Analisis Pengendalian Operasi Pada Kinerja Produksi Usaha Doorsmeer Prima Mobil Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 MEDAN

ANALISIS PENGENDALIAN OPERASI PADA KINERJA PRODUKSI USAHA DOORSMEER PRIMA MOBIL MEDAN

DRAFT SKRIPSI

OLEH:

VIDI ISRA HASIBUAN 060502193

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

ABSTRAK

Vidi Isra Hasibuan, (2011). Analisis Pengendalian Operasi Pada Kinerja Produksi Usaha Doorsmeer Prima Mobil Medan. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi; Ketua Program Studi Manajemen. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, MSi; Dosen Pembimbing. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi; Dosen Penguji I. Bapak Drs. Chairuddin Nasution; Dosen Penguji II. Pengendalian Operasi adalah Proses Pengawasan Kinerja Produksi dengan cara membandingkan Hasil yang yang dicapai dengan rencana yang dibuat.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pengendalian Operasi berpengaruh positif dan signifikan pada Kinerja Produksi Usaha Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan yang berjumlah 14 orang. Karena jumlah populasi di bawah 100 orang, maka secara otomatis dijadikan sebagai sampel yaitu yang berjumlah 14 orang. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik yang terdiri dari uji analisis regresi linier sederhana, uji signifikasi parsial dan uji koefisien determinasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel pengendalian operasi terhadap kinerja produksi, dengan persamaan regresi Y = 2,229 + 0,265X+e dan nilai Koefisien Determinasi sebesar 0,622 yang kemampuan variabel pengendalian operasi menjelaskan variabel kinerja produksi (Y) adalah sebesar 62,2%, dan 37,8% lagi dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari pengendalian operasi terhadap kinerja produksi pada usaha Doorsmeer Prima Mobil Medan.


(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan Syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya, serta doa dan restu dari kedua orang tua, sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir guna memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara, Medan. Skripsi ini mengambil judul penelitian : “Analisi Pengendalian Operasi Pada Kinerja Produksi Usaha Doorsmeer Prima Mobil Medan”.

Dalam pembuatan skripsi ini, penulis menyadari bahwa usaha dan kerja yang dilakukan penulis tidak akan berjalan sukses tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaika terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universtias Sumatera Utara.

2. Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen yang telah memberikan saran dan kritik dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah membimbing, meluangkan waktu dan memberikan arahan kepada penulis dengan penuh kesabaran.

4. Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si, selaku dosen penguji I yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Drs. Chairuddin Nasution, selaku dosen penguji II yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Seluruh staf dan pegawai Fakultas Ekonomi khususnya Kak Dani, Kak Vina, Bang Jumadi, kak tatik dan Kak Susy Indriani.


(4)

7. Farouq Jamaluddin Army selaku pemilik Doorsmeer Prima Mobil Medan yang telah memberikan informasi dan data-data yang penulis perlukan dalam penelitian skripsi ini.

8. Kedua orang tua penulis yang tersayang, tercinta dan dihormati, H. Mhd. Ilyas Hasibuan, Ssos, M.Si dan Hj. Chairina Chaidir, atas doa, kasih sayang, perhatian, semangat dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis selama ini. Merekalah yang selama ini telah susah payah mendidik dan membesarkanku. Takkan pernah cukup kata-kata di dunia ini untuk mengungkapkan cinta dan kasih sayang serta pengorbanan yang mereka berikan selama ini. Semoga tulisan ini dapat menjadi salah satu bhakti dan bukti atas perjuangan mereka selama ini. 9. Kakakku Vici Asisa Hasibuan, SE dan Rima Yolanda Hasibuan, adik-adikku

Annisa Hasibuan dan Shafany Marwa Hasibuan kepada semua keluarga yang telah memberikan kasih sayang dan cinta yang luar biasa kepada penulis serta semangat dan dukungan yang besar dalam segala hal bagi penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

10.Hj. Ir. Heriati Chaidir “ Ibu Adek ” yang selalu memberikan dukungan serta meluangkan waktunya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Widya Rahyuni, SE, yang sangat setia membantu, menemani, dan memberikan dukungan serta meluangkan waktunya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12.Sahabat-sahabatku Carlo, chakyl, Isan, Parez, yang telah memberikan semangat dan dukungan yang lebih kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

13.Sahabat-sahabat Manajemen 2006 khususnya Rizki Abdillah, Khairani Yuristianti, Namira, Winda Permata Dewi, Rr Gita Ayu, Mahruro, Buhari Burhani, Hadryansyah Azhari, Rifky Fathoni, Rifwan, Faisal Reza, Boyke Piay,


(5)

Agung Ngh, Fariz Mahmud, Fardy Wien, Erfandy, Henrico dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebut satu per satu yang senantiasa memberikan dorongan semangat, bantuan, dan dukungan yang lebih sehingga penulis termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

14.Sahabat-sahabat BBB manajemen grup D, Irul, Amir, Rendi, Reza, Kenji, Steph, Nevi, Yana, Angel, Greg, yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

15.Abang dan kakak senior khususnya bang Dino, bang Attar, bang Agus, bang William, bang Ibal, bang Dedi, Stanley, Arep, Bayu serta teman-teman mabaga lainnya yang selalu memberikan semangat dan motivasi.

16.Adik-adik junior “prikitiew” manajemen 2008, Wita, Retno, Nadila, Dukun, Ali, Agus, Dayat, Reza, dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis, serta adik-adik manajemen 2009 atas dukungan dan semangat yang diberikan kepada penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

Penulis memanjatkan syukur yang tiada terhingga kepada Allah SWT, karena atas ridho-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini, semoga bermanfaat bagi semuanya. Amin.

Medan, Maret 2011 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Kerangka Konseptual ... 5

D. Hipotesis ... 6

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 6

F. Metode Penelitian ... 7

1. Batasan Operasional ... 7

2. Defenisi Operasional Variabel ... 8

3. Skala Pengukuran Variabel ... 8

4. Tempat dan waktu Penelitian ... 9

5. Populasi dan Sampel ... 10

6. Jenis Data ... 11

7. Teknik Pengumpulan Data ... 11

8. Uji Validitas Dan relaibilitas ... 12

9. Teknik Analisis Data ... 13

BAB II URAIAN TEORITIS ... 16

A. Manajemen Operasi ... 16

B. Pengertian Produksi dan Operasi ... 16

C. Pengertian Pengendalian Operasi ... 17

D. Pengertian Kinerja ... 18

BAB III GAMBARAN UMUM USAHA ... 22

A. Sejarah Usaha Doorsmeer Prima Mobil ... 22


(7)

C. Struktur Organisasi ... 23

D. Uraian Tugas ... 24

E. Fasilitas dan Pelayanan ... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 28

A. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 28

1. Uji Validitas ... 28

2. Uji Reliabilitas ... 31

B. Analisis Deskriptif ... 31

1. Deskriptif Responden ... 31

2. Distribusi Jawaban Responden ... 33

C. Analisis Regresi Linear Sederhana... 38

1. Pengujian Godness of Fit ( R2) ... 39

2. Uji Secara Parsial (Uji-t) ... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 43

Daftar Pustaka Lampiran


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1 Jumlah Pelanggan Dan Pendapatan Doorsmer Prima Mobil Medan (Mei – September

2010) ... 4

1.2 Defenisi Operasional Variabel ... 8

1.3 Instrumen Skala Likert ... 9

4.1 Item-Total Statistik ... 29

4.2 Validitas Instrumen ... 30

4.3 Reliability Statistic ... 31

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 32

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 33

4.6 Distribusi Jawaban Responden tentang Variabel Pengendalian Operasi ... 35

4.7 Distribusi Jawaban Responden tentang Variabel Kinerja Produksi ... 37

4.8 Uji Regresi Secara Parsial (Uji t) ... 38

4.9 Pengujian Godness of Fit (R2) ... 40


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1.1 Kerangka Konseptual ... 6


(10)

ABSTRAK

Vidi Isra Hasibuan, (2011). Analisis Pengendalian Operasi Pada Kinerja Produksi Usaha Doorsmeer Prima Mobil Medan. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi; Ketua Program Studi Manajemen. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, MSi; Dosen Pembimbing. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi; Dosen Penguji I. Bapak Drs. Chairuddin Nasution; Dosen Penguji II. Pengendalian Operasi adalah Proses Pengawasan Kinerja Produksi dengan cara membandingkan Hasil yang yang dicapai dengan rencana yang dibuat.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pengendalian Operasi berpengaruh positif dan signifikan pada Kinerja Produksi Usaha Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan yang berjumlah 14 orang. Karena jumlah populasi di bawah 100 orang, maka secara otomatis dijadikan sebagai sampel yaitu yang berjumlah 14 orang. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik yang terdiri dari uji analisis regresi linier sederhana, uji signifikasi parsial dan uji koefisien determinasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel pengendalian operasi terhadap kinerja produksi, dengan persamaan regresi Y = 2,229 + 0,265X+e dan nilai Koefisien Determinasi sebesar 0,622 yang kemampuan variabel pengendalian operasi menjelaskan variabel kinerja produksi (Y) adalah sebesar 62,2%, dan 37,8% lagi dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari pengendalian operasi terhadap kinerja produksi pada usaha Doorsmeer Prima Mobil Medan.


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Dalam situasi pemasaran yang semakin ketat persaingannya, peran mutu produk perusahaan akan semakin besar dalam kaitannya dengan perkembangan perusahaan tersebut. Untuk dapat bertahan maka perusahaan dituntut untuk melakukan tindakan-tindakan yang mengarah pada kegiatan efisiensi. Namun kegiatan efisiensi ini harus tetap memperhatikan mutu dari barang atau jasa yang dihasilkan, pelaksanaan efisiensi ini bertujuan untuk menekan biaya, sehingga dapat memberikan harga yang dapat dijangkau oleh konsumen.

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan tindakan pengendalian mutu, pengendalian mutu mengandung pengertian utama, yaitu menentukan standar untuk masing-masing produk jasa yang bersangkutan dan usaha perusahaan untuk dapat memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan dengan memperhatikan tujuan-tujuan dari perusahaan jasa tersebut.

Pengukuran kinerja suatu perusahaan adalah sangat penting bagi manajer, guna evaluasi dan perencanaan masa depan. Beberapa jenis informasi yang digunakan dalam pengendalian disiapkan dalam rangka menjamin bahwa pekerjaan yang dilakukan telah dilakukan secara efektif dan efisien. Dengan demikian dalam masa proses pertumbuhan perusahaan selalu diukur kinerjanya melalui : Informasi formal dan nonformal, informasi pengendalian tugas, laporan anggaran dan laporan nonfinansial, laporan pengunaan dan pengendalian biaya, laporan kinerja pegawai dan sebagainya.

Manajer dalam menjalankan tugas sehari-hari akan menggunakan orang lain dalam operasi perusahaan, Orang lain tersebut dalam hal ini adalah pegawai yang harus diukur kinerjanya (Anthony, 2003:113), pengukuran tersebut meliputi:


(12)

1. Proses pemilihan pegawai

2. Meyakinkan bahwa pegawai telah dilatih dengan cukup

3. Memutuskan dan menempatkan pegawai yang sesuai dalam organisasi 4. Memberi wewenang dan tanggung jawab

5. Disiplin, memberi nasihat, dan saran

6. Meyakinkan bahwa lingkungan kerja yang memuaskan

Dengan demikian mengukur kinerja tidak hanya informasi finansial tetapi juga informasi nonfinansial, seperti masalah kinerja pegawai yang dihubungkan dengan prestasi produksi.

Pesatnya perkembangan perekonomian saat ini telah mendorong pertumbuhan industri-industri pelayanan jasa, khususnya dalam bidang jasa pencucian mobil atau yang sering disebut Doorsmeer. Pertumbuhan usaha tersebut menyebabkan persaingan yang ketat diantara pengusaha Doorsmeer lainnya, terutama dalam hal memperoleh konsumen dan mempertahankan kosumen tersebut.

Tingkat persaingan yang tinggi mengharuskan Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan untuk memperhatikan pentingnya elemen pengendalian operasi sebagai upaya untuk mempertahankan pelanggan yang sering datang di Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan. Doorsmeer ini harus memahami pelanggan agar pelanggan tetap loyal dan tidak berpindah ke pesaing.

Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan merupakan salah satu industri pelayanana jasa perbengkelan yang juga menerapkan pentingnya memberikan pelayanan yang terbaik bagi setiap pelanggannya dan selalu berusaha memahami kebutuhan dan keinginan pelanggannya serta meningkatkan lagi pengendalian operasi pada Doorsmeernya tersebut.

Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan menawarkan berbagai macam produk pelayanan dalam usaha perbengkelan sebagai upaya untuk memuaskan dan


(13)

memberi kemudahan pada setiap pelanggannya. Salah satu produk dari Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan yang paling umum dan banyak diminati pelanggan adalah pelayanan pencucian mobil pada kendaraan roda empat.

Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan juga memiliki karyawan yang cukup maksimal bekerja dalam bidangnya masing-masing sehingga pengendalian operasi pada Doorsmeer tersebut dapat berjalan dengan semestinya. Alasan pemilihan Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan sebagai tempat penelitian adalah karena Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan memiliki jumlah pelanggan dan pendapatan yang mengalami penurunan setiap bulannya yang dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini:

Tabel 1.1

Jumlah Pelanggan Dan Pendapatan Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan

(Mei- September 2010) Bulan Jumlah Pelanggan Yang

Berkunjung Pada Doorsmeer Prima Mobil Medan

Jumlah Pendapatan Pada Doorsmeer Prima Mobil

Medan Per Bulan

Mei 815 Orang Rp. 5.250.000

Juni 743 Orang Rp. 4.966.000

Juli 623 Orang Rp. 4.250.000

Agustus 553 Orang Rp. 3.815.000

September 310 Orang Rp. 2.850.000

Sumber : Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan

Pada tabel 1.1 dapat dilihat jumlah pelanggan pada lima bulan terakhir pada bulan Mei sampai dengan September mengalami penurunan, hal ini dikarenakan pengendalian operasi yang kurang maksimal sehingga berpengaruh terhadap kinerja produksi pada usaha Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan yang mengakibatkan terjadinya penurunan jumlah pelanggan dan pendapatan selama lima bulan terakhir.


(14)

Pengendalian operasi menurut Arief Suadi, Ph.D (2002: 4). : adalah sebuah sistem yang terdiri dari beberapa anak sistem yang berkaitan, yaitu : pemprograman, penganggaran, akuntansi, pelaporan dan pertanggungjawaban untuk membantu manajemen mempengaruhi orang lain dalam sebuah perusahaan agar mau mencapai tujuan perusahaan melalui strategi tertentu secara efektif dan efisien.

Pengendalian operasi membutuhkan manajer produksi untuk memonitor kinerja produksi dengan cara membandingkan hasil dengan rencana. Jika jadwal atau standar kualitas tidak sesuai maka diperlukan tindakan korektif. Tindak lanjut (follow up) pemeriksaan untuk memastikan bahwa keputusan produksi telah dilaksanakan adalah merupakan hal yang penting dan harus terus menerus dilakukan dalam pengendalian operasi.

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Pengendalian Operasi Pada Kinerja Produksi Usaha Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan”.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : ”Apakah Pengendalian Operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Produksi pada Usaha Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan?”

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan kesimpulan sementara dari tinjauan teoritis yang mencerminkan hubungan antara variabel yang diteliti. Kerangka konseptual merupakan tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian dan merumuskan hipotesis yang berbentuk alur yang dilengkapi dengan penjelasan kualitatif.


(15)

Pengendalian operasi yang berkaitan dengan hal yang mencakup masalah fungsi, sistem, dan keputusan yang berkesinambungan di masa mendatang. Pengendalian operasi yang baik akan menurunkan level konflik dan sebaliknya memperbesar pendapatan, komitmen, berlanjutnya hubungan jangka panjang dengan para pelanggan. Pengendalian operasi yang terjaga dengan baik dapat memberikan keputusan yang terbaik kepada konsumen.

Menurut (Wibisono 2008:6) pengendalian operasi adalah : Proses pengawasan kinerja produksi dengan cara membandingkan hasil yang yang dicapai dengan rencana yang dibuat .

Kerangka konseptual dapat dibuat secara sistematis berdasarkan pemikiran di atas seperti gambar berikut :

Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual

Sumber : Wibisono ( 2008:6), dan Hani Handoko (2005) (Data diolah 2010)

D. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini yang didasarkan pada perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan sebelumnya adalah sebagai berikut :

”Analisis Pengendalian Operasi berpengaruh positif dan signifikan pada Kinerja Produksi Usaha Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan ”.

Pengendalian Operasi (X)

• Pengawasan

• Pelayanan

Kinerja Produksi (Y)

• Pekerjaan yang maksimal

• Hasil yang cukup memuaskan


(16)

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pengendalian Operasi berpengaruh positif dan signifikan pada Kinerja Produksi Usaha Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan.

2. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan tentang Pengendalian Operasi yang dapat mempengaruhi Kinerja Produksi Usaha Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan teori-teori dan literatur yang diperoleh di bangku kuliah, serta memperdalam pengetahuan dan memperluas cakrawala berpikir ilmiah dalam bidang Manajemen Usaha Kecil.

c. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian terhadap objek atau masalah yang sama dimasa yang akan datang.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari penelitian yang simpang siur terhadap permasalahan. Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor sebagai berikut:


(17)

a. Variabel Bebas (X), adalah Pengendalian Operasi

b. Variabel Terikat (Y), adalah Kinerja Produksi pada Usaha Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan.

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi variabel bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel-variabel suatu faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Definisi variabel memberikan dan menuntun arah peniliti bagaimana cara mengukur suatu variabel.

a. Pengendalian Operasi (X) adalah : Proses pengawasan kinerja produksi dengan cara membandingkan hasil yang yang dicapai dengan rencana yang dibuat .

b. Kinerja Produksi (Y) : didefinisikan suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output).

Tabel 1.2

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Pengukuran

Pengendalian Operasi

(X)

Proses Pengawasan Kinerja Produksi dengan cara membandingkan Hasil yang yang dicapai dengan rencana yang dibuat .

a. Pengawasan b. Pelayanan

Likert

Kinerja Produksi

(Y)

suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output)

a. Pekerjaan yang maksimal b. Hasil yang

cukup memuaskan.

Likert


(18)

3. Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini mengukur variabel dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006 : 86). Penelitian ini memberikan 5 alternatif jawaban kepada responden yang dapat dilihat pada Tabel 1.3 sebagai berikut :

Tabel 1.3

Instrumen Skala Likert

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2006 : 105), diolah 4. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Usaha Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan. Waktu penelitian yaitu dari bulan Mei 2010 - Desember 2010.

5. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek ataupun objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik suatu kesimpulannya (Sugiyono, 2006 : 72). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan yang berjumlah 14 orang.


(19)

b. Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro, 2003 : 103). Karena jumlah populasi di bawah 100 orang, maka secara otomatis dijadikan sebagai sampel yaitu yang berjumlah 14 orang.

6. Jenis data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu : data primer dan data sekunder.

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner dan wawancara kepada responden terpilih.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, dan internet untuk mendukung penelitian ini.


(20)

7. Teknik Pengumpulan Data a. Kuisioner

Kuesioner merupakan pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan pada responden yang terpilih, yakni pada Karyawan Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan.

b. Studi Kepustakaan

Teknik pengumpulan data dengan cara meninjau, membaca dan mempelajari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet yang berhubungan dengan penelitian.

c. Wawancara

Yaitu melakukan tanya jawab secara langsung dengan responden dan pihak pemilik usaha Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan.

8. Uji Validitas dan Reabilitas a. Uji Validitas

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas untuk mengukur ketepatan alat ukur melakukan tugas mencapai sasarannya.

Kriteria dalam menentukan validitas kuesioner adalah sebagai berikut: 1. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut Valid

2. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak Valid

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2006 : 110). Uji reliabilitas akan menunjukkan konsistensi dari pernyataan jawaban responden yang terdapat pada kuesioner.


(21)

Uji ini dilakukan setelah validitas yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Uji reliabilitas ini menggunakan uji Cronbach Alpha.

Kriteria dalam menetukan reliabilitas kuesioner adalah sebgai berikut: 1. Jika r alpha positif dan lebih besar dari r tabel maka pertanyaan tersebut reliabel.

2. Jika r alpha negatif dan lebih kecil dari r tabel maka pertanyaan tersebut tidak reliabel.

Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan program software SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 16.00 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah.

Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan sebelum melakukan penelitian yang sebenarnya. Menurut Sugiyono (2006 : 114), sampel dalam pra pengujian yang digunakan sebanyak 15 orang. Pada pengujian ini dilakukan pada pelanggan Doorsmeer Milala Station Service Jalan Karya Jasa No. 29 A/B Medan.

9. Teknik Analisis Data a. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menginterpretasi data sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan.


(22)

b. Analisis Statistik

Penulis menggunakan metode analisis statistik regresi sederhana dalam penelitian ini. Metode analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (Pengendalian Operasi) tehadap variabel terikat (Kinerja Produksi ). Persamaan regresi sederhana yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y = a + bx + e Dimana :

Y = skor Kinerja Produksi usaha a = kostanta

b = koefisien regresi

x = variabel Pengendalian Operasi e = standar error

c. Uji Hipotesis

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan apabila nilai uji statisnya berada di dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Uji statis disebut tidak signifikan apabila

berada dalam daerah dimana H0 diterima.

1. Uji Signifikansi Parsial ( Uji – t)

Uji signifikansi parsial ( Uji – t) menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.


(23)

H0 : b1 = 0

Artinya variabel bebas (X) secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y).

Ha : b1≠ 0

Artinya variabel bebas (X) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan, yaitu : H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%

Ha diterima jika thitung > ttabel pada α = 5%

2. Pengujian Koefisien Determinan (R²)

Koefisien determinan (R²) pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Sebaliknya jika R² mengecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil.


(24)

BAB II

A. Manajemen Operasi

Manajemen Operasi membahas bagaimana membangun dan mengelola operasi suatu organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga pengendalian sistim operasinya. Manajemen Operasi sebagai ilmu sangat penting untuk dipelajari mengingat Manajemen Operasi adalah satu dari tiga fungsi utama organisasi selain fungsi Pemasaran dan Fungsi Keuangan, dimana fungsi operasi sangat berhubungan dengan fungsi lainnya tersebut.

Kedua, mempelajari Manajemen Operasi adalah untuk mengetahui bagaimana cara memproduksi barang dan jasa. Ketiga, porsi dana organisasi terbesar ditanamkan untuk kegiatan operasi, sehingga kegiatan operasi merupakan bagian termahal dalam suatu organisasi. Dengan demikian, untuk kepentingan operasi jangka panjang, pengetahuan manajemen operasi sangat penting untuk diketahui dan diterapkan dalam suatu organisasi.

Manajemen Operasi sebagai ilmu sangat dipengaruhi oleh perkembangan dunia usaha. Saat ini salah satu trend dunia usaha menunjukkan pertumbuhan yang pesat pada sektor jasa. Oleh sebab itu aspek operasi organisasi jasa merupakan hal penting yang juga harus dipelajari oleh mahasiswa sehingga pengetahuan mahasiswa tidak terbatas pada aspek operasi organisasi manufacturing saja.

B. Pengertian Produksi dan Operasi

Istilah produksi dan operasi sering dipergunakan dalam suatu organisasi yang menghasilkan keluaran atau output, baik yang berupa barang maupun jasa.

Pengertian produksi dan operasi secara umum adalah suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Sesuai dengan


(25)

pengertian produksi tersebut, tercakup semua aktivitas atau kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa, serta kegiatan-kegiatan lain yang mendukung atau menunjang usaha untuk menghasilkan produk tersebut.

Pengertian produksi dan operasi dalam ekonomi adalah merupakan kegiatan yang berhubungan dengan usaha menciptakan dan menambah kegunaan atau utilitas suatu barang atau jasa. Seperti diketahui kegunaan (utilitas) dapat dibedakan atas karena bentuk, tempat, waktu dan pemilikan.

Yang terkait dalam pengertian produksi dan operasi adalah penambahan atau penciptaan kegunaan atau utilitas karena bentuk dan tempat, sehingga membutuhkan factor-faktor produksi. Dalam ilmu ekonomi, faktor-faktor produksi terdiri dari tanah, alam, modal, teknologi, tenaga kerja dan skills.

C. Pengertian Pengendalian Operasi

Pada periode terakhir ini terjadi pergeseran ekonomi dari produksi barang menjadi produksi jasa. Namun demikian, sektor manufactur masih tetap penting dalam menyediakan barang baik untuk dijual maupun dikonsumsi. Pada waktu yang lalu, ketika sektor manufactur masih sangat dominan, bidang manajemen operasi manufacturing sering disebut sebagai Manajemen Produksi.

Pengendalian Operasi Menurut Arief Suadi, Ph.D (2002: 4): adalah sebuah sistem yang terdiri dari Beberapa anak sistem yang berkaitan, yaitu: pemrograman, penganggaran, akuntansi, pelaporan dan pertanggungjawaban untuk membantu manajemen mempengaruhi orang lain dalam sebuah perusahaan agar mau mencapai tujuan perusahaan melalui strategi tertentu secara efektif dan efisien.


(26)

Menurut Anthony, Dearden dan Bedford (2006 :2) Sistem Pengendalian Operasional adalah struktur dan proses yang sistematis serta terorganisir yang digunakan manajemen di dalam Pengendalian manajemennya.

Menurut (Wibisono 2008:6) Pengendalian Operasi adalah : Proses Pengawasan Kinerja Produksi dengan cara membandingkan Hasil yang yang dicapai dengan rencana yang dibuat .

Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa :

Pengendalian Operasional adalah semua usaha perusahaan yang mencakup metode, prosedur dan strategi perusahaan yang mengacu pada efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan, agar dipatuhinya kebijakan manajemen serta tercapainya tujuan perusahaan.

Sistem Pengendalian Operasional adalah struktur dan prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan disusun dengan skema yang utuh dan menyeluruh, untuk membantu manajemen di dalam melakukan pengendaliannya.

Dengan kata lain, Sistem Pengendalian Operasional adalah kegiatan operasi untuk meningkatkan kegunaan suatu barang atau jasa, sering dikenal sebagai kegiatan pentransformasian input menjadi output tidaklah dapat dilakukan sendiri, tetapi membutuhkan bantuan dan dilakukan secara bersama-sama dengan orang lain, sehingga diperlukan kegiatan manajemen.

Kegiatan manajemen ini dibutuhkan untuk mengatur dan mengombinasikan faktor-faktor produksi guna dapat meningkatkan kegunaan dari barang atau jasa tersebut secara efektif dan efisien. Dengan demikian manajemen operasi terdapat pada semua organisasi, baik pada organisasi manufactur maupun pada organisasi jasa.

Pengendalian operasi membutuhkan manajer produksi untuk memonitor kinerja produksi dengan cara membandingkan hasil dengan rencana. Jika jadwal atau standar kualitas tidak sesuai maka diperlukan tindakan korektif. Tindak lanjut (follow up) pemeriksaan untuk


(27)

memastikan bahwa keputusan produksi telah dilaksanakan adalah merupakan hal yang penting dan harus terus menerus dilakukan dalam pengendalian operasi.

Pengendalian operasi meliputi dua bidang yaitu manajemen bahan produksi dan pengendalian proses produksi. Manajemen Bahan Produksi Manajemen bahan produksi meliputi perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian alur bahan produksi.

Lima bidang utama dalam manajemen bahan produksi adalah:

a. Transportasi: mencakup alat-alat transportasi sumber daya ke perusahaan dan barang jadi ke pembeli.

b. Pergudangan baik bahan mentah, bahan pendukung, bahan setengah jadi maupun barang jadi.

c. Pembelian (purchasing) adalah perolehan seluruh bahan produksi dan jasa yang diperlukan suatu perusahaan untuk memproduksi produk-produknya.

d. Seleksi Pemasok (supplier selection) yaitu menemukan dan menentukan pemasok mana yang dipilih untuk membeli kebutuhan jasa dan bahan produksi.

e. Pengendalian persediaan (inventory control) termasuk penerimaan, penyimpanan, penanganan, serta penghitungan seluruh bahan mentah, barang setengah jadi maupun barang jadi.

Hal ini untuk memastikan bahwa persediaan bahan produksi cukup tersedia untuk memenuhi jadwal produksi. Salah satu caranya dengan menetapkan batas minimum persediaan dengan memperhatikan minimum order dan jangka waktu pengiriman barang sampai ke pabrik dari tanggal pemesanan.

Alat untuk pengendalian operasi Sejumlah alat (tool) yang membantu manajer dalam mengendalikan operasi adalah pelatihan pekerja, just in time production systems, dan pengendalian mutu. Pelatihan pekerja kepuasan pelanggan sangat berkaitan dengan karyawan


(28)

yang memberikan layanannya. Pekerja jasa dilatih dan dimotivasi dalam sikap dan perilaku yang berorientasi kepada pelanggan.

Just in time (JIT) production system adalah metode produksi yang mengumpulkan keseluruhan bahan dan komponen yang diperlukan di setiap tahap produksi pada waktu yang tepat saat mereka dibutuhkan untuk setiap tahap produksi. Tujuan JIT adalah untuk meminimalkan kelebihan biaya persediaan, mengurangi sampai hampir tidak ada barang yang berada dalam tahap pemrosesan.

Material Requirment Planning (MRP) yaitu metode pengendalian produksi yang menggunakan bill of material untuk menjamin bahwa jumlah bahan yang tepat telah dikirim ke tempat yang tepat pada waktu yang tepat.

Bill of material adalah alat pengendali produksi yang menspesifikasikan bahan-bahan kandungan yang penting dari suatu produk (bahan-bahan mentah dan komponen), pesanan yang harus digabungkan dan seberapa banyak yang dibutuhkan untuk membuat satu batch. Manufacturing Resource Planning (MRP II) adalah versi lanjutan dari MRP yang mengumpulkan seluruh bagian dari organisasi ke dalam kegiatan produksi perusahaan.

Pengendalian Mutu / Kualitas (Quality Control) adalah manajemen dari proses produksi yang dirancang untuk manufaktur barang atau menyediakan jasa yang sesuai dengan standar kualitas tertentu. Dengan memonitor produk dan jasa, perusahaan dapat mendeteksi kesalahan dan membuat koreksinya.

Pengendaliaan mutu ini harus dimulai dari tahap awal yaitu dari bahan mentah, proses produksi, sampai barang jadi. Untuk mengelola kualitas, perusahaan ada yang menggunakan cara Manajemen Kualitas Total atau Total Quality Management (TQM) yaitu jumlah seluruh kegiatan yang diperlukan untuk menempatkan kualitas barang dan jasa ke dalam tempat pasar.


(29)

Alat yang sering digunakan dalam manajemen kualitas total adalah : 1. Analisa Nilai Tambah

2. Kontrol Proses Statistik 3. Studi Kualitas / Biaya 4. Tim Gugus Kendali Mutu 5. Benchmarking

D. Pengertian Kinerja

kinerja adalah penampilan hasil karya seseorang baik dalam hal kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat berupa penampilan individu maupun kelompok kerja personel. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personel yang menduduki jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga pada keseluruhan jajaran personel dalam organisasi.

Menurut Cormick dan Tiffin 1980 (Sutrisno 2010:172) kinerja adalah kuantitas, kualitas dan waktu yang digunakan dalam menjalankan tugas. Kuantitas adalah hasil yang dapat dihitung sejauh mana seseorang dapat berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kualitas adalah bagaimana seseorang dalam menjalankan tugasnya, yaitu mengenai banyaknya masalah yang dibuat. Waktu kerja adalah mengenai jumlah absen yang dilakukan, keterlambatan, dan lamanya masa kerja dalam tahun yang telah dijalani.

Sistem pengukuran kinerja suatu perusahaan adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer menilai pencapaian suatu strategi bisa melalui alat ukur finansial maupun non finansial. Sistem pengukuran kinerja dapat dijadikan sebagai alat pengendalian perusahaan karena pengukuran kinerja dapat diperkuat dengan menetapkan sistem reward dan punishment.


(30)

BAB III

GAMBARAN UMUM USAHA

A. Sejarah Usaha Doorsmeer Prima Mobil

Doorsmeer Prima Mobil adalah usaha yang bergerak dalam bidang jasa service mobil, berdiri pada tahun 2005. Pemilik Doorsmeer Prima Mobil adalah Farouq Jamaluddin Army. Doorsmeer Prima Mobil terletak di Jalan Karya Jaya No. 78 Medan yang berdiri di atas areal tanah seluas 40 m x 45 m atau sekitar 1800 m2. Pada awalnya usaha ini hanya bergerak dalam bidang jasa pencucian mobil kendaraan roda empat. Kemudian pemilik mengembangkan usahanya pada bidang bengkel kendaraan roda empat. Usaha Doorsmeer Prima Mobil pada awalnya hanya memiliki fasilitas perawatan pencucian mobil saja. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu dan peluang usaha yang menjanjikan dengan pangsa pasar yang besar, pemilik Doorsmeer Prima Mobil pun memberi perhatian khusus dengan mengembangkan lagi berbagai fasilitas yang ditawarkan kepada pasar atau konsumennya. Usaha ini mulai berkembang, tidak hanya dari jasa yang ditawarkan dan peralatan yang digunakan saja, namun juga perhatian lebih yang diberikan kepada konsumennya. Doorsmeer Prima Mobil juga menjadi tempat perkumpulan bagi salah satu komunitas mobil yang ada di Medan, yaitu yang bernama Indonesia Kijang Club (IKC).

B. Visi dan Misi Usaha

Visi : Menjadi perusahaan jasa perawatan atau jasa service mobil yang bermutu sehingga menjadi pilihan yang baik untuk melakukan perawatan kendaraan mobil.

Misi : Meningkatkan dan memberikan pelayanan jasa service mobil yang memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan melebihi apa yang diharapkan konsumen yang dipenuhi oleh perhatian, kenyamanan, dan kepuasan.


(31)

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan dalam pelaksanaan tugas suatu perusahaan atau organisasi. Struktur organisasi menunjukkan menunjukkan kerangka kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi. Struktur organisasi ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran satuan kerja.

Struktur organisasi suatu perusahaan terlalu kompleks untuk disajikan secara verbal, oleh karena itu diperlukan suatu bagan organisasi untuk menggambarkannya. Dalam bagan akan diperlihatkan susunan-susunan, fungsi-fungsi, dan saluran organisasi serta bagaimana hubungan didalamnya.

Struktur Organisasi Doorsmeer Prima Mobil dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Sumber: Doorsmeer Prima Mobil Medan, 2011

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Doorsmeer Prima Mobil Medan

Kasir

Mekanik

Kepala

Doorsmeer

Asisten Mekanik Anggota

Doorsmeer

PEMILIK


(32)

D. Uraian Tugas

Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing satuan organisasi dapat diuraikan secara terperinci, kecuali untuk pemilik yang merupakan pimpinan puncak perusahaan dan juga sebagai pemiliki saham dan pembuat rencana strategis yang berarti tidak terlalu terlibat secara langsung dalam kegiatan operasional.

1. Pemilik

a. Memimpin jalannya usaha, menyusun kebijaksanaan pelaksanaan operasional, membina, mengkoordinasikan, dan mengawasi pelaksanaan operasional sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku serta visi dan misi perusahaan.

b. Merencanakan kegiatan pemasaran dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi yang berkembang.

c. Mengawasi standar pelayanan dan memantau pelaksanaannya .

d. Mengawasi penggunaan fasilitas atau peralatan doorsmeer dalam memberikan pelayanan pada konsumen.

e. Melakukan pengembangan dalam bidang pengerjaan suatu masalah terutama dalam penggunaan teknologi agar semua anggotanya mengikuti perkembangan teknologi dalam bidang service mobil.

2. Kasir

a. Melayani pemabayaran jasa oleh konsumen.

b. Menagaudit sistem atau prosedur pembayaran pada Doorsmeer Prima Mobil Medan. c. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap mobilisasi dana.

d. Melakukan pembukuan dan membuat laporan keuangan usaha. 3. Kepala Doorsmeer

a. Mengawasi pelaksanaan pengerjaan pencucian mobil oleh anggota-anggotanya. b. Melayani setiap keinginan dan kebutuhan pelanggan seputar pencucian mobil.


(33)

c. Mengawasi ketersediaan persediaan bahan-bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan operasional perusahaan.

d. Mengawasi keluar masuknya persediaan bahan-bahan kebutuhan operasional.

e. Belanja atau membeli bahan-bahan yang kurang atau bahan-bahan yang sudah habis.

4. Mekanik

a. Melaksanakan pengerjaan pada perawatan mesin mobil dan bagian-bagian lainnya. b. Menanggapi setiap keinginan dan kebutuhan pelanggan mengenai masalah-masalah

pada mobi pelanggan. 5. Asisten Mekanik

Membantu mekanik dalam pengerjaan mobil. 6. Anggota doorsmeer

Melakukan pengerjaan pencucian mobil.

E. Fasilitas dan Pelayanan

Doorsmeer Prima Mobil Medan adalah jasa service mobil yang berusaha untuk menyediakan pelayanan service mobil yang terbaik untuk pelanggannya. Untuk itu, Doorsmeer Prima Mobil menyediakan berbagai macam pelayanan untuk memuaskan pelanggannya. Adapun jenis-jenis jasa yang ditawarkan :

1. Cuci Mobil (Doorsmeer)

Doorsmeer Prima Mobil memberikan pelayanan pencucuian mobil yang meliputi pencucian keseluruhan body dan kolong serta pembersihan jok atau bagian dalam mobil.


(34)

Pelayanan ini merupakan pelayanan dalam segala hal yang berhubungan dengan kondisi mobil, seperti: pengecekan kondisi mesin mobil, rem, roda atau penggerak, kelistrikan dan sebagainya. Disamping itu beberapa jasa lain yang ditawarkan, antara lain:

Ganti oli mesin, yaitu penggantian pelumas mesin secara berkala sesuai dengan aturan kendaraan serta oli yang digunakan.

3. Pelayanan Salon Mobil

Pelayanan agar mobil memiliki tampilan yang lebih dari biasanya seperti pengilapan seluruh bagian mobil sehingga mobil terlihat seperti baru.


(35)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas Dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian yakni kuesioner. Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen penelitian (kuesioner) dapat menjawab tujuan penelitian, sedangkan reliabel artinya konsisten atau stabil. Agar data yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16 dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut Valid.

2. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak Valid

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 14 orang diluar responden. Nilai tabel r dengan ketentuan df = jumlah kasus – 2 jadi 14 – 2 = 12 dan tingkat signifikansi sebesar 5% angkanya = 0,576. Kuesioner berisikan 11 pertanyaan yang menyangkut variabel bebas yaitu pengawasan dan pelayanan serta variabel terikat yaitu pekerjaan yang maksimal dan hasil yang cukup memuaskan.


(36)

Tabel 4.1 Item-Total Statistic Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Pengendalian operasi 1 37.2143 77.720 .885 .962 Pengendalian operasi 2 37.2857 79.451 .834 .964 Pengendalian operasi 3 37.0714 78.533 .819 .964 Pengendalian operasi 4 37.1429 80.286 .826 .964 Pengendalian opersai 5 37.0714 76.225 .888 .962 Pengendalian operasi 6 37.1429 76.593 .906 .961 Pengendalian operasi 7 37.2143 77.104 .922 .961 Pengendalian operasi 8 37.2143 78.181 .858 .963

Kinerja produksi 1 37.2143 80.951 .839 .964

Kinerja produksi 2 37.5000 81.500 .842 .964

Kinerja produksi 3 37.9286 82.071 .619 .970

Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah) Interprestasi item total statistic, yaitu :

1. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel tersebut dihapus, misalnya jika pertanyaan (item) 1 dihapus maka rata-rata variabel sebesar 37.2143, jika pertanyaan (item) 2 dihapus maka rata-rata totalnya bernilai 37.2857, dan seterusnya.

2. Scale Variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika variabel tersebut dihapuskan. Misalnya variabel (butir) item 1 dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 77.720, sedangkan jika variabel (butir) item 2 dihapus adalah 79.451, dan seterusnya.

3. Corrected item total correlation merupakan korelasi antar skor item dengan

skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom Corrected item total correlation merupakan nilai rhitung yang akan


(37)

rtabel pada α 0,05 dengan derajat bebas: df = jumlah kasus - 2. Jumlah kasus adalah 14, jadi df

adalah 12, maka r (0,05;12) adalah 0,576 . Ketentuan untuk pengambilan keputusan:

1. Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka butir pertanyaan tersebut valid.

2. Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.

3. rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected item total correlation.

Tabel 4.2 Validitas Instrumen

corrected item total correlation (rhitung)

rtabel validitas

pengendalianoperasi1 .885 0.576 Valid

pengendalianoperasi2 .834 0.576 Valid

pengendalianoperasi3 .819 0.576 Valid

pengendalianoperasi4 .826 0.576 Valid

pengendalianopersai5 .888 0.576 Valid

pengendalianoperasi6 .906 0.576 Valid

pengendalianoperasi7 .922 0.576 Valid

pengendalianoperasi8 .858 0.576 Valid

kinerjaproduksi1 .839 0.576 Valid

kinerjaproduksi2 .842 0.576 Valid

kinerjaproduksi3 .619 0.576 Valid


(38)

2. Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan SSPS versi 16 dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika ralpha positif dan lebih besar dari rtabel maka pertanyaan tersebut reliabel.

b. Jika ralpha negatif dan lebih kecil dari rtabel maka pertanyaan tersebut tidak reliabel.

Reliabilitas instrumen dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini : Tabel 4.3

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.967 11

Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah )

Tabel 4.3 menunjukkan nilai ralpha sebesar 0,967 dan rtabel sebesar 0,576, sehingga dapat

disimpulkan nilai ralpha positif dan lebih besar dari rtabel (0,967 > 0,576). Maka kuesioner

tersebut reliabel sehingga dapat diteliti. Kriteria lain mengatakan bahwa suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alha > 0,60, atau nilai Cronbach Alha > 0,80. Berdasarkan hasil pengolahan pada Tabel 4.3, maka kesebelas pertanyaan dapat dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut.

B. Analisis Deskriptif 1. Deskriptif Responden

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di Doorsmeer Prima Mobil Medan. Sampel dari penelitian ini adalah sama dengan jumlah populasi, karena jumlah populasi kurang dari 100 orang yaitu berjumlah 15 orang.


(39)

Gambaran umum responden adalah sebagai berikut :

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-Laki 14 93,33 %

Perempuan 1 6,67 %

Total 15 100 %

Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah)

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 14 orang (93,33%). Selebihnya merupakan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 1 orang (6,67%). Ini dapat dimaklumi oleh karena pada umumnya peremuan tidak begitu memahami dunia otomotif atau dunia otomotif lebih melekat pada laki-laki.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur Frekuensi Persentase

17-25 8 53,33 %

26-34 6 40 %

35-49 1 6,67 %

Total 15 100 %

Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah)

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan umur didominasi oleh karyawan yang berumur antara 17-25 tahun yang berjumlah 8 orang dengan persentase 53,33 %, kemudian disusul karyawan yang berumur berkisar antara 26-34 yang berjumlah 6 orang dengan persentase 40 %, dan yang terakhir berumur berkisar antara 35-49 yang berjumlah 1 orang dengan persentase 6,67 %.


(40)

2. Distribusi Jawaban Responden

Pengambilan keputusan dalam analisis deskriptif mengenai distribusi jawaban responden terhadap masing-masing item pertanyaan mengenai variabel yang diteliti menggunakan desain sekala likert, yaitu dengan mengubah data kualitatif menjadi kuantitatif.

Pengambilan keputusan dengan skala likert dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Setelah jawaban didapat, lalu dijumlahkan dan dicari masing-masing skor tiap item yang ditanyakan.

Menghitung skor adalah dengan menjumlahkan seluruh perkalian antara nilai data dengan masing-masing bobot.

b. Menentukan rentang skor terendah dan tertinggi, yaitu mengalikan jumlah sampel yaitu 15 dengan bobot 1 = 15 untuk rentang paling rendah dan mengalikan 15 dengan bobot 5 = 75 untuk rentang paling tinggi.

c. Menentukan Rentang Skala Penilaian

Skala Penilaian dapat ditentukan dengan rumus : RS = n (m-1) / m

i mana :

RS = Rentang Skala n = jumlah sampel

m = jumlah alternatif jawaban tiap item RS = 15(5-1)/5

RS = 12


(41)

Setelah diperoleh rentang skala penilaian tiap kriteria, skor terendah dan skor tertinggi, maka skala penilaian tiap kriteria adalah :

15 - 27 Sangat Tidak Setuju. 28 - 40 Tidak Setuju.

41 - 53 Kurang Setuju. 54 - 66 Setuju.

67 - 75 Sangat Setuju.

Distribusi jawaban responden mengenai variabel yang ditanyakan, yaitu:

a. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Pengendalian Operasi

Distribusi jawaban responden tentang variabel pengendalian operasi dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini :

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden tentang Variabel Pengendalian Operasi Item

Jumlah Jawaban Tiap Bobot

Skor

1 2 3 4 5

1 0 2 3 4 6 59

2 0 2 3 5 5 58

3 0 2 3 6 4 57

4 0 1 4 5 5 59

5 0 2 3 6 4 57

6 0 2 3 6 4 57

7 0 2 3 5 5 58

8 0 2 2 5 6 66

Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah)


(42)

Skala Penilaian Tiap Kriteria :

15 - 27 Sangat Tidak Setuju. 28 - 40 Tidak Setuju.

41 - 53 Kurang Setuju. 54 - 66 Setuju.

67 - 75 Sangat Setuju.

Pada Tabel 4.6 dapat dilihat skor untuk masing-masing item pernyataan mengenai variabel pengendalian operasi yang ditanyakan, yaitu skor untuk item satu mengenai pimpinan yang melakukan pengawasan selama karyawan Doorsmeer Prima Mobil bekerja berjumlah 59, skor untuk item dua mengenai pengawasan yang dilakukan pimpinan yang membuat karyawan Doorsmeer Prima Mobil merasa nyaman berjumlah 58, skor untuk item tiga mengenai kenyamanan pelanggan saat pimpinan mengawasi karyawan saat bekerja berjumlah 57, skor untuk item empat mengenai pengawasan pimpinan yang dapat menghasilkan kinerja yang cukup maksimal berjumlah 59, skor untuk item lima mengenai kepuasan dan kenyamanan pelanggan merupakan pelayanan yang paling utama berjumlah 57, skor untuk item enam mengenai karyawan yang selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik berjumlah 57, skor untuk item tujuh mengenai pimpinan yang meningkatkan kualitas pekerjaan karyawan berjumlah 58, dan skor untuk item delapan mengenai saran dan kritik dari pelanggan untuk meningkatkan pelayanan berjumlah 66. Berdasarkan skala penilaian tiap kriteria dapat diputuskan bahwa tanggapan responden untuk kedelapan item berada pada posisi sangat setuju.

b. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Kinerja Produksi

Distribusi jawaban responden tentang variabel kinerja produksi dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini :


(43)

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden tentang Variabel Kinerja Produksi Item

Jumlah Jawaban Tiap Bobot

Skor

1 2 3 4 5

1 0 6 3 5 1 40

2 0 2 5 7 1 52

3 0 2 4 6 3 55

Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah)

Skala Penilaian Tiap Kriteria :

15 - 27 Sangat Tidak Setuju. 28 - 40 Tidak Setuju.

41 - 53 Kurang Setuju. 54 - 66 Setuju.

67 - 75 Sangat Setuju.

Pada Tabel 4.7 dapat dilihat skor untuk masing-masing item pernyataan mengenai variabel kinerja produksi yang ditanyakan, yaitu skor untuk item satu mengenai karyawan yang dituntut maksimal dalam pekerjaannya berjumlah 40, skor untuk item dua mengenai karyawan yang berusaha memberikan kinerja yang terbaik berjumlah 52, dan skor untuk item tiga mengenai motivasi dari pimpinan pada karyawan untuk meningkatkan kinerja berjumlah 55. Berdasarkan skala penilaian tiap kriteria dapat diputuskan bahwa tanggapan responden untuk ketiga item berada pada posisi kurang setuju.


(44)

C. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis Regresi Linear Sederhana ditujukan untuk mengetahui hubungan linier antara variabel bebas, yaitu pengendalian operasi dengan variabel terikat yaitu kinerja produksi. Dalam penelitian ini analisis regresi linear dilakukan dengan metode enter.

Analisis regresi linear sederhana dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + bx + e Dimana :

Y = skor Kinerja Produksi usaha a = kostanta

b = koefisien regresi

x = variabel Pengendalian Operasi e = standar error

Tabel 4.8

Uji regresi secara parsial (Uji t)

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error

1 (Constant) 2,229 1,881 1,185 ,259

Pengendalianoperasi ,265 ,060 ,789 4,442 ,001

a Dependent Variable: kinerjaproduksi

Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah)

Berdasarkan data hasil regresi sederhana yang ditunjukkan dalam Tabel 4.8 maka diperoleh persamaan hasil regresi linier sederhana, sebagai berikut :


(45)

Y = 2,229 + 0,265X + e Keterangan :

Y = variabel Kinerja produksi

X = variabel Pengendalian operasi

e = standar error

a. Konstanta bernilai 2,229 hal ini menunjukkan jika ada variabel bebas (X) berupa pengendalian operasi, maka variabel terikat (Y) yaitu kinerja produksi maka akan meningkat sebesar 2,229.

b. Variabel pengendalian operasi terhadap kinerja produksi dengan koefisien regresi sebesar 0,265 artinya apabila terjadi peningkatan pengendalian operasi sebanyak 1 satuan, maka kinerja produksi pada Doorsmeer Prima Mobil Medan naik sebesar 0,265.

1. Pengujian Godness of Fit ( R2)

Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilainya adalah 0-1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas sebaliknya semakin mendekati satu maka suatu model akan semakin baik.


(46)

Tabel 4.9

Pengujian Godness of Fit

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,789(a) ,622 ,590 1,63866

a Predictors: (Constant), pengendalianoperasi

Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah) Keterangan Tabel 4.9 :

a. R = 0,789 berarti hubungan antara pengendalian operasi terhadap kinerja produksi sebesar 78,9%. Artinya hubungan antar variabel erat. Semakin besar R berarti hubungan semakin erat.

b. Adjusted Rsquare sebesar 0,622 berarti 66,2% kinerja produksi dapat dijelaskan oleh pengendalian operasi. Sedangkan sisanya 37,8% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

2. Uji Secara Parsial (Uji-t)

Uji – t (Uji parsial) dilakukan untuk melihat secara individu pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas (independent) yaitu (X) berupa variabel pengendalian operasi terhadap variabel terikat (Y) yaitu kinerja produksi. Uji – t dilakukan dengan menggunakan Tabel Coefficient.

Langkah-langkah adalah sebagai berikut:

a. Menentukan model hipotesis untuk Ho dan Ha.

b. Mencari nilai ttabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan

menentukan derajat kebebasan (df). c. Menentukan kriteria keputusan:

H0 diterima bila thitung < t tabel atau H0 diterima, apabila nilai signifikansi t > (α).

Ha diterima bila thitung > ttabel atau Ha diterima, apabila nilai signifikansi t < (α).


(47)

d. Mencari nilai thitung dengan menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 16.0 for

windows. Hasil pengujian :

1) Model hipotesis yang digunakan dalam uji t adalah:

H0: b1 = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independent yaitu (X) berupa variabel pengendalian operasi terhadap kinerja produksi (Y).

Ha: b1 ≠ 0

Artinya secara persial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independent yaitu (X) berupa variabel pengendalian operasi terhadap kinerja produksi (Y).

2) Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k) n = jumlah sampel, n = 14

k = jumlah variabel yang digunakan, k = 1

maka: derajat bebas = n-k = 14-1 = 13

Uji thitung yang dilakukan adalah uji dua arah, maka ttabel yang digunakan adalah

t1/2 atau t0,025(13) = 1,761

Nilai thitung untuk variabel dan konstanta yang diperoleh dengan bantuan


(48)

Tabel 4.10

Uji regresi secara parsial (Uji t)

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error

1 (Constant) 2,229 1,881 1,185 ,259

pengendalianoperasi ,265 ,060 ,789 4,442 ,001

a Dependent Variable: kinerjaproduksi

Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah)

Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa:

Nilai thitung variabel pengendalian operasi adalah 4,442 dan nilai ttabel bernilai 1,761 sehingga

thitung > ttabel (4,442 > 1,761) dan nilai signifikan 0,001 dibawah (atau lebih kecil dari) 0,05,

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pengendalian operasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja produksi pada Doorsmeer Prima Mobil Medan.


(49)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Variabel pengendalian operasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja produksi pada usaha Doorsmeer Prima Mobil Medan dengan nilai thitung

(4,442) > ttabel (1,761) yang berarti hipotesis diterima.

2. Berdasarkan koefisien determinasi (R2) maka variabel pengendalian operasi mampu menjelaskan kinerja produksi dengan hubungan antara variabel yang tidak erat yaitu 62,2%, sisanya 37,8% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Serta model dinilai lemah/kurang baik karena standar deviasinya yang cukup besar.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka penulis memberikan saran atau masukan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengendalian operasi berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja produksi pada Doorsmeer Prima Mobil Medan. Maka untuk lebih meningkatkan kinerja produksi, pemilik Doorsmeer Prima Mobil Medan perlu memperhatikan pengawasan terhadap karyawan dalam melakukan pekerjaannya, dan meningkatkan pelayanan yang diberikan karyawan kepada pelanggan sehingga menimbulkan rasa kepuasan dari pelanggan yang berdampak pada loyalitas pelanggan.


(50)

2. Untuk kedepannya agar Doorsmeer Prima Mobil Medan lebih meningkatkan sistem manajemen dari kinerja produksi sehingga mampu bertahan dan bersaing dengan Doorsmeer lainnya.


(51)

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, 2003. Manajemen Operasional, Ed, Yogya: BPFE Yogyakarta

Anthony, Dearden, Bedford, 2006. Manajemen Operasional, Ed, Yogya: BPFE Yogyakarta

Assauri, Sofyan, 2008. Manajemen Produksi dan Operasi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Halim, Wibisono, 2008. Pengendalian Operasional, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Handoko, T Hani, 2005. Dasar- dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 1,BPFE Yogyakarta

2010, Pukul 15.10 WIB.

Kuncoro, Mudrajat, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2003

Situmorang, Syafrizal Helmi, Doli M. Jafar Dalimunthe, Iskandar Muda, Fadli, Fauzie Syarief. 2010. Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis, Medan: USU Press.

Suadi Arief, 2002. Manajemen Personalia, Jakarta : Djambatan

Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung Zubeirsyah, Lubis, Nurhayati, Bahasa Indonesia dan Teknik Penyusunan Karangan


(52)

Lampiran 1

KUISIOENER ANALISIS PENGENDALIAN OPERASI PADA KINERJA PRODUKSI USAHA DOORSMEER PRIMA MOBIL

A. Umum

Responden yang terhormat,

Pertanyaan dalam kuisioner ini hanya semata-mata untuk data penilitian dalam rangka penyusunan skripsi pada program Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) dengan judul : ANALISIS PENGENDALIAN OPERASI PADA KINERJA PRODUKSI USAHA DOORSMEER PRIMA MOBIL MEDAN kepada responden saya sebagai penulis mengharapkan :

1. Saudara dapat menjawab setiap pertanyaan dengan sejujur-jujurnya. Dan perlu diketahui bahwa jawaban dari kuisioner ini tidak berhubungan dengan benar atau salah.

2. Pilihlah jawaban dengan memberitanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut saudara.

Penilaian dapat dilakukan berdasarkan skala berikut ini : Sangat setuju = Skor 5

Setuju = Skor 4 Ragu-ragu = Skor 3 Tidak setuju = Skor 2 Sangat tidak setuju = Skor 1


(53)

B. Identitas Responden : Nama : Umur : Jenis kelamin :

Pengendalian Operasi (X) A. Pengawasan

No Indikator Variabel SS S KS TS STS

1. Selama Bekerja Pimpinan melakukan Pengawasan terhadap Karyawan yang Bekerja pada Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan

2. Pengawasan yang dilakukan Oleh Pimpinan Karyawan membuat karyawan nyaman bekerja

3. Karyawan merasa nyaman dengan pengawasan yang dilakukan Pimpinan dalam melakukan pekerjaannya

4 Selama bekerja Pengawasan yang dilakukan dapat menghasilkan kinerja yang cukup maksimal


(54)

B. Pelayanan

No Indikator Variabel SS S KS TS STS

1 Kepuasan dan kenyamanan pelanggan merupakan pelayanan yang paling utama yang diberikan Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan kepada pelanggan yang berkunjung ketempat tersebut

2 Karyawan Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan

3 Pimpinan karyawan selalu meningkatkan kualitas Pekerjaan terhadap karyawan yang bekerja pada Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan

4 Saran dan kritik selalu diiterima dari pelanggan untuk meningkatkan pelayanan yang terbaik pada konsumen yang berkunjung pada Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan


(55)

Kinerja Produksi (Y)

No Indikator Variabel SS S RR TS STS

1. Pekerjaan Yang Maksimal dituntut pada karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya

2. karyawan Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan selalu berusaha memberikan kinerja yang terbaik

3 Pimpinan selalu memberikan Motivasi pada karyawan guna untuk

meningkatkan kinerja karyawan dalam melayani konsumen


(56)

Lampiran 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 5 5 5 4 4 4 5 5 37 4 4 5 13

2 5 5 5 5 4 4 5 4 37 2 3 4 9

3 2 2 2 3 2 2 2 2 17 2 2 3 7

4 5 5 4 5 4 4 4 5 36 4 4 4 12

5 3 4 4 3 3 3 3 3 26 3 4 4 11

6 4 3 4 4 4 4 4 3 30 4 3 3 10

7 5 5 5 5 5 4 5 5 39 3 4 4 11

8 4 5 5 4 5 4 5 4 36 5 5 5 15

9 3 3 3 3 3 3 3 4 25 2 3 3 8

10 3 3 3 3 3 3 3 4 25 2 3 3 8

11 5 4 4 5 4 5 4 5 36 4 4 4 12

12 2 2 2 2 2 2 2 2 16 2 2 2 6

13 4 4 4 4 5 5 4 5 35 4 4 5 13

14 5 4 3 4 5 5 4 4 34 2 4 4 10


(57)

Lampiran 3

Item-Total Statistic Scale Mean if

Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Pengendalian operasi 1 37.2143 77.720 .885 .962

Pengendalian operasi 2 37.2857 79.451 .834 .964

Pengendalian operasi 3 37.0714 78.533 .819 .964

Pengendalian operasi 4 37.1429 80.286 .826 .964

Pengendalian opersai 5 37.0714 76.225 .888 .962

Pengendalian operasi 6 37.1429 76.593 .906 .961

Pengendalian operasi 7 37.2143 77.104 .922 .961

Pengendalian operasi 8 37.2143 78.181 .858 .963

Kinerja produksi 1 37.2143 80.951 .839 .964

Kinerja produksi 2 37.5000 81.500 .842 .964

Kinerja produksi 3 37.9286 82.071 .619 .970

Validitas Instrumen corrected item total

correlation (rhitung)

rtabel validitas

pengendalianoperasi1 .885 0.576 Valid

pengendalianoperasi2 .834 0.576 Valid

pengendalianoperasi3 .819 0.576 Valid

pengendalianoperasi4 .826 0.576 Valid

pengendalianopersai5 .888 0.576 Valid

pengendalianoperasi6 .906 0.576 Valid

pengendalianoperasi7 .922 0.576 Valid

pengendalianoperasi8 .858 0.576 Valid

kinerjaproduksi1 .839 0.576 Valid

kinerjaproduksi2 .842 0.576 Valid


(1)

Lampiran 1

KUISIOENER ANALISIS PENGENDALIAN OPERASI PADA KINERJA PRODUKSI USAHA DOORSMEER PRIMA MOBIL

A. Umum

Responden yang terhormat,

Pertanyaan dalam kuisioner ini hanya semata-mata untuk data penilitian dalam rangka penyusunan skripsi pada program Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) dengan judul : ANALISIS PENGENDALIAN OPERASI PADA KINERJA PRODUKSI USAHA DOORSMEER PRIMA MOBIL MEDAN kepada responden saya sebagai penulis mengharapkan :

1. Saudara dapat menjawab setiap pertanyaan dengan sejujur-jujurnya. Dan perlu diketahui bahwa jawaban dari kuisioner ini tidak berhubungan dengan benar atau salah.

2. Pilihlah jawaban dengan memberitanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut saudara.

Penilaian dapat dilakukan berdasarkan skala berikut ini : Sangat setuju = Skor 5

Setuju = Skor 4 Ragu-ragu = Skor 3 Tidak setuju = Skor 2 Sangat tidak setuju = Skor 1


(2)

B. Identitas Responden : Nama : Umur : Jenis kelamin :

Pengendalian Operasi (X) A. Pengawasan

No Indikator Variabel SS S KS TS STS

1. Selama Bekerja Pimpinan melakukan

Pengawasan terhadap Karyawan yang Bekerja pada Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan

2. Pengawasan yang dilakukan Oleh Pimpinan Karyawan membuat karyawan nyaman bekerja

3. Karyawan merasa nyaman dengan

pengawasan yang dilakukan Pimpinan dalam melakukan pekerjaannya

4 Selama bekerja Pengawasan yang

dilakukan dapat menghasilkan kinerja yang cukup maksimal


(3)

B. Pelayanan

No Indikator Variabel SS S KS TS STS

1 Kepuasan dan kenyamanan pelanggan

merupakan pelayanan yang paling utama yang diberikan Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan kepada pelanggan yang berkunjung ketempat tersebut

2 Karyawan Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan

3 Pimpinan karyawan selalu meningkatkan kualitas Pekerjaan terhadap karyawan yang bekerja pada Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan

4 Saran dan kritik selalu diiterima dari pelanggan untuk meningkatkan pelayanan yang terbaik pada konsumen yang berkunjung pada Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan


(4)

Kinerja Produksi (Y)

No Indikator Variabel SS S RR TS STS

1. Pekerjaan Yang Maksimal dituntut pada karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya

2. karyawan Doorsmeer Prima Mobil Jalan Karya Jaya No. 78 Medan selalu berusaha memberikan kinerja yang terbaik

3 Pimpinan selalu memberikan Motivasi pada karyawan guna untuk

meningkatkan kinerja karyawan dalam melayani konsumen


(5)

Lampiran 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 5 5 5 4 4 4 5 5 37 4 4 5 13

2 5 5 5 5 4 4 5 4 37 2 3 4 9

3 2 2 2 3 2 2 2 2 17 2 2 3 7

4 5 5 4 5 4 4 4 5 36 4 4 4 12

5 3 4 4 3 3 3 3 3 26 3 4 4 11

6 4 3 4 4 4 4 4 3 30 4 3 3 10

7 5 5 5 5 5 4 5 5 39 3 4 4 11

8 4 5 5 4 5 4 5 4 36 5 5 5 15

9 3 3 3 3 3 3 3 4 25 2 3 3 8

10 3 3 3 3 3 3 3 4 25 2 3 3 8

11 5 4 4 5 4 5 4 5 36 4 4 4 12

12 2 2 2 2 2 2 2 2 16 2 2 2 6

13 4 4 4 4 5 5 4 5 35 4 4 5 13

14 5 4 3 4 5 5 4 4 34 2 4 4 10


(6)

Lampiran 3

Item-Total Statistic

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Pengendalian operasi 1 37.2143 77.720 .885 .962

Pengendalian operasi 2 37.2857 79.451 .834 .964

Pengendalian operasi 3 37.0714 78.533 .819 .964

Pengendalian operasi 4 37.1429 80.286 .826 .964

Pengendalian opersai 5 37.0714 76.225 .888 .962

Pengendalian operasi 6 37.1429 76.593 .906 .961

Pengendalian operasi 7 37.2143 77.104 .922 .961

Pengendalian operasi 8 37.2143 78.181 .858 .963

Kinerja produksi 1 37.2143 80.951 .839 .964

Kinerja produksi 2 37.5000 81.500 .842 .964

Kinerja produksi 3 37.9286 82.071 .619 .970

Validitas Instrumen corrected item total

correlation (rhitung)

rtabel validitas

pengendalianoperasi1 .885 0.576 Valid

pengendalianoperasi2 .834 0.576 Valid

pengendalianoperasi3 .819 0.576 Valid

pengendalianoperasi4 .826 0.576 Valid

pengendalianopersai5 .888 0.576 Valid

pengendalianoperasi6 .906 0.576 Valid

pengendalianoperasi7 .922 0.576 Valid

pengendalianoperasi8 .858 0.576 Valid

kinerjaproduksi1 .839 0.576 Valid

kinerjaproduksi2 .842 0.576 Valid