2.6.2 Detektor Semikonduktor
Sebuah detektor semikonduktor menggunakan semikonduktor biasanya silikon atau germanium untuk mendeteksi melintasi partikel bermuatan atau penyerapan foton.
Detektor ini mempunyai beberapa keunggulan yaitu lebih effisien dibandingkan dengan detektor isian gas, karena terbuat dari zat padat, serta mempunyai resolusi yang lebih
baik dari pada detektor sintilasi. Dengan demikian, detektor semikonduktor terutama berguna untuk spektroskopi nuklir Cember, 1956.
2.6.3 Detektor Sintilasi
Detektor sintilasi bekerja memamfaatkan radiasi fluoresensi yang dipancarkan ketika elektron dalam keadaan tereksitasi ke keadaan dasar di pita valensi. Ada
bermacam-macam bahan yang memancarkan kerlipan cahaya scintillator apabila berinteraksi dengan radiasi pengion. Bahan ini bisa berupa zat padat, zat cair baik
organik maupun anorganik Akhadi, 2000.
2.6.4 Keunggulan dan Kelemahan Detektor
Terdapat beberapa karakteristik detektor yang membedakan satu jenis detektor dengan lainnya yaitu efisiensi, kecepatan dan resolusi BATAN, 2010. Adapun
keunggulan dan kelemahan detektor ditunjukkan pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Spesifikasi keunggulan dan kelemahan detektor BATAN, 2010
Jenis Detektor Keunggulan
Kelemahan Isian Gas
Sintilasi
Semikonduktor Kontruksi sederhana
Efisiensi tinggi
dan Respon cepat
Resolusi tetinggi Efisiensi terendah
Resolusi terendah dan kontruksi rumit
Kontruksi rumit
Pemilihan detektor harus mempertimbangkan spesifikasi keunggulan dan kelemahan sebagaimana tabel di atas. Salah satunya adalah detektor yang digunakan
pada alat ukur yang mudah dibawa sebaiknya adalah detektor isian gas, detektor yang digunakan pada alat ukur untuk radiasi alam intensitas sangat rendah sebaiknya
adalah detektor sintilasi, sedangkan detektor pada sistem spektroskopi untuk menganalisis bahan sebaiknya detektor semikonduktor BATAN, 2010.
Langkah penting yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan detektor adalah memeriksa sertifikat kalibrasi. Pemeriksaan sertifikat kalibrasi harus memperhatikan
faktor kalibrasi alat dan memeriksa tanggal validasi sertifikat. Faktor kalibrasi merupakan suatu parameter yang membandingkan nilai yang ditunjukkan oleh alat
ukur standard dan nilai dosis BATAN, 2013. Untuk mengukur nilai dosis sebenarnya menggunakan Persamaan 2.8 Wahyu, 2015.
D
s
= D
u
. F
k
2.8 dimana :
F
k
= faktor kalibrasi D
s
= nilai dosis sebenarnya mGy D
u
= nilai yang ditampilkan alat ukur pC
2.7 Faktor Kalibrasi