Masalah Keuangan Masalah Pendidikan

8 Pendampingan Keluarga Ni Putu Diana Pradnyani Raisila

2.2.3 Permasalahan Penataan Lingkungan

Permasalahan lingkungan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Gede Budiasa yaitu kurangnya penataan lingkungan di rumah, dalam hal ini sesuai dengan program kerja dari penulis yaitu penataan lingkungan berupa pembuatan taman mini dengan tanaman hias. Keluarga Bapak I Gede Budiasa dan penulis bekerja sama dalam hal pembuatan taman. Penulis menyediakan beberapa tanaman hias untuk taman mini tersebut dan dibantu oleh keluarga Bapak I Gede Budiasa dalam penataannya. Taman mini yang dibuat akan menjadikan lingkungan menjadi lebih indah dan asri. 9 Pendampingan Keluarga Ni Putu Diana Pradnyani Raisila

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan yang bersangkutan.

3.1. Program

Beberapa masalah yang telah diidentifikasi oleh penulis di atas, sebagai mahasiswa pendamping, penulis mencoba mencarikan solusi atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan. Pemecahan masalah dan motivasi yang diajukan disesuaikan dengan kemampuan dari KK dampingan sehingga diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik dan secara berkelanjutan, dengan memberikan motivasi dan bantuan sesuai kemampuan. Permasalahan yang dikemukanan diatas antaranya masalah keuangan, masalah pendidikan, dan masalah penataan lingkungan dari keluarga dampingan diharapkan dapat diselesaikan dan mendapatkan solusi terbaik setelah dilakukan pendampingan oleh penulis.

3.1.1. Solusi Masalah Keuangan

Solusi yang dapat diberikan untuk masalah keuangan adalah keluarga Bapak I Gede Budiasa ada baiknya mendapatkan penghasilan tambahan dengan bantuan istrinya dengan cara menjual asinan salak. Produksi asinan salak sendiri merupakan inovasi dan salah satu program dari KKN-TEMATIK PKP Universitas Udayana Periode XIII di Desa Munduktemu. Dari produksi asinan salak ini, masyarakat Desa Munduktemu sangat antusias sekali mengikuti program tersebut. Produksi asinan salak yang berbahan dari salak Bali ini sangat dianjurkan untuk dihadiri oleh masyarakat Desa Munduktemu, khususnya keluarga kurang mampu yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari hasil penjualan asinan salak tersebut. Karena pada umumnya harga jual salak Bali rendah di pasaran dibandingkan dengan salak gula pasir. Selain itu, terkadang karena belum terbiasanya dalam membuat skala prioritas dan melakukan manajemen keuangan keluarga maka jika terdapat keperluan mendadak maka terkadang Bapak I Gede Budiasa akan mengalami kesulitan. Oleh sebab itu penulis menyarankan diperlukannya adanya pembuatan skala prioritas dan pembuatan manajemen keuangan yang baik. Penulis juga menyarankan agar Bapak I Gede Budiasa membuat tabungan untuk keperluan mendadak ataupun untuk keperluan