Profil Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

2 Pendampingan Keluarga Ni Putu Diana Pradnyani Raisila mampu yang penulis dapat ikuti dan dampingi kegiatannya selama 5 minggu adalah keluarga Bapak I Gede Budiasa yang bertempat tinggal di Br. Kebonjero Kangin. Pada kesempatan ini penulis mendapatkan kesempatan untuk melakukan pendampingan selama 5 minggu. Keluarga Bapak I Gede Budiasa yang bertempat tinggal di Br. Kebonjero Kangin, Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Bapak I Gede Budiasa bekerja sebagai petani kebun, selain itu beliau juga mengerjakan kebun milik orang lain. Bapak I Gede Budiasa memiliki satu orang istri yang bernama Ni Ketut Supratinadi, dan memiliki satu orang anak yang berusia 16 tahun yang bernama Ni Putu Maya Septiani. Bab ini akan dijabarkan tentang profil keluarga dampingan termasuk perekonomian keluarga dampingan berupa pendapatan dan pengeluaran keuangan dari keluarga I Gede Budiasa. Identitas keluarga dampingan merupakan hal primer dalam pendataan keluarga dampingan. Dalam hal ini, mahasiswa selaku peneliti melakukan pendataan dan pendampingan terhadap keluarga miskin dan sebagai salah satu contoh penerapan program kerja pembuatan taman depan rumah dengan koordinasi serta pembagian oleh Kepala Desa bersangkutan khususnya untuk Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan sebagai tempat penelitian mahasiswa bersangkutan. Identitas dari keluarga I Gede Budiasa bersama seorang istri dan dengan seorang anak sebagai objek keluarga dampingan adalah seperti tabel 1.1. Tabel 1.1 Identitas Keluarga I Gede Budiasa No. Nama Status Umur Th Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1. I Gede Budiasa Kawin 45 SMA Petani Kebun Kepala Keluarga 2. Ni Ketut Supratinadi Kawin 43 SMA Petani Kebun Istri 3. Ni Putu Maya Septiani Tidak kawin 16 SMP Pelajar Anak Keluarga I Gede Budiasa merupakan salah satu keluarga yang masuk dalam kriteria keluarga Kurang Sejahtera KS dan merupakan penerima bantuan Beras Miskin Raskin dari pemerintah. I Gede Budiasa memiliki keluarga yang terdiri dari 3 anggota keluarga, yaitu I Gede Budiasa sendiri sebagai kepala keluarga, seorang istri, dan seorang anak perempuan. Keluarga dari I Gede Budiasa ini dapat dikatakan sebagai salah satu keluarga pra- sejahtera karena dilihat dari segi perekonomian keluarga yang masih “pas-pas’an” untuk 3 Pendampingan Keluarga Ni Putu Diana Pradnyani Raisila mencukupi kebutuhan sehari-hari, bahkan tak jarang mereka harus berhutang jika ada keperluan mendesak. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari I Gede Budiasa bersama istri dan anaknya tinggal dalam satu pekarangan rumah yang berukuran kurang lebih 15mx10m. Rumah itu terdiri dari dua kamar tidur dan satu dapur. Rumah yang ditempati oleh I Gede Budiasa tersebut juga belum rampung, dimana temboknya belum dilapisi cat tembok. Hal ini memungkinkan debu lebih banyak sehingga dapat mengganggu pernapasan. Sedangkan kamar mandinya kurang bersih dan atapnya bocor.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu indikator dari standar tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesejahteraan bertujuan untuk melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas beberapa indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapatkan oleh keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah keluarga I Gede Budiasa.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga I Gede Budiasa merupakan salah satu keluarga pra-sejahtera yang bertempat tinggal di Banjar Kebonjero Kangin, Desa Munduktemu. I Gede Budiasa mengenyam pendidikan hingga Sekolah Menengah Atas begitupula dengan istrinya, I Ketut Supratinadi. Pekerjaan mereka berdua adalah sebagai petani kebun. Sekarang I Gede Budiasa tinggal berdua dengan istrinya, karena anaknya bersekolah di SMK Negeri 1 Tabanan dan tinggal di rumah saudaranya di Tabanan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, I Gede Budiasa menjual cengkeh dan kopinya. Harga cengkeh ± Rp. 90.000kg dan harga kopi ± 22.000kg, dan beliau setiap lima hari sekali hanya bisa menjual kira-kira 2 kg cengkeh kering dan 3 kg kopi dari kebunnya sendiri. Penjualannya pun tidak menentu, tergantung musim yang ada. Selain itu keluarga Bapak I Gede Budiasa juga mendapatkan bantuan pemerintah berupa JAMKESMAS untuk anaknya, Kartu Perlindungan Sosial KPS dan Kartu Keluarga Sejahtera KKS bisa digunakan saat BBM naik berupa uang meski tidak tentu jumlahnya dan Program Keluarga Harapan PKH yaitu Rp. 400.000,- per 3 bulan sekali untuk anaknya, serta beras miskin 15 kg perbulan dengan harga Rp. 24.000,-. 4 Pendampingan Keluarga Ni Putu Diana Pradnyani Raisila Dari penghasilan dan bantuan tersebut Bapak I Gede Budiasa dan keluarga menggunakannya untuk keperluan sehari-hari dan juga digunakan untuk biaya listrik dan air, peralatan sekolah serta biaya odalan dan keperluan lainnya. Dilihat dari pendapatan I Gede Budiasa yang tidak menentu seperti itu sudah sangat tentu beliau harus mencari pendapatan tambahan. Beliau mengerjakan kebun milik orang lain sehingga pendapatan dari kebun tersebut bisa dibagi rata dengan pemilik kebun tersebut.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sudah tentu I Gede Budiasa dan istrinya harus mengatur pengeluaran rumah tangga seperti untuk konsumsi, kesehatan, sosial dan lain – lain. Adapun rincian dari berbagai keperluan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Kebutuhan Sehari – hari Konsumsi Kebutuhan sehari-hari dari keluarga Bapak I Gede Budiasa biasanya digunakan untuk keperluan makan, serta uang untuk perlengkapan mandi dan perlengkapan lainnya. . Pengeluaran Bapak I Gede Budiasa perharinya untuk makan kurang lebih sekitar Rp 20.000,- itu sudah termasuk sayur, lauk, dan nasi untuk beliau dan istrinya. Sedangkan uang bensin dan perlengkapan mandi dan keperluan lainnya tidak menentu. b. Pendidikan Untuk biaya pendidikan I Gede Budiasa mengeluarkan Rp. 110.000 untuk biaya sekolah serta Rp. 70.000minggu untuk uang saku anaknya di Tabanan. c. Kesehatan Kesehatan merupakan suatu hal yang paling penting karena sangat mempengaruhi produktivitas seseorang. Hal ini juga sangat diperhatikan oleh keluarga I Gede Budiasa. Namun, untuk biaya kesehatan I Gede Budiasa tidak menganggarkan biaya tertentu karena disesuaikan dengan kondisi kesehatan. Selain itu, keluarga I Gede Budiasa sudah mendapatkan kemudahan dalam biaya kesehatan karena semua anggota keluarga sudah memiliki JAMKESMAS yang secara otomatis masuk ke dalam peserta Jaminan Kesehatan Nasional. Selain JKN di Bali juga masih mendapat jaminan kesehatan Bali Mandara JKBM yang hanya memerlukan KTP Bali sebagai prasyarat.