Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sinar-X

diterima pasien tidak melebihi nilai batas dosis yang tercantum dalam tingkat panduan dosis BAPETEN, 2011. Optimalisasi hasil pemeriksaan pesawat sinar-X ini sangat diperlukan agar citra yang dihasilkan memiliki kualitas baik dengan radiasi yang diberikan ke pasien tetap dalam jumlah sekecil mungkin dan berada dalam nilai batasan yang aman Yufita, 2012. Berdasarkan uraian di atas, maka di lakukan penelitian optimalisasi dosis radiasi sinar-X terhadap proyeksi PA dan LAT pada teknik pemeriksaan foto thorax dengan jarak 100-180 cm. Sehingga program jaminan mutu quality anssurance QA dan quality control QC dapat berjalan dengan optimal.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dari proposal ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah masih optimal dosis radiasi sinar-X terhadap proyeksi PA dan LAT pada teknik pemeriksaan foto thorax dengan variasi jarak dari 100-180 cm? 2. Apakah optimalisasi dosis telah memenuhi tujuan quality anssurance dan quality control ?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini hanya dibatasi pada teknik pemeriksaan foto thorax proyeksi PA dan LAT dengan variasi jarak mulai dari 100-180 cm.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui optimalisasi dosis radiasi sinar-X terhadap proyeksi PA dan LAT pada teknik pemeriksaan foto thorax dengan variasi jarak dari 100-180 cm. 2. Mengetahui hasil pngukuran dosis penyinaran sinar-X telah memenuhi tujuan quality anssurance dan quality control.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun mamfaat yang dapat diambil adalah : 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi pengukuran dosis radiasi sinar-X terhadap proyeksi PA dan LAT dibandingkan dengan panduan dosis yang ditetapkan oleh BAPETEN No. 8 tahun 2011. 2. Dapat memberi pengetahuan dan sebagai referensi untuk tingkat panduan dosis tentang optimalisasi dosis radiasi sinar-X terhadap proyeksi PA dan LAT pada teknik pemeriksaan foto thorax. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sinar-X

Sinar-X dapat diproduksi dengan jalan menembaki target logam dengan elektron cepat dalam tabung sinar katoda. Elektron sebagai proyektil dihasilkan dari filament panas yang juga berfungsi sebagai katoda. Elektron dari filamen dipercepat gerakanya menggunakan tegangan listrik berorde 10 2 -10 6 Volt. Sinar-X memiliki panjang gelombang dalam orde 1 วบ dengan kecepatan cahaya sebesar 3x10 8 ms. Gambar tabung sinar-X ditunjukkan pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 . Tabung sinar-X Akhadi, 2000 Pada saat berkas elektron menumbuk target, sebagian besar energi elektron tersebut hilang dalam bentuk panas, dan sebagian energinya hilang untuk memproduksi sinar-X. Namun ada pula kemungkinan semua energi kinetik tersebut diubah menjadi foton sinar-X. elektron yang bergerak sangat cepat yang akhirnya ditumbukkan ke target logam bernomor atom dan suhu lelehnya tinggi. Ketika elektron menabrak target logam, maka sinar-X akan terpancar dari permukaan logam tersebut. Sinar-X dalam proses ini disebut sinar-X bremsstrahlung. Sinar-X dapat pula terbentuk melalui proses perpindahan elektron atom dari tingkat energi yang tinggi menuju ke tingkat energi yang rendah yang disebut sinar-X karakteristik. Besarnya energi elektron yang dipercepat dengan beda potensial V secara matematis dirumuskan pada Persamaan 2.1 Akhadi, 2000. E = V. e 2.1 Dimana : E : energi elektron eV V : beda potensial Volt e : Muatan elememter elektron 1,6 x 10 -19 C

2.2 Besaran dan Satuan Dosimetri