2. Siswa secara perorangan serta guru bersama-sama memilih sampel karya siswa dalam konteks kelas yang mendukung minat siswa, pengambilan
keputusan dan kolaborasi. 3. Undanglah orangtua untuk terlibat dalam proses portofolio, atau tetap
adakan kontak dengan mereka tentang kegiatan-kegiatan yang sedang dan telahberlangsung dalam proses portofolio melalui buletin atau berita
sekolah. 4. Upayakan ada kegiatan diskusi untuk memantapkan tampilan portofolio,
dengan cara memberikan masukan yang sifatnya memberi saran, bukan menilai, dalam hal menemukan atau memunculkan keunikan atau
keunggulan karya mereka. 5. Diskusikan unsur-unsur lain yang mungkin ditampilkan dari karya mereka
agar mereka yakin bahwa karya mereka layak untuk ditampilkan secara bertanggungjawab dan membanggakan.
6. Hendaknya siswa dibantu dalam memilih karya mereka untuk dipamerkan. 7. Mintalah siswa untuk memberikan alasan mengapa mereka memilih karya
tertentu mereka untuk dipamerkan atau ditayangkan dengan cara menuliskannya dalam kartu-kartu laporan secara teratur periodik untuk
dapat dirujuk apabila akan diperbaharui atau direvisi. 8. Adakan waktu untuk mereviu portofolio oleh guru sendiri, catat kekuatan
dari masing-masing portofolio. 9. Perbaharui portofolio yang ada secara berkala, siswa dilibatkan untuk
membandingkan, menganalisis, dan memilih dengan berhati-hati dan berdasarkan pertimbangan yang dapat dipertanggung-jawabkan.
L. Isu-Isu Teknis Tentang Penilaian Portofolio
1. Validitas Portofolio Validitas dalam asesmen portofolio mengacu kepada bukti yang tersedia
untuk interpretasi asesmen dan konsekuensi potensial dalam pemanfaatan asesmen. Semua asesmen pada dasarnya berdasarkan sampling perilaku
atau kinerja yang digunakan untuk generalisasi ke ‘semesta perilaku’
15
Nuttal, dalam Klenowski, 2002. Sampling perilaku ini pada akhirnya bergantung pada asesorguru, sehingga hal ini menjadi titik kritis validitas
asesmen, termasuk asesmen portofolio. Dikaitkan dengan istilah-istilah validitas yang umum, Nitko dalam Klenowski, 2002 menyatakan sebagai
berikut: a. Validitas isi di dalam portofolio antara lain ditunjukkan apakah karya di
dalam portofolio searah dengan tujuan pembelajaran. b. Validitas konstruk di dalam portofolio antara lain ditunjukkan, apakah
karya di dalam portofolio mencerminkan keterampilan yang sesuai dengan konstruk keterampilan. Sebagai contoh, keterampilan
pemecahan masalah memiliki konstruk yang berbeda dengan keterampilan komunikasi.
c. Validitas kriteria menunjukkan seberapa baik korelasi atau prediksi pengukuran kriteria eksternal dengan fokus asesmen. Friedman et al.
2001 menyatakan bahwa kekuatan asesmen portofolio adalah asesmen portofolio memiliki kekuatan validitas prediktif, yakni menunjukkan
kekuatan untuk memprediksi kinerja atau profesionalitas selanjutnya. 2. Reliabilitas Portofolio
Esensi dari reliabilitas portofolio adalah apakah hasil asesmen dari portofolio serupa masih sama jika dilakukan oleh dua orang asesor?.
Garret et al. 2003 merumuskan enam kriteria untuk penskoran portofolio yang reliabel, yakni:
a. Penskoran harus terjadi pada kondisi yang sama. b. Kriteria yang spesifik, dibuktikan oleh rubrik penskoran, harus
dipahami dan digunakan. c. Contoh-contoh eksemplar harus tersedia untuk tiap tingkat skala
penskoran. d. Pengecekan berkala untuk reliabilitas harus dilakukan.
e. Penilaian multipel harus digunakan dalam penskoran f. Pencatatan akurat dan evaluasi proses harus dilakukan untuk
memonitor hasilhasilnya.
16
M. Portofolio Elektronik E-Portfolio