responsibility
Tenaga/staf Corporate Social Responsibility mempunyai tugas sebagai
berikut:
a. Melaksanakan

penyiapan

dan

penyaluran

dana

pembinaan

lingkungan yang meliputi kegiatan pemberian bantuan kepada
korban bencana alam, pendidikan dan pelatihan, peningkatan
kesehatan, pengembangan sarana dan prasarana umum serta sarana
ibadah dan bantuan pelestarian alam.
b. Melaksanakan penyelesaian pengembalian dana kemitraan.
c. Membuat laporan bulanan, triwulan dan tahunan atas pelaksanaan
PKBL.
d. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

2.4

Kegiatan Perusahaan
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan melalui dukungan, pengelolaan yang

baik prasarana dan sarana pengairan, ketenagalistrikan dan pelayanan umum, yang
dapat dijabarkan sebagai berikut:
A.

Bidang Usaha Pelistrikan
Daya terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ir. H. Djuanda di

Jatiluhur antara tahun 1994 s.d. 1998 telah ditingkatkan (uprating) dari 150 MW
menjadi 187 MW. Produksi listrik rata-rata dalam setahun sebesar 826 kWh,

18

sebagian untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan pengembangan usaha,
sedangkan sisanya dijual ke PT. PLN (Persero), melalui tegangan 150 kV dan 70
kV. Selain itu pada sistem pengairan terdapat banyak bangunan terjun dengan
potensi minihidro 50 kVA sampai 5.000 kVA.
B.

Usaha Air Baku
Menyediakan dan menyalurkan air baku dari sumber-sumber air bagi

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten dan Perusahaan Air Minum
(PAM) Jaya, mencapai 465 juta m3 (tahun 2009). Disamping itu menyediakan
pula air baku kawasan industri dan zona-zona industri di daerah kerja Perusahaan.
C.

Usaha Kepariwisataan
Jatiluhur merupakan salah satu tujuan wisata di Jawa Barat dengan objek

danau buatan yang sangat luas (+ 8.300 ha), dengan pemandangan alam yang
sangat indah dipadukan dengan karya teknik hidrolis (ilmiah) berupa bendungan
yang sangat besar dan PLTA. Usaha kepariwisataan dilengkapi dengan hotel,
bungalow, convention hall, rekreasi air (jet sky), kapal pesiar, dayung, Water
World.
D.

Usaha Lain-lain Pemanfaatan Lahan
Dalam upaya pengamanan dari pemanfaatan lahan dilakukan dengan cara

sewa dalam waktu tertentu dan kerjasama usaha.
E.

Alat Berat dan Laboratorium
PJT II memiliki berbagai jenis alat-alat besar untuk pemeliharaan jaringan

pengairan, yang dapat disewakan kepada pihak lain. Disamping itu PJT II
menyediakan jasa pelayanan laboratorium untuk pengujian kualitas air yang

19

merupakan salah satu laboratorium rujukan ”Komite Akreditasi Nasional” di Jawa
Barat.
F.

Pelayanan Umum Pengelolaan Irigasi
Dalam rangka penyediaan pangan nasional terutama beras. Perusahaan

senantiasa mengupayakan penyediaan air rata-rata sejumlah 5,75 milyar m3 setiap
tahun. PJT II menyediakan air irigasi untuk sawah seluas 305.000 ha yang
meliputi 240.000 ha sawah yang mendapatkan air dari Bendungan Ir. H. Djuanda
Jatiluhur (irigasi Jatiluhur) dan 56.000 ha sawah yang mendapatkan air dari
sumber setempat (irigasi Selatan Jatiluhur). Dari areal irigasi tersebut setiap
tahunnya memberikan kontribusi 6% terhadap produksi beras nasional atau 40 %
terhadap produksi beras Jawa Barat.
G.

Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, PJT II mempunyai kewenangan

pengelolaan dalam batas-batas aliran sungai (in-stream), serta melaksanakan
kegiatan operasi dan pemeliharaan prasarana sumber daya air. Selain itu juga turut
serta dalam upaya pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan air dan sumbersumber air dengan memberikan informasi, rekomendasi, penyuluhan/bimbingan
kepada pemanfaatan air dan sumber-sumber air.

46

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1

Kesimpulan
Setelah melaksanakan Kuliah Kerja Praktek pada Sub Bagian Corporate

Social Responsibility Perum Jasa Tirta II selama kurang lebih satu bulan dan
berdasarkan pembahasan yang dilakukan, penulis menarik

kesimpulan yaitu

penerimaan kas pada Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II
berasal dari pelunasan pinjaman mitra binaan. Implementasi penerimaan kas tidak
sesuai dengan flowchart dimana seharusnya mitra binaan menyetorkan sendiri
uangnya ke bank. Namun pada kenyataannya mitra binaan melakukan penyetoran ke
kantor dan uang tersebut disetorkan oleh pihak Sub Bagian Corporate Social
Responsibility Perum Jasa Tirta II. Selain itu, dalam sistem akuntansi penerimaan kas
pada Sub Bagian Corporate Social Responsibility Perum Jasa Tirta II tidak ada
pemisahan fungsi antara fungsi penerimaan, penyimpanan dan pencatatan.

4.2

Saran
Adapun saran yang bisa penulis berikan sebagai bahan pertimbangan dalam

menyempurnakan sistem akuntansi penerimaan kas pada Sub Bagian Corporate
Social Responsibility Perum Jasa Tirta II adalah mengingat kas/uang merupakan
aktiva lancar yang paling likuid dan mudah dipindahtangankan, lebih baik dilakukan

pemisahan fungsi antara fungsi penerimaan, penyimpanan dan pencatatan sehingga
pengendalian internnya kuat dan setiap fungsi bekerja dengan maksimal. Serta lebih
baik mitra binaan menyetorkan uang langsung ke bank supaya tidak ada
penyalahgunaan harta perusahaan.

47