Konsepsi Perlindungan Hukum Terhadap Para Pihak Dalam Perjanjian Franchise Doorsmeer Mobil (Studi Pada Doorsmeer Mobil PAC)

26 Franchisor mempunyai peluang diuntungkan, di mana franchisor dapat menentukan syarat-syarat yang cukup memberatkan franchisee, dikarenakan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerugian franchisor, maka kedudukan para pihak di dalam perjanjian tidak seimbang dimana franchisor mempunyai kedudukan yang kuat dalam menentukan perjanjian yang dibuatnya.

2. Konsepsi

Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting dari teori, peranan konsepsi dalam penelitian ini untuk menggabungkan teori dengan observasi, antara abstrak dengan kenyataan. Konsep diartikan sebagai kata yang menyatukan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus yang disebut defenisi operasional. 40 Menurut Burhan Ashshofa, suatu konsep merupakan abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari jumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau individu tertentu. 41 Adapun uraian dari pada konsep yang dipakai dalam penelitian ini adalah: a. Perlindungan Hukum adalah suatu gambaran dari fungsi hukum, yaitu konsep dimana hukum dapat memberikan suatu keadilan, ketertiban, kepastian, kemanfaatan dan kedamaian kepada pemberi franchise franchisor dan penerima franchise franchisee. 40 Samadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1998, hal.31. 41 Burhan Ashshofa, Metodologi Penelitian Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 1996, hal. 19 Universitas Sumatera Utara 27 b. Para pihak adalah pemberi franchise franchisor dan penerima franchise franchisee c. Franchise adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan jasa yang telah terbukti berhasil untuk dimanfaatkan dan atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian franchise. d. Pemberi Franchise franchisor adalah orang perseorangan atau badan usaha yang memberikan hak untuk memanfaatkan danatau menggunakan franchise yang dimilikinya kepada penerima franchise. e. Penerima Franchise franchisee adalah orang perseorangan atau badan usaha yang diberikan hak oleh pemberi franchise untuk memanfaatkan danatau menggunakan franchise yang dimiliki pemberi franchise. f. Perjanjian Franchise franchising adalah kesepakatan yang diikat oleh franchisor dengan franchisee, yang mana franchisor memberi izin kepada franchisee untuk menggunakan hak kekayaan intelektual yang dimilikinya. g. Doorsmeer Mobil adalah tempat reparasi dan perawatan kendaraan bermotor roda empat. h. Doorsmeer Mobil PAC adalah tempat reparasi dan perawatan kendaraan bermotor roda empat yang dikenal sebagai Bengkel Sehat Pro Auto Clinic. i. Force Majeure adalah keadaan terpaksa; keadaan darurat, dimana tidaklah biaya rugi dan bunga, harus digantinya, apabila lantaran keadaan memaksa atau lantaran suatu kejadian tak disengaja si berutang berhalangan memberikan atau Universitas Sumatera Utara 28 berbuat sesuatu yang diwajibkan, atau lantaran hal-hal yang sama telah melakukan perbuatan yang terlarang. j. Kontrak adalah perjanjian secara tertulis antara dua pihak dalam perjanjian franchise antara pemberi franchise franchisor dan penerima franchise franchisee. k. Perjanjian baku adalah konsep janji-janji tertulis disusun tanpa membicarakan isinya yang lazimnya dituangkan ke dalam sejumlah tak terbatas perjanjian yang sifatnya tertentu.

G. Metode Penelitian 1.

Sifat dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk melukiskan tentang sesuatu hal yang secara terperinci tentang hal tertentu dan pada saat tertentu. Biasanya dalam penelitian ini, peneliti sudah mendapatkan atau mempunyai gambaran yang berupa data awal tentang permasalahan yang akan diteliti. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan yuridis normatif yaitu suatu penelitian yang menganalisa norma-norma hukum yang berlaku yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan, seperti Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba, dan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 31M-DAGPER82008 tentang Penyelenggaraan Waralaba. Analisis dimaksudkan Universitas Sumatera Utara 29 berdasarkan gambaran dan fakta yang diperoleh akan dilakukan analisis secara cermat untuk menjawab permasalahan. 42 Mengingat bahwa penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum dengan metode pendekatan yuridis normatif, yaitu penelitian hukum doktriner yang mengacu kepada norma-norma hukum, 43 maka penelitian ini menekankan pada sumber-sumber bahan sekunder, baik berupa peraturan-peraturan maupun teori-teori hukum, disamping menelaah kaidah-kaidah hukum yang berlaku di masyarakat, sehingga ditemukan suatu asas-asas hukum yang berupa dogma atau doktrin hukum yang bersifat teoritis ilmiah serta dapat digunakan untuk menganalisis permasalahan yang dibahas, 44 serta yang dapat menjawab permasalahan yang diteliti dalam penulisan tesis ini, yaitu mengenai perlindungan hukum para pihak dalam perjanjian franchise doorsmeer mobil. Selain itu penelitian ini didukung dengan penelitian hukum sosiologis yang dibutuhkan untuk mengamati bagaimana reaksi dan interaksi yang terjadi ketika sistem norma tersebut bekerja di dalam masyarakat, 45 yaitu penerapan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan perlindungan hukum para pihak dalam perjanjian franchise doorsmeer mobil. 42 Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum Indonesia Pada Akhir Abad Ke-20, Alumni, Bandung, 1994, hal. 101 43 Bambang Waluyo, Metode Penelitian Hukum, PT. Ghalia Indonesia, Semarang, 1996, hal. 13 44 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995, hal. 13 45 Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif Dan Empiris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2010, hal. 49 Universitas Sumatera Utara 30

2. Lokasi Penelitian