Permasalahan Penataan Lingkungan Masalah Prioritas

9 Pendampingan Keluarga Ni Putu Diana Pradnyani Raisila

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan yang bersangkutan.

3.1. Program

Beberapa masalah yang telah diidentifikasi oleh penulis di atas, sebagai mahasiswa pendamping, penulis mencoba mencarikan solusi atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan. Pemecahan masalah dan motivasi yang diajukan disesuaikan dengan kemampuan dari KK dampingan sehingga diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik dan secara berkelanjutan, dengan memberikan motivasi dan bantuan sesuai kemampuan. Permasalahan yang dikemukanan diatas antaranya masalah keuangan, masalah pendidikan, dan masalah penataan lingkungan dari keluarga dampingan diharapkan dapat diselesaikan dan mendapatkan solusi terbaik setelah dilakukan pendampingan oleh penulis.

3.1.1. Solusi Masalah Keuangan

Solusi yang dapat diberikan untuk masalah keuangan adalah keluarga Bapak I Gede Budiasa ada baiknya mendapatkan penghasilan tambahan dengan bantuan istrinya dengan cara menjual asinan salak. Produksi asinan salak sendiri merupakan inovasi dan salah satu program dari KKN-TEMATIK PKP Universitas Udayana Periode XIII di Desa Munduktemu. Dari produksi asinan salak ini, masyarakat Desa Munduktemu sangat antusias sekali mengikuti program tersebut. Produksi asinan salak yang berbahan dari salak Bali ini sangat dianjurkan untuk dihadiri oleh masyarakat Desa Munduktemu, khususnya keluarga kurang mampu yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari hasil penjualan asinan salak tersebut. Karena pada umumnya harga jual salak Bali rendah di pasaran dibandingkan dengan salak gula pasir. Selain itu, terkadang karena belum terbiasanya dalam membuat skala prioritas dan melakukan manajemen keuangan keluarga maka jika terdapat keperluan mendadak maka terkadang Bapak I Gede Budiasa akan mengalami kesulitan. Oleh sebab itu penulis menyarankan diperlukannya adanya pembuatan skala prioritas dan pembuatan manajemen keuangan yang baik. Penulis juga menyarankan agar Bapak I Gede Budiasa membuat tabungan untuk keperluan mendadak ataupun untuk keperluan 10 Pendampingan Keluarga Ni Putu Diana Pradnyani Raisila masa depan nantinya. Apalagi Bapak I Gede Budiasa saat ini memiliki anak yang masih duduk di kelas 1 SMA, tentu saja harus memikirkan biaya pendidikan untuk kejenjang berikutnya.

3.1.2. Solusi Masalah Pendidikan

Solusi yang dapat diberikan untuk masalah pendidikan adalah Bapak I Gede Budiasa tetap memberikan dukungan baik secara materiil dan moriil kepada anaknya. Penghasilan dari Bapak I Gede Budiasa juga hendaknya difokuskan untuk pendidikan anak sebagai kebutuhan sekunder yang paling primer agar kebutuhan pendidikan anaknya yang kian meningkat dapat terpenuhi. Serta mahasiswa memberikan bimbingan belajar serta motivasi kepada Ni Putu Maya Septiani.

3.1.3 Solusi Masalah Penataan Lingkungan

Permasalahan lingkungan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Gede Budiasa yaitu kurangnya penataan lingkungan di rumah, solusi yang tepat dalam hal ini sesuai dengan program kerja dari penulis yaitu penataan lingkungan berupa pembuatan taman mini dengan tanaman hias. Penulis menyediakan beberapa tanaman hias untuk taman mini tersebut dan dibantu oleh keluarga Bapak I Gede Budiasa dalam penataannya. Taman mini yang dibuat akan menjadikan lingkungan menjadi lebih indah dan asri.

3.2. Jadwal Kegiatan

Dalam sub bab ini mahasiswa membahas mengenai jadwal waktu dan kegiatan yang dari awal kunjungan hingga hari terakhir kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan di keluarga I Gede Budiasa. Berikut adalah kegiatan pendampingan keluarga Bapak I Gede Budiasa yang sudah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN-PPM TEMATIK PKP UNUD 2016 Periode XIII di Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, yaitu kunjungan sudah memenuhi syarat kunjungan minimal dua hari sekali atau minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah seperti table 1.2